Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

REFLEKSI KASUS REST PLASENTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik


Pada Program Studi DIV Kebidanan

Di Susun oleh :
Nur’aisyah
1910104068

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
REFLEKSI KASUS

A. KASUS

Ny S umur 33 tahun P3AOH3 melahirkan di polindes Kadindi Timur pada pukul


13.00 WITA, bayi perempuan menangis spontan dengan berat badan 3200 gram. Hasil
pemeriksaaan TD 110/80 mmhg, N 80x/menit, S 36,8̊ C, RR 20x/menit, TFU 1 jari
dibawah pusat, kontraksi uterus baik, perdarahan tidak aktif, tidak ada robekan perineum.
Pada pukul 14.00 wita ibu mengeluh sakit perut bagian bawah, pusing, lemas, pandangan
berkunang-kunang disertai keluar darah banyak dari jalan lahir. Bidan melakukan
pemeriksaan obyektif, KU lemah, TD:80/60 mmhg, N:120x/m, S 36,4 0C, RR 22x/menit,
TFU 1 jari diatas pusat, kontraksi uterus lembek, perdarahan ± 500. Bidan melakukan
eksplorasi dan saya memasang infus RL di grojok 2 jalur kanan dan kiri. Setelah
dilakukan pemantauan, ibu mengeluh sedikit pusing, KU baik, kesadaran CM, TD:100/70
mmHg, N:80x/menit, S 36,8̊ C, RR 20x/menit, CUT baik, TFU 2 jari dibawah pusat, PPV
(-). Pasien tidak dilakukan pemeriksaan HB dan tidak dirujuk kepuskesmas, pasien
diobservasi dipolindes selama 3 hari dan diperbolehkan pulang.

B. EMOSI PRIBADI

Pada saat menghadapi kasus kegawatdaruratan seperti ini saya merasa kasihan dan takut
terjadi kematian terhadap pasien tersebut. Salah satu penyebab angka kematian ibu yaitu
perdarahan post partum yang disebabkan oleh salah satunya yaitu rest plasenta. Bidan
melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan standar operasional prosedur pada kasus
rest plasenta.

C. EVALUASI
1. Pengalaman baik
Menjadi bahan pembelajaran bagaimana langkah-langkah tindakan rest plasenta yang
baik dan sesuai dengan standar operasional prosedur.
2. Pengalaman buruk
Melihat secara langsung tindakan yang merugikan pasien.
D. ANALISA
Berdasarkan data subyektif pada kasus Ny S yaitu mengeluh sakit perut bagian bawah,
pusing, lemas, pandangan berkunang-kunang disertai keluar darah banyak dari jalan lahir
serta data obyektif yaitu KU lemah, TD:80/60 mmhg, N:120x/m, S 36,4 0C, RR
22x/menit, TFU 1 jari diatas pusat, kontraksi uterus lembek, perdarahan ± 500 dapat
didiagnosis bahwa pasien mengalami kasus perdarahan postpartum primer yaitu
perdarahan postpartum yang terjadi dalam 24 jam pertama kelahiran. Penyebab utama
perdarahan postpartum primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta,
robekan jalan lahir dan inversio uteri. Salah satu penyebab kasus pada Ny S adalah rest
plasenta (sisa plasenta) yaitu tertinggalnya sebagian plasenta atau selaput plasenta di
dalam cavum uteri setelah proses persalinan. Pada penatalaksanaan kasus dengan rest
plasenta tidak sesuai dengan standar operasional prosedur, pada pemasangan infus RL di
tidak di berikan drip oksitosin, pemberian uterotonika untuk mempertahankan keadaan
umum ibu dan merangsang kontraksi uterus, sebelum melakukan eksplorasi seharusnya
bidan melakukan kateterisasi untuk memastikan bahwa kandung kemih kosong.
Seharusnya pasien dilakukan pemeriksaan HB untuk mengetahui kadar Homoglobin
dalam darah pasien.
Menurut buku saku pelayanan kesehatan ibu difasilitas kesehatan dasar dan rujukan
kemenkes 2013 penatalaksanaan rest plasenta (sisa plasenta) yaitu:
 Beri infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 liter cairan kristaloid
 Lakukan eksplorasi digital atau lakukan aspirasi vakum manual/dilatasi dan
kuretase
 Beri antibiotiaka profilaksis

E. KESIMPULAN
Pada kasus Ny S umur 33 tahun P3AOH3 dilakukan tindakan penangnan rest plasenta .
Penatalaksanaan yang diberikan pada Ny.S berbeda antara teori dengan praktik, didalam
teori pada pemasangan infus RL di berikan drip oksitosin, sesuai dengan intruksi dokter,
sebelum melakukan eksplorasi bidan melakukan kateterisasi untuk memastikan bahwa
kandung kemih kosong, kemudian dilakukan pemeriksaan HB untuk mengetahui kadar
Homoglobin dalam darah pasien.
F. TINDAK LANJUT
Jika saya menemukan kasus seperti ini maka saya akan melakukan penatalaksaan kasus
rest plasenta sesuai dengan dengan standar operasional prosedur

Anda mungkin juga menyukai