Anda di halaman 1dari 6

MATERI BANTARA

1. MAKNA RUKUN IMAN, ISLAM

Iman berkaitan dengan meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan
dengan perbuatan. Sementara itu, rukun Islam bisa dimaknai sebagai perbuatan atau
amalan yang diyakini dapat menjadi perantara menuju surga nantinya.

2. MAKNA DAN MACAM-MACAM PUASA

Puasa adalah salah satu ibadah umat Islam yang memiliki arti menahan diri dari segala
sesuatu yang membatalkan puasa yang dapat berupa memperturutkan syahwat, perut dan
farji (kemaluan) sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat khusus.

puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh, dan puasa haram (hari Tasyrik adalah tanggal


11, 12, dan 13 pada bulan Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana
perayaan Iduladha) 

3. TATA CARA MENGURUS JENAZAH

Prosesi tajhiz mayit ada empat (4)

1. Memandikan
2. Mengafani
3. Mensholati
4. Menguburkan

 4. Cara Memandikan

Memandikan dapat dilakukan dengan menyangga atau memangku mayit atau dengan
membaringkanya di atas bangku (dipan atau sejenisnya).[5]

1. Batas minimal/mencukupi

Mengguyurkan air ke seluruh tubuh mayit (termasuk kemaluan dan lipatan-lipatan badan)
setelah menghilangkan najis dan kotoran-kotoranya terlebih dahulu.

2. Cara yang lebih sempurna


3. a) Tubuh mayit dipakaikan gamis (sebagaimana perlengkapan di atas) atau hanya
ditutup dengan kain.
4. b) Mayit diletakkan di atas  tempat yang agak tinggi (di atas bangku, dipan dan
sejenisnya), dengan menghadap kiblat kemudian bagian kepala agak ditinggikan supaya
air basuhan mudah turun dan tidak masuk kemulut mayit. Atau dengan cara dipangku
oleh tiga atau empat orang , sementara kaki kanan orang yang memangku bagian kepala
diganjal dengan semisal batu dan punggung mayit disandarkan pada lutut kanan,
sementara posisi kaki orang yang memangku bagian tengah (sejajar dengan dubur
mayit) direnggangkan agar kotoran mayit bisa keluar.
5. c) Tangan kanan orang yang memandikan yang paling ujung atau yang mebantunya
diletakkan diantara kedua pundak mayit, sedangkan ibu jari berada di tengkuk, guna
menyangga kepala mayit. Sementara tangan kiri mengusap sambil menekan perut mayit
berulang-ulang agar kotorannya bisa keluar, kemudian dibersihkan.
6. d) Kedua kemaluan mayit dibersihkan dengan menggunakan tangan kiri (jari telunjuk)
yang dibungkus kain (pipih) sebagaimana orang istinja’ (hal ini juga bisa dilakukan
dengan posisi setelah mayit dibaringkan terlentang)e) Menyiwakinya dengan telunjuk
tangan kiri yang dibungkus kain basah dan diupayakan agar gigi mayit tetap terkatup.f)
Membersihkan hidung mayit dengan jari kelingking tangan kiri yang di bungkus kain
basah lainnya.g) Membersihkan kotoran yang berada di bawah kuku dan telinga dengan
memakai kayu yang lentur (semisal cotton bud). h) Mewudlui mayit sebagaimana
wudlunya orang yang masih hidup (termasuk madlmadloh’, istinsyaq dan dan tatslits) lalu
mayit diusap dengan kain. Contoh niatnya adalah :

‫تعالى‬ ‫هلل‬ ‫سنة‬ ‫الميتة‬ ‫لهذه‬ \ ‫الميت‬ ‫لهذا‬ ‫الوضوء المسنون‬ ‫نويت‬ 

 Saat me-wudlu-i sebaiknya membaca do`a-do`a yang terlaku pada wudlu.


 Saat mewudlui, hendaknya kepala mayit tertunduk/miring agar air tidak masuk ke dalam
perut.
 Jika mayitnya perempuan, maka bagian-bagian Qubul (vagina) yang tampak ketika
duduk juga harus dibasuh.
 Jika mayitnya laki-laki yang belum khitan, maka bagian-bagian yang berada di
bawah qulfah (kunclup) juga harus dibasuh.
 Jika terdapat najis yang sulit dihilangkan, semisal najis di bawah kunclup, Maka setelah
dimandikan, mayat langsung dimakamkan tanpa disholati terlebih dahulu. Namun ada
yang berpendapat bahwa bagian anggota tubuh mayat yang tidak terbasuh, bisa diganti
dengan

B. MENGKAFANI MAYIT 

Perlengkapan

1. Meja atau sejenisnya, kapas, kapur wangi dan minyak wangi.


2. Untuk mayit laki-laki diperlukan tiga potong kain kafan/mori serta juga bisa di tambah
gamis (baju kurung) dan ‘imamah (surban).
3. Untuk mayit perempuan dan khuntsa (yang statusnya laki-laki atau perempuannya belum
jelas) diperlukan dua potong kain kafan/mori, gamis, tapih dan kerudung.
4. Beberapa utas tali dari kain.
5. Cara Mengkafani

1. Kafan yang paling baik serta paling lebar dibeber dahulu di atas tali pengikat.
2. Setiap lapis kais kafan diperciki minyak wangi dan ditaburi kapur barus yang telah
ditumbuk.
3. Mayit diletakkan terlentang di atas lapisan kain kafan dengan bagian kafan yang berada
diatas kepala lebih dibuat lebih panjang daripada yang berada di bawah kaki, kemudian
tubuhnya diperciki minyak wangi dan ditaburi kapur barus.
4. Kedua tangan mayit disedekapkan di antara dada dan pusar dengan posisi tangan kanan
menumpang tangan kiri.
5. Di antara kedua pantat mayit diberi kapas yang sudah diperciki minyak wangi dan
ditaburi kapur barus (kapas jangan sampai masuk pada lubang anus).
6. Menutup semua lubang yang ada pada tubuh mayit baik yang asal maupun yang baru
serta ketujuh anggota sujud dengan menggunakan kapas yang sudah diperciki minyak
wangi dan ditaburi kapur barus.
7. Lapisan kafan yang paling atas yang sebelah kiri mayit diselimutkan ke tubuh mayit
sampai menutupi seluruh tubuhnya (terutama bagian kanan).
8. Lapisan kafan yang paling atas sebelah kanan mayit diselimutkan ke tubuh mayit sampai
menutupi seluruh tubuhnya (terutama bagian kiri), begitu juga dengan kafan lapisan
kedua dan ketiga.
9. Setelah selesai kemudian diikat di bagian bawah kaki, perut dan atas kepala agar kafan
tidak terlepas(udar jw.) saat jenazah diusung.
10. Keterangan di atas adalah cara mengkafani mayit laki-laki.
11. Adapun cara mengkafani mayit perempuan atau khuntsa, caranya ialah :

 Dipakaikan tapih yang diikat diantara pusar dan dada.


 Dipakaikan gamis.
 Dipakaikan kerudung yang bisa menutup kepala.
 Dikafani dengan dua lapis kafan (caranya seperti halnya mayit laki-laki).
 Diikat pada bagian bawah kaki, perut, atas kepala seperti pada mayit laki-laki dan
ditambah pada bagian dada/payudara (dengan kain yang agak lebar).

1. Tata cara ini adalah tata cara yang lebih sempurna dalam mengkafani mayit laki-laki dan
perempuan serta khuntsa yang tidak sedang dalam keadaan ihrom.
2. Adapun batas minimal mencukupi dalam mengafani mayit laki-laki, perempuan
serta khuntsa yaitu satu lembar kain yang bisa menutupi seluruh badan mayit.
3. Adapun untuk mayit yang ihrom, caranya sama hanya saja tidak boleh menggunakan
wewangian dan tanpa ada ikatan simpul, serta bagi mayit laki-laki tidak boleh menutup
kepalanya, sedangkan mayit perempuan atau khuntsa tidak boleh menutup wajahnya.

C. MENSHOLATI MAYIT

Tata cara sholat mayit/jenazah[10]

1. Berdiri bagi yang mampu sebagaimana sholat-sholat yang lain.


2. Niat bersamaan takbiratul ihram, lafadznya ialah :

‫أصلى على هذا الميت (هذه الميتة) أربع تكبيرات فرض كفاية مستقبل القبلة مأموما (إماما) هلل تعالى‬

3. Mengangkat tangan hingga sejajar telinga saat takbiratul ihram dan takbir-takbir yang


lain.
4. Meletakkan tangan di antara pusar dan dada.
5. Membaca ta`awudz dan surat al Fatihah dengan pelan (sirri).
6. Jika ma`mum lebih dulu selesai dalam membaca fatihah, sebaiknya ia berdo`a bagi
mayit.
7. Takbir yang kedua.
َ ‫صل ِّ َعلَى‬
8. Membaca shalwat nabi SAW, minimalnya ٍ‫س ِّي ِد َنا ُم َح َّمد‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬ dan yang lebih utama ialah
dengan sholawat ibrahim yaitu :

َ ‫صل ِّ َعلَى‬
‫وبارك على سيدنا محم[[د وعلى‬ ‫س ِّي ِد َنا ُم َح َّم ٍد وعلى آل سيدنا محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
‫ سيدنا إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد‬ ‫ كما باركت على سيدنا إبراهيم وعلى آل‬ ‫آل سيدنا محمد‬

9. Takbir yang ketiga.


10. Berdo`a khusus bagi si mayit, minimalnya ‫اللهم اغفرله‬ dan yang lebih utama:

‫ ونقه من الخطايا كم[[ا ينقى الث[[وب‬،‫ واغسله بالماء والثلج والبرد‬،‫ وأكرم نزوله ووسع مدخله‬،‫ وعافه واعف عنه‬،‫اللهم اغفرله وارحمه‬
‫ ومن ع[[ذاب‬،‫ وأعذه من عذاب القبر وفتنته‬،‫ وزوجا خيرا من زوجه‬،‫ وأهال خيرا من أهله‬،‫ وأبدله دارا خيرا من داره‬،‫األبيض من الدنس‬
‫على اإلس[[الم ومن تو ّفيت[ه‬  ‫ أللهم من أحييت[[ه م ّن[ا فأحي[ه‬.‫ اللهم إغفر لح ّينا وم ّي تنا وشاهدنا وغائبنا وصغيرنا وكبيرنا وذكرنا وأنثانا‬.‫النار‬
[‫ وال تض[[[[[[[[[[[[[[[[[[لّنا بع[[[[[[[[[[[[[[[[[[ده‬, ‫ الله ّم ال تحرمن[[[[[[[[[[[[[[[[[[ا أج[[[[[[[[[[[[[[[[[[ره‬.‫م ّن[[[[[[[[[[[[[[[[[[ا فتو ّف[[[[[[[[[[[[[[[[[[ه على اإليم[[[[[[[[[[[[[[[[[[ان‬
]11                                                                                                                                             

11. Takbir kempat.


12. Membaca do`a :‫وله‬ ‫لنا‬ ‫واغفر‬ ‫وغيره‬ ‫بعده‬ ‫تفت ّنا‬ ‫وال‬ ‫أجره‬ ‫التحرمنا‬ ‫اللهم‬
13. Salam, caranya sama dengan salam pada sholat lain hanya saja ditambah lafadz
‫وبركاته‬   menjadi ‫السالم‬
ّ  ‫ورحمة هللا وبركا ته‬ ‫عليكم‬

 D. MEMAKAMKAN MAYIT/JENAZAH 

Prosesi pemakaman

1. Setelah sampai di pemakaman, keranda diletakkan di pinggir makam bagian selatan


dengan posisi membujur ke utara.
2. Jenazah dikeluarkan dari keranda diawali dari bagian kepala sambil membaca do`a :

‫ووسع له فى قبره‬
ّ ‫ووسع مدخله‬
ّ ‫بسم هللا وعلى ملة رسول هللا صلى هللا عليه وسلّم اللهم افتح ابواب السماء لروحه وأكرم نزله‬

3. Kemudian diterima orang yang berada di dalam makam dengan membaca do`a :

‫ اللهم اسلمه إليه االشحاء من ولده وأهل[ه وقرابت[ه واخوان[ه وفارق[[ه من ك[ان‬،‫بسم هللا وعلي ملة (سنة) رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫ ونزل بك وأنت خير منزول به ان عاقبته فبذنب وان عفوت فأهل العفو‬،‫يحب قربه وخرج من سعة الدنيا والحياة إلى ظلمة القبر وضيقه‬
‫اللهم تق ّبل حسنته واغفر سيئته وأعده من عذاب القبر واجمع ل[[ه برحمت[[ك األمن من ع[[ذابك‬ ،‫انت غني عن عذابه وهو فقير إلي رحتمك‬
[   ..‫ اللهم واخلف[ه فى تركت[ه فى الغ[ابرين وارفع[ه فى علّ ّيين وع[د علي[ه بفض[ل رحمت[ك ي[ا أرحم ال[راحمين‬،‫ دون الجن[ة‬ ‫واكفه كل ّ ه[ول‬
]15                                                       

                             

4. Jenazah di letakkan miring pada sisi tubuh bagian kanan dengan menghadap arah kiblat
5. Wajah dan kedua kakinya di sandarkan pada dinding makam sehingga seperti posisi
orang yang hampir ruku`
6. Punggungnya di ganjal dengan bantalan dari tanah agar tidak terlentang
7. Semua Ikatan tali bagian luar dilepas terutama bagian kepala mayit agar kafan dapat di
singkap, kemudian kepalanya di bantali dengan tanah agar jenazah tidak terjungkal, dan
pipinya ditempelkan pada tanah
8. Liang lahat di tutup dengan papan atau sejenisnya
9. Makam ditimbun atau diurug dengan tanah hingga kira-kira setinggi satu jengkal merata
lalu dipasang nisan.
10. Diperbolehkan juga menggunduk, tetapi meratakan tanah lebih baik dari pada
menggunduknya.
11. Nisan sebaiknya dari kayu (jangan dari bahan yang permanen).
12. Bagi pengiring agar menburkan tanah ke makam tiga kali dengan berdo`a :
13. Untuk taburan pertama :                     ‫ اللهم ل ّقنه عند المسألة حجته‬،‫منها خلقناكم‬
14. Untuk taburan kedua :                   ‫ اللهم افتح ابواب السما ء لروحه‬،‫وفيها نعيدكم‬
15. Untuk taburan ketiga :     ‫جاف األرض عن جنبيه‬ ّ ‫ اللهم‬،‫ومنها نخرجكم تارة أخرى‬

 
11. Kemudian mentalqin mayit, mendo`akan dan memintakan ampun atas dosa-

4. MAKNA SHOLAT BERJAMAAH

merujuk pada aktivitas salat yang dilakukan secara bersama-sama. Salat ini dilakukan oleh
minimal dua orang dengan salah seorang menjadi imam (pemimpin) dan yang lainnya
menjadi makmum.

Yang dimaksud dengan sholat berjamaah menurut Imam Syafii adalah ketika beberapa orang
yang melaksanakan sholat dipimpin imam. Ketika salah seorang dari sekumpulan orang
memimpin sholat mereka, maka itulah yang disebut dengan berjamaah.

5. DOA IJAB KABUL ZAKAT

Doa zakat fitrah :


ِ ِ ‫ْت اَنْ ا ُ ْخ ِر َج َز َكا َة ْالف ِْط ِر َعنْ َن ْفسِ ىْ َفرْ ضًا‬
‫هلل َت َعا َلى‬ ُ ‫َن َوي‬
Artinya :Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri,
fardhu karena Allah Ta’ala
Doa zakat mal :
‫ْت أَنْ أ ُ ْخ ِر َج َز َكا َة َمالِى َفرْ ضًا هَّلِل ِ َت َعا َلى‬
ُ ‫َن َوي‬
Artinya : Aku niat mengeluarkan zakat hartaku, fardhu karena Allah
Ta’ala
Doa menerima zakat:
‫ار َك فِ ْي َما أَ ْب َق ْي َت َو َج َعلَ ُه لَ َك َطه ُْورً ا‬
َ ‫آج َر َك هللاُ فِ ْي َما أَعْ َط ْي َت َو َب‬
َ
Artinya : Semoga Allah memberikan ganjaran pahalaterhadap apa
yang telah engkau berikandan semoga Allah memberikan
keberkahan terhadap harta yang engkau sisakandan semoga Allah
menjadikannya sebagai pensuci bagi engkau.

6. HADIST
Hadits Tentang Keutamaan Mempelajari Alquran
"Khoirukum man ta’allamal qur’aana wa allamah."
Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alquran dan
mengajarkannya.”
3. Hadits Tentang Niat
"Innamal a’malu binniyat."
Artinya: “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya.”
7. AD ART GERAKAN PRAMUKA
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) merupakan pedoman yang memuat
peraturan bagi anggota organisasi dalam menjalankan kegiatan organisasi. Anggota
organisasi akan terikat dalam organisasi organisasi dengan AD/ART. Di dalamnya berisi
aturan yang memberikan pedoman atau prosedur dan sanksi bagi anggota yang melanggar
AD / ART agar organisasi dapat mencapai tujuannya.

Anda mungkin juga menyukai