Sebagai wujud dari rasa syukur kepada Allah SWT itu, tidak cukup
kiranya hanya dengan mengucapkan kalimat hamdalah. Namun yang
lebih penting adalah rasa syukur itu kita wujudkan dalam berbakti,
berupa tindakan atau perbuatan, yakni melaksanakan semua perintah-
nya dan menjauhi segala yang dilarang-nya.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam yang beriman, marilah kita
senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Dalam arti, selalu
mawas diri untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan yang diperintah
oleh Allah SWT dan menjauhi segala larangan-nya. Sebab dengan
takwa itu, kita semua dapat menempuh jalan yang sukses, baik ketika di
dunia maupun di akhirat kelak.
Sekarang ini kita hidup di abad modern. Bahkan setingkat lebih atas
dari modern, yakni globalisasi. Di abad ini ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang pesat. Oleh karena itu, jika kita tidak mencari,
maka kita akan terlindas jaman. Kita tidak akan dapat menikmati
perkembangan peradaban ini. Dapatlah dibayangkan, bagaimana jika di
jaman ini seseorang masih buta huruf dan tidak memiliki ilmu? Tentu
akan tertinggal dengan orang-orang yang berilmu.
1 2
Ilmu merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan Allah meninggikan orang-orang yang beriman dari golonganmu
manusia. Seseorang yang ingin menjadi dokter, maka harus bersekolah semua dan juga orang-orang yang berilmu pengetahuan menjadi
dan mengambil jurusan yang sesuai dengan bidang kedokteran. beberapa tingkat (dibandingkan yang tidak memiliki ilmu).
Seseorang yang bercita-cita ingin jadi pengajar, guru, dosen dan
Para hadirin sidang Jum’at yang berbahagia,
sebagainya maka harus memilih jurusan pendidikan. Orang yang ingin
menguasai bidang politik, harus menekuni ilmu-ilmu sosial dan politik. Dalam ayat lain Allah juga menyatakan tentang martabat orang
Orang yang ingin menjadi juru dakwah, mubaligh, maka harus menimba berilmu :
ilmu-ilmu agama dan ilmu komunikasi massa.
3 4
Ilmu merupakan pemimpin segala perbuatan. Dan perbuatan itu Dari hadist tersebut jelaslah, bahwa ilmu yang dimaksudkan, baik
hanyalah sebagai pengikut dari ilmu itu. Yang diilhami dan dikaruniai dalam sabda Nabi maupun dalam Al Quran, tidak sebatas ilmu agama.
ilmu adalah orang yang benar-benar beruntung dan orang yang tidak Tidak sebatas mencari ilmu untuk ibadah. Ilmu agama, sangat penting.
dikaruniai ilmu adalah orang yang benar-benar celaka. Namun harus pula diimbangi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tentu saja ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak merusak dan
Para hadirin yang berbahagia,
membahayakan akidah kita.
Al Hasan rahimahumullah berkata, “Seandainya tidak ada ilmuwan
Seandainya yang diwajibkan hanya mencari ilmu agama, maka
atau para alim ulama, pastilah seluruh manusia akan menjadi seperti
barangkali Rasullullah tak akan memerintahkan kita untuk mencari ilmu
binatang. “Maksudnya, tanpa ada orang cerdik cendekia, tanpa ada
ke negeri Cina. Di arab pada saat itu adalah pusat ilmu agama Islam,
ulama yang memberi keterangan dan pelajaran tentang akhlak, baik dan
apalagi Nabi SAW. Masih hidup. Namun saat itu para sahabat
buruk, maka manusia akan bersifat seperti binatang. Karena ada ulama,
diperintahkan mencari ilmu sampai ke negeri Cina. Padahal di Cina
orang pandai, dan orang-orang bijak, maka manusia mendapatkan
bukanlah negeri Islam. Maka apa yang kita tangkap dari maksud sabda
keterangan maupun pelajaran sehingga minimal mengerti bagaimana
Nabi itu? Tak lain adalah, mencari ilmu pengetahuan, budaya dan
menjadi manusia itu.
teknologi. Sebab di jaman Nabi SAW. Tidak ada Negara yang lebih
Para hadirin sidang Jum’at yang berbahagia, maju ilmu pengetahuan, teknologi dan budayanya, kecuali Cina. Di abad
itu, Cina telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Mencari ilmu itu merupakan kewajiban. Dan tidak sebatas di bangku
sekolah atau di kursus-kursus. Setiap saat, setiap waktu dan kesempatan Para hadirin, sidang Jum’at yang dirahmati Allah,
kita bisa menimba ilmu. Dengan menghadiri pengajian, diskusi,
Nabi Muhammad SAW, ketika mendapatkan wahyu pertama
seminar, rapat dan sebagainya, maka kita akan mendapatkan ilmu.
diperintahkan Allah, Iqra’ bacalah dengan nama Tuhanmu. Ini
Dengan bergaul dengan orang-orang pandai atau ulama, kita akan
menunjukkan adanya kelas atau tingkatan bagi manusia dalam mengenal
mendapatkan ilmu. Rasulallah SAW bersabda, “Carilah ilmu mulai dari
Tuhannya. Sebagian ada manusia yang mengenal Tuhan hanya sebatas
ayunan ibu sampai masuk liang kubur”. Kemudian ditegaskan pula
nama-nama dan sifat-sifatnya. Dan golongan ini menduduki peringkat
dalam hadist lain, “Carilah ilmu pengetahuan sekalipun engkau sampai
terbanyak. Orang shalat, dan melakukan ibadah-ibadah lain, namun
ke negeri Cina”.
tidak mengenal Tuhannya secara hakiki, namun sebatas nama dan
Para hadirin sidang Jum’at rahimahumullah, sifatNya yang dua puluh atau asma-asmanya yang berjumlah 99.
5 6
Tingkatan kedua ialah orang-orang yang mengenal Tuhan dengan ilmu waris, ilmu sosial, pertanian, teknologi, ilmu pengetahuan luar
disertai dasar yang meyakinkan pengenalannya itu. Tingkatan ketiga, angkasa dan sebagainya? Semuanya lengkap di Al Quran. Karena itu,
lebih ada peningkatan dalam mengenal Tuhannya. Yaitu setelah yakin di yang dimaksud membaca Al Quran adalah mencari ilmu dari Al Quran.
hatinya dengan dasar yang menguatkan. Dan dilakukanlah percobaan Lalu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari melalui percobaan dan
dan penyelidikan. Seperti yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim penyelidikan. Salah satu contoh ayat yang mengemukakan tentang,
dalam mencari Tuhan. Namun tingkatan ketiga ini jarang dijumpai misalnya ilmu astronomidan geofisika disebutkan dalam surat Al
dalam masyarakat kita, yang notabene Islam masih awam ini. Baqarah ayat 164, “Bahwasanya kejadian langit dan bumi serta
pergantian siang dan malam, sesungguhnya terdapat tanda-tanda
Nah, dalam rangka untuk dapat menyempurnakan iman dan akidah
Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau berfikir”.
kita, maka perlulah kita mengenal Tuhan. Dan dalam kepentingan itu,
Islam mewajibkan kita untuk menuntut ilmu dengan pembahasan dan Para hadirin, demikianlah keutamaan ilmu bagi kehidupan kita, baik
penyelidikan berdasar percobaan. Karena jika hanya dengan dasar dalil kepentingan duniawi maupun kepentingan agama. Semoga Allah
yang meyakinkan, maka dalam memeluk Islam, kita akan mudah menggerakkan hati kita sehingga mempunyai kemauan yang kuat untuk
diombang-ambingkan oleh orang lain. mengkaji ilmu. Ilmu apa saja. Dan terutama ilmu agama. Amiin.
7 8