Anda di halaman 1dari 4

KEUTAMAAN ILMU Kaum muslimin, sidang Jum’at yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, patutlah kita semua


mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Karena pada saat ini kita
semua dapat merasakan beberapa kenikmatan, diantaranya nikmat hidup
yang dilengkapi dengan iman dan takwa kepada Allah SWT.

Sebagai wujud dari rasa syukur kepada Allah SWT itu, tidak cukup
kiranya hanya dengan mengucapkan kalimat hamdalah. Namun yang
lebih penting adalah rasa syukur itu kita wujudkan dalam berbakti,
berupa tindakan atau perbuatan, yakni melaksanakan semua perintah-
nya dan menjauhi segala yang dilarang-nya.

Oleh karena itu, sebagai umat Islam yang beriman, marilah kita
senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Dalam arti, selalu
mawas diri untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan yang diperintah
oleh Allah SWT dan menjauhi segala larangan-nya. Sebab dengan
takwa itu, kita semua dapat menempuh jalan yang sukses, baik ketika di
dunia maupun di akhirat kelak.

Para hadirin, sidang jum’at yang berbahagia,

Sekarang ini kita hidup di abad modern. Bahkan setingkat lebih atas
dari modern, yakni globalisasi. Di abad ini ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang pesat. Oleh karena itu, jika kita tidak mencari,
maka kita akan terlindas jaman. Kita tidak akan dapat menikmati
perkembangan peradaban ini. Dapatlah dibayangkan, bagaimana jika di
jaman ini seseorang masih buta huruf dan tidak memiliki ilmu? Tentu
akan tertinggal dengan orang-orang yang berilmu.

1 2
Ilmu merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan Allah meninggikan orang-orang yang beriman dari golonganmu
manusia. Seseorang yang ingin menjadi dokter, maka harus bersekolah semua dan juga orang-orang yang berilmu pengetahuan menjadi
dan mengambil jurusan yang sesuai dengan bidang kedokteran. beberapa tingkat (dibandingkan yang tidak memiliki ilmu).
Seseorang yang bercita-cita ingin jadi pengajar, guru, dosen dan
Para hadirin sidang Jum’at yang berbahagia,
sebagainya maka harus memilih jurusan pendidikan. Orang yang ingin
menguasai bidang politik, harus menekuni ilmu-ilmu sosial dan politik. Dalam ayat lain Allah juga menyatakan tentang martabat orang
Orang yang ingin menjadi juru dakwah, mubaligh, maka harus menimba berilmu :
ilmu-ilmu agama dan ilmu komunikasi massa.

Para hadirin, sidang Jum’at yang berbahagia,

Ilmu-ilmu yang telah disinggung tadi adalah untuk kepentingan


duniawi. Artinya, barangsiapa yang ingin hidup layak maka harus
berilmu sesuai dengan bidang yang diminati. Sedangkan untuk
kepentingan akhirat, juga membutuhkan ilmu. Tanpa ilmu, tak mungkin
kita dapat meraih kebahagiaan di akhirat. Mungkinkah orang yang tidak Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang
mengetahui ilmu agama, misalnya tentang shalat, kemudian dapat menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang berilmu (juga
melakukan shalat dengan sempurna? Mungkinkah orang yang tidak menyatakan demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang
mengerti tata cara ibadah haji, lalu melakukannya. Apakah ibadahnya Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
sempurna? Maka dalam masalah ibadah kepada Allah SWT, kitapun
harus membekali ilmu kepada diri sendiri. Ilmu yang demikian ini, Ilmu pengetahuan merupakan kawan yang setia di saat kita sendirian,
disebut ilmu agama. sahabat di kala sunyi, petunjuk japal kepada agama, pendorong
ketabahan di saat kita dalam kesukaran. Allah meninggikan derajat
Firman Allah tentang keutamaan orang berilmu dapat kita jumpai di suatu kaum atau bangsa karena ilmu pengetahuan yang mereka miliki.
surat Al Mujadalah ayat 11: Kemudian Allah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin,
pembimbing bagi orang-orang yang mengikuti petunjuknya. Mereka
juga sebagai petunjuk bagi jalan kebaikan dan pencegah bagi jalan
kemunkaran. Kelakuannya dicontoh dan diteladani.

3 4
Ilmu merupakan pemimpin segala perbuatan. Dan perbuatan itu Dari hadist tersebut jelaslah, bahwa ilmu yang dimaksudkan, baik
hanyalah sebagai pengikut dari ilmu itu. Yang diilhami dan dikaruniai dalam sabda Nabi maupun dalam Al Quran, tidak sebatas ilmu agama.
ilmu adalah orang yang benar-benar beruntung dan orang yang tidak Tidak sebatas mencari ilmu untuk ibadah. Ilmu agama, sangat penting.
dikaruniai ilmu adalah orang yang benar-benar celaka. Namun harus pula diimbangi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tentu saja ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak merusak dan
Para hadirin yang berbahagia,
membahayakan akidah kita.
Al Hasan rahimahumullah berkata, “Seandainya tidak ada ilmuwan
Seandainya yang diwajibkan hanya mencari ilmu agama, maka
atau para alim ulama, pastilah seluruh manusia akan menjadi seperti
barangkali Rasullullah tak akan memerintahkan kita untuk mencari ilmu
binatang. “Maksudnya, tanpa ada orang cerdik cendekia, tanpa ada
ke negeri Cina. Di arab pada saat itu adalah pusat ilmu agama Islam,
ulama yang memberi keterangan dan pelajaran tentang akhlak, baik dan
apalagi Nabi SAW. Masih hidup. Namun saat itu para sahabat
buruk, maka manusia akan bersifat seperti binatang. Karena ada ulama,
diperintahkan mencari ilmu sampai ke negeri Cina. Padahal di Cina
orang pandai, dan orang-orang bijak, maka manusia mendapatkan
bukanlah negeri Islam. Maka apa yang kita tangkap dari maksud sabda
keterangan maupun pelajaran sehingga minimal mengerti bagaimana
Nabi itu? Tak lain adalah, mencari ilmu pengetahuan, budaya dan
menjadi manusia itu.
teknologi. Sebab di jaman Nabi SAW. Tidak ada Negara yang lebih
Para hadirin sidang Jum’at yang berbahagia, maju ilmu pengetahuan, teknologi dan budayanya, kecuali Cina. Di abad
itu, Cina telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Mencari ilmu itu merupakan kewajiban. Dan tidak sebatas di bangku
sekolah atau di kursus-kursus. Setiap saat, setiap waktu dan kesempatan Para hadirin, sidang Jum’at yang dirahmati Allah,
kita bisa menimba ilmu. Dengan menghadiri pengajian, diskusi,
Nabi Muhammad SAW, ketika mendapatkan wahyu pertama
seminar, rapat dan sebagainya, maka kita akan mendapatkan ilmu.
diperintahkan Allah, Iqra’ bacalah dengan nama Tuhanmu. Ini
Dengan bergaul dengan orang-orang pandai atau ulama, kita akan
menunjukkan adanya kelas atau tingkatan bagi manusia dalam mengenal
mendapatkan ilmu. Rasulallah SAW bersabda, “Carilah ilmu mulai dari
Tuhannya. Sebagian ada manusia yang mengenal Tuhan hanya sebatas
ayunan ibu sampai masuk liang kubur”. Kemudian ditegaskan pula
nama-nama dan sifat-sifatnya. Dan golongan ini menduduki peringkat
dalam hadist lain, “Carilah ilmu pengetahuan sekalipun engkau sampai
terbanyak. Orang shalat, dan melakukan ibadah-ibadah lain, namun
ke negeri Cina”.
tidak mengenal Tuhannya secara hakiki, namun sebatas nama dan
Para hadirin sidang Jum’at rahimahumullah, sifatNya yang dua puluh atau asma-asmanya yang berjumlah 99.

5 6
Tingkatan kedua ialah orang-orang yang mengenal Tuhan dengan ilmu waris, ilmu sosial, pertanian, teknologi, ilmu pengetahuan luar
disertai dasar yang meyakinkan pengenalannya itu. Tingkatan ketiga, angkasa dan sebagainya? Semuanya lengkap di Al Quran. Karena itu,
lebih ada peningkatan dalam mengenal Tuhannya. Yaitu setelah yakin di yang dimaksud membaca Al Quran adalah mencari ilmu dari Al Quran.
hatinya dengan dasar yang menguatkan. Dan dilakukanlah percobaan Lalu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari melalui percobaan dan
dan penyelidikan. Seperti yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim penyelidikan. Salah satu contoh ayat yang mengemukakan tentang,
dalam mencari Tuhan. Namun tingkatan ketiga ini jarang dijumpai misalnya ilmu astronomidan geofisika disebutkan dalam surat Al
dalam masyarakat kita, yang notabene Islam masih awam ini. Baqarah ayat 164, “Bahwasanya kejadian langit dan bumi serta
pergantian siang dan malam, sesungguhnya terdapat tanda-tanda
Nah, dalam rangka untuk dapat menyempurnakan iman dan akidah
Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau berfikir”.
kita, maka perlulah kita mengenal Tuhan. Dan dalam kepentingan itu,
Islam mewajibkan kita untuk menuntut ilmu dengan pembahasan dan Para hadirin, demikianlah keutamaan ilmu bagi kehidupan kita, baik
penyelidikan berdasar percobaan. Karena jika hanya dengan dasar dalil kepentingan duniawi maupun kepentingan agama. Semoga Allah
yang meyakinkan, maka dalam memeluk Islam, kita akan mudah menggerakkan hati kita sehingga mempunyai kemauan yang kuat untuk
diombang-ambingkan oleh orang lain. mengkaji ilmu. Ilmu apa saja. Dan terutama ilmu agama. Amiin.

Para hadirin yang berbahagia,

Dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya ilmu


biologi. Maka kita akan mengetahui makhlik-makhluk kecil,
mengetahui tentang susunan tubuh kita, tentang penyakit dan obatnya.
Dengan demikian akan lebih meyakinkan kita bahwa Allah itu ada dan
Allah Maha Pencipta. Kita diperintahkan untuk membaca Al Quran.
Maksudnya tidak hanya sebatas melagukan ayat-ayatnya. Namun
mencari ilmu pengetahuan di dalamnya. Masya Allah, jika kita mau
mengkaji akan mendapatkan banyak informasi. Semua ada di Al Quran.
Apakah kita ingin mengetahui ilmu politik dan perang? Al Quran
menerangkan. Apakah kita ingin mengetahui tentang ilmu kedokteran
dan kebidanan? Di Al Quran bisa dikaji, apakah kita ingin mempelajari

7 8

Anda mungkin juga menyukai