Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Fernando

Kelas : X IPS 4

Materi Ceramah dan Kultum: Keutamaan dan Kewajiban Menuntut Ilmu bagi Kaum Muslimin dan
Muslimah

Puji Syukur kita hanturkan kepada ALLah SWT, tuhan pemilik semesta Alam, yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidaya-Nya kepada hadiri semua. Nikmat yang karena kita diberi keimanan dan
keislaman sehingga masih tetap berjalan di atas jalan Allah dan juga nikmat berupa kesehatan dan
kesempatan sehingga kita masih dapat melangkahkan kaki ke tempat yang penuh mubarokah ini.Salam
serta Shalawat kita curahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah di utus oleh
Allah SWT untuk menunjukkan jalan yang benar, menegakkan panji-panji kebenaran serta
menyampaikan rahmat Allah SWT kepada kita sekalian.

Hadirin yang muliakan oleh Allah SWT

Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, saya ingin memberikan penjelasan ulang dalam bentuk
ceramah mengenai keutamaan dan kewajiban menuntut ilmu bagi kaum Muslimin dan Muslimah.

Manusia yang dilahirkan ke muka bumi dalam keadaan bersih dan kosong, kecuali mereka yang
dikehendaki oleh Allah SWT seperti nabi Isa AS, maka Allah SWT memerintahkan kepada seluruh umat
manusia untuk mencari ilmu sebagai bekal dalam menjalani hidup, seperti firman Allah SWT yang
menjelaskan bahwa setiap manusia yang lahir dalam keadaan tidak mengetahui apa:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia
(Allah SWT) memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur".

Sungguh manusia itu lahir dalam keadaan tidak tau apa-apa, kemudian Allah SWT memberikan rahmat
kepada manusia seperti pendengaran dan penglihatan untuk mendapatkan informasi mengenai suatu
kejadian, belajar dari banyak hal sampai akhirnya menjadi tau, namun menjadi tau saja tidak cukup
kemudian Allah SWT memberikan hati agar manusia bisa menimbang mana yang baik dan mana yang
buruk berdasarkan ilmu yang telah mereka dapatkan.

Islam memberikan pandangan mengenai ilmu adalah sebuah pelita yang menerangi di saat gelap,
sehingga tanpa pelita seseorang akan tersesat. Betapa pentingnya keutamaan Ilmu menurut Islam,
sampai-sampai Firman Allah SWT yang pertama adalah perintah untuk membaca, bukan untuk
beribadah kepadanya.

Wahyu yang paling pertama memang tidak secara gamblang memberikan perintah belajarlah, tapi
bacalah, namun perintah adalah perintah tersirat untuk belajar, karena membaca adalah cara yang
paling sederhana dalam belajar. Segala bentuk ilmu diawali dengan membaca baik untuk ayat-ayat yang
tertulis maupun ayat-ayat yang ada di alam.
Wahyu pertama yang turun tidak sama sekali memberikan petunjuk tentang ibadah Sholat, puasa, zakat
dan Haji akan tetapi seruan untuk membaca. Beberapa ulama berpendapat dari ayat ini memberikan
gambaran bahwa lebih utama orang yang berilmu dibandingkan dengan orang yang beribadah. Hal ini
juga diambil dari Hadis Rasulullah SAW

“Keutamaan orang yang berilmu dibanding dengan ahli ibadah, seperti keutamaan bulan purnama atas
seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi
tidaklah mewariskan dinar dan dirham, (tetapi) mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mampu
mengambilnya, berarti dia telah mengambil keberuntungan yang banyak.” [HR.Abu Dawud (3641), At-
Tirmidzi(2682)].

Mengapa manusia berilmu lebih utama daripada ahli ibadah?

Seorang yang berilmu akan kembali ke jalan yang benar, sehingga ketika ia melakukan sesuatu selalu
didasari akan kebenaran. Kebenaran akan mengarahkan seseorang kepada sesuatu yang bersifat hakiki
dan tidak ada yang bersifat Hakiki selain Allah SWT, sehingga ilmunya akan menuntutnya untuk
beribadah, sedangkan orang yang beribadah tanpa didasari ilmu akan membuat kualitas ibadah mereka
hanya berdasarkan keyakinan kalau keyakinan itu benar ditujukan untuk Allah SWT, maka orang berilmu
masih lebih unggul dalam satu hal, yakni yakin dan berilmu, karena yang berilmu pasti memiliki
keyakinan. Mesikpun yang berhak menilai kualitas suatu ibadah tidak lain hanya Allah SWT, tapi
pendapat ini juga justru dikuatkan oleh firman Allah dalam

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmupengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)

Karena pentingnya posisi ilmu dalam kehidupan manusia, Allah sampai memberikan perintah bagi
seluruh manusia tanpa pandang bulu, sebagaimana Hadis Rasulullah

”Mencari ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu
Abdil Barr)

Dari hadis ini memberikan gambaran mengenai pentingnya menuntut ilmu bagi semua orang tidak
hanya kaum pria tapi juga wanita, dan dari hadis ini pula memberikan gambaran bahwa Islam tidak
mendiskriminasi wanita dalam menuntut ilmu, seperti banyak tudingan yang dilontarkan golongan
tertentu.
Menuntut ilmu hukumnya adalah fardu, segala sesuatu yang dilakukan harus dengan ilmu, beribadah
tanpa ilmu adalah sesat bahkan seorang non muslim bernama Einstein pun mengakui hal ini, sedangkan
ilmu tanpa agama adalah buta. Oleh karena kedua hal ini sangat baik jika dikembangkan bersama-sama.
Ibadah yang dilakukan hendaknya disertai dengan ilmunya, hukum dan rukunnya. Tanpa ilmu mustahil
dapat menjalankan ibadah dengan benar dan sesuai dengan Syariat.

Ilmu yang dituntut tidak semata-mata hanya untuk beribadah tapi juga untuk urusan dunia, karena
sebuah riwayah menjelaskan bahwa manusia dianjurkan untuk mengejar akhirat seolah-olah kamu akan
hidup selamanya dan kejarlah akhiratmu seolah-olah kamu akan kembali kepada-Nya esok. Sudah
barang tentu untuk dapat bertahan dalam kehidupan harus disertai dengan ilmu karena tanpa ilmu
seorang tidak akan memiliki nilai apa-apa. Menuntut ilmu seperti kedokteran, kesehatan , jual beli,
hukum, ilmu alam dan ilmu sosial juga merupakan kewajiban meskipun sebagian ulama menggolongkan
hukumnya pada fardu khifayah.

Namun dalam menuntut ilmu juga ada batasan, seperti menuntut ilmu yang menjadikan seseorang
menjadi sirik atau bahkan merusak diri sendiri seperti ilmu sihir, ilmu santet dan ilmu kebal. Ilmu yang
membawa lebih banyak Mudharat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain tentunya harus dihindari.

Kebahagian Dunia dan Akhirat dengan Ilmu.

Keutamaan perintah menuntut ilmu lainnya tidak semata-mata untuk beribadah tapi juga untuk
kebahagiaan manusia itu sendiri. Allah SWT memberikan perintah yang ketika dilaksanakan akan lebih
banyak manfaat bagi manusia dibandingkan meninggalkannya. Dalam sebuah riwayah seorang Sahabat
memberi penjelasan kepada seorang muslim lainnya perihal cara mendapatkan kebahagiaan di dunia
melalui ilmu

“Siapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka harus dengan ilmu, siapa yang menginginkan
(kebahagiaan) akhirat, maka harus dengan ilmu, dan siapa yang menginginkan (kebahagiaan) keduanya
(dunia dan akhirat), maka harus dengan ilmu"

Saran ini disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib ketika nabi masih hidup dan pada saat tersebut nabi diam
sedang diam-nya nabi adalah tanda setuju dengan kata lain, diamnya nabi kala itu memberikan
pembenaran atas perkataan dari Ali. Orang yang berilmu akan lebih sulit disesatkan oleh Saytan
dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu
“Seorang yang alim lebih sulit digoda oleh syaitan dari pada 1000 ahli ibadah (yang tidak berilmu)” (HR.
Tirmidzi)

Hadirin yang sama-sama dirahmati oleh Allah SWT.

Tentu saja sangat banyak manfaat dari seseorang yang menuntut ilmu. tidaklah cukup waktu hanya
untuk membahas keutamaan dari ilmu, seperti salah satu contohnya keutamaan ilmu dimasukkan ke
dalam amal jariah yang tidak terputus pahala bagi yang menyebarkan meskipun telah meninggal oleh
karena itu marilah perbanyak menuntut ilmu baik ilmu dunia maupun akhirat dan janganlah pelit
membagikan ilmu tersebut karena sesungguhnya itu adalah amalan jariah yang tiada terputus
pahalanya. Allahu A’lam. Akhir kata, Nuun, walqalami wamaa yasthuruun, Fastabiqul khairot.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai