Diketahui 3log 5 = x dan 3log 7 = y. maka, nilai dari 3log 245 1/2 adalah … ?
(EBTANAS ’98)
Pembahasan 1
3log 245 ½ = (x + y)
Jika b = a4, nilai a dan b positif, maka nilai alog b – blog a adalah …? (UMPTN ’97)
Pembahasan 2
alog b – blog a = 4 –
alog b – blog a =
Pengertian Logaritma
Logaritma adalah kebalikan dari suatu perpangkatan. Jika sebuah perpangkatan ac = b, maka
dapat dinyatakan dalam logaritma sebagai:
Advertisements
alog b = c
dengan syarat a > 0 dan
Program Linear
Suatu logaritma merupakan hasil pengurangan dari dua logaritma lain yang nilai kedua
numerus-nya merupakan pecahan atau pembagian dari nilai numerus logaritma awal. Berikut
modelnya:
, p > 0, q > 0.
Protista
Teks Anekdot
Suatu logaritma berbanding terbalik dengan logaritma lain yang memiliki nilai bilangan
pokok dan numerus-nya saling bertukaran. Berikut modelnya:
alog b =
Suatu logaritma berlawanan tanda dengan logaritma yang memiliki numerus-nya merupakan
pecahan terbalik dari nilai numerus logaritma awal. Berikut modelnya:
alog = – alog
Suatu logaritma dengan nilai numerus-nya merupakan suatu eksponen (pangkat) dapat
dijadikan logaritma baru dengan mengeluarkan pangkatnya menjadi bilangan pengali. Berikut
modelnya :
alog bp = p. alog b
,b>0
Suatu logaritma dengan nilai bilangan pokoknya merupakan suatu eksponen (pangkat) dapat
dijadikan logaritma baru dengan mengeluarkan pangkatnya menjadi bilangan pembagi.
Berikut modelnya:
Suatu logaritma dengan nilai numerus-nya merupakan suatu eksponen (pangkat) dari nilai
bilangan pokoknya memiliki hasil yang sama dengan nilai pangkat numerus tersebut. Berikut
model sifat logaritma nya:
alog ap = p
9. Perpangkatan logaritma
Suatu bilangan yang memiliki pangkat berbentuk logaritma, hasil pangkatnya adalah nilai
numerus dari logaritma tersebut. Berikut modelnya:
, m > 0.
Suatu logaritma dapat dipecah menjadi perbandingan dua logaritma sebagai berikut:
, p > 0, q > 0
Un = suku ke-n
b = beda
n = suku ke-
Nah, setelah memahami cara mencari suku ke-n dalam suatu barisan aritmatika, elo juga bisa
mencari beda (b) pada barisan aritmatika dengan menggunakan rumus berikut ini:
Setelah mengetahui mengenai berbagai rumus barisan aritmatika, berikut ini udah gue
kumpulin beberapa contoh soal barisan aritmatika lengkap dengan pembahasannya.
Contoh Soal 1
Pembahasan:
Diketahui: a = 7
b = –2
ditanya 5 Contoh Soal Barisan dan Deret Aritmatika: Pembahasan Lengkap 423
Jawab:
= 7 + 39 . (-2)
= 7 + (-78)
= – 71
Contoh Soal 2
Diketahui: a = 5
b = –7
Jawab:
Jadi, rumus suku ke-n barisan aritmatika tersebut adalah 5 Contoh Soal Barisan dan Deret
Seperti namanya barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang memiliki beda yang sama
sehingga menghasilkan pola tetap. Contoh bentuk barisan aritmatika bisa elo lihat di bawah
ini:
Suku pertama adalah U1 atau a, selisihnya adalah b, dan n adalah jumlah suku.
Ada beberapa rumus yang terkait dengan barisan aritmatika yang bisa elo gunakan untuk
menghitung suku ke-n, jumlah, atau cara mencari beda (b) dari suatu barisan aritmatika.
Un = suku ke-n
b = beda
n = suku ke-
Nah, setelah memahami cara mencari suku ke-n dalam suatu barisan aritmatika, elo juga bisa
mencari beda (b) pada barisan aritmatika dengan menggunakan rumus berikut ini:
Setelah mengetahui mengenai berbagai rumus barisan aritmatika, berikut ini udah gue
kumpulin beberapa contoh soal barisan aritmatika lengkap dengan pembahasannya.
Contoh Soal 1
Pembahasan:
Diketahui: a = 7
b = –2
ditanya 5 Contoh Soal Barisan dan Deret Aritmatika: Pembahasan Lengkap 423
Jawab:
= 7 + 39 . (-2)
= 7 + (-78)
= – 71
Contoh Soal 2
Pembahasan:
Diketahui: a = 5
b = –7
Ditanya: rumus suku ke-n barisan aritmatika tersebut = ?
Jawab:
Jadi, rumus suku ke-n barisan aritmatika tersebut adalah 5 Contoh Soal Barisan dan Deret
Aritmatika: Pembahasan Lengkap 430
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah sebuah persamaan yang terdiri atas
tiga persamaan linear yang masing-masing persamaan memiliki tiga variabel yang berpangkat
satu.
x, y, z adalah variabel
d adalah konstanta
Sesuai konsep di atas, persamaan linear tiga variabel adalah suatu persamaan aljabar yang
terdiri atas tiga variabel, yang tiap sukunya mengandung konstanta, atau perkalian konstanta
dengan variabel tunggal. Pada konsep di atas, ketiga variabel tersebut adalah x, y, z.
Contoh Soal 1
x + y - z = -3
x + 2y + z = 7
2x + y + z = 4
Nilai dari x + y + z = …
A. 3 C. 5 E. 8
B. 4 D. 6
Pembahasan:
x + y – z = -3 (… 1)
x + 2y + z = 7 (… 2)
2x + y + z = 4 (… 3)
Selanjutnya, eliminasi x dari persamaan (4) dan (5) untuk mendapatkan nilai y.
Terakhir, substitusi x=−1 dan y=2 pada persamaan (1): x+y−z=−3 untuk mendapatkan
Jadi nilai x + y + z = -1 + 2 + 4 = 5
Contoh Soal 2
2x + 3y — z = 20
3x + 2y + z = 20
x + 4y + 2z = 15
2x + 3y — z = 20
3x + 2y + z = 20
x + 4y + 2z = 15
Pembahasan:
Ketiga persamaan bisa kita beri nama persamaan (1), (2), dan (3)
2x + 3y — z = 20 ………………………..(1)
3x + 2y + z = 20 ………………………..(2)
x + 4y + 2z = 15 ………………………..(3)
Sistem persamaan ini harus kita sederhanakan menjadi sistem persamaan linear 2 variabel.
Untuk itu kita eliminasi variabel z
2x + 3y — z = 20
3x + 2y + z = 20___ +
5x + 5y = 40
x + y = 8 ………………….(4)
Selanjutnya persamaan (2) dikali (2) dan persamaan (3) dikali (1) sehingga diperoleh
6x + 4y + 2z = 40
x + 4y + 2z = 15__ _
5x = 25
x=5
x+y=8
5+y=8
y=3
3x + 2y + z = 20
3.5 + 2.3 + z = 20
15 + 6 + z = 20
z = -1
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah sebuah persamaan yang terdiri atas
tiga persamaan linear yang masing-masing persamaan memiliki tiga variabel yang berpangkat
satu.
x, y, z adalah variabel
d adalah konstanta
Sesuai konsep di atas, persamaan linear tiga variabel adalah suatu persamaan aljabar yang
terdiri atas tiga variabel, yang tiap sukunya mengandung konstanta, atau perkalian konstanta
dengan variabel tunggal. Pada konsep di atas, ketiga variabel tersebut adalah x, y, z.
Contoh Soal 1
x + y - z = -3
x + 2y + z = 7
2x + y + z = 4
Nilai dari x + y + z = …
A. 3 C. 5 E. 8
B. 4 D. 6
Pembahasan:
x + y – z = -3 (… 1)
x + 2y + z = 7 (… 2)
2x + y + z = 4 (… 3)
Selanjutnya, eliminasi x dari persamaan (4) dan (5) untuk mendapatkan nilai y.
Terakhir, substitusi x=−1 dan y=2 pada persamaan (1): x+y−z=−3 untuk mendapatkan
Jadi nilai x + y + z = -1 + 2 + 4 = 5
Contoh Soal 2
2x + 3y — z = 20
3x + 2y + z = 20
x + 4y + 2z = 15
2x + 3y — z = 20
3x + 2y + z = 20
x + 4y + 2z = 15
Pembahasan:
Ketiga persamaan bisa kita beri nama persamaan (1), (2), dan (3)
2x + 3y — z = 20 ………………………..(1)
3x + 2y + z = 20 ………………………..(2)
x + 4y + 2z = 15 ………………………..(3)
Sistem persamaan ini harus kita sederhanakan menjadi sistem persamaan linear 2 variabel.
Untuk itu kita eliminasi variabel z
2x + 3y — z = 20
3x + 2y + z = 20___ +
5x + 5y = 40
x + y = 8 ………………….(4)
Selanjutnya persamaan (2) dikali (2) dan persamaan (3) dikali (1) sehingga diperoleh
6x + 4y + 2z = 40
x + 4y + 2z = 15__ _
5x = 25
x=5
x+y=8
5+y=8
y=3
3x + 2y + z = 20
3.5 + 2.3 + z = 20
15 + 6 + z = 20
z = -1