Innal hamdalillah
Nahmaduhu wanasta’inuhu wa nastaghfiruhu
Wana’udzubillahi min syururi anfusinaa
Man yahdihillahu falaa mudhilalah
Waman yudhlil hu falaa haadiya lah.
Wa asyhadu allaa ilaaha illallah,
Wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh.
Ammaba’du
Pertama-tama mari kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas
segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua.Nikmat
sehat,nikmat taufik hidayah ,dan nikmat yang paling besar adalah
nikmat iman dan islam
Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan nabi
Muhammad SAW yang telah diutus oleh Allah SWT untuk
menunjukkan jalan yang benar serta menyampaikan rahmat Allah
SWT kepada kita sekalian .
Bapak-bapak,Ibu-ibu serta teman- teman sekalian,
Pada kesempatan berbahagia ini saya akan menyampaikan
dakwah mengenai keutamaan dan kewajiban menuntut ilmu bagi
kaum muslimin dan muslimah.
Manusia yang dilahirkan kemuka bumi dalam keadaan bersih dan
kosong ,kecuali mereka yang dikehendaki oleh Allah SWT seperti
Nabi Isa AS , maka Allah SWT memerintahkan kepada seluruh
umat manusia untuk mencari ilmu dalam menjalani hidup seperti
firman Allah SWT yang menjelaskan bahwa setiap manusia yang
lahir dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pada surat an –
nahl ayat 78 :
bismillahirrohmannirohim
Wallā hu akhrajakum mim buṭụ ni ummahā tikum lā ta'lamụ na
syai`aw wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abṣā ra wal-af`idata
la'allakum tasykurụ n
Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Sungguh manusia itu lahir dalam keadaan tidak tau apa-apa,
kemudian Allah SWT memberikan rahmat kepada manusia
seperti pendengaran dan penglihatan untuk mendapatkan
informasi mengenai suatu kejadian, belajar dari banyak hal
sampai akhirnya menjadi tau, namun menjadi tau saja tidak
cukup kemudian Allah SWT memberikan hati agar manusia bisa
menimbang mana yang baik dan mana yang buruk berdasarkan
ilmu yang telah mereka dapatkan.
Islam memberikan pandangan mengenai ilmu adalah sebuah
pelita yang menerangi di saat gelap,sehingga tanpa pelita
seseorang akaan teresesat.
Kata ilmu diambil dari bahasa Arab, berasal dari kata ‘alima-
ya’lamu- ‘ilman . ‘Alima sebagai kata kerja yang berarti
mengetahui.
Betapa pentingnya keutamaan Ilmu menurut Islam,sampai-
sampai Firman Allah SWT yang pertama adalah perintah untuk
membaca, bukan untuk beribadah kepadanya yang tertulis pada
surat al – alaq ayat ke 1
Bismillahirrohmanirrohim
Iqra bismi rab bikal lazii khalaq
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan.
Wahyu yang paling pertama tidak secara langsung memberikan
perintah belajarlah,tapi bacalah karena membaca adalah cara
paling sederhana dalam belajar.
Bapak-bapak , Ibu-ibu serta tema-teman sekalian
Segala sesuatu yang dilakukan harus dengan ilmu . Tanpa ilmu
mustahil dapat menjalankan ibadah dengan benar dan sesuai
dengan syariat. Menuntut ilmu tidak semata-mata hanya
beribadah tapi juga untuk urusan dunia karena pentingnya posisi
ilmu dalam kehidupan.Niat menuntut ilmu hendaknya didasari
keikhlasan karena Allah SWT.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Ilmu dharuri adalah pengetahuan tentang suatu kasus tanpa
perlu penelitian dan bukti atau dalil (keterangan). Misalnya:
Pengetahuan bahwa api itu panas.
2 ) Ilmu nazhari adalah pengetahuan tentang suatu kasus yang
didahului dengan penelitian dan pembuktian menggunakan dalil.
Misalnya: pengetahuan tentang tata cara wudhu dan shalat.
Sebagaimana hadis rasulullah SAW
Tholabul ‘ilmi faridhotun ‘alaa kulli muslimin wal muslimat
Artinya : mencari ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap muslim
laki-laki maupun muslim peremupan (HR. Ibnu majah dan
Baihaqi)
Dari hadis ini memberikan gambaran mengenai pentingnya
menuntut ilmu bagi setiap muslim tidak hanya kaum laki-laki tapi
juga kaum perempuan,hadis ini juga memberikan gambaran
bahwa islam tidak mendeskriminasi perempuan dalam menuntut
ilmu.
Menurut tafsir Al-Qurthubi dan buku Thariq ilal ‘Ilmi As-Subulun
Naji’ah li Thalabil ‘Ulumin Nafi’ah, sesungguhnya wajibnya
menuntut ilmu bagi setiap muslim terbagi menjadi tiga hukum,
yakni fardhu ‘ain, fardhu kifayah, dan haram.
1) Fardhu ‘ain, dimana hukumnya adalah wajib untuk diketahui
oleh setiap individu. Ilmu yang tercakup dalam hukum ini
adalah semua ilmu syar’i yang yang menjadi pengetahuan
dasar tentang agama, baik permasalahan ushul (asas)
seperti akidah, tauhid dan manhaj, sampai permasalahan
furu’ (cabang) seperti shalat, zakat,sedekah,haji.
Man aroda dun yaa fa'alaihi bil 'ilmi, wa man arodal akhirota
fa'alaihi bil 'ilmi, wa man aroda huma fa'alaihi bil 'ilmi