Anda di halaman 1dari 2

Mengapa Menjadi Asertif itu Penting?

Dari deskripsi tiga jenis komunikator di atas, rasanya cukup jelas bahwa kita haruslah menjadi tipe
komunikator yang asertif. Mengapa sih sebenarnya penting untuk menjadi seorang yang asertif?
Mungkin contoh situasi berikut bisa menggambarkannya:

Dua minggu lagi adalah hari ulang tahun Anda dan saat ini suami bertanya “Sayang, nanti waktu
perayaan ulang tahun mau dirayakan seperti apa?”

Dalam hati Anda berharap waktu ulang tahun nanti Anda akan nonton konser musik berdua dengan
suami. Setelah itu makan malam romantis di restoran Italia (yang dilengkapi dengan lilin) plus
ngobrol asyik sambil mengingat indahnya dulu waktu masa – masa masih pacaran.

Akan tetapi karena takut dibilang “Ahh.. sok romantis” atau bakal merepotkan suami, Anda akhirnya
berkata “Terserah deh.. mau dirayakan seperti apa juga boleh”

Akhirnya suami Anda pun harus menebak – nebak seperti apa perayaan ultah ideal-nya (bagi Anda
yang sudah jadi suami, setuju kan kalau ini adalah hal yang susah dan rumitnya bukan main 🙂 )

Dan karena beberapa waktu yang lalu Anda pernah berkata ke suami bahwa kapan – kapan mau ajak
anak – anak di Dufan. Plus sempat juga berujar kalau di dekat situ ada resto McD yang baru, maka
hasilnya….

Perayaan ultah Anda jadi dirayakan dengan jalan – jalan di Dufan bersama tiga anak Anda (yang
rewelnya bukan main), makannya di McD (menu Pahe) dan ditutup dengan harus menggendong
anak yang ketiduran.

Dalam hati Anda jengkelnya bukan main “Ini tidak seperti apa yang SAYA INGINKAN” (tapi itupun
tidak disampaikan ke suami karena takut melukai perasaannya). Sepanjang perjalanan suami Anda
juga heran karena wajah Anda kelihatan bad mood melulu.

Akhirnya sebuah perayaan ultah yang mustinya dirayakan dengan gembira berubah menjadi situasi
yang tidak menyenangkan untuk kedua belah pihak. Itupun mereka tidak tahu apa yang sebenarnya
terjadi karena tidak ada yang mengutarakan isi perasaan mereka.

Bukankah situasi di atas adalah sesuatu yang umum terjadi?


Jikalau saja kita bisa lebih asertif, bisa mengungkapkan apa yang menjadi keinginan kita maka
tentunya situasi tersebut bisa dihindari dengan mudah. Jadi berikut adalah ringkasan mengapa
menjadi asertif itu penting:

Anda tidak takut meminta apa yang Anda inginkan. Banyak orang tidak berhasil mendapat apa yang
mereka inginkan hanya karena tidak berani memintanya

Mampu membangun relasi yang lebih baik sekaligus mencapai tujuan Anda. Dan ini berlaku baik
untuk relasi pribadi maupun relasi dalam dunia kerja

Menjadi lebih percaya diri dan otentik. Jadilah versi diri Anda yang sesungguhnya

Menjadi asertif, dalam teori, adalah semudah mengatakan beberapa kalimat simpel saja. Anda tidak
perlu menjadi seorang pembicara ulung atau motivator yang pandai merangkai kata – kata. Akan
tetapi dalam prakteknya, ini adalah salah satu hal yang paling sulit dilakukan dalam interaksi kita.

Anda mungkin juga menyukai