Anda di halaman 1dari 2

Langkah-langkah komunikasi asertif :

1. Persiapan
Sebelum memberikan pesan asertif, seseorang harus menyortir pesan untuk masuk ke
ranah atau hak orang lain. Apakah perilaku yang akan menjadi objek pesan
merupakan perilaku yang konsisten dan memiliki tujuan untuk mengubah perilaku.
Karena dalam beberapa kasus, sebuah pesan asertif tidak selalu menghasilkan
perubahan perilaku.
2. Kebisuan atau keheningan
Memberikan jeda waktu setelah pesan dikirim. Hal ini bertujuan memberikan
kesempatan penerima pesan untuk menginpretasi serta memahami isi pesan yang
diterima. Jangka waktu diam sejenak tergantung pada situasi saat komunikasi
berlangsung.
3. Mendengarkan
Pemberi pesan perlu juga mendengarkan beberapa pesan yang nantinya akan
disampaikan oleh penerima pesan. Karena pesan yang disampaikan dapat berupa
informasi yang efeknya membantu pemindahan pesan asertif yang cepat ke tujuan
yang lebih positif dan baru. Pemberi pesan diharuskan menghindari perdebatan agar
dapat fokut pada perilaku dan solusi.
4. Pengulangan
Pemberi pesan perlu untuk melakukan pengulangan terhadap proses yang dilakukan
beberapa kali. Hal ini bertujuan agar penerima pesan menyadari situasi dimana
perilaku tersebut dapat diatasi. Pengulangan dilakukan sesuai dengan kondisi.
5. Fokus pada solusi
Pesan asertif yang disampaikan tidak bersifat memaks orang lain untuk memberi
respon “ya atau tidak”. Namun, dengan memberikan kebebasan kepada orang lain
untuk bertindak bagaimana semestinya dan sesuai. Hal ini berutujuan untuk
mendapatkan solusi bagi seseorang agar memenuhi kebutuhannya.

Cara” untuk melakukan langkah-langkah komunikasi asertif adalah :

1. Meggunakan ekspresi yang sesuai dan nyaman untuk dipandang (selalu menjaga
pandangan dengan lawan bicara).
2. Menjaga intonasi dalam memberikan keterangan atau ketegasan terhadap lawan
bicara agar menyenangkan orang lain.
3. Mendengarkan secara baik lawan bicara ketika sedang berbicara atau mengatakan
sesuatu.
4. Mengajukan pertanyaan apabila ada yang tidak dimengerti atau membutuhkan
penjelasan.
5. Selalu berpandangan untuk menemukan solusi yang terbaik dalam menyelesaikan
masalah.

Ahmad Noraini. 1959. Asertif dalam Komunikasi. Kuala lumpur: utusan publication &
distibutors.

Safitri Intan, Efendi Sidik. 2011. Kenali komunikasi. Jakarta: PT balai pustaka.

Anda mungkin juga menyukai