Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PROMOSI KESEHATAN

oleh :

Shoviyatul Widad

NIM 162310101120

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : Anak Pintar dan Sehat Karena Ibu yang Cerdas


Pokok bahasan : Simulasi Perkembangan Anak
Sub Topik :Mengajak komunikasi anak, cara penyampaian storytelling,
mengenalkan bentuk warna dan keterampilan bersosial
Sasaran : Masyarakat di Desa Legundi Kecamatan Bantaran Kabupaten
Probolinggo
Hari/Tanggal : Senin, 4 Desember 2017
Jam : 18.30 wib
Waktu : 20 menit
Tempat : Aula Gedung Kecamatan Bantaran
Penyuluh : Shoviyatul Widad

I. Analisa Data
A. Latar Belakang Masalah
Pola asuh orang tua adalah sebuah pembinaan dan pengawasan yang diwujudkan
dalam sebuah interaksi pertama yang diterima oleh seorang anak sebagai simulasi
perkembangan (Idris, 2014). Interaksi yang terwujud akan berdampak dan
mempengaruhi perilaku dan kepribadian pada seorang anak tersebut. Pola asuh
orang tua juga dapat diartikan sebagai perlindungan dan pengarahan orang tua
terhadap perkembangan anak yang berhubungan erat dengan emosional anak yang
harus dikontrol dan diekspresikan. Hasil dari pengekspresian perilaku yang dilakukan
oleh orang tua akan disimpan sebagai informasi dan akan diwujudkan pada
kemampuan-kemampuan yang ada pada anak dalam menuju kedewasaan.
Kedewasaan anak yang terbentuk sebagai suatu sikap akan sangat berpengaruh untuk
merencanakan berbagai tingkat keberhasilan seorang anak dalam menempuh
kehidupan. Keberhasilan pada tingkat itu merupakan proses berkelanjutan dimana
anak memerlukan lebih dari hanya didikan tetapi juga perhatian yang harus diberikan
sejak dini kepada seorang anak(Anas, 2008).
Seorang ibu mempunyai peranan penting dalam kehidupan suatu keluarga, baik
perananya bagi suami ataupun anaknya (Pujosuwarno, 1994:44). Di dalam kehidupan
rumah tangga, seorang ibu berkewajiban untuk melayani suami dan anaknya dalan
semua aspek yang ada dalam kehidupan keluarganya. Kebajiban seorang ibu tidak
hanya berbelanja, memasak, mencuci, berdandan dan mengatur keuangan saja. Tetapi
bagaimana mengawasi serta mensimulasi perkembangan anak-anaknya menjadi lebih
baik. Pada zaman modern saat ini, seorang ibu dituntut untuk kreatif, sabar dan ulet
dan tekun dalam mencapai kesejahteraan keluarga yang berhubungan dengan
simulasi perkembangan anak.

B. Kebutuhan Peserta Didik


Masyarakat RT/RW 007/015 Desa Legundi Kecamatan Bantaran Kabupaten
Probolinggo memiliki karakteristik berbeda. Berdasarkan survey yang telah
dilakukan masyarakat desa Bantaran khususnya RT 002 dipandang dari
perkembangan anak-anaknya sudah cukup baik tetapi masih kurangnya pengetahuan
untuk lebih mensimulasi perkembangan anak-anaknya dengan baik.

C. Karakteristik Peserta Didik


Masyarakat desa Legundi RT/RW 007/015 yang rata-rata ibu rumah tangga tidak
berpendidikan dan sebagian kecil ada yang lulus SD-SMA.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat RT/RW 007/015
Desa Legundi Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo mampu memahami dan
menerapkan bagaimana mensimulasi perkembangan anak dengan baik.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat RT/RW 007/015
Desa Legundi Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo:
1. Dapat memperaktekkan tentang cara mengajak komunikasi anak dengan baik
2. Dapat memperaktekkan tentang cara penyampaian storytelling.
3. Dapat memperaktekkan tentang cara memperkenalkan bentuk warna pada anak
4. Dapat mengajarkan tentang cara berketerampilan bersosial yang baik pada anak
IV. Materi (Terlampir)
1. Cara dan tahapan mengajak komunikasi anak dengan baik
2. Cara penyampaian storytelling
3. Cara memperkenalkan bentuk warna
4. Cara berketerampilan bersosial yang baik pada anak

V. Strategi Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VI. Media
1. Video
2. Materi SAP

VII. Pelaksanaan Kegiatan

N Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


O
1 2 menit Pembukaan :
- Memberi Salam - Menjawab Salam
- Memperkenalkan diri - Mengenal petugas
- Menjelaskan Tujuan Pembelajaran / penyuluhan
Penyuluhan - Mendengarkan dan
- Menyebutkan materi / pokok bahasan memperhatikan
yang akan disampaikan - Mendengarkan dan
memperhatikan
2 10 Menit Pelaksanaan :
- Menjelaskan materi penyuluhan - Menyimak dan
secara berurutan dan teratur memperhatikan
Materi :
1. Cara dan tahapan mengajak - Mendengarkan dan
komunikasi anak dengan baik memahami serta
2. Cara penyampaian storytelling menyimak
3. Cara memperkenalkan bentuk penjelasan
warna
4. Cara berketerampilan bersosial
yang baik pada anak

3 6 Menit Evaluasi :
Meminta salah satu masyarakat - Bertanya dan
menjelaskan kembali tentang : menjawab
a. Cara dan tahapan mengajak pertanyaan
komunikasi anak dengan baik
b. Cara penyampaian storytelling
c. Cara memperkenalkan bentuk
warna
d. Cara berketerampilan bersosial
yang baik pada anak
4 2 Menit Penutup :
- Memberikan Reinforcement - Mendengarkan
- Menyimpulkan kegiatan - Menyimpulkan
- Salam penutup bersama
- Menjawab salam

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Apakah setting tempat sesuai dengan yang direncanakan
a. Tempat
b. Pengorganisasian
2. Evaluasi Proses
Apakah proses kegiatan berjalan sesuai rencana dari awal sampai akhir acara
penyuluhan
a. Strategi penyuluhan
b. Kontrak waktu yg dberikan
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu untuk :
1. Dapat memperaktekkan 75% tentang cara mengajak komunikasi anak dengan baik
2. Dapat memperaktekkan 50% tentang cara penyampaian storytelling.
3. Dapat memperaktekkan 80% tentang cara memperkenalkan bentuk warna pada
anak
4. Dapat mengajarkan 50% tentang cara berketerampilan bersosial yang baik pada
anak
LAMPIRAN MATERI

1. Cara mengajak komunikasi anak


Beberapa cara dapat diterapkan oleh orang tua untuk mensimulasi agar anak dapat
berkomunikasi dengan baik. Sebagian besar penyebab anak terlambat bicara adalah
kurangnya latihan, lebih banyak bermain sendiri, terlalu pasif, terlalu banyak menonton
TV atau dikarenakan menggunaan dua bahasa atau lebih. Itu dapat dihindari dengan
cara-cara berikut ini:
a. Anda harus sering mengajak anak berbicara untuk mensimulasi kemampuan
berkomunikasi
b. Ajari anak berinteraksi dengan teman sebayanya untuk menghilangkan rasa malunya
c. Ajari anak ucapkan kata dan kalimat dengan benar
d. Jangan gunakan lebih dari 1 kata ketika sedang berbicara
e. Kurangi penggunaan Gadget
f. Awasi tontonan anak di televisi
g. Gunakan kata-kata positif ketika sedang berbicara
h. Ajak anak bernyanyi agar bisa menemukan kosa kata baru
i. Libatkan anak dalam aktifitas yang dapat mengasah kemampuan berkomunikasi
j. Biasakan anak dalam penyampaikan pendapatnya

2. Cara penyampaian storytelling pada anak


Mengunakan cerita sebagai stategi agar anak dapat membedakan yang mana yang baik
dan yang buruk merupakan hal yang tepat, cara ini juga mampu memberikan dampak
yang baik bagi hubungan ibu dan anak menjadi lebih dekat. Syarat storytelling agar
dampak yang diberikan menjadi lebih baik antaranya:
a. Cerita harus memiliki tujuan
b. Cerita harus dapat membuat penasaran
c. Cerita harus disampaikan dengan penghayatan

3. Cara mengenalkan bentuk warna pada anak


Mengajarkan warna dan mengenalkan bentuk pada anak dapat menicu perkembangan
dan daya fikir lebih optimal serta memberikan pengetahuan yang luas bagi anak, Ibu
dapat menggunakan cara sebagai berikut:
a. Mengajarkan warna dan bentuk secara kontinu agar perkembangan pola fikir anak
terus berkembang
b. Mengenalkan warna-warna yang penting dahulu dan sering ditemui
c. Gunakanlah gambar serta benda-benda disekitar untuk dipelajari warna dan
bentuknya oleh sang anak
d. Posisikan anak agar dapat menyentuh benda-benda yang berbentuk dan berwarna

4. Cara berketerampilan sosial pada anak


Setiap anak hendaknya memiliki kemampuan untuk menyesuikan diri dan berinteraksi
dengan baik dengan lingkungannya yang meliputi menjalin hubungan dengan orang lain,
menghargai diri sendiri dan orang lain, memberi dan menerima kritik dari orang lain.
Kemampuan bersosial sangat penting dan dibutuhkan untuk diajarkan sejak anak usia
dini. Berikut beberapa cara yang dapat digunakan agar simulasi perkembangan anak
dalam keterampilan sosial menjadi baik:
a. Menjadi contoh yang baik untuk anak
b. Berikan ruang untuk berekspresi
c. Komunikasikan kepada anak komunikasi yang terbuka antar keluarga
d. latihlah kerja sama.
DAFTAR PUSTAKA

Karina,Sandra. 2015. Ajari 12 Hal ini agar Anak Pandai Berkomunikasi dan Tidak Lambat
Berbicara. http://sayangianak.com/ajari-12-hal-ini-agar-anak-pandai-berkomunikasi-
dan-tidak-terlambat-bicara/ [Diakses pada 6 Desember 2017]

Ronapresentasi. 2015. Cara Story Telling Atau Cerita yang Baik dalam Presentasi.
https://www.ronapresentasi.com/cara-story-telling-atau-bercerita-dalam-presentasi/
[Diakses pada 6 Desember 2017]

Sekarsari.Bebby. 2015. Simulasi Tepat Untuk Anak.


http://www.1health.id/id/article/category/ibu-dan-anak/stimulasi-tepat-untuk-bayi-
usia-0-6-bulan---bagian-1.html [Diakses pada 6 Desember 2017]

Tamago. 2015. Mengenalkan Warna-Warna pada Anak Usia Dini.


http://www.tamagoostyle.com/mengenalkan-warna-warna-pada-anak-usia-dini
[Diakses pada 6 Desember 2017]

Websitependidikan. 2016. Cara Jitu Mengajarkan Keterampilan Sosial pada Anak Usia Dini.
http://www.websitependidikan.com/2016/12/cara-jitu-mengajarkan-keterampilan-
sosial-pada-anak-sejak-usia-dini.html [Diakses pada 6 Desember 2017]

Anda mungkin juga menyukai