Anda di halaman 1dari 2

Risiko Penggunaan Alat Ventilator

Selama penggunaan alat ventilator, dapat terjadi beberapa efek samping, yaitu:

 Luka pada mulut dan tenggorokan akibat tindakan intubasi.


 Infeksi paru-paru, biasanya akibat masuknya kuman melalui selang
pernapasan yang terpasang pada tenggorokan.
 Cedera paru-paru dan kebocoran udara ke rongga di luar paru-paru
(pneumothorax).
 Kehilangan kemampuan untuk batuk dan menelan, sehingga dahak atau
lendir pada saluran napas bisa menumpuk dan mengganggu masuknya
udara. Dokter atau perawat akan melakukan penyedotan secara berkala
untuk mengeluarkan dahak atau lendir ini.
 Keracunan oksigen.

Selain itu, pasien yang terhubung dengan ventilator dan harus berbaring dalam
waktu yang lama berisiko mengalami luka dekubitus dan gangguan aliran darah
akibat tromboembolisme.
Meski penggunaan ventilator memiliki peranan penting dalam perawatan pasien,
risikonya pun tidak sedikit. Penggunaan alat ventilator juga umumnya membutuhkan
biaya yang besar. Semakin lama pasien dirawat menggunakan ventilator, semakin
banyak biaya yang harus dikeluarkan.
Oleh karena itu, pasien dan keluarganya perlu memahami keuntungan dan risiko
dari penggunaan mesin ini. Jika masih merasa ragu untuk memasang ventilator,
disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter yang merawat agar mendapatkan
penjelasan lebih rinci.

Keputusan untuk Melepas Alat Ventilator


Lamanya waktu pasien harus terhubung dengan ventilator tidak dapat diperkirakan.
Berapa lama pasien perlu menggunakan ventilator dan kapan pasien boleh terlepas
dari alat ini akan ditentukan berdasarkan perkembangan kondisi pasien dan
penilaian klinis oleh dokter.
Beberapa pasien mungkin hanya terhubung dengan ventilator selama beberapa
hari, namun ada juga pasien yang membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.
Setiap hari dokter akan mengevaluasi kondisi pasien, apakah sudah ada perbaikan
dan sanggup bernapas sendiri dengan baik tanpa bantuan ventilator.
Selama perawatan, pasien yang terpasang ventilator akan mendapatkan
pemantauan ketat dan pemeriksaan secara berkala. Setelah menunjukkan
perbaikan, baik dari hasil pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang,
seperti tes darah, urine, atau foto Rontgen, maka alat ventilator mungkin bisa
dilepas.
Penggunaan alat ventilator sangat diperlukan untuk keberlangsungan hidup pasien
yang tidak dapat bernapas sendiri. Jika keluarga Anda harus dirawat di ICU dan
memerlukan ventilator, sebaiknya diskusikan dengan dokter yang merawat untuk
mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai manfaat dan risiko penggunaan
mesin bantu napas ini.
Ditulis oleh:

https://www.scribd.com/document/432648982/Lembar-Observasi-Early-Warning-System-Obstetri

Anda mungkin juga menyukai