Dosen Pembimbing :
HEPTA NUR ANUGRAHINI S.Kep.,Ns.,M.Kep
01 pada klien peradangan genetalia biasanya fr. 06 Pasien dengan gangguan genetalia biasanya mengalami
gangguan dalam pemenuhan gangguan tidur akibat
pernapasan menuingkat
ketidaknyamanan nyeri dan rasa gatal
03 Pada Gonoroe pasien mengeluh nyeri ketika BAK 08 Pola aktivitas dapat terganggu karena adanya
ketidaknyamanan dan malaise
Daili, S.F., & Zubier, F. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Pola Kesehatan
KEBUTUHAN BERPAKAIAN KEBUTUHAN BERMAIN & REKREASI
10 Klien dengan infeksi genetalia mengalami gangguan dalam
memenuhi kebutuhan berpakaian tersebut 14 Biasanya tiak dapat memenuhi kebutuhan bermain dan
rekreasi karena nyeri dan ketidaknyamanan
POLA SOSIALISASI
12 Pasien merasa terisolasi atau terpisah karena
terganggungnya komunikasi adanaya perubahan pada ke
biasaan atau perubahan dalam kapasitas fisik
KEBUTUHAN SPIRITUAL
Daili, S.F., & Zubier, F. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Pemeriksaan Fisik
1 2 3 4
KESADARAN TTV KEPALA RAMBUT
Biasanya Rambut
Pasien gangguan Pada pasien
dijumpai mengalami
sistenm genitalia sifilis perlu dikaji
kerontokan pada kerontokan /
biasanya adanya
rambut / alopesia alopesia pada
mengalami kemungkinan
pada sifilis, dan sifilis.
kesadaran hipertensi,
Compos Mentis. arteriosklerosis, pasien dengan
dan penyakit gangguan
jantung reumatik genitalia secara
sebelumnya. umum
mengalamai nyeri
kepala.
Departemen Kesehatan (b). 2008. Infeksi Menular Seksual dan Infeksi Saluran Reproduksi.
www.pppl.depkes.go.id/_asset/_donwload/IMS_dan_ISR. diunduh 9 September 2021 .
Pemeriksaan Fisik
5 6 7 8
MATA & HIDUNG
WAJAH MULUT & GIGI LEHER
Pada sifilis
Pada area leher
Inspeksi : konginental
kebersihan, ada Pada sifilis ditemukan tanda
terdapat kelainan
konginetal gigi limfadenitis /
lesi/tidak ada pada mata
hutchinson benjolan pada
edema/tidak, dan ( keratitis
( incisivus I limfe. Dan pada
tidakpucat, interstisiel ) dan
kanan atas dan sifilis stadium II
sianosis adanya pada hidung
kiri bentuknya secara khusus
kemerahan/tidak Sifilis stadium iii
seperti obeng. biasanya
dapat merusak
terdapat nyeri
tulang rawan
leher.
hidung dan
palatum.
Departemen Kesehatan (b). 2008. Infeksi Menular Seksual dan Infeksi Saluran Reproduksi.
www.pppl.depkes.go.id/_asset/_donwload/IMS_dan_ISR. diunduh 9 September 2021
Pemeriksaan Fisik
9 10 11 12
EKSTREMITAS
THORAK ABDOMEN GENITALIA &
RECTUM
Jarang ditemui Pada staium II Pada
adanya kelainan terjadi gangguan Biasanya pada pemeriksaan
pada thorak , sistem sifilis ditemui lesi kekuatan otot
tidak ada pencernaan yang berisi tangan dan kaki
abnormalitas ( anoreksia ) cairan, pada pria terkadang
pada irama Gonoroe kaji mengalami
jantung maupun keluaran nanah kelumpuhan. Dan
paru. pada penis. kelemah
( malaise )
Departemen Kesehatan (b). 2008. Infeksi Menular Seksual dan Infeksi Saluran Reproduksi.
www.pppl.depkes.go.id/_asset/_donwload/IMS_dan_ISR. diunduh 9 September 2021
Pemeriksaan Diagnostik
SIFILIS GONOREA
Pemeriksaan serum dari lesi kulit kemudian dilihat Pada pria lokasi pengambilan spesimen di uretra,
bentuk dan pergerakannya dengan mikroskop lapangan menggunakan swab yang dimasukan dan diputar
gelap. Diperiksa 3 hari berturut-turut jika hasilnya hari I selama 5 detik. Sedangkan pada wanita, swab pada
dan II negatif, kmd lesi dikompres dengan larutan endoservik dan diputar selama 10 detik.
garam faali kmd diperiksa hasilnya negatif bukan berarti
hasilnya bukan sifilis , mungkin karena kumannya
terlalu sedikit
Pemeriksaan Apusan
Hasil dikatakan positif bila ditemukan adanya
Tes Serologis Sifilis ( TSS ) diplokokus gram negatif dengan bentuk seperti ginjal
di dalam dan atau diluar sel lekosit PMN
Untuk mengetahui sensitifitas dan spesifisitas.
Pada S I hasilnya negatif
Pada S II dini reaksi menjadi positif agak kuat, akan
menjadi sangat kuat pada S II lanjut.
Pada S III reaksinya menurun lagi menjadi positif Pemeriksaan Kultur
lemah atau negatif
Saat ini pemeriksaan mikrobiologi yang digunakan
untuk diagnosis infeksi Neisseria gonorrhoeae adalah
kultur dan apusan. Setelah pengambilan sampel,
Daili, S.F., & Zubier, F. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 4. Jakarta: Badan Penerbit
oleskan dengan segera sampel pada media untuk
FKUI.
kultur kuman ini
Pathway
Nyoman Pande, Wiswantara dkk . 2013. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Sifilis dan Gonoroe . Makalah : STIKES Wira
Medika PPNI Bali
Diagnosa Keperawatan
SIFILIS
(SIKI,2018)
Intervensi Keperawatan ( Sifilis )
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
2. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nyeri 1. Untuk mengetahui rasa
nyeri sehubungan keperawatan selama ... x 24 2. Ajarkan teknik distraksi sakit akut dan
dengan proses jam diharapkan gangguan dan relaksasi. ketidaknyamanan
peradangan. rasa nyaman nyeri teratasi 3. Berikan posisi yang 2. Tekhnik distraksi dan
dengan kriteria hasil : nyaman relaksasi dapat
1. Nyeri berkurang 4. Kolaborasi dengan tim mengurangi rasa nyeri.
medis pemberian obat 3. posisi yang nyaman
golongan penisilin. dapat meningkatkan
relaksasi sehingga
(SIKI,2018) membantu menurunkan
nyeri.
4. Memberikan penurunan
rasa nyeri
Intervensi Keperawatan ( Sifilis )
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
3) Peningkatan suhu tubuh Setelah dilakukan tindakan 1) Anjurkan pasien untuk 1. Agar terjadi pemindahan
sehubungan dengan keperawatan selama ... x 24 memakai baju tipis.. panas.
infasi kuman. jam diharapkan suhu tubuh 2) Pantau suhu tubuh 2. Mengetahui adanya
normal dengan pasien infeksius akut.
kriteria hasil : 3) Beri pasien kompres 3. Untuk menurunkan suhu
1. Suhu tubuh kembali hangat. tubuh.
normal ( 36-37oC ) 4) Kolaborasi dengan tim 4. Untuk mengurangi
medis pemberian obat demam / menurunkan
anti piretik. suhu tubuh
(SIKI,2018)
Intervensi Keperawatan ( Gonoroe )
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1) Nyeri berhubungan dengan reaki Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji secara komprehensif tentang nyeri
infsfeksi keperawatan selama ... x 24 jam meliputi lokasi, karakteristik, dan onset,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas /
diharapkan nyeri teratasi dengan
beratnya nyeri, dan faktor-faktor presipitasi.
kriteria hasil : 2) Observasi isyarat-isyarat non verbal dari
1) Mengenali faktor penyebab ketidaknyamanan, khususnya
2) Menggunakan metode pencegahan ketidakmampuan untuk komunikasi secara
non analgetik untuk mengurangi efektif.
nyeri 3) Gunakan komunikasi terapeutik agar klien
dapat mengekspresikan nyeri
3) Menggunakan analgetik sesuai 4) Berikan dukungan terhadap klien dan
kebutuhan keluarga
4) Melaporkan nyeri yang sudah 5) Kontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat
terkontrol mempengaruhi respon klien terhadap
ketidaknyamanan (contoh : temperatur
ruangan, penyinaran, dll)
6) Ajarkan penggunaan teknik non
farmakologik (contoh : relaksasi, guided
imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi
panas-dingin, massage, TENS, hipnotis,
terapi aktivitas)
7) Berikan analgesik sesuai anjuran
8) Tingkatkan tidur atau istirahat yang cukup
9) Evaluasi keefektifan dari tindakan
mengontrol nyeri yang telah digunakan
(SIKI,2018)
Intervensi Keperawatan ( Gonoroe )
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
2) Perubahan pola eliminasi urin Setelah dilakukan tindakan 1) Pantau eliminasi urin meliputi:
berhubungan dengan proses keperawatan selama ... x 24 jam frekuensi, konsistensi, bau,
inflamasi diharapkan eliminasi urin kembali lancar volume, dan warna dengan tepat
dengan 2) Rujuk pada ahli urologi bila
kriteria hasil : penyebab akut ditemukan
1) Urin akan menjadi kontinens
2) Eliminasi urin tidak akan terganggu:
bau, jumlah, warna urin dalam (SIKI,2018)
rentang yang diharapkan dan
pengeluaran urin tanpa disertai
nyeri
Intervensi Keperawatan ( Gonoroe )
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
3) Risiko penularan berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1) Berikan pendidikan kesehatan
dengan kurang pengetahuan tentang keperawatan selama ... x 24 jam kepada klien dengan menjelaskan
sifat menular dari penyakit diharapkan resiko penularan ddapat tentang: Bahaya penyakit menular
dihentikan dengan & Pentingnya memetuhi
kriteria hasil : pengobatan yang diberikan
1) Dapat meminimalkan terjadinya 2) Jelaskan cara penularan PMS dan
penularan penyakit pada orang lain perlunya untuk setia pada
pasangan
3) Hindari hubungan seksual sebelum
sembuh dan memakai kondom jika
tidak dapat menghindarinya
(SIKI,2018)
Intervensi Keperawatan ( Gonoroe )
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
4) Harga diri rendah berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1) Bantu individu dalam
dengan penyakit keperawatan, klien akan mengidentifikasi dan
mengekspresikan pandangan positif mengekspresikan perasaan
untuk masa depan dan memulai 2) Dorong klien untuk membayangkan
kembali tingkatan fungsi sebelumnya masa depan dan hasil positif dari
dengan kriteria hasil : kehidupan
1) Mengindentifikasi aspek-aspek 3) Perkuat kemampuan dan karakter
positif diri positif (misal: hobi, keterampilan,
2) Menganalisis perilaku sendiri dan penampilan, pekerjaan)
konsekuensinya 4) Bantu klien menerima perasaan
3) Mengidentifikasi cara-cara positif dan negative
menggunakan kontrol dan 5) Bantu dalam mengidentifikasi
mempengaruhi hasil tanggung jawab sendiri dan kontrol
situas
(SIKI,2018)
IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan yaitu tahap mengevaluasi respons
atau hasil dari tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap
01 klien serta mendokumentasikan semua tindakan yang telah
dilaksanakan beserta respon dan hasilnya
EVALUASI
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana
02 antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil
yang dibuat pada tahap perencanaan
Daili, S.F., & Zubier, F. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Nyoman Pande, Wiswantara dkk . 2013. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Sifilis dan Gonoroe . Makalah :
STIKES Wira Medika PPNI Bali
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Perawat
Nasional Indonesia. Jakarta Selatan.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Perawat
Nasional Indonesia. Jakarta Selatan
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Perawat
Nasional Indonesia. Jakarta Selatan.