Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

METODE KEPERAWATAN FUNGSIONAL

DISUSUN OLEH :
NAMA : ARIF GUNAWAN
NPM : 1801003P

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha esa
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Metode Keperawatan Fungsional” ini dengan lancar. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan pada
semester ganjil.

Penulis menyadari dalam penyusunan Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
baik teknik penulisan maupun isinya.Oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima
semua masukan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dan perbaikan
laporan tugas akhir ini di masa yang akan dating. Penulis harap, dengan membaca makalah ini
dapat memberi manfaat bagi kita semua, dan dapat menambah wawasan kita ,

Pringsewu, Maret 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................5

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................5

1. Tujuan umum :................................................................................................................5

2. Tujuan khusus :.................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

A. Metode Fungsional..............................................................................................................6

B. Kelebihan dan Kekurangan metode fungsional...............................................................6

1. Kelebihan metode fungsional :.......................................................................................6

2. Kekurangan metode fungsional:....................................................................................7

BAB III............................................................................................................................................8

PENUTUP.......................................................................................................................................8

A. Kesimpulan..........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk
bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang berkualitas
dan profesional tersebut adalah pengembangan model praktek keperawatan fungsional
(MPKP) yang memungkinkan perawat fungsional mengatur pemberian asuhan keperawatan
termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut. MPKP sangat bermanfaat
bagi perawat, dokter, pasien dan profesi lain dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Dengan MPKP, perawat dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya terhadap pasien
sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Implementasi MPKP harus ditunjang dengan sumber
daya manusia, sarana dan prasarana yang memadai.
Banyak metode praktek keperawatan yang telah dikembangkan selama 35 tahun
terakhir ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim, keperawatan primer,
praktik bersama, dan managemen kasus. Setiap unit keperawatan mempunyai upaya untuk
menyeleksi model yang paling tepat berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana dan
prasarana, dan kebijakan rumah sakit. Katagori pasien didasarkan atas, tingkat pelayanan
keperawatan yang dibutuhkan pasien , Usia, Diagnosa atau masalah kesehatan yang dialami
pasien dan terapi yang dilakukan (Bron , 1987). Pelayanan yang fungsional identik dengan
pelayanan yang bermutu, untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan
kegiatan penerapan standart asuhan keperawatan dan pendidikan berkelanjutan. Dalam
kelompok keperawatan yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana caranya metode
penugasan tenaga keperawatan agar dapat dilaksanakan secara teratur, efesien tenaga, waktu
dan ruang, serta meningkatkan ketrampilan dan motivasi kerja. Menurut Tappen (1995),
model pemberian asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu: model kasus, model
fungsional, model tim, model primer, model manajemen perawatan, dan model perawatan
berfokus pada pasien.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Model Keperawatan Metode Fungsional
2. Apakah kelebihan dan kelemahan metode fungsional
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum :
Mahasiswa dapat memahami Model Keperawatan metode fungsional

2. Tujuan khusus :
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang :
- Pengertian Model Praktik Keperawatan fungsional
- Tujuan Model Praktik Keperawatan fungsional
- Kelebihan dan kekurangan keperawatan fungsional

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Fungsional
Model pemberian asuhan keperawatan ini berorientasi pada penyelesaian tugas dan
prosedur keperawatan. Perawat ditugaskan untuk melakukan tugas tertentu untuk
dilaksanakan kepada semua pasien yang dirawat di suatu ruangan. Model ini digambarkan
sebagai keperawatan yang berorientasi pada tugas dimana fungsi keperawatan tertentu
ditugaskan pada setiap anggota staff. Setiap staff perawat hanya melakukan 1-2 jenis
intervensi keperawatan pada semua pasien dibangsal. Misalnya seorang perawat bertanggung
jawab untuk pemberian obat-obatan, seorang yang lain untuk tindakan perawatan luka,
seorang lagi mengatur pemberian intravena, seorang lagi ditugaskan pada penerimaan dan
pemulangan, yang lain memberi bantuan mandi dan tidak ada perawat yang bertanggung
jawab penuh untuk perawatan seorang pasien.
Seorang perawat bertanggung jawab kepada manajer perawat. Perawat senior
menyibukan diri dengan tugas manajerial, sedangkan perawat pelaksana pada tindakan
keperawatan. Penugasan yang dilakukan pada model ini berdasarkan kriteria efisiensi, tugas
didistribusikan berdasarkan tingkat kemampuan masing-masing perawat dan dipilih perawat
yang paling murah. Kepala ruangan terlebih dahulu mengidentifikasm tingkat kesulitan
tindakan, selanjutnya ditetapkan perawat yang akan bertanggung jawab mengerjakan
tindakan yang dimaksud. Model fungsional ini merupakan metode praktek keperawatan yang
paling tua yang dilaksanakan oleh perawat dan berkembang pada saat perang dunia kedua.

B. Kelebihan dan Kekurangan metode fungsional


1. Kelebihan metode fungsional :
a. Efisien karena dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu singkat dengan
pembagian tugas yang jelas dan pengawasan yang baik
b. Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga
c. Perawat akan trampil untuk tugas pekerjaan tertentu saja
d. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai kerja

6
e. Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalaman
untuk tugas sederhana
f. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yang
melakukan praktek untuk ketrampilan tertentu.
2. Kekurangan metode fungsional:
a. Pelayanan keperawatan terpisah-pisah atau tidak total sehingga kesulitan dalam
penerapan proses keperawatan
b. Perawat cenderung meninggalkan klien setelah melakukan tugas pekerjaan
c. Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan ketrampilan saja
d. Tidak memberikan kepuasan pada pasien ataupun perawat lainnya.
e. Menurunkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat
f. Hubungan perawat dank klien sulit terbentuk

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam model keperawatan metode fungsional Perawat akan melaporkan tugas yang
dikerjakannya kepada kepala ruangan dan kepala ruangan tersebut bertanggung jawab dalam
pembuatan laporan klien. Metode fungsional mungkin efisien dalam menyelesaikan tugas-
tugas apabila jumlah perawat sedikit, tetapi klien tidak mendapatkan kepuasan asuhan yang
diterimanya.

B. Saran
Dalam metode ini memang sangat efisien untuk menyelesaikan tugas keperawatan
namun alangkah baiknya untuk tindakan keperawatan pada pasien dilakukan dengan sebaik
mungkin agar kebutuhan pasien terpenuhi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Achir Yani, Model Praktek Keperawatan di Rumah Sakit, disampaikan pada seminar
keperawatan yang diselenggarakan DPD I PPNI, Jawa timur di Surabaya, 11 Desember
1999.
Cobell, C. ( 1992) , The efficacy of primary Nursing as a Foundation For Patient Advocacy
Nursing Practic, hal : 2-5
Douglas, LM. (1984) , the Effevtive Nurse Leader and Menager, Second edition, St. Louis, the
CV Mosby.
Gillies, D. (1989) , Nursing Management company a Sistem Approach, Philadelphia, W.B.
Saunders. Huber,

Anda mungkin juga menyukai