Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS
“Metode Pemberian Asuhan Keperawatan”

DOSEN MATA KULIAH:


Ns. Hermansyah, S.Kep., M. Kep

DI SUSUN OLEH :

Melzi Alzani
P05120219068

Kelas 2B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tepat waktu.

Penulis menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik


materi maupun bahasa. Namun demikian, penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik khususnya dari Dosen
pembimbing mata kuliah serta pembaca demi kemajuan makalah ini kedepannya.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Aamiin.

Bengkulu, Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pelayanan keperawatan ................................................


B. Metode Pemberian Askep...............................................................
1. Metode Asuhan Keperawatan Fungsional ...............................
2. Metode Asuhan Keperawatan Kasus .......................................
3. Metode Asuhan Keperawatan Tim ..........................................
4. Metode Asuhan Keperawatan Primer......................................
5. Metode Asuhan Keperawatan Modular....................................
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap
sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di indonesia\
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawata membantu klien
mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat
memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik, meliputi
upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi
asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keuarga klien dengan
menggunakan engery dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya
sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar munusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa di rencanakan
dan di laksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan
dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangganya.
Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan asuhan keperawatannya
dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pelayanan keperawatan.
2. Apa saja metode pemberian asuhan keperawatan.

C. Tujuan
Mengerti metode pemberian asuhan keperawatan serta prinsip-prinsip dari
metode yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Menurut PPNI ( 2006 ), pelayanan keperawatan adalah salah satu faktor
terpenting dalam pemberian salah satu faktor terpenting dalam pemberian
pelayanan kesehatan klien di rumah sakit, oleh karena itu profesi keperawatan
harus sejalan dengan kualitas asuhan yang diberikan. Pengembangan ilmu dan
teknologi memungkinkan perawat untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dalam rangka menerapkan asuhan bagi klien dengan kebutuhan
yang kompleks . pelayanan keperawatan dalam rumah sakit merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh yang merupakan salah
satu tolak ukur bagi keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit. Pelaksanaan
pelayanan keperawatan suatu rumah sakit tak akan berjalan dengan baik
apabila proses keperawatan yang dilaksanakan tidak terstruktur dengan baik
pula.

B. Metode Pemberian askep


Terdapat beberapa motode pemberian asuhan keperawatan yaitu Motode
Fungsional, Metode Kasus, Metode Tim, Metode Primer, dan Metode
Modular.
1. Metode Asuhan Keperawatan Fungsional
Yaitu pengorganisasian tugas keperawatan yang didasarkan kepada
pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Seorang
perawat dapat melakukan dua jenis atau lebih untuk semua klien yang ada
di unit tersebut. Metode ini berkembang ketika perang dunia II, akibar
kurangnya perawat profesional, maka banyak yang direkrut tenaga
pembantu perawat. Mereka dilatih minimal cara merawat, diajarkan tugas
yang sederhana dan berulang seperti menyuntik, ukuran tekanan darah,
mengukur suhu, merawat luka dan sebagainya. Awalnya hal tersebut
bersifat sementara, karena keterbatasan tenaga perawat yang ada, namun
dalam kenyataannya hal tersebut tetap bertahan sampai saat ini,
khususnya indonesia.
Contoh
Perawat A tugasnya menyuntik, dan perawat B melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital serta penyuapi pasien. Dan perawat C
bertugas untuk merawat luka dan sebagainya.
Keuntungan :
 Perawat trampil untuk tugas dan pekerjaan tertentu.
 Mudah memperolah kepuasaan kerja bagi perawat setelah selesai
tugas.
 Kekurangan tenaga yang ahli dapat di ganti dengan tenaga yang
kurang.
 Berpengalaman untuk satu tugas sederhana.
 Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta
didik yang praktek untuk keterampilan tertentu.
Kerugian :
 Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau tidak memungkinkan
untuk melakukan keperawatan secara holistik.
 Apabila pekerjaan selesai cenderung perawat meningalkan klien dan
melaksanakan pekerjaan non keperawatan.
 Kepuasan kerja secara keseluruhan sulit dicapai dan sulit
diidentifikasi kontribusi terhadap pelayanan.
 Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan
saja.

2. Metode Asuhan Keperawatan Kasus


Adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan
untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau
jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan
bertanggung jawab dan pembagian tugas dan menerima semua laporan
tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode ini staf perawat
ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada
pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.
Kelebihan :
 Bersifat kontinue dan konfrehensif.
 Perawat mendapatkan akuntabilitas yang tinngi terhdap pasien,
perawat, dokter dan rumah sakit.
 Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
 Kepuasaan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
Kekurangan :
 Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa perawat yang
terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara
menyeluruh.
 Membutuhkan banyak tenaga.
 Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas
rutin yang sederhana terlewatkan.
 Pendelegasian perawatan klien hanya sebagaian selama perawat
penanggung jawab klien bertugas

3. Metode Asuhan Keperawatan Tim


Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok
perawat dan sekelompok klien. Kelompok ini di pimpin oleh perawat
berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam
bidangnya. Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan oleh pemimpin
kelompok/ketua tim. Selain itu ketua tim bertanggung jawab dalam
mengarahkan anggotanya sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan
pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam
menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan. Selanjutnya ketua tim
yang melaporkan kepada kepala ruangan tentang kemajuan pelayanan atau
asuhan keperawatan klien.

Keuntungan :
 Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
 Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
 Konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat ditekan melalu rapat
tim
 Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-
beda dengan aman dan efektif
Kekurangan :
 Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan
 Perawat yang belum trampil dan belum bepengalaman cenderung
tergantung atau berlindung kepada anggota tim
 Akontabilitas dalam tim kabur

4. Metode Asuhan Keperawatan Primer


Adalah suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana
perawat profesional bertanggung jawab dan bertanggung gugat. Terhadapa
asuhan keperawatan pasien selama 24 jam/hari. Metode ini dikembagkan
sejak tahun 1970an. Tanggung jawab meliputi pengkajian pasien,
perencanaan, implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan dan sejak
pasien masuk rumah sakit hingga pasien dinyatakan pulang. Ini merupakan
tugas utama perawat primer yang dibantu oleh perawat asosiet.
Keperawatan primer ini akan menciptakan kesempatan untuk menciptakan
asuhan keperawatan yang komperhensif, di mana asuhan keperawatan
berorientasi kepada pasien.
Keuntungan :
 Otonomi perawat meningkat karena motivasi, tanggung jawab dan
tanggung gugat meningkat
 Menjamin kontinuitas asuhan keperawatan
 Meningkatnya hubungan atar perawat pasien
 Membebaskan perawat dari tugas-tugas yang bersifat perbantuan
 Metode ini mendukung pelayanan profesional
 Terciptanya kolaborai yang baik
Kekurangan :
 Ruangan tidak memerlukan bahwa semua perawat pelaksana
profesional
 Biaya yang diperlukan mahal
5. Metode Asuhan Keperawatan Modular
Yaitu pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatn yang
dilakukan oleh perawat profesional dan non profesional ( perawat trampil )
untuk sekelompok klien dari mulai masuk rumah sakit sampai pulang,
disebut tanggung jawab total atau keseluruhan. Untuk metode ini
diperlukan perawat yang berpengetahuan, trampil dan memiliki
kemampuan memimpin, idealnya 2-3 perawat untuk 8-12 klien.
Keuntungan dan kerugian :
Sama dengan gabungan antara asuhan keperawatan tim dan primer
Semua model diatas dapat digunakan sesuai situasi dan kondisi ruangan,
jumlah perawat serta kemampuan perawat yang ada. Jumlah perawat yang
ada harus seimbag sesuai dengan jumlah klien.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan :Dalam memberikan
asuahan keperawatan pada pasien disuatu ruangan sakit, dapat digunakana
beberapa metode pemberian asuhan keperawatan diantaranya metode
fungsinoal, metode kasus, metode tim, metode primer dan metode modular.
Semua model diatas dapat digunakan sesuai situasi dan kondisi ruangan,
jumlah perawat serta kemampuan perawat yang ada. Jumlah perawat yang ada
harus seimbag sesuai dengan jumlah klien.

B. Saran
Pada pengerjaan makalah ini kurangnya pengetahuan kelompok terhadap
materi ini, sehingga masih banyak terdapat kekurangan, dan kurangnya kerja
sama kelompok terhadap pengerjaan makalah ini, semoga apa yang saya
sampaikan diatas bisa bermanfaat untuk pembelajaran selanjutnya, dan juga
bermanfaat untuk pembaca atau untuk referensi bagi mahasiswa yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.indonesian-publichealth.com/metode-asuhan-
keperawatan/#:~:text=Terdapat%20beberapa%20metode%20pemberian
%20asuhan,differentiated%20practice%20dan%20manajemen%20kasus

https://www.slideshare.net/mobile/pjj_kemenkes/kb-1-modul-3-mankep

Anda mungkin juga menyukai