Anda di halaman 1dari 2

RESUME

BAB 15 ETIKA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Norma-Norma dan Etika Bisnis/Berwirausaan


Salah satu aspek yang sangat populer dan perlu mendapat perhatian dalam dunia bisnis adalah
etikan dan moral bisnis. Etiks bisnis selain dapat menjamin kepercayaan dari semua unsur yang
berpengaru pada perusahaan, juga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahaa. Menurut
Zimmerer (1996: 20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan pada nilai-
nilai moral dan norma yang dijadikan tuntuntan dalam membuat keputusan dan memecahkan
persoalan. Etika, pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan
menghindar apa yang tidak benar. Oleh karena itu, perilaku etika berperan melakukan “apa yang
benar” dan “ baik” untuk menentang apa yang “salah” dan “buruk”. Menurut Ronald J. Ebert dan
Ricky M. Griffin (2000: 80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan
perilaku etika dri seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi. Etika bisnis sangat penting
untuk mempertahankan loyalitas para pemangku kepentingan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan perusahaan. Mengapa demekian? Karena semua keputusan perusahaan
sangat memengaruhi dan dipengaruhi oleh para pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan
adalah semua individu atau kelomik yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap keputusan
perusahan. Ada dua jenis pemangku kepentingan yang berpengaruh terhadap perusahan, yaitu
pemangku kepentingan internal dan eksternal. Invektor, karyawan, manajemen, dan pimpinan
perusahaan merupakan para pemangku kepentingan internal, sedangkan pelanggan, asosiasi
dagang, kreditor, pemasok, pemerintah, masyarakat umum, dan kelompok khusus yang
berpentingsn eksternal. Semua urusan ini sangat menentukan keputusan dan keberhasilan
perusahaan. Menurut Zimmerer (1996; 21), yang termasuk kelompok pemangku kepentingan yang
memengaruhi keputusan bisnis adalah:
(1) Para pengusaha dan mitra usaha
(2) Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
(3) Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
(4) Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
(5) Bank penyandang dana perusahaan
(6) Investor/penanam modal
(7) Masyarakat umum yang melayani
(8) Pelanggan yang membeli produk
Jelaskan bahwa etika bisnis merupakan landasan penting dan harus diperhatikan terutama untuk
menciptakan dan melindungi reputasi (goodwill) perusahaan. Oleh sebab itu, menurut Zimmerer,
etika bisnis merupakan masalah yang sangat sensitif dan kompleks. Mnegapa demikian?
Menurutnya, membangun etika untuk mempertahankan reputasi adalah lebih sukar daripaa
menghancurkannya. Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah pentingnya dalam bisnis adalah
norma etika,. Menurut Zemmerer (1996: 22), ada tiga tingkatan norma etika, yaitu mencakup hal-hal
berikut : 1). Hukum, 2). Kebijakan dan prosedur organisasi, dan 3). Moral sikap mental individual.
Menurut Zimmerer (1996), kerangka kerja etika dapat dikembangkan melalui empat tahap, yaitu
meliputi hal-hal berikut :
Tahap pertama, memgakui dimensi-dimensi etika yang ada sebagai suatu alternatif atau keputusan.
Tahap kedua, mengidenfikasi pemangku kepentingan kunci yang terlibat dalam pengambilan
keputusan.
Tahap ketiga, membuat pilihan alternatif dan membedakan antara tanggapan atika dan bukan etika.
Tahap keempat, adalah memiliki tanggapan etika yang terbaik dan mengimplementasikannya.
Siapa pihak yang bertanggung jawab terhadap moral etika dalam perusahaan? Menurut Zimmerer,
pihak yang bertanggung jawab terhadap moral etika adalah manajer.Oleh karena iyu, ada tiga
manajer dilihat dari sudut etikanya, yaitu sebagai beriku.
1. Manajemen immoral
2. Manajemen amoral
3. Manajemen moral

Prinsi-Prinsip Etika dan Perilaku Bisni/Berwirausa


Menurut pendapat Michael Josephson (1988) yang dikutip oleh Zimmerer (1996: 27-28), secara
universal, ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku, yaitu:
1. Kejujuran,
2. Integritas,
3. Memelihara janji,
4. Kesetiaan,
5. Kewajaran/keadilan,
6. Suka membantu orang lain,
7. Hormat kepada orang tua,
8. Warga negara yang bertanggung jawab,
9. Mengejar keunggulan,
10. Dapat dipertanggungjawabkan,

Cara-Cara Mempertahankan Standar Etika Bisnis/Berwirausaha


1. Ciptakan kepercayaan perusahaan.
2. Kembangkan kode etik.
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten.
4. Lindungi hak perorangan.
5. Adakan pelatihan etika.
6. Lakukan audit etika secara periodik
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan.
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikas dua arah.
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika.

Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Para Pemangku Kepentingan


Selain etika, yang tidak kalah pentingnya adalah pertanggungjawaban sosial perusahaan. Menurut
Ronald J. Ebert dan Ricky M.Griffin (2000: 83), etika sangat berpengaruh terhadap tingkah laku
individual. Tanggung jawab sosial mencoba menjembatani komitmen individu dan keompok dalam
suatu lingkungan sosial, seperti pelanggan, perusahaan lain, karyawan, dan invektor. Tanggung
jawab sosial menyeimbangkan komitmen-komitmen yang berbeda. Menurut Zimmerer, ada 5
macam pertanggungjawaban perusahaan, yaitu mencakup hal-hal berikut.
1. Tanggung jawab terhadap lingungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan.
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan.
4. Tanggung jawab terhadap invektor.
5. Tanggung jawab terhadap masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai