Anda di halaman 1dari 22

Kode Etik Profesi Akuntan

Indonesia
Oleh :
• MAHAVIRZA THUFAIL VIKAMA PUTRA (31401800090)
• MUHAMMAD MIFTAH FARID (31401800109)
ETIKA PROFESI AKUNTANSI
Yakni ilmu tentang :
Perilaku atau perbuatan baik manusia, sejauh yang dapat dipahami manusia.
Digunakan untuk bekerja yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan pengetahuan
tertentu sebagai seorang akuntan.

Ada 8 prinsip dasar etika profesi akuntansi yang harus dipahami oleh setiap akuntan
yang menjalankan pekerjaannya.
PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI
01 02
Itergritas Standar Teknis
Untuk mempertahankan dan meningkatkan Standar teknis professional dan standar yang harus
kepercayaan public. Setiap anggota harus dipatuhi oleh anggota adalah standar yang
memenuhi tanggung jawab profesionalnya dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
dengan integritas setinggi mungkin.

04
03
Perilaku Profesional Tanggung Jawab Profesi
Seorang Akuntan dalam menjalankan tanggung jawabnya
Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan sebagai seorang professional, harus selalu menggunakan
diri dan pekerjaan, akuntan professional tidak ”pertimbangan moral dan profeisonal” pada semua
disarankan untuk mencemarkan nama baik profesi. aktivitas yang dilakukan anggota memiliki tanggung
Akuntan harus memiliki sikap yang jujur dan jawab kepada pengguna layanan mereka.
dapat dipercaya.
PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI
05 06
Kepentingan Publik Kerahasiaan
Anggota akuntan professional wajib Prinsip kerahasiaan mengharuskan setiap
bertindak dalam konteks pelayanan kepada akuntan untuk tidak mengungkapkan
public, menghormati keprcayaan public dan informasi rahasia. ^
menunjukan profesionalisme.

07 08
Objektivitas Kompetensi & Kehati-hatian
Profesional
Setiap anggota harus menjaga Prinsip kompetensi
obyektiviasnya dan bebas dari konflik Profesional dan hati hatian mengharuskan
kepentingan dalam memenuhi anggota melakukan beberapa
kewajibanprofesionalnya. tindakan.
TUJUAN PROFESI AKUNTANSI

Tujuan dari ptofesi akuntansi adalah untuk memenuhi tanggung jawabnya, dengan
standar profesionalisme yang tinggi. Mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan
orientasi pada kepentingan public.

Ada 4 persyaratan dasar yang harus dipenuhi, diantaranya sebagai berikut


4 PERSYARATAN DASAR PROFESI AKUNTANSI
1.
Kredibilitas 2. Profesionalisme
Masyarakat butuh kredibilitas Individu yang dapat
informasi dan sistem informasi diidentifikasi dengan jelas
oleh pengguna jasa akuntansi
sebagai professional akuntansi.

3. Kualitas Layanan 4. Kepercayaan


Terdapat keyakinan bahwa seluruh Pengguna jasa akuntan harus bisa
layanan yang diperoleh dari akuntan merasa yakin bahwa ada kerangka
diberika dengan standar kinerja kerja etis professional yang
yang tinggi. mendasari penyediaan layanan
oleh akuntan.
IAI
Ikatan Akuntan Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

• Sebagai organisasi akuntan di Indonesia telah


memiliki Kode Etik yang merupakan amanah dari
AD/ART IAI dan peraturan yang berlaku, yakni
Keputusan Menteri Keuangan No.
263/KMK.01/2014 yang berisi tentang Penetapan
Ikatan Akuntan Indonesia Sebagai Organisaasi
Profesi Akuntan.
• Kode etik tersebut perlu untuk dimutakhirkan dengan
perkembangan saat ini dan ketentuan kode etik
akuntan professional yang berlaku secara
internasional.
Draft Kode Etik Akuntan Indonesia

Dalam Proses Penyusunannya


Draft Kode Etik Akuntan
Indonesia merupakan adopsi dari

Handbook of the Code of Ethics IAI melakukan koordinasi dengan


for Profesional Accountants 2016 Institut Akuntan Publik Indonesia
Edition yang dikeluarkan oleh (IAPI) dan Institut Akuntan
International Ethics Standards Manajemen Indonesia (IAMI) sesuai
Boards for Accountants of The Nota Kerjasama Pengembangan
International Federation of Profesi Akuntan di Indonesi
Accountants (IESBA-IFAC)
TUJUAN KODE ETIK
Tujuan Kode Etik Profesi Akuntan Meliputi

1. Meningkatkan kualitas organisasi


professional.
2. Menjaga kesejahteraan anggota.
3. Menjunjung tinggi martabat profesi.
4. Meningkatakan kualitas profesi.
5. Meningkatkan layanan para anggota profesi.
6. Meningkatkan layanan diatas manfaat pribadi.
7. Memiliki organisasi professional yang kuat
dan mapan.
8. Menentukan standar.
Kode Etik Akuntan Indonesia Terbagi Menjadi 3 Bagian,
yaitu :
A B C

Prinsip Dasar Etika


Akuntan Profesional di Praktik Publik
Akuntan Profesional di Bisnis
Prinsip dasar etika yaitu
integritas, objektivitas, Bagaimana penerapan prinsip dasar Bagaimana penerapan
kompetensi dan kehati-hatian etika di Bagian A bagi Akuntan prinsip dasar etika di
profesional, kerahasiaan dan Profesional yang memberikan jasa Bagian A bagi Akuntan
perilaku profesional professional kepada public (praktik Profesional di Organiasi
public)
KODE ETIK AKUNTAN PROFESIONAL
SEBAGAI RUJUKAN RESMI PARA
AKUNTAN INDONESIA BERLAKU
EFEKTIF SEJAK TANGGAL 1
JANUARI 2017
TANTANGAN PROFESI AKUNTAN INDONESIA DALAM
KONDISI VIRUS COVID-19 YANG MELANDA
INDONESIA
• PRESS RELEASE – Dampak Pendemi Covid-19 Terhadap Penerapan PSAK 8
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan dan PSAK 71 Instrumen Keuangan
Sejalan dengan perkembangan situasi pandemi global Virus Corona (Covid-19), Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK IAI) menyadari ketidakpuasan yang dihasilkan
dari pandemi ini dapat secara signifikan mempengaruhi pertimbangan (jugdejemnt) entitas dalam
menyusun laporan keuangan DSAK IAI memutuskan untuk menerbitkan publikasi ini sebagai petunjuk
(guidance), khususnya bagi entitas bisnis dalam mengaplikasikan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
yang berbasis prinsip untuk penyusunan laporan keuangan.
SAK yang berbasis prinsip tersebut memberikan ruang bagi entitas dalam menggunakan
pertimabgannya untuk menyelesaikan permasalahan akuntansi yang timbul akibat pandemi Covid-19
LANJUTAN

Namun kemungkinan penggunaan pertimbangan tersebut tidak dapat disalah gunakan


oleh entitas untuk pada akhirnya menghasilkan laporan keuangan yang tidak
mempresentasikan secara tepat posisi dan kinerja keuangan entitas yang sebenarnya. Demi
menjaga konsistensi penerapan SAK, DSAK IAI memutuskan untuk memberikan petunjuk
mengenai penerapan standar-standar tertentu yang relevan dengan dampak dari pandemi
Covid-19. DSAK IAI juga telah mempertimbangkan publikasi serupa yang diterbitkan oleh
dewan standar akuntansi lainnya, misalnya International Accounting Standars Boards
(MASB).
PSAK yang menjadi perhatian adalah

PSAK 8

PSAK yang PSAK 71 Instrumen Keuangan – Penerapan


awal pada 1 Januari 2020

menjadi perhatian
adalah

PSAK 71 Instrumen
Keuangan – Kerugian
Kredit Ekspetasian (KKE)
PSAK 8 PSAK 71 Instrumen
Publikasi DSAK ini bertujuan untuk
memberikan petunjuk apakah
Keuangan – Penerapan
pandemi Covid-19 merupakan
peristiwa setelah tanggal periode awal pada 1 Januari
pelaporan yang dapat mempengaruhi
laporan keuangan 2019 2020
Publikasi ini bertujuan memberikan klarifikasi dan panduan
dalam mempertimbangkan apakah pandemi Covid-19 dapat
mempengaruhi perhitungan kerugian kredit ekspetasian
PSAK 71 Instrumen Keuangan – (KKE) atau expected credit loss (ECL) pada tanggal
Penerapan awal pada 1 Januari 2020 penerapan awal PSAK 71 pada 1 Januari 2020.

Publikasi DSAK IAI ini memberikan petunjuk


bagaimana dampak dari pandemi Covid-19 terhadap
perhitungan KKE pada tahun 2020, terutama dikaitkan
dengan beberapa kebijakan relaksasi yang dikeluarkan
oleh otoritas /pemerintah.
Meskipun kondisi ini saat sulit dan menimbulkan tingkat ketidakpastian yang tinggi,
informasi tentang KKE yang berguna tetap dihasilkan. Pada kondisi pandemic Covid-19 saat
ini, pengungkapan yang memadai akan memberikan transparansi yang sangat dibutuhkan bagi
pengguna laporan keuangan. Besaran resiko dan kemungkinan terjadinya sangat bergantung
pad masing-masing entitas dan kemampuanya untuk mengidentifikasi dengan mengacu pada
informasi signifikan yang diperolehnya.
Dengan demikian, entitas yang harus mempertimbangkan dengan hati-hati sifat dan
tingkat pengungkapan yang perlu dimasukan dalam laporan keuangan dalam kaitanya dengan
Covid-19 dalam rangka memberikan informasi kepada penggunalaporan keuangan atas resiko
yang timbul dari inftrumen keuangan dan bagaimana entitas megelola resiko tersebut.
KODE ETIK AKUNTAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Keadilan Kebajikan
• Menekankan sikap objektif atau tidak memihak • Menekankan kode etik kerahasiaan
pada satu pihak saja dalam IAI dan perilaku
• Terdapat pada Q.S Al-An’am : 152 • Terdapat pada Q.S Al-Imaran : 102
• Yang artinya : ”Dan janganlah kamu dekati • “Hai-hai orang yang beriman
harta anak yatim, kecuali dengan cara yang bertaqwalah kepada Allah dengan
lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sebenar-benarnya taqwa
sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan kepadanya.”
adil. Kami tidak memikulkan beban kepada
seseorang melainkan kesanggupanya. Dan
apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu
berlaku adil , kendatipun ia kerabat(mu) dan
penuhilah janji Allah, yang demikian itu
diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
LANJUTAN Bertanggung Jawab
Kejujuran dan Dapat
dipercaya
• Terdapat Integritas yang mewakili teori dan • Menekankan pada etika kepentingan
kode etik dapat dipercaya public dan perilaku professional
• Q.S Al-Anfal : 27 • Q.S Al-Baqarah : 195
• “Hai orang-orang yang beriman, • “Dan berbuat baiklah sesungguhnya
janganlah kamu menghina Allah dan Rasul Allah Mencintai orang-orang yang
(Muhammad) dan (Juga) janganlah kamu berbuat baik.”
menghiatani amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui.”
CONTOH KASUS
Terdakwa kasus pembobolan dana Citibank, Malinda Dee binti Siswowiratmo (49), diketahui
memindahkan dana beberapa nasabahnya dengan cara memalsukan tanda tangan mereka di formulir
transfer.
Hal ini terungkap dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum di sidang perdananya,
di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2011). “Sebagian tanda tangan yang ada di
blangko formulir transfer tersebut adalah tandatangan nasabah,” ujar Jaksa Penuntut Umum, Tatang
sutar
Malinda antara lain memalsukan tanda tangan Rohli bin Pateni. Pemalsuan tanda tangan
dilakukan sebanyak enam kali dalam formulir transfer Citibank bernomor AM 93712 dengan nilai
transaksi transfer sebesar 150.000 dollar AS pada 31 Agustus 2010. Pemalsuan juga dilakukan pada
formulir bernomor AN 106244 yang dikirim ke PT Eksklusif Jaya Perkasa senilai Rp 99 juta. Dalam
transaksi ini, Malinda menulis kolom pesan, “Pembayaran Bapak Rohli untuk interior”.
Pemalsuan lainnya pada formulir bernomor AN 86515 pada 23 Desember 2010 dengan nama
penerima PT Abadi Agung Utama. “Penerima Bank Artha Graha sebesar Rp 50 juta dan kolom pesan
ditulis DP untuk pembelian unit 3 lantai 33 combine unit,” baca jaksa.
Lanjutan
Masih dengan nama dan tanda tangan palsu Rohli, Malinda mengirimkan uang senilai Rp 250 juta
dengan formulir AN 86514 ke PT Samudera Asia Nasional pada 27 Desember 2010 dan AN 61489
dengan nilai uang yang sama pada 26 Januari 2011. Demikian pula dengan pemalsuan pada formulir AN
134280 dalam pengiriman uang kepada seseorang bernama Rocky Deany C Umbas sebanyak Rp 50 juta
pada 28 Januari 2011 untuk membayar pemasangan CCTV milik Rohli.
Adapun tanda tangan palsu atas nama korban N Susetyo Sutadji dilakukan lima kali, yakni pada
formulir Citibank bernomor No AJ 79016, AM 123339, AM 123330, AM 123340, dan AN 110601.
Secara berurutan, Malinda mengirimkan dana sebesar Rp 2 miliar kepada PT Sarwahita Global
Management, Rp 361 juta ke PT Yafriro International, Rp 700 juta ke seseorang bernama Leonard
Tambunan. Dua transaksi lainnya senilai Rp 500 juta dan 150 juta dikirim ke seseorang bernamVigor
AW Yoshuara.
“Hal ini sesuai dengan keterangan saksi Rohli bin Pateni dan N Susetyo Sutadji serta saksi Surjati
T Budiman serta sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan laboratoris Kriminalistik Bareskrim Polri,”
jelas Jaksa. Pengiriman dana dan pemalsuan tanda tangan ini sama sekali tak disadari oleh kedua
nasabah tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai