Anda di halaman 1dari 11

KONFLIK YANG TERJADI KARENA PERBEDAAN POLA PIKIR

Ahmad Hasyimie, Novalia Agung Wardjito Ardhoyo

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Email : ahasyimi48@gmail.com

ABSTRAK

Konflik berasal dari kata kerja latin "configere". Artinya saling memukul. Secara
sosiologi, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih. Di mana
salah satu pihak berusaha yang ingin menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya.
Konflik seringkali berubah menjadi kekerasan terutama ada upaya-upaya dengan pengelolaan
konflik tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang terkait sedangkan
Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Secara etimologis antropologi berarti ilmu yang
mempelajari manusia, didalam kehidupan manusia pun ada konflik, konflik ini akan dibahas
disini, Saat kita berkomunikasi tidak jarang kita mengalami berbagai kendala. Kendala
komunikasi sendiri bisa kita bilang miscommunication. Miscommunication Terjadi akibat
adanya kegagalan dalam sebuah proses komunikasi. Lalu pertanyaan Yang datang adalah apa
yang menyebabkan miscommunication itu bisa terjadi? salah satu konflik yang sering sekali kita
temui adalah akibat dari perbedaan pola pikir antara komunikator dan komunikan, dalam
kesempatan ini saya akan mengangkat konflik antara orang yang memiliki pola pikir berbeda.
Yaitu Hasyim dan Ibu nya. Dimana Hasyim adalah generasi yang sudah terbiasa belanja secara
online sedangkan Ibu nya adalah dari generasi yang terbiasa belanja offline.

Kata Kunci : Antropologi, Miskomunikasi, Ibu


Latar Belakang

Definisi Antropologi

Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Antropologi berasal dari kata Yunani
άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti “manusia” atau “orang”, dan logos yang berarti
“wacana” (dalam pengertian “bernalar”, “berakal”) atau secara etimologis antropologi berarti
ilmu yang mempelajari manusia. Dalam melakukan kajian terhadap manusia, antropologi
mengedepankan dua konsep penting yaitu: Holistik dan Komparatif. Karena itu kajian
antropologi sangat memperhatikan aspek sejarah dan penjelasan menyeluruh untuk
menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial ilmu hayati (alam), dan juga
humaniora. Antropologi bertujuan untuk lebih memahami dan mengapresiasi manusia sebagai
entitas biologis homo sapiens dan makhluk sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan
komprehensif. Oleh karena itu, antropologi menggunakan teori evolusi biologi dalam
memberikan arti dan fakta sejarah dalam menjelaskan perjalanan umat manusia di bumi sejak
awal kemunculannya. Antropologi juga menggunakan kajian lintas-budaya dalam menekankan
dan menjelaskan perbedaan antara kelompok-kelompok manusia dalam perspektif material
budaya, perilaku sosial, bahasa, dan pandangan hidup.

Dengan orientasinya yang holistik, antropologi dibagi menjadi empat cabang ilmu yang
saling berkaitan, yaitu: Antropologi Biologi, Antropologi Sosial Budaya, Arkeologi, dan
Linguistik. Keempat cabang tersebut memiliki kajian-kajian konsentrasi tersendiri dalam
kekhususan akademik dan penelitian ilmiah, dengan topik yang unik dan metode penelitian yang
berbeda-beda. Antropologi lahir atau berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa pada ciri-ciri
fisik, adat istiadat, dan budaya etnis-etnis lain yang berbeda dari masyarakat yang dikenal di
Eropa. Pada saat itu kajian antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di suatu kawasan
geografis yang sama, memiliki ciri fisik dan bahasa yang digunakan serupa, serta cara hidup
yang sama. Namun demikian dalam perkembangannya, ilmu antropologi kemudian tidak lagi
hanya mempelajari kelompok manusia tunggal yang mendiami suatu wilayah geografis yang
sama. Kajian-kajian antropologi mengenai isu-isu migrasi misalnya kemudian melahirkan
penelitian-penelitian etnografis multi-situs. Hal ini terjadi karena dalam perkembangannya,
pergerakan manusia baik dalam satu kawasan regional tertentu hingga dalam cakupan global
adalah fenomena yang semakin umum terjadi.

Metode Penelitian

Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia.
Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia mengadakan interaksi dengan manusia
lain, jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi timbul sebagai akibat adanya hubungan sosial.
Pengertian tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok. Kata komunikasi atau communication
dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin communis yang artinya “sama”, communico,
communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah
pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu
pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005:4).

Untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif, kita dituntut untuk tidak hanya
memahami prosesnya, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan kita secara kreatif.
Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi bersifat dua arah yaitu dimana
makna yang disimulasikan sama atau serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator atau
pengirim pesan. Pengertian komunikasi menurut Berelson dan Strainer yang dikutip oleh Fisher
dalam bukunya Teori-Teori Komunikasi adalah penyampaian informasi, ide, emosi,
keterampilan, dan seterusnya melalui penggunaan simbol, kata, angka, grafik dan lain-lain
(Fisher, 1990:10). Sedangkan menurut Effendy, (1984:6) Komunikasi adalah peristiwa
penyampaian ide manusia. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan
suatu proses penyampaian pesan yang dapat berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan
dan sebagainya melalui simbol atau lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku
yang dilakukan dengan media-media tertentu.

Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in


Society (Effendy, 2005: 10), mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi
ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: “Who Says What in Which Channel To Whom With
What Effect” atau “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui apa, kepada
siapa, dan apa pengaruhnya”.

Unsur-Unsur Komunikasi Menurut Harold Laswell dalam buku Deddy Mulyana, Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar, cara terbaik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan
menjawab pertanyaan “who says what in which channel to whom with what effect.”

1. Sumber (source)

Nama lain dari sumber adalah sender, communicator, speaker, encoder, atau originator.
Merupakan pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber
bisa saja berupa individu, kelompok, organisasi perusahaan bahkan negara. Sumber yang
memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi pada suatu organisasi adalah:

a. Komunikasi antara bawahan dengan atasan;

b. Komunikasi antara pegawai dengan para pengguna layanan;

c. Komunikasi pegawai dengan pegawai.

2. Pesan (says what/message)

Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber


(komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat simbol verbal/non verbal yang
mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tersebut. Ada 3 (tiga) komponen pesan
yaitu makna, simbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk/organisasi pesan;

3. Saluran (In Which Channel)

Wahana /alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan
(penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media
cetak/elektronik dll).;

4. Penerima (To Whom/receiver)


Orang / kelompok / organisasi / suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut
tujuan (destination) / pendengar (listener) / khalayak (audience) / komunikan / penafsir /
penyandi balik (decoder);

5. Efek (With What Effect)

Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari


sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.

Definisi Budaya

Menurut gramedia.com , Secara umum, budaya atau kebudayaan merupakan cara hidup
yang berkembang dan dimiliki oleh bersama serta diwariskan dari generasi ke generasi
berikutnya

Adapun 8 unsur unsur budaya seperti berikut :

1. Unsur agama

2. Unsur Bahasa

3. Unsur ilmu pengetahuan

4. Unsur kesenian

5. Unsur kemasyarakatan

6. Unsur ilmu ekonomi

7. Unsur teknologi atau peralatan hidup

Definisi Konflik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik adalah percekcokan,


perselisihan, dan pertentangan. Konflik sosial adalah pertentangan antar anggota masyarakat
yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan. Konflik berasal dari kata kerja latin "configere".
Artinya saling memukul. Secara sosiologi, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara
dua orang atau lebih. Di mana salah satu pihak berusaha yang ingin menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya. Konflik seringkali berubah menjadi kekerasan terutama ada upaya-
upaya dengan pengelolaan konflik tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang
berkaitan.

Definisi Miskomunikasi

Miskomunikasi adalah salah paham yang kerap terjadi saat kita melakukan interaksi atau
komunikasi dengan lawan bicara. Kesalahpahaman dapat diindikasikan dari datangnya respon
yang tidak sesuai dengan maksud pembicara. Miskomunikasi dapat berakibat fatal jika tidak
segera diselesaikan. Fenomena ini jadi makin penting di kondisi sekarang ketika ada begitu
banyak orang yang melakukan work from home. Jika tidak diatasi dengan baik, bisa jadi
pekerjaan tidak bisa diselesaikan dengan baik dan mengganggu produktivitas pekerjaan. Dampak
jangka panjangnya, perusahaan akan memiliki iklim yang tidak kondusif dan membuat staf
menjadi tidak betah. Saat kita berkomunikasi tidak jarang kita mengalami berbagai kendala.
Kendala komunikasi sendiri bisa kita bilang miscommunication. Miscommunication Terjadi
akibat adanya kegagalan dalam sebuah proses komunikasi. Lalu pertanyaan Yang datang adalah
apa yang menyebabkan miscommunication itu bisa terjadi? Salah satu konflik yang sering sekali
kita temui adalah akibat dari perbedaan pola pikir antara komunikator dan komunikan. Dalam
kesempatan ini saya akan mengangkat konflik antara orang yang memiliki pola pikir berbeda.
Yaitu Hasyim dan Ibu nya. Dimana Hasyim adalah generasi yang sudah terbiasa belanja secara
online sedangkan Ibu nya adalah dari generasi yang terbiasa belanja offline.

Pada suatu kesempatan Hasyim dan ibu nya ingin membeli suatu produk. Hasyim ingin
membeli barang tersebut dari toko online, sedangkan ibu nya ingin membeli produk itu secara
offline. Karena ibu nya memiliki pola pikir yang berbeda dengan Hasyim. Ibu nya berfikir bahwa
membeli barang secara online itu beresiko untuk tertipu dan mendapatkan barang yang tidak
sesuai dengan ekspektasi. Hasyim berusaha memberikan pemahaman bahwa membeli barang
secara online itu tidak selalu beresiko tertipu. Karena kita bisa mengecek terlebih dahulu apakah
penjual nya terpercaya atau tidak dengan melihat beberapa hal. Contoh nya adalah melihat
review dari pembeli pembeli lain, dan sebagainya. Lalu melihat barang nya sesuai atau tidak,
juga bisa di lihat dari review orang yang sudah membeli.

Pada akhir nya setelah dikomunikasikan, di yakinkan dan di beri bukti, ibu nya hasyim
berhasil berubah pola pikir nya terhadap belanja online. Dan sekarang sudah mau belanja online.
Dapat disimpulkan bahwa ketika kita menghadapi konflik dengan orang yang berbeda pola pikir,
kita harus berkomunikasi dengan nya dengan cara baik dan tidak terburu buru. Perlahan dia pasti
akan satu pola pikir dengan kita. Tapi jika akhirnya tidak satu pola pikir juga, itu tidak menjadi
masalah karena memang setiap orang berhak memiliki pola pikir nya masing masing.

Analisis Pembahasan

-Sejarah teori komunikasi antarpribadi

Pada tahun 1960-an komunikasi antarpribadi memulai perkembangannya, pada tahun ini
dan setelahnya komunikasi antarpribadi mulai menemukan bentuknya sampai seutuhnya bisa
menjadi satu bidang studi tersendiri dalam ilmu komunikasi. Namun begitu catatan tentang
sejarah perkembangan komunikasi antarpribadi telah ada jauh sebelum tahun ini, hanya saja
masih pada tataran pembahasan komunikasi secara luas dan jika pun khusus masih berada pada
pembahasan speech communication. Selain dibahas dalam ilmu komunikasi, komunikasi
antarpribadi juga menjadi bahasan dalam ilmu-ilmu lain. Hal seperti ini memang lazim dalam
perkembangan ilmu pengetahuan, sebagaimana ilmu komunikasi sendiri yang lahir dari
perkembangan sosiologi dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Prof. Deddy Mulyana dalam bukunya
yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif, juga mengatakan hal ini, bahwa ilmu pengetahuan
akan saling berkolaborasi, mencampurkan teori-teori dari cabang ilmu yang berbeda hanya untuk
mengkaji satu fenomena.

Komunikasi antarpribadi yang dibahas dalam ilmu lain ini bisa dirunut sejak awal abad
ke-19. Georg Simmel (1908/1950), seorang ilmuwan sosial yang melakukan observasi serius
terhadap konsep-konsep yang dibahas dalam komunikasi antarpribadi, seperti reciprocal
knowledge, characteristics of the dyad, interaction, rituals, secrecy, lies and truth, dan types of
social relationship. Konsep-konsep ini sampai sekarang masih menjadi perdebatan para ilmuwan
sosial maupun komunikasi. Kemudian ditulis pada tahun 1920-an banyak sekali bibit-bibit
intelektual bagi ilmu komunikasi yang mulai tersemai. Sebutlah Elton Mayo dan para koleganya
dari Harvard Business School, sebuah sekolah bisnis belum lagi ilmu komunikasi. Mereka
melakukan penelitian yang hanya berkaitan soal bisnis namun hasilnya mereka temukan ada
pengaruh besar yang ternyata masih sulit dijelaskan oleh ilmu bisnis saat itu. Yang menjadi
tempat penelitian mereka adalah pabrik Western Electric Hawthorne, di situ mereka menemukan
ada kekuatan potensial mengenai interaksi sosial dan hubungan-hubungan sosial di tempat kerja.
Bahwa interaksi atasan-bawahan dan interaksi sesama mitra kerja ternyata mempengaruhi
produktivitas pabrik. Hubungan dan interaksi manusia ini isyarat dan pemikiran terhadap sifat
komunikasi pendukung, keterbukaan, dan pengaruh-pengaruh yang menunjukkan kepedulian
bagi kebutuhan-kebutuhan pihak lain selama interaksi berlangsung.

Selain itu juga pada tahun 1930-an berkembang pesat yang namanya dinamika kelompok.
Kelompok dan antarpribadi memang mempunyai hubungan sangat erat layaknya induk dan anak
dalam sebuah ilmu, induknya adalah kelompok dan anaknya adalah antarpribadi. Hal ini bisa
dilihat dari topik-topik kelompok yang juga perlu dibahas dalam antarpribadi, seperti
cooperation/competition, feedback, conflict, interaction sequences, method for coding responses,
sociometric choices, and social network. Selanjutnya pada tahun 1940-an sampai 1950-an, Eliot
Chapple, seorang ilmuwan psikopatologi, menemukan temuan penting pada bidang komunikasi
antarpribadi. Yakni kesesuaian ritme interaksi yang sangat berpengaruh dalam suatu hubungan
antarpribadi, seperti intensitas, pemilihan waktu dan pola-pola organisasi.

Di lain ilmu, yakni pada bidang psikiatri, seorang psikiater Harry Stack Sullivan berhasil
menggerakkan ilmu psikiatri dari yang sebelumnya berorientasi pada interaksi antar pribadi
menjadi ke antarpribadi. Dia menemukan bahwa penyakit skizofrenia dewasa adalah akar
masalah hubungan antarpribadi di masa lalu. Juga ada psikiater lainnya Jurgen Ruesch yang
menulis buku nonverbal communication bersama seorang antropolog Gregory Bateson menulis
buku Pragmatics of Human Communication yang menegaskan ternyata komunikasi berperan
dalam penyakit jiwa dan masalah-masalah organisasi struktural. Juga ada antropolog lain Ray
Birdwhistell dan Edward T. Hall menemukan dasar perilaku nonverbal komunikasi antarpribadi,
seperti body movement, gestures, postures and the use of space. Psikiater lainnya juga pada akhir
1950-an menulis buku The Psychology of Interpersonal Relations yang menjelaskan teori
atribusi. Pembahasan pada era-era di atas itu hanya merupakan kejadian terpisah, bukan karena
ada kesepakatan bersama oleh para ilmuwan atau masyarakat. Lain halnya yang terjadi
setelahnya, ada masa 1960-an sampai 1980-an media massa perkembang pesat namun sisi
lainnya karena produksi berita pada masa itu yang kebanyakan tidak bisa dipercaya akibat
pengaruh politik perang Vietnam dan Amerika maka banyak orang dari kalangan pemuda yang
idealis melakukan kegiatan-kegiatan tatap muka untuk mengimbangi informasi yang mereka
terima dari saluran resmi maupun media massa. Menanggapi fenomena ini, banyak ilmuwan
yang sepakat bahwa ternyata komunikasi antarpribadi adalah sesuatu yang vital dalam
komunikasi.

Delia (1987) mengatakan tahun 1960-an adalah "bidang inti area penelitian" komunikasi
antarpribadi karena fenomena di atas. Selanjutnya komunikasi antarpribadi menemukan
bentuknya karena semakin banyak buku dan mata kuliah di kampus-kampus masa itu yang
mengkhususkan diri pada bidang komunikasi antarpribadi. Juga pembentukan organisasi
keilmuan dan profesional yang memakai label interpersonal communication.

-Konflik komunikasi antarpribadi

Konflik antarpribadi adalah konflik yang terjadi antara dua individu atau lebih karena
perbedaan pandangan dan sebagainya, biasanya konflik ini terjadi karena Pertama, perbedaan
individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan, Kedua, perbedaan latar belakang
kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda, Ketiga, perbedaan kepentingan
antara individu.

-Kaitan konflik yang terjadi terhadap pola pikir dengan konflik antarpribadi

Konflik yang terjadi disini yaitu pada suatu kesempatan Hasyim dan ibu nya ingin
membeli suatu produk. Hasyim ingin membeli barang tersebut dari toko online, sedangkan ibu
nya ingin membeli produk itu secara offline. Karena ibu nya memiliki pola pikir yang berbeda
dengan Hasyim. Ibu nya berfikir bahwa membeli barang secara online itu beresiko untuk tertipu
dan mendapatkan barang yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Hasyim berusaha memberikan
pemahaman bahwa membeli barang secara online itu tidak selalu beresiko tertipu. Karena kita
bisa mengecek terlebih dahulu apakah penjual nya terpercaya atau tidak dengan melihat beberapa
hal. Contoh nya adalah melihat review dari pembeli pembeli lain, dan sebagainya. Lalu melihat
barang nya sesuai atau tidak, juga bisa di lihat dari review orang yang sudah membeli pada akhir
nya setelah dikomunikasikan, di yakinkan dan di beri bukti, ibu nya hasyim berhasil berubah
pola pikir nya terhadap belanja online. Dan sekarang sudah mau belanja online, konflik diatas
termasuk kedalam konflik antarpribadi karena adanya pertentangan antara ibu dan anak, akan
tetapi pertentangan itu dapat diselesaikan dengan baik sehingga tidak menimbulkan konflik
antarpribadi yang berkepanjangan.

Kesimpulan

Konflik antarpribadi adalah konflik yang terjadi antara dua individu atau lebih karena
perbedaan pandangan dan sebagainya, biasanya konflik ini terjadi karena Pertama, perbedaan
individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan, Kedua, perbedaan latar belakang
kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda, Ketiga, perbedaan kepentingan
antara individu dan Miskomunikasi adalah salah paham yang kerap terjadi saat kita melakukan
interaksi atau komunikasi dengan lawan bicara. Kesalahpahaman dapat diindikasikan dari
datangnya respon yang tidak sesuai dengan maksud pembicara. Miskomunikasi dapat berakibat
fatal jika tidak segera diselesaikan, untuk menghindari konflik antarpribadi kita harus
menghindari juga miskomunikasi, yaitu dengan cara memahami teori komunikasi antarpribadi.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., & Amin, S. (2017). KOMUNIKASI SEBAGAI PENYEBAB DAN SOLUSI

KONFLIK SOSIAL. In Jurnal Common | (Vol. 1).

Efendi, B. (n.d.). DINAMIKA KOMUNIKASI (Telaah atas Sejarah, Perkembangan dan

Pengaruhnya terhadap Teknologi Kontemporer).

Kustiawan, W., Sri, A., Mz Siregar, M., Nabila, F., Harahap, K. H., Aini, L., Pulungan, N.

L., & Faidah, Y. (2022). Teori-Teori dalam Komunikasi Massa. KENDALI DAN LISTRIK,

3(2).

Marlinov, I. T. (n.d.). KAJIAN ANTROPOLOGI HUKUM DENGAN ILMU SOSIAL

LAINNYA.

Muchtar, K., Koswara, I., & Setiaman, A. (n.d.). JURNAL MANAJEMEN KOMUNIKASI

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI (Vol. 1).

Surya Aditya, R., Listyawati Ratna Ningrum, Mk., Frastiqa Fahrany, Ms., Lailatul

Kodriyah, Mb., & Ella Mayasari, N. S. (2020). Pengantar Antropologi.

www.penerbitlitnus.co.id

Anda mungkin juga menyukai