Anda di halaman 1dari 13

KONFLIK KOMUNIKASI AKIBAT PERBEDAAN PENDAPAT DAN PEMIKIRAN

ANTARTEMAN

Selawati¹, Novalia Agung Wardjito Ardhoyo²

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Email: watiwatisella@gmail.com

ABSTRAK

Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Antropologi berasal dari kata Yunani
(anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam
pengertian "bernalar", "berakal") atau secara etimologis antropologi berarti ilmu yang
mempelajari manusia. Komunikasi dalam pandangan Antropologi merupakan objek Yang harus
dipandang secara holistik. Komunikasi dipandang dalam kaitannya dengan aspek-aspek lainnya
dalam masyarakat. Miskomunikasi adalah kegagalan untuk berkomunikasi secara memadai atau
tidak mampu mengungkapkan ide atau pikiran dengan benar. Pesan atau kata yang salah
dikomunikasikan secara keliru dirasakan oleh pendengar, karena mereka tidak dapat menafsirkan
makna sebenarnya dari pembicara. Contoh kasus seperti “Perbedaan pendapat dan pemikiran
antar teman setelah lulus sekolah” itu merupakan Miskomunikasi suatu keadaan dimana
terdapat kesalahan dalam mengungkapkan pikiran atau salah persepsi oleh salah satu lawan
bicara. Miskomunikasi pada dasarnya adalah perbedaan pemikiran kedua belah pihak yang
menyebabkan mereka membentuk pendapat dan kesimpulan yang berbeda, sehingga mengarah
pada konflik. Alasan saya memilih judul tersebut karna menurut saya masih banyak orang di
luaran sana yang miskomunikasi karena hal sempat dan beberapa orang masih belum bisa
menghargai pendapat satu sama lain. Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang
berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data
berupa informasi. Observasi adalah proses sitematis dalam merekam pola perilaku manusia,
objek dan kejadian-kejadian tanpa menggunakan pertanyaan atau berkomunikasi dengan subjek.
proses tersebut mengubah fakta menjadi data. Antara komunikasi, budaya, dan antropologi
tentunya saling berkaitan satu sama lain. Menurut hasil riset saya konflik tersebut terjadi karena
adanya perbedaan pendapat satu sama lain. Riset ini juga menjelaskan langkah-langkah atau
upaya dalam menyelesaikan konflik.
Kata kunci: Antropologi, Komunikasi, Komunikasi interpersonal

LATAR BELAKANG

Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Antropologi berasal dari kata Yunani
(anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam
pengertian "bernalar", "berakal") atau secara etimologis antropologi berarti ilmu yang
mempelajari manusia. Dalam melakukan kajian terhadap manusia, antropologi mengedepankan
dua konsep penting yaitu: Holistik dan Komparatif. Karena itu kajian antropologi sangat
memperhatikan aspek sejarah dan penjelasan menyeluruh untuk menggambarkan manusia
melalui pengetahuan ilmu sosial ilmu hayati (alam), dan juga humaniora.

Antropologi bertujuan untuk lebih memahami dan mengapresiasi manusia sebagai entitas
biologis homo sapiens dan makhluk sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan
komprehensif. Oleh karena itu, antropologi menggunakan teori evolusi biologi dalam
memberikan arti dan fakta sejarah dalam menjelaskan perjalanan umat manusia di bumi sejak
awal kemunculannya. Antropologi juga menggunakan kajian lintas-budaya dalam menekankan
dan menjelaskan perbedaan antara kelompok-kelompok manusia dalam perspektif material
budaya, perilaku sosial, bahasa, dan pandangan hidup.

Diskursus soal antropologi mulai mengkristal sekitar 1860-an. Pemicunya kemajuan


dalam bidang biologi, filologi, dan arkeologi prasejarah seperti dikutip dari Britannica. Dikutip
dari buku Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenai Antropologi (2019) yang ditulis
oleh Gunsu Nurmansyah dkk, antropologi merupakan ilmu pengetahuan yang mencoba
menelaah sifat-sifat manusia secara umum dan menempatkan manusia yang unik dalam sebuah
lingkungan hidup yang lebih bermartabat.

PENGERTIAN ANTROPOLOGI DARI PARA AHLI


1. M. Keesing
Menurut Roger M. Keesing, antropologi adalah kajian tentang manusia.
2. Haviland
Pendiri Departemen Antropologi di University of Vermont, Amerika Serikat, William A.
Haviland punya definisi perihal antropologi. Menurutnya, antropologi adalah suatu studi
tentang manusia dan perilakunya dan melaluinya diperoleh pengertian lengkap tentang
keanekaragaman manusia.
3. Harsojo
Menurut Harsojo, antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang umat
manusia sebagai makhluk masyarakat, terutama pada sifat-sifat khusus badani dan cara-
cara produksi, tradisi-tradisi dan nilai-nilai yang membuat pergaulan hidup menjadi
berbeda dari yang satu dengan lainnya.

PANDANTROPOLOGI TERHADAP KOMUNIKASI

Komunikasi dalam pandangan Antropologi merupakan objek Yang harus dipandang


secara holistik. Komunikasi dipandang dalam kaitannya dengan aspek-aspek lainnya dalam
masyarakat. Apabila masyarakat merupakan sistem sosial, maka komunikasi merupakan sebuah
subsistem di antara subsistem-subsistem lainnya, seperti subsistem politik atau subsistem
ekonomi. Dalam mendeskripsikan subsistem komunikasi harus didiskusikan pula ssubsistem
lainnya agar komunikasi itu dapat dijelaskan secara komprehensif.

Dalam pada itu, sesuai dengan fokus Antropologi pada karakteristik khas populasi
manusia, maka dalam memandang komunikasipun akan difokuskan pada mengapa sistem
komunikasi yang satu berbeda dengan sistem komunikasi lainnya. Dengan penjelasan holistik,
dikaitkan dengan sistem-sistem lainnya akan dapat dijelaskan perbedaan tersebut. Sebagai
contoh adalah Sistem Komunikasi Indonesia yang terbangun dari sistem komunikasi lokal.
Sistem komunikasi lokal ini berbeda antara satu tempat dan tempat lainnya. Perbedaan ini terjadi
karena konteks lingkungan yang berbeda pula dan tentu saja akan melahirkan variabilitas sistem
komunikasi. Oleh Antropologi, hal ini dijelaskan sebagai hasil dari adaptasi baik secara fisik
maupun kultural dari lingkungan yang beragam pula.

Dalam pengertian yang terbatas, komunikasi adalah sarana untuk mengirim pesan. Dalam
pandangan Antropologi, sarana untuk mengirim pesan ini eksis dalam konteksnya. Oleh karena
itu makna pesan juga akan berhubungan dengan konteksnya. Dalam perkembangan Antropologi
mutakhir, para ahli Antropologi tertarik akan upaya pemahaman makna (Keesing, 1999:5).
Mereka menekankan penafsiran atau studi interpretif. Demikian pula dalam memperlakukan
komunikasi, pesan-pesan komunikasi akan berdekatan dengan pemaknaan yang interpretif.
Makna komunikasi diinterpretasikan dengan melihat konteksnya.

Upaya mempelajari komunikasi dilakukan dengan kerja lapangan, yaitu melalui


pengamatan yang menyatu dengan subjek penelitian. Orientasi kerja akan dekat dengan makna
yang diinterpretasikan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Demikian pula dengan upaya
pemahaman makna yang terkandung dalam teks sebagai bentuk komunikasi. Proses pemaknaan
teks akan dikaitkan dengan konteksnya.

Dalam bidang Antropologi Budaya, pertama dari subbidang Antropologi Linguistik.


Linguistik Historis yang mempelajari proses perubahan bahasa memberi kontribusi pada
komunikasi dalam memahami perubahan fungsi-fungsi bahasa dalam masyarakat. Linguistik
Struktural memberikan kontribusi dalam mempelajari Semiotika. Ferdinand de Saussure
merupakan tokoh modern dari Linguistik Struktural yang memberi kontribusi substansial pada
tradisi struktural dalam komunikasi (Littlejohn, 2008:107).

Kemudian Sosiolinguistik yang mempelajari bagaimana bahasa digunakan dalam


percakapan aktual dalam berbagai konteks social memberikan kontribusinya dalam memahami
interaksi antar manusia sehingga terbangun realitas sosial dan budaya. Menurut Littlejohn
(1999:192), Sosiolinguistik merupakan studi tentang bahasa dan budaya. Sementara itu dalam
Littlejohn (2008:317), dikemukakan bahwa Semiotika merupakan studi tentang sarana
penghubung antara pengalaman dan pikiran manusia. Sarana itu disebut sebagai tanda, termasuk
di sini adalah bahasa. Oleh karena itu ada kaitan antara bahasa dan realitas. Bahasa membentuk
realitas. Dalam kerangka ini, salah satu kunci yang membedakan berbagai budaya adalah
penggunaan bahasanya, sehingga muncul dua teori, yaitu Relativitas Linguistik dari Saphir-
Whorf serta Kode-kode terbatas dan terelaborasi dari Basil Bernstein.

Miskomunikasi adalah kegagalan untuk berkomunikasi secara memadai atau tidak


mampu mengungkapkan ide atau pikiran dengan benar. Pesan atau kata yang salah
dikomunikasikan secara keliru dirasakan oleh pendengar, karena mereka tidak dapat menafsirkan
makna sebenarnya dari pembicara. Dari kehidupan kita sehari-hari hingga interaksi bisnis dan
profesional, miskomunikasi adalah salah satu penyebab utama yang merusak hubungan.

Miskomunikasi adalah suatu keadaan dimana terdapat kesalahan dalam mengungkapkan


pikiran atau salah persepsi oleh salah satu lawan bicara. Miskomunikasi pada dasarnya adalah
perbedaan pemikiran kedua belah pihak yang menyebabkan mereka membentuk pendapat dan
kesimpulan yang berbeda, sehingga mengarah pada konflik.

Contoh kasus seperti “Perbedaan pendapat dan pemikiran antar teman setelah lulus
sekolah”
pada saat Setelah pulang sekolah kela dan cika duduk di halaman sekolah. Konflik ini di mulai
ketika kela bertanya ke pada cika “jika setelah lulus sekolah kamu lanjut bekerja atau kuliah?”
cika menjawab “aku lanjut kerja” sedangkan kela lebih memilih kuliah di banding kerja karna
menurut kela kalau dia tidak kuliah susah untuk mendapatkan pekerjaan yang di inginkan
sedangkan cika lebih memilih kerja di banding kuliah karena menurut cika langsung kerja itu
bisa langsung membantu orang tua dalam perekonomian keluarga. Akibat dari pertanyaan cika,
timbul lah konflik antara mereka berdua. Konflik ini terjadi dikarenakan adanya perbedaan
pendapat antara satu dengan yang lainnya, yaitu cika yang lebih memilih kuliah dan kela yang
lebih memilih kerja. Kemudian, langkah untuk menyelesaikan konflik ini adalah dengan cara
belajar untuk memahami pendapat dan menghargai pendapat satu sama lain.

Alasan saya memilih judul tersebut karna menurut saya masih banyak orang di luaran
sana yang miskomunikasi karena hal sempat dan beberapa orang masih belum bisa menghargai
pendapat satu sama lain. tidak hanya antar teman bisa saja orang tua antar anak dan orang tua
antar orang tua hal ini terjadi di lingkungan sekitar saya seperti teman-teman, keluarga, dan saya
sendiri. Saya berharap dengan saya mengangkat topik ini pada riset saya dapat membantu banyak
orang lebih bisa memahami dan menghargai pendapat satu sama lain.

Perbedaan pendapat dan pemikiran Konflik Antar Teman Setelah Lulus sekolah itu
termasuk dalam Konflik Antropologi Komunikasi. miskomunikasi serta antropologi tentunya
saling berhubungan, karena salah satu pemicu terjadinya konflik adalah adanya miskomunikasi
dengan pihak yang satu dengan yang lain. Pihak yang satu dengan yang lain ini tentunya adalah
subjek antropologi yaitu manusia atau agar lebih mudah dipahami, yang melakukan konflik
tersebut adalah manusia. Dengan adanya miskomunikasi antara pihak satu dengan yang lain
tentunya dapat menimbulkan kesalahpahaman. Seperti yang dikutip dari Shirley Candrawardhani
(2022), dengan adanya miskomunikasi tentunya akan menimbulkan kesalahan memaknai
informasi yang diberikan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan. Maka dari itu, ketiga hal
tersebut pastinya saling berkaitan satu sama lain.

METODE PENELITIAN

Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber
dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Oleh karena itu,
teknik wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data, misalnya untuk penelitian tertentu.
Merujuk dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), wawancara adalah tanya jawab dengan
seseorang (pejabat dan sebagainya) untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu
hal, dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.
Kegiatan wawancara dapat dilakukan untuk berbagai tujuan dan oleh siapa saja, seperti jurnalis,
pencari kerja, peneliti, dan sebagainya.

Observasi adalah proses sitematis dalam merekam pola perilaku manusia, objek dan
kejadian-kejadian tanpa menggunakan pertanyaan atau berkomunikasi dengan subjek. proses
tersebut mengubah fakta menjadi data. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek
dalam fenomena tersebut.

Observasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan proses penyelidikan untuk
mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis untuk penegakkan diagnosis psikologis,
yang didalamnya terdapat proses pengukuran dan penggunaan berbagai teknik untuk mampu
memahami dan mendiagnosis variabel psikologis. Psikodiagnostik bukan hanya milik psikologi
klinis, walaupun istilah diagnosis didominasi di psikologi klinis.

Menurut Webb dkk (1966) dan Dezin (1970) hal-hal yang perlu diobservasi meliputi:
exterior physical signs (pakaian, gaya rambut, sepatu, tato, perhiasan, dll), expressive movement
(gerak-gerakan tubuh seperti gerakan mata, awajah, postur, lengan, senyum, kerutan dahi, dll),
physical location (personal space dan lingkungan fisik), language behavior (menyilangkan kaki,
dll), dan time duration.

Observasi memungkinkan mengukur perilaku yang tidak dapat diukur dengan alat ukur
psikologis lain (biasanya pada anak-anak). Prosedur formal ditanggapi tidak serius, sifatnya lebih
tidak mengancam (pada anak lebih akurat), berbeda jika pada orang dewasa. Observasii juga
memungkinkan peneliti/pewawancara memperoleh data tentang hal-hal yang tidak diungkapkan
secara terbuka dengan wawancara.

Observasi merupakan salah satu metode yang paling dasar dan paling tua, dasar karena
dalam setiap aktivitas psikologi ada kegiatan observasi. Semua bentuk penelitian kualitatif dan
kuantitatif mengandung aspek observasi. Observasi dapat berlangung dalam konteks
laboratorium (eksperimental) maupun dalam konteks alamiah.

Berdasarkan riset yang telah saya lakukan akan ada dua informan atau narasumber.
Informan atau narasumber pertama bernama kela (nama samaran) dengan usia 18 tahun gender
yang dimiliki adalah perempuan. Informan atau narasumber kedua bernama Cika (nama
samaran) dengan usia 18 tahun gender yang dimiliki adalah perempuan. Dari riset tersebut jenis
metode yang saya gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kulitatif ini
terbagi menjadi dua, yaitu wawancara serta observasi. Dari metode wawancara tersebut, saya
memberikan beberapa pertanyaan kepada informan atau narasumber.

Beberapa pertanyaan yang saya lampirkan sebagai berikut :

1. Mengapa konflik tersebut dapat terjadi?

2. Bagaimana cara mengatasi konflik tersebut?

3. Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari konflik tersebut?


Instrument penelitian yang saya pakai ada dua yaitu wawancara dan observasi.
Intstrumen penelitian yang pertama saya pakai adalah wawancara, jadi wawancaranya itu
bertanya langsung kepada informan atau narasumber secara tatap muka (langsung). Sedangkan
instrument penelitian kedua yang saya pakai observasi, observasi atau meneliti dengan cara
mengamati konflik dari kedua informan tersebut yaitu Kela dan Cika dengan menggunakan
mata. Saya dengan kedua informan tersebut berada di halaman sekolah. Saya dapat dengan
mudah mengamati apakah konflik tersebut terus berlanjut atau telah usai.

ANALISIS PEMBAHASAN

Konsep Komunikasi InterPersonal

menurut ruang lingkup dan model komunikasi. Salah satu model komunikasi adalah komunikasi
antar pribadi. Secara etimologis istilah interpersonal berasal dari kata bahasa Latin. Istilah ini
terdiri dari dua kata yakni inter artinya antara, di antara, di tengah, dikelilingi oleh.
Persona,artinya pribadi, orang, diri, oknum. Jadi interpersonal artinya antar pribadi, hal yang
terjadi di antara dua pribadi, urusan dua orang. Bila kata interpersonal dikaitkan dengan kata
komunikasi, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi interpersonal artinya komunikasi di antara
dua pribadi, pembicaraan antara dua orang, interaksi antara satu dengan orang yang lain

(Hendrikus Saku Bouk,2013:4).

Berdasarkan arti etimolgis tersebut, komunikasi interpersonal dapat didefenisikan sebagai


berikut:

 Littlejohn, komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara individu-individu.


 Deddy Mulyana, komunikasi interpersonal adalah komunikasi tatap muka antar beberapa
orang, dimana setiap peserta dapat menangkap reaksi secara langsung baik secara verbal
maupun nonverbal.
 Devito, komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan
penerimaan pesan oleh orang lain.

Onong U.Effendy mendefinisikan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang,
dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan, komunikasi jenis ini bisa langsung
secara berhadapan muka (face to face) bisa juga melalui medium, umpamanya telepon. Ciri khas
komunikasi antar pribadi adalah dua arah atau timbal balik (Effendy, 1993 : 61). Selain itu Dean
Barnulus mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan
pertemuan antara dua individ, tiga individu ataupun lebih yang terjadi sangat spontan dan tidak
berstruktur (Liliweri, 1991:12).

Komponen-Komponen Komunikasi Interpersonal

Proses komunikasi interjadi apabila ada komunikator yang menyampaikan informasi kepada
komunikan menggunakan bahasa verbal dan nonverbal. Menurut Suranto, komponen-komponen
komunikasi interpersonal antara lain:

1. Komunikator adalah orang yang menciptakan pesan dan memiliki kebutuhan berkomunikasi
atau berbagi pesan dengan orang lain. Komunikasi interpersonal dilakukan untuk berbagi
pengalaman emosional, untuk memberi informasi, untuk mendapatkan pengakuan social dan
untuk mempengaruhi orng lain. Misalkan, "secara pandangan komunikasi dalam konflik A
adalah pelaku yang menjadi komunikator dan B adalah komunikan. Pesan yang disampaikan
oleh A sulit dimengerti oleh karena itu B tidak mengerti".

2. Encoding adalah aktivitas internal dalam diri komunikator dalam menciptakan pesan melalui
simbol-simbol verbal dan nonverbal, yang disusun berdasarkan aturan tata bahasa dan
disesuaikan dengan karakterisrik komunikan. Encoding memformulasikan isi pikiran ke dalam
symbol-simbol, kata-kata untuk disampaikan kepada komunikan dan diyakini bahwa pesannya
mencapai tujuan yang diinginkan. Misalkan, "secara pandangan komunikasi dalam konflik A
adalah pelaku yang menjadi komunikator dan B adalah komunikan. Pesan yang disampaikan
oleh A memakai simbol-simbol verbal atau nonverbal agar B lebih mengerti".

3. Pesan adalah seperangkat simbol berupa verbal maupun nonverbal atau gabungan dari
keduanya.

4. Komunikan adalah orang yang menerima pesan, kemudian berusaha memahami,


menginterpretasi dan memberikan umpan balik sesuai maksud komunikator. Misalkan, "secara
pandangan komunikasi dalam konflik A adalah pelaku yang menjadi komunikator dan B adalah
komunikan. Pesan yang disampaikan oleh A sedangkan B menerima pesan".

Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal


Menurut Evert R. Roges, dalam buku(Liliweri, 1991:143).ciri-ciri komunikasi interpersonal
yakni:

1. Arus pesan dua arah. Artinya komunikator dan komunikan mendapat posisi yang sejajar.
Keduanya merupakan komunikatorsekaligus komunikan karena saling memberi dan menerima
pesan secara berimbang dan bergantian peran.

2. Konteks komunikasinya tatap muka. Komunikator dan komunikan saling berhadapan langsung
dalam komunikasi interpersonal.

3. Umpan balik segera. Komunikasi interpersonal berlangsung tatap muka sehingga komunikator
dengan mudah dan segera mendapatkan balasan verbal (setuju atau tidak setuju) dan nonverbal
(dari raut muka, anggukan, gelengan kepala, pandangan mata gestikulasi) terhadap pesan yang
disampaikan. Misalnya seperti kasus “Perbedaan pendapat dan pemikiran antar teman setelah
lulus sekolah” terjadinya kasus tersebut itu berkomunikasinya secara langsung jadi dapat balasan
pesannya itu bisa verbal atau nonverbal.

Tipe Komunikasi Interpersonal

Menurut Stewart L. Tubbs dalam buku (Efendy, 2011:30) menyebutkan beberapa tipe
komunikasi interpersonal yakni:

1. Komunikasi dua orang atau diadik. Komunikasi ini sifatnya biasa dan intim. Misalnya
pimpinan dan bawahan, guru dan murid.

2. Wawancara. tergolong dalam komunikasi interpersonal karena dua orang terlibat dalam Tanya
jawab. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi secukupnya mengenai kasus tertentu.

3. Komunikasi kelompok kecil Merupakan salah satu tipe komunikasi interpersonal karena
beberapa orang terlibat dalam percakapan, diskusi, debat, musyawarah dan sebagainya.

Fungsi Komunikasi Interpersonal

Secara umum, komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal adalah proses interaksi
tatap muka antara pengirim pesan dan penerima pesan. Menurut para ahli, komunikasi antar
pribadi sangat efektif dalam mempengaruhi sikap dan perilaku. Berkomunikasi secara antar
pribadi atau interpersonal dapat membantu kita menemukan jati diri kita atau memahami siapa
kita sebenarnya dan juga orang lain. Selain itu, komunikasi antar pribadi dapat memenuhi
kebutuhan kita untuk melakukan kontak dengan orang lain dan membina hubungan
personal(https://pakarkomunikasi.com/fungsi-komunikasi-antar-pribadi).

Komunikasi antar pribadi juga dapat mengarahkan kita untuk mengubah sikap serta perilaku
kita,komunikasi antar pribadi memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai beriku

1. Membentuk Identitas Diri,Fungsi komunikasi antar pribadi yang pertama adalah membentuk
identitas diri. Dalam artian bahwa komunikasi antar pribadi dapat membantu kita membentuk
identitas diri yang didasarkan pada hubungan dan pencitraan diri.

2. Mengembangkan Hubungan Interpersonal, komunikasi antar pribadi dapat membantu kita


terhubung dengan orang lain, membentuk serta mengembangkan hubungan yang baik. Sebagai
makhluk sosial tentunya kita membutuhkan orang lain untuk mengurangi tekanan dan terhindar
dari kesendirian. Membina hubungan dengan orang lain memungkinkan kita untuk saling berbagi
dan menjadikan kita menjadi lebih positif terhadap diri sendiri
(https://pakarkomunikasi.com/fungsi-komunikasi-antar-pribadi). Misalnya dari kasus "Perbedaan
pendapat dan pemikiran antar teman setelah lulus sekolah" Itu juga bisa mengembangkan
hubungan interpersonal komunikasi antar pribadi jadi bisa membantu kita lebih mengenal orang
lain dan menolong orang lain. Itu termasuk fungsi dari komunikasi antar pribadi.

KESIMPULAN

Antara komunikasi, budaya, dan antropologi tentunya saling berkaitan satu sama lain. Menurut
hasil riset saya konflik tersebut terjadi karena adanya perbedaan pendapat satu sama lain. Riset
ini juga menjelaskan langkah-langkah atau upaya dalam menyelesaikan konflik. Kemudian,
menjelaskan tujuan dari riset ini, yaitu mengetahui penyebab terjadinya konflik perbedaan
pendapat. Tujuan mengangkat topik ini agar dapat membantu masyarakat diluarsana saling bisa
menghargai perbedaan pendapat satu sama lain dan tidak dapat terjadi lagi konflik tersebut di
kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Antropologi Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (n.d.). Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
Retrieved May 8, 2023, from https://id.m.wikipedia.org/wiki/Antropologi

Katalisnet. (2021, July 16). Pengertian Komunikasi Dan Miskomunikasi » Katalisnet.


https://katalisnet.com/pengertian-komunikasi-dan-miskomunikasi/

Kompasiana.com. (2014, April 30). Komunikasi dalam Antropologi. KOMPASIANA.


https://www.kompasiana.com/sellyernawati/54f7775da3331144668b4589/komunikasi-dalam-antropologi

Komunikasi Adalah: Definisi, Unsur, Dan Tujuannya. (2022, January 12). Berita Terkini Ekonomi dan Bisnis
Indonesia - Katadata.co.id. https://katadata.co.id/safrezi/berita/61de8d9d4a987/komunikasi-adalah-definisi-
unsur-dan-tujuannya

Mawardi, R. A. (2022, August 2). Pengertian Antropologi Menurut para Ahli Dan Ruang Lingkupnya. detikedu.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6212983/pengertian-antropologi-menurut-para-ahli-dan-ruang-
lingkupnya

PUSTIKOM-UNG. (n.d.). Ade helmi kalapati. mahasiswa.ung.ac.id.


https://mahasiswa.ung.ac.id/291413027/home/2014/6/9/antropologi-dalam-ilmu-komunikasi.html

Wawancara Adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, Tahap, Dan tips. (2022, August 2). Populix |.
https://info.populix.co/articles/wawancara-adalah/

Anda mungkin juga menyukai