ABSTRAK
Dikutip dari (Ariyono Suyono, 1985) Antropologi berasal dari dua akar kata Yunani:
anthropos, artinya “orang” atau “manusia”; dan logos, artinya “ilmu/nalar”. Antropologi
komunikasi adalah upaya mempelajari komunikasi dengan kerja lapangan, yaitu melalui
pengamatan yang menyatu dengan subjek penelitia (Syukriadi Sambas, 2016). Menurut Haviland
cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antroplogi
linguistic, dan etnologi. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan pemahaman terhadap
pembaca bahwa adanya perbedaan pendapat dan presepsi yang tidak lain dihasilkan dari
berbedanya individu untuk menerima suatu informasi melalui pesan whatsapp/chat. Hal ini karena
setiap individu mempunyai pendapat dan pola pikirnya masing-masing. Dalam penelitian ini, saya
akan menggunakan metode penilitian kualitatif, yaitu dengan mewawancarai kedua
narasumber/informan. Menurut Sugiyono (2018:229) observasi merupakan teknik pengumpulan
data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Menurut
penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang
yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatkan tentang suatu hal, untuk dimuat
dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau televisi. Kesimpulannya adalah Konflik
antarpribadi ini memang sepele, namun sebenarnya sangat fatal jika tidak menemukan solusinya,
sehingga dalam konflik itu menjadi konflik antarpribadi jika tidak diselesaikan, solusi dari konflik
ini kita harus mempelajari benar benar apa itu komunikasi antarpribadi, komunikasi antarpribadi
akan berjalan dengan baik atau efektif jika penerima pesan dapat memahami dengan bai kapa yang
dikirimkan oleh pengirim pesan hal ini pun bisa juga mengurangi dan menghindari
misskomunikasi.
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan pemahaman terhadap pembaca bahwa adanya
perbedaan pendapat dan presepsi yang tidak lain dihasilkan dari berbedanya individu untuk
menerima suatu informasi melalui pesan whatsapp/chat. Hal ini karena setiap individu mempunyai
pendapat dan pola pikirnya masing-masing.
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2018:229) observasi merupakan teknik pengumpulan data yang
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak
terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Melalui kegiatan observasi peneliti
dapat belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Observasi dalam penelitian ini
yaitu dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui kondisi yang
sebenarnya para pedagang mikro di Kecamatan Menteng untuk menerapkan pencatatan
menerapkan metode Laba Kotor sampai pembuatan laporan keuangan
bulanan.
Menurut penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya jawab
dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatkan tentang suatu hal,
untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau televisi. Dalam buku “Teori
Wawancara Psikodiagnostik” disebutkan bahwa, wawancara adalah satau satu dari teknik
pengumpukan informasi atau data. Sementara itu, pada Jurnal Ilmu Budaya 11(2), wawancara
adalah salah satu kaidah pengumpulan data yang umumnya digunakan dalam penelitian sosial.
Dalam penelitian yang saya angkat, saya mendapatkan dua narasumber/informan yang
mengalami masalah/konflik yang terdapat didalam pembahasan tersebut. Narasumber/informan
utama yang diperani oleh jejel (nama samaran) yang berusia sekitar 18 tahun dan berjenis kelamin
perempuan. Serta jayden (nama samaran) yang berusia sekitar 18 tahun dan berjenis kelamin laki-
laki. Saya akan mewawancarai kedua narasumber/informan yang mengalami kasus tersebut, yaitu
jejel dan jayden.
Dalam penelitian ini, saya akan menggunakan metode penilitian kualitatif, yaitu dengan
mewawancarai kedua narasumber/informan. Di dalam wawancara ini saya akan mengajukan
beberapa pertanyaan kepada kedua informan.
Pertanyaan wawancara sebagai berikut :
1. Apa yang menjadi faktor terjadinya miss komunikasi dalam sebuah media online?
2. Apa saja dampak dari perbedaan penerimaan intonasi intonasi baca tersebut?
3. Bagaimana cara konflik ini segera teratasi?
Setelah mengajukan pertanyaan diatas dan mewawancarai informan, akan saya dilanjutkan
dengan metode penelitian yang kedua yaitu metode penelitian observasi. Dalam melakukan
penelitian ini, saya akan mengamati masalah yang terjadi pada jejel dan jayden dengan mengamati
hubungan dan interaksi mereka berdua setelah mengalami masalah tersebut. lalu saya akan
membandingkan ada atau tidaknya perbedaan interaksi diantara mereka berdua setelah kejadian
tersebut.
SOLUSI
Konflik antarpribadi adalah konflik yang terjadi antara dua individu atau lebih karena
perbedaan pandangan dan sebagainya, biasanya konflik ini terjadi karena
Kaitan “Perbedaan Pendapat Antar Pertemanan dalam Memahami Sebuah Pesan di Salah
Satu Media Sosial (Whatsapp)” dengan konflik antarpribadi
Kaitan konflik diatas mengenai adanya perbedaan penerimaan intonasi baca dalam sebuah
pesan/chat, yang akhirnya mengakibatkan miss komunikasi. Konflik ini saya angkat karna pernah
terjadi di hidup saya. Di era perkembangan teknologi sekarang, konflik ini sangat sering dan rawan
terjadi. Konflik ini memang sepele, namun sebenarnya sangat fatal jika tidak menemukan
solusinya, sehingga dalam konflik itu menjadi konflik antarpribadi jika tidak diselesaikan, solusi
dari konflik ini kita harus mempelajari benar benar apa itu komunikasi antarpribadi, komunikasi
antarpribadi akan berjalan dengan baik atau efektif jika penerima pesan dapat memahami dengan
bai kapa yang dikirimkan oleh pengirim pesan hal ini pun bisa juga mengurangi dan menghindari
misskomunikasi.
ANALISIS TEORI
Salah satu cara untuk mengurangi disonansi kognitif adalah dengan mengubah sikap atau
keyakinan seseorang agar sesuai dengan tindakan atau perilaku yang diambil. Dalam hal ini,
individu yang mengalami perbedaan pendapat dengan teman mereka dalam memahami pesan di
WhatsApp dapat mengubah keyakinan mereka untuk lebih sejalan dengan teman mereka agar
mengurangi disonansi kognitif yang dirasakan.
Namun, mengubah keyakinan atau sikap seseorang juga dapat memperburuk disonansi
kognitif. Jika seseorang tidak sepenuhnya percaya pada keyakinan yang baru diadopsi, mereka
dapat mengalami disonansi kognitif yang lebih besar karena terdapat perbedaan antara keyakinan
dan tindakan yang diambil.
Dalam hal ini, individu dapat mencoba mencari informasi tambahan atau
mempertimbangkan perspektif lain dalam memahami pesan di WhatsApp untuk mengurangi
perbedaan pendapat dengan teman mereka dan mengurangi disonansi kognitif yang dirasakan.
Teori penilaian sosial menyatakan bahwa individu menciptakan persepsi dan memahami
dunia sosial mereka melalui proses penilaian sosial yang kompleks dan terus-menerus. Hal ini
termasuk memahami perilaku orang lain, menyimpulkan karakteristik dan sifat pribadi mereka,
dan menilai hubungan mereka dengan kita.
Dalam konteks perbedaan pendapat antar pertemanan dalam memahami sebuah pesan di
media sosial seperti WhatsApp, teori penilaian sosial dapat membantu kita memahami bagaimana
proses penilaian sosial ini dapat mempengaruhi hubungan sosial kita dengan teman-teman kita.
Ketika ada perbedaan pendapat antara teman-teman dalam memahami pesan di WhatsApp,
proses penilaian sosial dapat memainkan peran penting dalam bagaimana kita memandang teman-
teman kita. Jika kita merasa bahwa teman-teman kita tidak memahami pesan dengan cara yang
benar atau tidak mempertimbangkan perspektif kita, ini dapat mempengaruhi penilaian kita
terhadap mereka dan hubungan sosial kita dengan mereka.
Di sisi lain, jika kita mampu mempertimbangkan perspektif teman-teman kita dan
merespons dengan cara yang baik terhadap perbedaan pendapat, kita dapat memperkuat hubungan
sosial kita dan meningkatkan penilaian sosial positif terhadap mereka.
Dalam hal ini, teori penilaian sosial dapat membantu kita memahami pentingnya
mempertimbangkan perspektif orang lain dan menempatkan diri kita di posisi mereka untuk
memahami bagaimana mereka memandang pesan di WhatsApp. Ini dapat membantu kita
memperbaiki hubungan sosial kita dengan teman-teman kita dan meningkatkan penilaian sosial
positif terhadap mereka.
KESIMPULAN
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya kepada kebudayaan manusia ataupun cara
hidupnya dalam masyarakat. Menurut Haviland cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi
menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antroplogi linguistic, dan etnologi. Tujuan dari penelitian ini
untuk memberikan pemahaman terhadap pembaca bahwa adanya perbedaan pendapat dan presepsi
yang tidak lain dihasilkan dari berbedanya individu untuk menerima suatu informasi melalui pesan
whatsapp/chat, untuk menghindari konflik antarpribadi kita perlu memahami sebelumnya apa itu
konflik antarpribadi, Konflik antarpribadi adalah konflik yang terjadi antara dua individu atau
lebih karena perbedaan pandangan dan sebagainya, biasanya konflik ini terjadi karena
Konflik antarpribadi ini memang sepele, namun sebenarnya sangat fatal jika tidak menemukan
solusinya, sehingga dalam konflik itu menjadi konflik antarpribadi jika tidak diselesaikan, solusi
dari konflik ini kita harus mempelajari benar benar apa itu komunikasi antarpribadi, komunikasi
antarpribadi akan berjalan dengan baik atau efektif jika penerima pesan dapat memahami dengan
bai kapa yang dikirimkan oleh pengirim pesan hal ini pun bisa juga mengurangi dan menghindari
misskomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hafiar, H., Suwandi Sumartias, Ms., Antar Venus, Ms., Pawit MYusuf, Mac., Mirawati, I., Efi
Fadilah, Ms., Maimon Herawati, Mp., & Andriyanto, Ml. (2015). “Komunikasi Kesehatan di
Indonesia: Prospek, Tantangan, dan Hambatan” Editor dan Tata letak. In Prosiding
Muchtar, K., Koswara, I., & Setiaman, A. (n.d.). JURNAL MANAJEMEN KOMUNIKASI
Surya Aditya, R., Listyawati Ratna Ningrum, Mk., Frastiqa Fahrany, Ms., Lailatul Kodriyah, Mb.,
Pemikirannya, S. D. A. N, Nuraini. H. Putri, S. M., & Husein, S. A. (2020). Disusun oleh : kata