Anda di halaman 1dari 11

KONFLIK AKIBAT PERBEDAAN GAYA HIDUP

Lutfia fauziah
Novalia Agung Wardjito Ardhoyo,ST.M.I.KOM
Fakultas ilmu komunikasi Universitas Prof.Dr Moestopo(Beragama)
Email : lutfiafauziah250@gmail.com

___________________________________________________________________________

Abstrak – Sebelum kita membahas riset yang saya angkat,saya akan menjelas kan terlebih
dahulu apa itu antropologi,dan komunikasi. Antropologi berasal dari bahasa Yunani yang
memiliki dua arti yaitu anthropos dan logos. Antro artinya manusia,dan logos artinya wacana
(bernalar, berakal) atau ilmu. Bisa diartikan, antropologi menjadi studi tentang karakteristik
biologis dan fisiologis manusia serta evolusinya. Lalu komunikasi adalah bagian penting
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Dengan
berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain, baik dalam kehiduapan
sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat, atau dimana
saja manusia berada. Tujuan dari riset penelitian ini adalah,agar kita sebagai bangsa indonesia
dapat menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di antara kita. Metode yang kita
gunakan adalah dengan cara wawancara dan observasi. Wawancara adalah percakapan dua
orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan
mengumpulkan data-data berupa informasi. Setelah saya melakukan wawancara, saya pun
melakukan observasi/meneliti konflik yang terjadi kepada mereka. Observasi adalah salah
satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan
langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi. Berhubung saya adalah
teman satu kelas dari Linda dan nesya, jadi saya bisa melihat dan memantau konflik, dan
konflik tersebut tidak berhenti dan masih berlanjut sampai saat ini.kesimpulan dari riset ini
adalah kita harus saling menghargai satu sama lain,karena kita hidup di dunia ini dengan cara
bersosialisasi. Karena di dunia ini tidak ada manusia yang bisa hidup dengan sendiri, manusia
sangatlah membutuhkan orang lain, itulah baru kehidupan manusia yang sesungguhnya.

Kata kunci : Antropologi,Komunikasi


PENDAHULUAN

Sebelum kita membahas konflik yang terjadi antara suku Madura dan Jawa, kita harus
mengetahui apa itu antropologi. Antropologi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki dua
arti yaitu anthropos dan logos. Antro artinya manusia,dan logos artinya wacana (bernalar,
berakal) atau ilmu. Dilansir dari Kamus Oxford, antropologi adalah studi tentang masyarakat
dan budaya manusia serta perkembangannya. Bisa diartikan, antropologi menjadi studi
tentang karakteristik biologis dan fisiologis manusia serta evolusinya. Sementara dikutip dari
Encyclopaedia Britannica, pengertian antropologi adalah ilmu kemanusiaan yang
mempelajari manusia dalam berbagai aspek mulai dari biologi dan sejarah evolusi homo
sapiens hingga ciri-ciri masyarakat dan budaya yang membedakan manusia dari spesies
hewan lain. Menurut Koentjaraningrat antropologi adalah adalah ilmu yang memperhatikan
lima buah masalah mengenai makhluk hidup, yaitu:

1. Masalah pada perkembangan manusia sebagai makhluk biologis

2. Masalah pada sejarah terjadinya aneka bentuk makhluk manusia, dipandang dari sudut ciri-
ciri tubuhnya

3. Masalah pada sejarah asal, perkembangan, serta penyebaran berbagai macam bahasa di
seluruh dunia

4. Masalah persebaran dan terjadinya keanekaragaman kebudayaan manusia di seluruh dunia

5. Masalah pada dasar-dasar dan keanekaragaman kebudayaan manusia dalam kehidupan


masyarakat-masyarakat dan suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru bumi pada zaman
sekarang ini.

Melansir dari buku Pengantar Ilmu Antropologi(2009) yang ditulis oleh Koentjaraningrat,


ada dua ruang lingkup kajian dari antropologi. Apa saja?

Antropologi dapat di bagi menjadi dua yaitu Antropologi fisik (physical Anthropology) dan
budaya (Cultural Anthropology).
A.Antropologi fisik (Physical Anthropology)

Yaitu yang mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan
manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis
(spesies). Melalui aktivitas analisis yang mendalam terhadap fosil-fosil dan pengamatan pada
primata-primata yang pernah hidup.

B. Antropologi Budaya (Cultural Anthropology)

Yaitu yang mempelajari tentang kebudayaan manusia.  Kemudian, antropologi budaya ini
dibagi menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi.

Kesimpulannya, antropologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai manusia, masyarakat,


dan kebudayaan di dalamnya.

Komunikasi adalah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan
satu sama lain, baik dalam kehiduapan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di
pasar, dalam masyarakat, atau dimana saja manusia berada. Sebagai makhluk yang
bersosialisasi, kita harus melakukan komunikasi terhadap sesama manusia lainnya. Karena
komunikasi sangatlah penting bagi kita, khusus nya kita mahasiswa ilmu komunikasi.
Komunikasi dapat membuat kita menjadi lebih dekat dan dapat mengetahui informasi yang
ada di sekeliling kita. Tanpa berkomunikasi, tidak akan terjadi yang namanya sosialisasi antar
manusia lainnya.

Aktivitas komunikasi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Secara langsung, yaitu dengan lisan/verbal sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk
salingmengerti.
2. Secara tidak langsung, yaitu melalui media tertentu, seperti bahasa tubuh, tulisan, telepon,
radio, dan lain sebagainya.

KOMUNIKASI MENURUT PARA AHLI

A. Menurut Everett M.Rogers

Menurut Everett M. Rogers, pengertian komunikasi adalah proses pengalihan ide dari
satu sumber ke satu penerima atau lebih dengan tujuan agar mengubah tingkah laku.
B. William F.Glueck

Menurut William F. Glueck, definisi komunikasi dapat dibagi menjadi dengan dua
bentuk, yaitu:

 Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal communications)


Yaitu proses saling bertukar informasi serta pemindahan pengertian antara dua
individu atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia.
 Komunikasi Dalam Organisasi (Organization Communications)
Yaitu proses di mana pembicara memberikan informasi secara sistematis dan
memindahkan pengertian kepada orang-orang di dalam organisasi dan juga kepada
orang-orang dan lembaga-lembaga di luar organisasi namun masih terkait dengan
organisasi tersebut.

Dalam berkomunikasi, kita harus menggunakan bahasa yang sopan dan baik. Karena
jika kita tidak berbahasa yang sopan dan baik, orang lain akan menilai kita tidak baik. Selain
komunikasi, budaya juga termasuk dari bagian antropologi. Karena Menurut bahasa
sansekerta kata budaya berarti buddhayah yang artinya bentuk jamak dari kata buddhi yang
berarti budi atau akal. Sedangkan menurut bahasa Inggris budaya dikenal dengan kata
culture yang berasal dari bahasa latin yaitu colere yang memiliki arti yaitu mengolah atau
mengerjakan. Istilah culture juga digunakan dalam bahasa Indonesia dengan kata serapan
yaitu kultur. Budaya berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya merupakan pola atau
cara hidup yang berkembang oleh sekelompok orang, kemudian diturunkan pada generasi
selanjutnya. Kita sebagai warga negara Indonesia harus mengenal budaya yang ada. Karna
itu adalah salah satu tanda cinta kita kepada bangsa dan negara.
Budaya memiliki beberapa fungsi, antara lain:

1. Budaya menyediakan serangkaian pola di mana tuntutan biologis dan sosial-budaya


anggota kelompok terpenuhi misalnya makanan, tempat tinggal, dan reproduksi serta
hubungan dengan kelompok dan individu.
2. Budaya menyediakan seperangkat aturan untuk memastikan kerjasama individu-
individu dalam suatu kelompok untuk menyesuaikan situasi lingkungan.
3. Budaya membantu dalam memahami dan memprediksi perilaku manusia dan juga
menyediakan sarana interaksi untuk individu dalam kelompok.
4. Budaya memberi kita panduan untuk semua aktivitas kehidupan kita. Budaya akan
menentukan pola perilaku individu sehingga bertindak sesuai dengan pola perilaku
yang ditentukan oleh budaya.
5. Budaya bertindak sebagai alat kontrol sosial melalui norma dan hukum yang berlaku.

Budaya ini sangat lah terikat pada makna dari antropologi. Manusia itu harus mengetahui arti
dan makna dari ketiga itu,Karena itu sangat lah penting bagi kita.

Pada kasus yang akan saya angkat itu terdapat konflik dan Miss
communication.secara etimologis, kata konflik berasal dari Bahasa Latin yaitu “con” dan
“figere”. Dimana kata “con” mempunyai arti bersama, sedangkan “figere” mempunyai arti
memukul. Di dalam KBBI, entri “konflik” diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, dan
pertentangan. Sehingga bisa kota simpulkan bahwa konflik merupakan suatu kondisi ketika
ada dua ataupun lebih pandangan, kepercayaan, keinginan, kepentingan, kebutuhan yang
berbeda, nilai, tidak selaras, berseberangan, dan tidak sejalan.Salah satu penyebab konflik
adalah terjadi nya Miss communication. Miss comunication adalah kegagalan untuk
berkomunikasi secara efektif Banyak hal yang bisa menjadi faktor kegagalan berkomunikasi,
baik dari sisi pemberi maupun penerima informasi.

Maka, jika kita miss communication terhadap seseorang, kemungkinan besar akan
menyebabkan terjadinya konflik. Kaitan konflik, miss comunication dan antropologi adalah
Antropologi adalah antropologi itu kan ilmu yang mempelajari mengenai manusia,
masyarakat, dan kebudayaan di dalamnya. Nah kita sebagai makhluk sosial itu pasti pernah
mengalami sebuah konflik, karna kita hidup sosial di kalangan masyarakat, dan konflik itu
sudah biasa terjadi, konflik itu timbul karena beberapa penyebab, salah satu penyebab konflik
adalah terjadinya miss communication antar satu dengan yang lain.

Seperti contoh kasus yang ada pada Linda dan Nesya. Linda dan Nesya itu berbeda
suku. Linda itu suku Madura, dan nesya itu suku Jawa. Pada waktu itu kedua nya sedang
bercerita cerita tentang kehidupan mereka masing masing. Kemudian sampailah pada titik
dimana mereka saling bercerita tentang suku mereka masing masing. Menurut Nesya gaya
hidup orang Madura itu terlalu glamor/berlebihan dalam memakai perhiasan nya maupun
make up nya. Akan tetapi, Linda tidak setuju dengan yang di katakan oleh Nesya. Menurut
Linda itu adalah suatu hal yang biasa baginya. Nesya pun tidak setuju dengan yang di katakan
Linda dan Nesya pun tetap berpegang teguh dengan pendapat nya kalau orang Madura
memiliki gaya hidup yang glamor, apalagi saat pernikahan. Seharus nya kita sebagai warga
negara Indonesia harus menghargai dan menghormati perbedaan dari masing masing budaya
yang ada.

Tujuan saya mengangkat konflik masalah ini adalah sebagai pembelajaran kita supaya
dapat lebih menghargai lagi perbedaan perbedaan budaya yang ada di indonesia ini. Karena
di indonesia memiliki banyak sekali budaya budaya yang tersebar luar dari sabang sampai
merauke.

METODOLOGI

Dari riset yang saya buat, informan yang ada pada riset ini ada dua orang.Yang
pertama adalah Linda (nama samaran), gendernya adalah perempuan dan dia berumur 19
tahun. Kemudian yang kedua adalah Nesya (nama samaran), gender nya yaitu perempuan dan
dia berumur 18 tahun. Metode yang saya pakai adalah metode kualitatif, yaitu dengan cara
wawancara dan observasi.Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang
berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data
berupa informasi. Oleh karena itu, teknik wawancara adalah salah satu cara pengumpulan
data, misalnya untuk penelitian tertentu. Maka dari itu, yang saya gunakan adalah dengan
memberikan sebuah pertanyaan kepada nesya dan Linda yang mencangkup 5 W 1H. Setelah
saya melakukan wawancara, saya pun melakukan observasi/meneliti konflik yang terjadi
kepada mereka.
Observasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau
meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang
terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan.
Kegiatan observasi dilakukan untuk memproses objek dengan maksud untuk merasakan dan
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan ide-
ide yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan
melanjutkan ke proses investigasi.Berhubung saya adalah teman satu kelas dari Linda dan
Nesya, jadi saya bisa melihat dan memantau konflik,dan konflik tersebut tidak berhenti dan
masih berlanjut sampai saat ini. Dikarenakan Nesya masih tetap berpegang teguh dengan
pendapatnya bahwa suku Madura adalah suku yang mempunyai kehidupan glamor/serba
mewah, dan Linda pun juga tetap tidak setuju dengan pendapat Nesya.
ANALISIS PEMBAHASAN

Dari konflik yang ada pada riset saya ini,saya akan mengajukan solusi saya agar
sebuah konflik ini dapat terselesaikan dan tidak ada konflik yang sama seperti yang ada pada
riset saya ini. Solusi untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pada kasus ini adalah dengan
cara ada nya rasa hormat dan menghargai sebuah budaya yang ada di indonesia ini,karena di
indonesia ini banyak sekali perbedaan perbedaan yang ada pada budaya. Nah tinggal dari diri
kita aja ada keinginan untuk menghargai dan menghormati atau tidak. Jika kita tidak saling
menghormati dan menghargai, maka indonesia akan terpecah belah akibat dari tidak
menghargai perbedaan yang ada itu. semua orang pasti berbeda beda,karena di indonesia ini
banyak sekali budaya yang tersebar di seluruh plosok plosok negri,dan warga indonesia tidak
semua nya lahir denga budaya yang sama,meskipun demikian,kita harus tetap bersatu. Seperti
yang di katakan oleh bhineka tuggal ika,walaupun berbeda beda harus tetap satu. Makna
berbeda beda tetap satu ini menyampaikan bahwa walaupun kita itu berbeda adat
istiadat,budaya,ras,dan lain lain,tetapi kita harus tetap satu. Apabila kita mencintai perbedaan
yang ada pada budaya indonesia,maka kita telah menunjukkan bentuk cinta kita terhadap
tanah air indonesia ini.

Jadi sangat penting bagi kita untuk menjaga persatuan dan kesatuan supaya dapat
menghasilkan sebuah bangsa dan negara yang kuat. Bangsa yang rakyat nya saling menyatu
untuk masa depan bangsa indonesia ini bangsa yang akan dikenal dengan banyak nya suku
budaya tetapi tetap bersatu. Jadi hargailah sebuah perbedaan yang ada ini. Teori yang saya
gunakan untuk riset ini adalah teori kecemasan dan ketidak pastian. Teori Kecemasan dan
Ketidakpastian sangat berkaitan dengan Komunikasi Antar Budaya. Yang di mana teori ini
dapat meminimalisir ketidak efektifan komunikasi yang di sebabkan oleh kecemasan dan
ketidakpastian dalam sebuah komunikasi antar budaya. Pada dasarnya seseorang dalam
berkomunikasi biasanya ketika berbicara dengan stranger ataupun orang yang berbeda
budaya dengan kita akan menimbulkan sebuah keraguan dan ketakutan.

Hal inilah yang harus di perhatikan agar dapat memunculkan keefektifan komunikasi.
Miller dalam buku milik Richard West dan Lynn H. Turner yang berjudul Pengantar Teori
Komunikasi (2008), memaparkan asumsi-asumsi dalam teori pengurangan ketidakpastian,
berikut asumsi tersebut:
 Orang mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal, terdapat harapan
berbeda-beda mengenai kejadian interpersonal, maka masuk akal untuk
menyimpulkan bahwa orang merasakan ketidakpastian atau bahkan cemas untuk
bertemu orang lain.
 Kuantitas dan sifat informasi yang dibagi oleh orang akan berubah seiring
berjalannya waktu. Interaksi awal merupakan elemen kunci dalam proses
mengembangkan informasi atau komunikasi tersebut.

Dapat kita simpulkan bahwa Teori Kecemasan dan Ketidakpastian sangat berkaitan
dengan Komunikasi Antar Budaya. Yang di mana teori ini dapat meminimalisir ketidak
efektifan komunikasi yang di sebabkan oleh kecemasan dan ketidakpastian dalam sebuah
komunikasi antar budaya. Pada dasarnya seseorang dalam berkomunikasi biasanya ketika
berbicara dengan stranger ataupun orang yang berbeda budaya dengan kita akan
menimbulkan sebuah keraguan dan ketakutan. Hal inilah yang harus di perhatikan agar dapat
memunculkan keefektifan komunikasi.Selain teori kecemasan dan ketidakpastian,disini saya
juga menggunakan teori komunikasi lasswell. Saya menggunakan dua komunikasi ini untuk
memperkuat konflik yang saya bahas pada riset ini. Menurut Lasswell komunikasi dapat
didefinisikan sebagai : Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect
(Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa).

Awalnya model komunikasi Lasswell dikembangkan untuk menganalisis komunikasi


massa, khususnya tentang media propaganda. Namun, seiring perkembangan zaman, model
komunikasi ini sering digunakan untuk menganalisis komunikasi interpersonal atau
komunikasi kelompok yang menjadi sasaran diseminasi (penyebarluasan) pesan. Model yang
diutarakan Lasswell ini secara jelas mengelompokkan elemen-elemen mendasar dari
komunikasi ke dalam lima elemen yang tidak bisa dihilangkan salah satunya (Laswell dalam
Littlejohn, 2011:334). Formulasi Laswell ini digunakan awalnya untuk mempelajari
propaganda media dibeberapa negara saat itu. Penelitian Laswell menunjukkan bahwa hanya
orang kaya yang dahulunya memiliki medium komunikasi seperti televisi dan radio. Meski
demikian formulasi Laswell masih relevan hingga saat ini untuk memperlihatkan kultur
media massa. Karakteristik dari teori Laswell ini adalah kemampuannya mencatat bagian-
bagian yang membentuk sistem komunikasi massa dan serempak pula dapat menggambarkan
hasil-hasil yang hendak dicapai oleh komunikasi massa melalui ketiga fungsi yang telah
dijelaskan di atas. Pada teori ini,terdapat lima komponen didalam nya,yaitu :
1. Who (siapa/sumber)
Who dapat diartikan sebagai sumber atau komunikator yaitu, pelaku utama atau pihak
yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dan yang memulai suatu
komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara
sebagai komunikator.

2. Says what (pesan)


Says menjelaskan apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada
komunikan (penerima), dari komunikator (sumber) atau isi informasi. Apa yang akan
disampaikan atau dikomunikasikan kepada penerima (komunikan),dari sumber
(komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal
yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan
yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.

3. In which channel (saluran/media)


Saluran/media adalah suatu alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator
(sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka) maupun
tidak langsung (melalu media cetak/elektronik).

4. To whom (siapa/penerima)
Seseorang yang menerima siapa bisa berupa suatu kelompok, individu, organisasi atau
suatu Negara yang menerima pesan dari sumber. Hal tersebut dapat disebut tujuan
(destination), pendengar (listener), khalayak (audience), komunikan, penafsir,
penyandi balik (decoder).

5. With what effect (dampak/efek)


Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) seteleh menerima pesan
dari sumber seperti perubahan sikap dan bertambahnya pengetahuan.

Dalam buku Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak (2021) karya Encep Sudirjo dan
Muhammad Nur Alif, dituliskan beberapa karakteristik model komunikasi Lasswell, yaitu:
Komunikasinya berlangsung satu arah atau linier. Tidak ada umpan balik (feedback).
Dipandang sangat umum dan hanya mencakup tema komunikasi yang bersifat tradisional.
Model komunikasi Lasswell merupakan dasar propaganda, karena lebih menitikberatkan pada
hasil keluaran. Biasanya digunakan sebagai media persuasi.

Saya menggunakan teori teori ini Karena ketika berkomunikasi dengan orang lain,terkadang
di dalam nya kita melihat ataupun membahas suatu perbedaan baik itu perbedaan
kenudayaan,etnik,dan lain lain. Kita sebagai warga negara indonesia harus mengetahui betapa
pentingnya kesatuan dan persatuan walaupun perbedaan budaya. Sangat disayangkan sekali
jika suatu konflik yang saya angkat ini dapat menimbulkan perpecahan. Makanya kita
sebagai anak bangsa harus mencegah terjadinya perpecahan tersebut. Pada teori lasswell pun
dapat kita simpul kan bahwa komunikasi mempunyai feedback atau umpan balik. Umpan
balik terjadi akibat seseorang sedang bertanya kepada orang lain,lalu orang tersebut akan
mendapatkn timbal balik dari seseorang yang sedang iya ajak bicara.

KESIMPULAN

Dapat kita simpulkan dari konfik yang saya angkat ini adalah, setiap orang itu pasti
tidak akan bisa hidup sendiri. Oleh karena itu kita dapat membutuhkan bantuan orang lain
atau jasa orang lain. Namun, dapat di pastikan semua orang itu berbeda beda budaya nya. Jika
kita ingin hidup bersosialisasi, kita harus menghormati dan menghargai perbedaan yang ada
pada masing masing budaya. Jika menurut mu ada budaya yang berbeda dari budayamu, dari
segi bahasa, pakaian dan lain- lainnya, biarkan saja. Jangan kita mengkritik budaya tersebut.
Karena itu dapat mengakibat kan terpecah belahnya indonesia ini.
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, L. N. (2021). Pengertian Konflik: Jenis-jenis, Faktor Penyebab, dan Contohnya.


Diakses dari https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-konflik/
Humaniora. (2021). Apasih yang di maksud dengan komunikasi? Diakses dari
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/441010/apa-sih-yang-dimaksud-dengan-
komunikasi
Materisosiologi. (2022). Pengertian budaya, unsur, konsep, fungsi, wujud, faktor, dan
contohnya. Diakses dari https://dosensosiologi.com/pengertian-budaya/
Mawardi, R. aufa. (2022). Pengertian Antropologi Menurut Para Ahli Dan Ruang
Lingkupnya. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6212983/pengertian-antropologi-
menurut-para-ahli-dan-ruang-lingkupnya/amp
Rafi, K. (2021). Teori kecemasan dan ketidakpastian dalam komunikasi antar budaya.
https://www.kompasiana.com/amp/rafikamaluddin/61b8be6e3a18152ff66f7f64/teori-
kecemasan-dan-ketidakpastian-dalam-komunikasi-antar-budaya
Syafnidawaty. (2020). Pengertianobservasi. Diakses dari
https://info.populix.co/articles/wawancara-adalah/

Anda mungkin juga menyukai