Anda di halaman 1dari 4

Delia Nurusyifa

150510190200
Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat C
Kajian Masyarakat Pra-Industri, Industri dan Purna Industri

Kata masyarakat berasal dari kata “musyarak” yang berarti bersama-sama atau
sebelah-menyebelah. Menurut Abdul syani (1987),Masyarakat merupakan kelompok-
kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hukum-
hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan tersendiri. 
Manusia diikat dalam kehidupan kelompok karena rasa sosial yang serta merta dan
kebutuhan. Sedangkan menurut Karl Marx (1818-1883), Masyarakat adalah suatu struktur
yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan
antara kelompok-kelompokyang terpecah-pecah secara ekonomis. Jadi secara umum,
masyarakat merupakan kelompok manusia yang besar dan hidup terstruktur ,relatif
permanen,berinteraksi, menganut dan menjunjung sistem nilai dan kebudayaan tertentu.
Adapun pengertian Industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang
menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan,
proses, produk akhir dan konsumen akhir. Dalam arti yang lebih luas, industri merupakan
kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang yang
positif dan tinggi (Kuncoro, 2007: 167). Sedangkan menurut Sandy (1985: 154) Industri
adalah usaha untuk memproduksi barang dari bahan baku atau bahan mentah melalui proses
penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga
satuan yang serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin.
Pengertian Masyarakat Pra-Industri adalah masyarakat agraria yang masih terstruktur,
dan terdapat otoritas tradisional yang akan mengaturnya. Masyarakat masih memegang erat
kebudayaan, adat istiadat dan peraturan – peraturan yang ada. Masyarakat pra industri ini
dapat ditandai oleh masyarakat yang tinggal lebih banyak hidupnya dikendalikan oleh
alam,biasanya tinggal di daerah pedesaan dan masih sangat tergantung pada hasil pertanian
dikarenakan kuantitas produksi barang maupun bahan baku masih sangat terbatas dan
tergantung pada tenaga manusia.
Terdapat beberapa ciri masyarakat pra-industri di antaranya adalah:
1. Produksi yang terbatas
2. Ekonomi bertumpu pada pertanian.
3. Pembagian kerja yang terbatas. Dalam masyarakat praindustri, proses produksi relatif
sederhana dan jumlah spesialisasi kerja terbatas.
4. Variasi kelas sosial yang terbatas.
5. Komunikasi antar komunitas terbatas, hanya sedikit yang melihat atau mengetahui keadaan
di luar desanya sendiri.
6. Masyarakat banyak berkembang di daerah pedesaan. Dengan demikian masyarakat
praindustri kata sifat (komparatif lebih praindustri, superlatif yang paling praindustri) Dari
atau berkaitan dengan budaya atau masyarakat yang belum menjadi industri.

Dalam buku The Coming of Post-Industrial Society, Bell (1976) Masyarakat Industri
yang secara geografis menurut Bell (1976) umumnya berada di wilayah negara-negara
Atlantik Utara ditambah Uni Soviet dan Jepang – mereka umumnya adalah masyarakat yang
memproduksi barang. Berbeda dengan masyarakat pra-industrial yang kehidupannya lebih
banyak dikendalikan oleh alam, kehidupan masyarakat industri ibaratnya adalah sebuah
permainan bersama fabrikasi alam yang bersifat teknis dan rasional,lebih banyak
menggunakan teknologi seperti mesin-mesin untuk memproduksi suatu barang. Modernisasi
dan kehadiran berbagai perangkat teknologi produksi atau mesin sangat mendominasi, dan
ritme kehidupan masyarakat umumnya dipacu secara mekanis. Di era masyarakat industrial,
penemuan energi dan mesin-mesin telah menggantikan kekuatan otot dan kehadiran listrik
yang merupakan dasar bagi produktifitas merupakan tanda dari masyarakat industri.
Masyarakat Post-Industri, Purna Industri atau dalam bahasa Inggrisnya “Postindustrial
society”, merupakan konsep yang sering digunakan untuk mengungkapkan karakteristik dari
struktur, dinamika dan kedudukan dari masyarakat industri maju. Masyarakat post-industri
lebih memperhatikan produksi jasa daripada barang, mayoritas angkatan kerjanya adalah
bukan pada pekerjaan-pekerjaan manual, dan banyak dari mereka adalah pekerja profesional,
manajerial dan teknik. Aliansi-aliansi baru berdasarkan jasa, status,dan konsumsi
menggantikan aliansi berdasarkan kerja dan produksi. Masyarakat post-industrial dicirikan
kegiatan produksi untuk menghasilkan informasi yang dimungkinkan oleh adanya teknologi
komputer.
Pembahasan mengenai masyarakat post-industrial dalam konteks masyarakat Indonesia
memiliki empat relefansi penting, yaitu :
1. Terjadinya proses globalisasi yang menyebabkan seluruh dunia terkena dampaknya,
termasuk Indonesia. Secara literal, globalisasi diartikan sebagai sebuah proses dimana warga
dunia tersatukan menjadi masyarakat tunggal. Proses ini merupakan kombinasi dari aspek
ekonomi, teknologi, sosiokultural dan kekuatan politik;
2. Peran sentral sains dan teknologi serta meningkatnya Perkembangan Teknologi informasi
(information age).
3. Munculnya konsep knowledge society. Konsep ini dimunculkan untuk menggambarkan
perkembangan masyarakat yang secara sentral dipengaruhi oleh peran knowledge dalam
semua bidang kehidupan;
4. Kedudukan agama dalam masyarakat post-industrial yang sekular. Sejak kebangkitan
sains dan teknologi, kemudian revolusi industri, masyarakat Barat menegaskan dirinya
sebagai masyarakat sekuler. Hal ini menandai era baru perpisahan antara agama dan
kehidupan masyarakat modern.
Masyarakat Pra-Industri,Industri serta Purna Industri memiliki ciri dan perbedaan
serta kekurangan dan kelebihannya masing-masing yang dapat saling melengkapi satu sama
lain. Masyarakat pra industri dibutuhkan untuk memenuhi produksi bahan baku serta agar
seluruh tenaga kerja non-profesional masih dapat produktif dan tidak tergantikan oleh
teknologi atau mesin.Masyarakat industri juga berperan penting untuk membantu pekerjaan –
pekerjaan manusia dalam jumlah produksi yang besar serta untuk memenuhi kebutuhan alat-
alat atau barang bagi khalayak luas . Semetara itu, kemajuan teknologi – informasi dan
keahlian professional yang ada pada masyarakat purna industri juga diperlukan untuk
membantu serta memudahkan masyarakat pra industri dan masyarakan industri.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Hikmat. 2019. SOSIOLOGI INDUSTRI.BabIII&V. ISBN: 978-602-0962-21-6


http://digilib.uinsby.ac.id/7325/3/Sosiologi.pdf . Diakses tanggal 4 Maret 2020.
Andrian,Yolen. (n,d). Masyarakat Menurut Tokoh Sosiologi.

https://www.academia.edu/9379025/Pengertian_Masyarakat_Menurut_Tokoh_Sosiologi
Diakses tanggal 4 Maret 2020.

Setia,Paelani. 2019. Masyarakat post industri (Daniel Bell).


https://www.academia.edu/36580913/MASYARAKAT_POST-
INDUSTRI_DANIEL_BELL_. Diakses tanggal 4 Maret 2020.

Anda mungkin juga menyukai