Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PENELITIAN

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI KELOMPOK HMJ KPI

DI IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Oleh:

SHIVA DEWI RAHMAWATI 2108302092

SISKA DINNURIZA AYANI 2108302100

ABDUL KHOLIQ 2108302107

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2022

1
BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI KELOMPOK HMJ KPI
DI IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Oleh:

Shiva Dewi Rahmawati

Siska Dinnuriza Ayani

Abdul Kholik

ABSTRAK

Penelitian ini melakukan analisis terhadap faktor-faktor seperti bagaimana bentuk-bentuk


komunikasi kelompok pada HMJ KPI serta bagaimana perkembangan komunikasi kelompok pada
setiap anggota HMJ KPI. Dan bagaimana klasifikasi komunikasi kelompok HMJ KPI.
Hasil penelitian menunjukkan adanya bentuk-bentuk komunikasi kelompok dalam HMJ KPI.
Serta menunjukkan perkembangan komunikasi kelompok HMJ KPI. Dan juga menunjukkan
klasidikasi komunikasi kelompok HMJ.
Kata Kunci: Komunikasi Kelompok, Bentuk Komunikasi Kelompok, Klasifikasi Komunikasi
Kelompok.

ABSTRACT
This study conducted an analysis of factors such as how the forms of group communication in HMJ
KPI and how the development of group communication in each member of HMJ KPI. And how is
the classification of HMJ KPI group communication.
The results of the study show that there are forms of group communication in the HMJ KPI. As
well as showing the development of HMJ KPI group communication. And also shows the
classification of HMJ group communication.
Keyword: Group Communication, Forms of Group Communication, Classification of Group
Communication.

2
PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Bebicara mengenai komunikasi kelompok, terdapat dua istilah yang perlu


ditekankan yaitu komunikasi dan kelompok. Istilah komunikasi dalam Bahasa inggris yaitu
communication yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama atau bermakna bersama
diantara yang terlibat dalam komunikasi. Sedangkan Kelompok adalah bagian yang tak
dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena dengan kelompok manusia bisa berbagi
dan bertukar informasi, pengalaman dan pengetahuan antara anggota kelompok yang satu
dengan yang lainnya.

HMJ KPI merupakan dua singkatan kata. HMJ singkatan dari Himpunan
Mahasiswa Jurusan. Sedangkan, KPI singkatan dari Komunikasi Penyiaran Islam. Jadi,
HMJ KPI adalah suatu himpunan mahasiswa dari jurusan komunikasi penyiaran islam.
Fungsi dibentuknya himpunan ini untuk mewadahi minat dan bakat dari mahasiswa KPI
serta sebagai penyalur informasi yang datang dari kampus seperti dekanat dan rektorat
untuk disampaikan kepada mahasiswa jurusan KPI. HMJ KPI ini juga menjadi sebuah
wadah untuk setiap anggotanya dalam menggali pengalaman sebanyak-banyaknya,
mempelajari kerja tim untuk menjadi bekal masa depan.

Komunikasi kelompok yang ada di HMJ KPI memiliki tujuan bersama serta berbagi
pengalaman dan saling bertukar informasi. Dengan hal ini penulis tertarik untuk meneliti
bentuk-bentuk komunikasi kelompok HMJ KPI di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka penulis menarik rumusan masalah
sebagai berikut:
“Bagaimana Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok HMJ KPI di IAIN Syekh Nurjati
Cirebon.”
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untu mengetahui bentuk-bentuk komunikasi kelompok HMJ KPI di
IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

3
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Komunikasi Kelompok


Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya,
dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005).
Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah,
atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.
Menurut Walgito Komunikasi kelompok tediri dari dua kata komunikasi dan
kelompok, komunikasi dalam bahasa inggris Communication berasal dari kata latin
communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, yakni maksudnya
menyamakan suatu makna. Sedangkan kelompok (Hariadi, 2011) kelompok dapat
dipandang dari segi presepsi, motivasi, dan tujuan, interdependensi, dan juga dari segi
interaksi. Berarti komunikasi kelompok adalah menyamakan suatu makna didalam suatu
kelompok. Pengertian kelompok berdasarkan diatas dapat diartikan atas dasar:
a. Motivasi dikemukakan Bass (dalam Hariadi 2011), menyatakan bahwa kelompok
adalah kumpulan individu yang keberadaanya sebagai kumpulan memberikan
reward kepada individu-individu
b. Atas dasar tujuan yang dikemukakan oleh mills (dalam Hariadi 2011), kelompok
dipandang Mills adalah suatu kesatun yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
melakukan kontak hubungan untuk suatu tujuan tertentu
c. Segi interdependensi, Fiedler (dalam Hariadi 2011) Mengatakan bahwa kelompok
adalah sekumpulan orang yang saling bergantung satu dengan yang lainya.
Pengertian yang sama juga dikemukakan olej Cartwright dan Zander (1968), bahwa
kelompok adalah kumpulan beberapa orang orang yang berhubungan satu dengan
yang lainya dan membuat mereka saling ketergantungan.
d. Dasar interaksi yang dikemukakan oleh Bouner (dalam Hariadi 2011), menyatakan
bahwa kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi satu dengan yang
lain dan saling mempengaruhi.

Dari pengertian yang ada diatas menurut Hariadi, 2011 bahwa pengertian kelompok
memiliki ciri-ciri seperti dua orang atau lebih, ada interaksi diantara anggotanya, memiliki

4
tujuan atau goals, memiliki struktur dan pola hubungan di antara anggota yang berarti ada
peran, norma, dan hubungan antar anggota, serta groupnees, merupakan satu kesatuan.

Menurut A. Maslow Pengertian kelompok agar lebih jelas, diawali dengan pores
pertumbuhan kelompok itu sendiri. Individu sebagai mahluk hidup mempunyai kebutuhan
(Santosa, 2009), yakni adanya:

1) Kebutuhan fisik
2) Kebutuhan rasa aman
3) Kebutuhan kasih sayang
4) Kebutuhan prestasi dan pretise
5) Kebutuhan untuk melaksanakan sendiri.
Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendeskripsikan komunikasi kelompok
sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang sudah
diketahui, misal berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah yang mana
anggotanya bisa mengingat karakteristik setiap pribadi anggota lainnya secara tepat.1
Komunikasi kelompok adalah sekumpulan individu yang saling mempengaruhi
satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan dengan mengambil peranan saling
terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka.2

Komunikasi kelompok dapat diklasfikasikan ke dalam 2 macam yaitu:

1) Komunikasi kelompok kecil.


Kelompok kecil (micro group) adalah kelompok komunikasi yang dalam situasi
terdapat kesempatan untuk memberikan pendapat atau masukan secara verbal atau
dalam komunikasi kelompok komunikator bisa melakukan komunikasi antar pribadi
dengan salah satu anggota kelompok, seperti yang terjadi pada kegiatan diskusi,
kelompok belajar, seminar dan lain-lain. Umpan balik atau feedback komunikasi yang
disampaikannya bersifat rasional, serta diantara anggotanya yang terkait dapat menjaga
perasaan masing-masing dan norma-norma yang ada.

1
Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005), hal. 31
2
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hal. 182

5
Bentuk komunikasi antara komunikator dengan komunikannya bisa dengan dialog
atau tanya jawab. Komunikan bisa menanggapi uraian komunikator serta bisa bertanya
jika ada yang tidak dimengerti bahkan bisa menyangkal jika tidak setuju dan lain
sebagainya.3
2) Komunikasi kelompok Besar
Kelompok besar (macro group) yaitu suatu komunikasi kelompok yang terjadi
diantara sekumpulan orang yang sangat banyak. Komunikasi antar pribadi cenderung
susah dilaksanakan, karena terlalu banyak orang yang berkumpul. Contohnya pada
kegiatan tablig akbar, kampanye dan lain-lain. Anggota yang memberikan pendapat
atau tanggapan kepada komunikator biasanya bersifat emosional karena tidak dapat
mengontrol emosinya, terlebih jika komunikannya heterogen.4
2. Bentuk-bentuk komunikasi kelompok
Bentuk-bentuk komunikasi kelompok terbagi kedalam dua kategori yaitu deskriptif dan
prespektif.5
1) Komunikasi kelompok deskriptif
a. Kelompok Tugas
Menurut Aubrey Fisher tindak komunikasi kelompok memiliki empat tahapan
yaitu orientasi, konflik, pemunculan dan peneguhan.
Tahapan orientasi merupakan tahapan pertama yang dimana setiap anggota
berusaha saling mengenal dan saling menangkap perasaan anggota lainya serta
mencoba menemukan peranan dalam status. Tindak komunikasi ini pada
dasarnya menunjukkan persetujuan, mempersoalkan penyataan dan berusaha
memperjelas informasi. Anggota kelompok cenderung tidak sehati dalam
menafsirkan usulan.
Tahapan kedua yaitu konflik, terjadi peningkatan perbedaan diantara anggota,
masing-masing berupaya mempertahankan posisinya. Tindak komunikasi pada

3
Nurdin Ali, Komunikasi Kelompok dan Organisasi, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), hal.22
4
Lihat Onong Uchjana Effendy (2000) dan juga Nurul Fauziyah, Komunikasi Kelompok Dalam Membentuk
Karakter Anak Pada Kelas PreSchool Di Harapan Ibu (Skripsi di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
UIN Syarif Hidayatulloh, 2010), hal. 26
5
Disarikan dari Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosyda Karya, 2000), hal 175-
185

6
tahap ini kebanyakan berupa pernyataan tidak setuju, dukungan pada pendirian
masing-masing dan biasanya menghubungkan diri dengan pihak yang pro dan
kontra.
Tahapan yang ketiga yaitu permunculan, anggota akan mengurangi tingkat
polarisasi dan perbedaan pendapat. Di sini anggota yang menentang usulan
terntenu menjadi bersikap tidak jelas. Tindak komunikasi umumnya berupa
usulan-usulan yang ambigu.
Tahapan yang terakhir yaitu peneguhan, seluruh anggota memperteguh
konsensus kelompok. Anggota mulai memberikan komentar tentang Kerjasama
yang baik dalam kelompok dan memperkuat keputusan yang diambil oleh
kelompok. Pernyataanya bersifat positif dan melepaskan ketegangan.
b. Kelompok pertemuan
Kelompok pertemuan umumnya digunakan oleh para psikolog untuk melatih
pasien menemukan dirinya sendiri. Manfaat kelompok pertemuan menurut Carl
Roger untuk pengembangan diri. Pada tahun 1970-an para peneliti menemukan
bahwa kelompok pertemuan tidak hanya dapat membantu pertumbuhan diri
tetapi mempercepat penghancuran diri. Sebagian peneliti mencatat adanya
kerusakan psikis akibat kepemimpinan kelompok yang merusak. Seperti kita
ketahui, orang memasuki kelompok pertemuan untuk mempelajari diri mereka
dan mengetahui bagaimana mereka dipersepsikan oleh anggota yang lain.
c. Kelompok Penyadar
Kelompok ini digunakan untuk memunculkan kesadaran pada anggota-anggota
kelompoknya. untuk memunculkan kesadaran diri para anggotanya harus
mempunyai karakteristik yang menjadi dasar pembentukan kelompok.
2) Komunikasi Kelompok Prespektif (Pemberi Petunjuk)
Komunikasi kelompok ini gunakan untuk menyelesaikan tugas, memecahkan
persoalan, membuat keputusan atau melahirkan gagasan kreatif, membantu
pertumbuhan kepribadian seperti dalam kelompok pertemuan atau membangkitkan
kesadaran sosial politik. Komunikasi kelompok ini menurut formatnya dapat
diklasifikasikan pada dua kelompok besar yaitu privat dan public (terbatas dan
terbuka).

7
Komunikasi kelompok memiliki karakteristik yang melekat pada suatu kelompok.
Menurut Sasa Djuarsa Sendjaja, karakteristik yang melekat pada suatu kelompok yaitu:
norma dan peran. Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-
orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Kadang-kadang norma oleh
para sosiolog disebut juga dengan hukum (law) ataupun aturan(rule), yaitu perilaku-
perilaku apa saja yang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan dalam suatu kelompok.

Ada tiga kategori norma kelompok yaitu norma sosial, norma prosedural, dan
norma tugas. Norma sosial, yaitu yang mengatur hubungan diantara para anggota
kelompok. Norma Prosedural, yaitu yang menguraikan dengan lebih rinci bagaimana
kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan
apakah melalui suara mayoritas ataukah pembicaraan sampai tercapai kesepakatan. Dan
Norma Tugas, yaitu memusatkan perhatian pada bagaimana suatu pekerjaan harus
dilaksanakan.

3. Proses Komunikasi Kelompok


Proses komunikasi kelompok dapat ditandai melalui siapa yang paling banyak
berbicara dalam suatu kelompok atau siapa yang banyak menerima pesan. Kategori atau
indikator dalam proses komunikasi kelompok ini dapat diketahui melalui beberapa hal
sebagai berikut:
1) Anggota-anggota kelompok yang mengirim pesan lebih banyak akan lebih dikenal
sebagai “pemimpin” oleh anggota lain meskipun di dalam kelompok itu sebenarnya
tidak ada “pemimpin”.
2) Anggota yang mengirim pesan lebih banyak, akan lebih dikenal oleh anggota lain
sebagai “peserta diskusi yang baik”.
3) Anggota kelompok yang mengirim pesan lebih banyak, akan merasa lebih puas dengan
proses kelompok.

Menurut Fisher (1970) dalam Goldberg dan Larson ada 4 (empat) fase atau
tahapan pola yang relatif lebih konsisten yang dilakukan dalam diskusi kelompok,
yaitu:

8
1) Orientasi
Tahapan ini, anggota dalam menyampaikan gagasan atau ide-idenya masih
dilakukan dengan sangat hati-hati karena masih tahapan penjajagan apakah
pendapatnya dapat diterima atau tidak dalam kelompoknya. Sebagian bahkan
menggunakan perilaku verbal dan nonverbal untuk menunjukkan pendapatnya
atau menyampaikan persetujuannya terhadap pendapat orang lain. Dalam
tahapan atau fase ini anggota kelompok masih dalam taraf saling mengenal,
menjelaskan ide-ide dan menyatakan sikap sementara.
2) Konflik
Tahapan ini ditandai oeh adanya pertentangan. Dalam tahapan ini terdapat
pendapat yang tidak menyenangkan, dukungan dan penafsiran meningkat,
pendapat-pendapat semakin tegas, dan komentar yang meragukan semakin
berkurang. Anggota kelompok mulai mengambil sikap untuk berargumentasi,
baik itu sikap yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Ada
dukungan dan ada penentangan dalam fase ini. Koalisi pun terbentuk, dan posisi
anggota menjadi terpolarisasi. Tahapan atau fase ini ditandai oleh konflik.
3) Timbulnya sikap-sikap baru
Tahapan ini telah mengurangi fase konflik. Setiap pendapat atau usulan
diinterpretasikan, kemudian interpretasi ini ditingkatkan lagi secara terus
menerus. Anggota kelompok tidak lagi menentang secara “membabi buta”
namun telah mengikuti pendapat lain yang telah ditingkatkan interpretasinya.
Sikap angota kelompok berubah dari tidak setuju menjadi setuju terhadap ide
atau usulan dari anggota yang lain. Pada tahap atau fase ini ide atau usulan dapat
disepakati menjadi keputusan kelompok.
4) Dukungan
Tahapan ini kesepakatan dalam kelompok semakin nampak, pertentangan
berubah menjadi dukungan. Usulan yang bersifat mendukung semakin nampak,
perbedaan pendapat berakhir, komentar yang meragukan atau tidak sependapat
tidak mendapat dukungan. Para anggota kelompok berusaha keras untuk
mencari kesepakatan bersama dan satu sama lain cenderung saling mendukung

9
dalam usulan atau ide tertentu. Tahapan ini ditandai oleh adanya semangat
kesatuan.
4. Perkembangan Kelompok
Dalam perkembangan kelompok ada 4 Tahap Perkembangan Suatu Kelompok,
yakni:
1) Forming adalah tahapan yang para anggota mulai menempatkan diri berhubungan
secara interpersonal, mereka saling memperhatikan, bersahabat, dan mencoba
melihat manfaat serta biaya menjadi anggota kelompok.
2) Storming, tahap ini mulai banyak kegiatan dan pembentukan norma, konflik mulai
terjadi karena masalah keppemiminan, tujuan, norma atau perilaku interpersonal,
namun konflik belum tentu terjadi manakala kelompok dapat bekerja efektif dan
mampu mengatasi problem.
3) Norming, tahap ketiga ini anggota kelompok belajar bekerjasama, mengembangkan
norma dan kekompakan. Kerjaasama dan rasa tanggung jawab berkembang pada
tahap ini.
4) Tahap terakhir adalah performing, tahap ini kerjasama yang efektif dalam
menjalankan tugas. Dari tahap ini beberapa keolmpok dapat terus berkembang,
adapula yang kemudian mengalami kemunduran.6

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan suatu penelitian kulitatif, berupa Analisa terhadap anggota HMJ
yang ada di jurusan KPI. Dalam penelitian kualitatif, maka informan menjadi kunci bagi
didapatkannya data yang akurat. Informan ini adalah orang yang akan diwanwancarai terkait
dengan penlitia ini 4 orang terdiri dari 1 (satu) orang ketua HMJ, 1 (satu) orang anggota semester
5 dan 2 (dua) orang anggota semester 3.

Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam (Indepth Interview) menggunakan


pedoman wawancara terhadap berbagai pihak yang terlibat dalam pelestarian budaya. Proses

6
Tutiasri, ririn puspita, 2016, Komunikasi dalam Komunikasi Kelompok, (Yogyakarta: Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, hal 81-90.

10
wawancara direkam dalam bentuk transkrip wawancara, yang kemudian diolah melalui proses
penandaan untuk memperoleh gambaran kesinambungan data antar narasumber penelitian.

(Dokumentasi setelah wawancara bersama ketua HMJ KPI)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Himpunan Mahasiwa Jurusan atau sering kita sebut dengan HMJ merupakan badan
koordinasi pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan. HMJ berkedudukan sebagai wadah
kemahasiswaan yang merupakan kelengkapan jurusan. Tugas utama HMJ ialah sebagai penyalur
informasi yang datang dari kampus seperti dekanat dan rektorat untuk disampaikan kepada
mahasiswa jurusan KPI serta menjadi wadah mahasiwa dalam menunjukkan minat dan bakat. Di
setiap universitas pasti masing-masing jurusan mempunyai HMJ, seperti halnya di IAIN Syekh
Nurjati Cirebon memiliki HMJ disetiap jurusan yang ada. Salah satunya HMJ KPI yang
merupakan Himpunan Mahasiswa Jurusan KPI.

Keanggotaan HMJ terdiri atas mahasiswa yang terdaftar aktif (teregistrasi) dan aktif
mengikuti perkuliahan. Kepengurusan terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan
divisi atau departemen (sesuai kebutuhan) yang dipilih melalui rapat anggota sesuai dengan
AD/ART yang ditetapkan. HMJ KPI memiliki 4 (empat) bidang keanggotaan yaitu terdiri dari
bidang kajian dan keilmuan, bidang kewirausahaan, bidang minat bakat dan bidang kominfo
(public relation dan media). Masing-masing bidang memiliki ketua, sekretaris dan bendahara
bidang. Dalam pelaksanaan tugas, HMJ bertanggung jawab kepada ketua jurusan. masa bakti
selama satu tahun dan bida dipilih Kembali maksimum satu tahun.

11
HMJ KPI memiliki goals atau tujuan untuk membentuk serta mencetak mahasiswa KPI
berjiwa memimpin atau leadership. Dengan cara meningkatkan tanggung jawab diri dengan
membuat struktur kepengurusan atau kepanitiaan dan membuka volunteer untuk mahasiswa yang
aktif agar memberikan pengalaman dalam melakukan kerja tim. Selain itu HMJ KPI membuat
program kerja LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) guna meningkatkan sikap kepimpinan bagi
mahasiswa KPI. LDK juga menjadi syarat dalam pendaftaran HMJ KPI.

Dalam ketiga kategori norma, seperti norma sosial, norma procedural dan norma tugas.
HMJ KPI sudah melaksanankan dan menjalankan dalam mengatur hubungan antar anggotanya,
mengatur keputusan bersama untuk mencapai kesepakatan serta setiap anggotanya diberikan
tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan tugasnya.

Dalam komunikasi kelompok HMJ KPI terdapat kesempatan bagi anggotanya untuk
memberikan tanggapan atau masukan secara verbal. Umpan balik komunikasi yang disampaikan
bersifat rasional atau dapat diartikan dengan bersikap dan bertindak berdasakan logika dan nalar
manusia. Setiap anggotanya saling menjaga perasaan masing-masing dan mematuhi norma-norma
yang ada. Proses komunikasi secara langsung berbentuk dialog atau tanya jawab. Saat berdiskusi
anggotnya bisa menyangkal jika tidak setuju. Sesuai dengan pernyataan diatas Komunikasi
kelompok HMJ KPI termasuk kedalam klasifikasi kelompok kecil.

Sebelum ditahap saling mengenal serta menjaga perasaan masing-masing, Anggota HMJ
KPI sebelumnya tidak memiliki keterikatan satu dengan lainnya. Namun setelah perekrutan,
anggota HMJ KPI memasuki tahapan orientasi, yang dimana setiap anggota berusaha saling
mengenal dan saling menangkap perasaan anggota lainnya serta mencoba menemukan peranan
dalam status.

Setelah setiap anggota sudah saling mengenal satu sama lain muncul beberapa konflik atau
permasalahan. Karena disebabkan terjadinya peningkatan perbedaan diantara anggota, masing-
masing berupaya mempertahankan posisinya. Setelah terjadinya konflik, anggota mengurangi
tingkat polarisasi dan perbedaan pendapat. Kemudian para anggota mulai memberikan komentar
tentang kerjasama yang baik dalam kelompok dan memperkuat keputusan yang diambil oleh
kelompok.

12
Komunikasi kelompok HMJ KPI di setiap pertemuan digunakan untuk menyelesaikan
tugas, memecahkan persoalan, membuat keputusan, melahirkan gagasan kreatif. Dalam setiap
pertemuan atau diskusi, tidak hanya ketua yang sering mengirim pesan namun anggotnya juga
turut aktif memberikan pesan dalam diskusi guna memudahkan dalam mendapatkan solusi.

Dalam perkembangan komunikasi kelompok HMJ KPI tidak selalu mengalami


peningkatan terkadang mengalami penurunan karena sifat manusia yang mudah bosan menjadikan
proses kerjasama mengalami penurunan kualitas. Kegiatan evaluasi bulanan dilakukan HMJ KPI
guna meningkatkan rasa satu kesatuan setiap anggota. Karena dengan evaluasi diharapkan bisa
dijadikan pembelajaran dan meningkatkan kembali kualitas tugas serta fungsi disetiap bidangnya.

(Dok. Salah satu pelaksanaan program kerja HMJ KPI)

13
KESIMPULAN

Komunikasi kelompok adalah sekumpulan individu yang saling mempengaruhi satu sama
lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan dengan mengambil peranan saling terikat satu sama lain
dan berkomunikasi tatap muka. HMJ KPI merupakan badan koordinasi pelaksanaan kegiatan
kemahasiswaan yang berkedudukan sebagai wadah kemahasiswaan yang merupakan kelengkapan
jurusan. Komunikasi kelompok HMJ KPI terdapat kesempatan bagi anggotanya untuk
memberikan tanggapan atau masukan secara verbal. Proses komunikasi secara langsung berbentuk
dialog atau tanya jawab. Komunikasi kelompok HMJ KPI di setiap pertemuan digunakan untuk
menyelesaikan tugas, memecahkan persoalan, membuat keputusan, melahirkan gagasan kreatif.

DAFTAR PUSTAKA

Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Arni, Muhammad. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurdin, Ali. 2014. Komunikasi Kelompok dan Organisasi. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press

Rakhmat, Jaludin. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosyda Karya.

Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Santosa, Slamet, 2004, Dinamika Kelompok, Jakarta: Bumi aksara

Hariadi Samsi, Sunarru, Dinamika Kelompok, Teori dan aplikasinyauntuk analisis keberhasilan
kelompok tani sebagai unit belajar, kerjasama, produksi, dan bisnis, 2011,
Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

14

Anda mungkin juga menyukai