Anda di halaman 1dari 5

SOP PRE EKLAMSIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

H. ROFINGI, SKM
UPTD Puskesmas
NIP: 19680110 199003 1 013
Jereweh

1. Pengertian Pre-eklampsia berat adalah suatu prosedur penanganan terhadap


meningkatnya tekanan darah pada ibu hamil yang ditandai dengan
meningkatnya tekanan darah diastolic >110 mmhg sebagai dasar
dasar diagnosis dan tekanan, dilakkan dengan pengukuran selama 4
jam dan hasinya tetap.
Adanya proteinurin 2 atau lebih dan adanya oedema dengan
memperhatikan keamanan dan kenyamanan pasien
Adanya gejalan inpending (mata kabur, nyeri kepala hebat,nyeri ulu
hati, kejang dan hilang kesadaran)
Jika hipertensi terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu.
2. Tujuan Memberikan penganan yang tepat sehingga dapat mengurangi
resiko dan komplikasi yangdi timbulkan serta memberikan rasa
nyaman dan aman bagi pasien.
3. Kebijakan SK kepala puskesmas Rogotrunan tentang protap medis pre
eklamsia berat
4. Refrensi a. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal 2002
b. Pelayanan kesehatan ibu di Fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan.

5. Alat dan bahan a. Alat :


 Partus set
 Thermometer
 Dopler
 Tensimeter
 2 spuit 10 cc
b. Bahan :
 Infuse set
 Kasa
 Hendcoon
 Plester
 Alcohol
 MGSO4 20% atau 40%
 Polichateter set
 Aquabides
 Jelly
 O2
6. Prosedur dan 1. Petugas membuat kerangka acuan kegiatan
langkah 2. Petugas mengajukan kerangka acuan kepada kepala puskesmas
untuk di setujui
3. Jika kerangka acuan disetujui kepala puskesmas
mendisposisikan kepala TU membuat surat tugas.
4. Jika kerangka acuan tidak di setujui, kepala puskesmas
memerintahkan kepada pengelola program untuk merevisi dan
mengajukan lagi.
5. Petugas melakukan anamnesa
6. Petugas memeriksa TTV (tanda-tanda vital)
7. Petugas melakukan informed consend dan informedchois
8. Petugas menentukan diagnose
9. Petugas membuat rencana asuhan
10. Petugas melakukan pelayanan tindakan meliputi :
 Pemasangan infuse dengan jarum besar no. 16, 18, 20
dengan tetesan 20 tetes/menit
 Pemasangan dower cateter
11. Petugas melakukan pencatatan pengeluaran dan pengasuhan
cairan. Ukuran keseimbangan cairan jangan sampai over load
(kelebihan) cairan.
12. Petugas melakukan observasi TTV tiap 30 menit.
 Bila hasil TTV nafas lebih dari 16x/menit dan jumlah urin
lebih dari 30 cc/jam maka berikan magnesium sulfat 4gr (cc
MGSO4 20%) sebagai larutan 20% IV selama 15-20 menit
 Bila nafas kurang dari 16 x/menit dan urin kurang dari 30
cc/jam maka tidak diberikan MGSO4 tetapi diberikan caiRAN
iv (nacl 0,9% atau RL) pada kecepatan 1 liter/jam (20 tetes/
menit dalam 8 jam)
13. Petugas membuat surat rujukan yang ditanda tangani oleh
keluarga pasien dan bidan yang bertanggung jawab.
14. Petugas mendampingi pasien merujuk.
7. Bagan alur Petugas membuat kerangka acuan

Program mengajukan kerangka


acuan Kepala pengelola program
merevisi dan mengajukan
tidak lagi

ya

Kepala puskesmas mendisposisikan kepala TU membuat surat tugas

Melakukan anamnesa

Memeriksa TTV

Menentukan diagnosa

Membuat rencana asuhan

Melakukan informed consend dan informed chois

Melakukan pelayanan tindakan

Melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan cairan

Melakukan observasi TTV tiap 30 menit

Bila nafas kurang dari 16


Pemberian MGSO4 tidak x/menit dan urin kurang dari 30
cc/jam tetapi di beri cairan IV
(RL dan NACL)
Bila nafas kurang dari 16 x/menit dan urin
kurang dari 30 300 cc/gramtetapi diberi
cairan iv (RL dan NACL)

Membuat surat

8. Hal yang perlu a. Rujuk tepat waktu


diperhatikan b. Observasi kemajuan persalinan ketat
c. Observasi djj untuk mencegah komplikasi ibu dan bayi
9. Unit terkait Poli KIA
Poli umum
labolatorium
10. Dokumen terkait Kartu ibu
Kartu persalinan
11. Rekaman historis
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal mulai
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai