Anda di halaman 1dari 5

Standar Operasional Prosedur (SOP)

PENGELOLAAN PREEKLAMSIA
BERAT/EKLAMSIA

Nomor : SOP/345/I/2023

Revisi Ke : -

Berlaku Tgl : 11/01/2023

Disahkan oleh:
KEPALA UPTD PUSKESMAS TUNJUNGAN

Sri Endarti, SST


NIP. 19690718 198903 2 005

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TUNJUNGAN
JL. Raya Tunjungan No.80 Telp. (0296) 4320312
Email: tunjunganpuskesmas@yahoo.co.id
TUNJUNGAN BLORA 58252
PENGELOLAAN PREEKLAMSI
BERAT/EKLAMSI
No. Dok :
SOP/345/I/2023

SOP No. Revisi : -


Tgl.Terbit : 11/01/2023
Halaman : 1-3

Sri Endarti, SST


UPTD Puskesmas NIP. 19690718 198903 2 005
Tunjungan

1. Pengertian Suatu keadaan dimana ibu hamil mengalami preeklamsia


berat / eklamsia dengan tanda-tanda :
1. Pre eklamsia ringan adalah adanya kenaikan tensi
diastolik > 90 mmHg, dengan proteinuria pada kehamilan
> 20 minggu.
2. Pre eklamsia berat adalah pada kehamilan > 20 minggu
dengan kenaikan tekanan darah diatolik > 110 mmHg
dan sistolik > 160 mmHg dan proteinuria > 5g/24 jam.
Eklamsia adalah adanya tanda pre eklamsia yang disertai
dengan kejang pada kehamilan > 20 minggu.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Pengelolaan Pre
Eklamsia Berat / Eklamsia.
3. Kebijakan Pedoman Pelayanan KIA/KB.
4. Referensi APN. 2017. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK – KR
Depkes RI. 2017. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi
Menyusu Dini. Jakarta : JNPK - KR.
Prawirohardjo,S. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP - SP.
5. Prosedur/ PERSIAPAN
Langkah- 1. Sapa ibu dengan ramah dan sopan.
langkah 2. Beritahukan pada ibu apa yang akan dikerjakan dan
berikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
3. Dengarkan apa yang disampaikan oleh ibu.
4. Berikan dukungan emosional dan jaminan pelayanan.
PENGELOLAAN SEGERA
1. Mintalah bantuan pada yang lain.
2. Baringkan ibu pada sisi kiri untuk mengurangi resiko

1
aspirasi ludah, muntahan atau darah.
3. Pastikan bahwa jalan napas ibu terbuka; bila ibu tidak
bernapas, segera lakukan tindakan resusitasi.
4. Berikan oksigen 4-6 liter/menit melalui kanule.
5. Bila ibu kejang :
a. Lindungi dari resiko jatuh; ikat tangan dan kaki.
b. Isap lendir mulut dan tenggorokan sesuai kebutuhan
setelah kejang.
6. Pasang infus intra vena dengan menggunakan larutan RL
dan juga pasang Dower Cateter.
PENGOBATAN KEJANG (MgSO4)
1. Berikan 4 g MgSO4 (10 ml) larutan 40% IV secara
pelahan-lahan selama 5 menit.
2. Segera dilanjutkan dengan 6 g MgSO4 40% (15 ml)
dalam larutan RL selama 6 jam.
3. Jika kejang berulang setelah 15 menit berikan MgSO4
(40%) 2 g IV selama 5 menit.
DOSIS PEMERIHARAAN MgSO4
1. Masukkan 6 g MgSO4 40% (15 ml) melaui infus RL
untuk 6 jam yang diberikan sampai 24 jam post partum
sebelumnya lakukan rujukan.
2. Awasi tiap 30 detik :
a. Kesadaran
b. Tensi
c. Nadi
d. Napas
e. Produksi urine tiap 2 jam
f. Denyut jantung janin tiap 30 detik
3. Bila terjadi henti napas :
a. Bebaskan jalan napas.
b. Berikan kalsium glukonat 1 g (10 ml dari larutan
10%) melalui suntikan intravena perlahan-lahan
sampai terjadi pernapasan spontan kembali.
PEMANTAUAN KERACUNAN MgSO4
1. Hitung napas selama 1 menit setiap jam.
2. Periksa reflek patella setiap jam.

2
3. Lakukan pengukuran urine setiap 4 jam.
4. Catat pemberian obat dan temuan dalam catatan medik
untuk ibu.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait PONED
8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Dokumen -
Terkait
10. Rekaman Halaman Diberlakukan
No Yang dirubah Perubahan
historis Tanggal
perubahan

3
Unit : ……………………………………………………

Nama Petugas : ……………………………………………………

Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………


No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah petugas melakukan persiapan?
2. Apakah petugas melakukan pengelolaan segera?
3. Apakah petugas melakukan pengobatan kejang
(MgSO4)?
4. Apakah petugas melakukan dosis pemeliharaan
MgSO4?
5. Apakah petugas melakukan pemantauan keracunan
MgSO4?

JML YA
COMPLIANCE RATE/CR = ------------------------- X 100 % =................%
JML SOAL

……………………………..…

Pelaksana / Auditor

……………………………......

NIP:……………….............

Anda mungkin juga menyukai