Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN SYNCOPE

No. Dokumen :
440/SOP. –PUSK/2019
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4

PUSKESMAS Ollive Purnomo Dasylva


LEUWIGAJAH 197805272010011009

- Syncope disebut pula fainting adalah bentuk neurogenic shock


dan disebabkan oleh cerebral ischemia dan timbul sekunder
setelah terdapat vasodilatasiatau suatu kenaikan volume darah
pada peripheral vascular bed dengan tandatanda berikut ini :
- Sering dijumpai sebagai komplikasi setelah perlakuan anestesi
local
- Tidak selalu diikuti dengan hilangnya kesadaran
- Merasa mau pingsan
1. Pengertian
- Merasa mau muntah
- Merasa pusing danringanpada kepala
- Kulit berubah warna menjad pucat
- Berkeringat dingin
- Denyut nadi kecil
- Kalau terlambat ditangani maka tampak pasien sudah tak
sadarkan diri, pupil mata dilatasi lebar dan kaki penderita
menunjukan kejang kejang
Sebagai acuan kerja melakukan tindakan pertolongan pertama
. Tujuan
untuk pasien dengan syncope
- Surat Keputusan Kepala Puskesmas Leuwigajah No 440/Kep.
…. –PUSK/2019 tentang Kewajiban melakukan kajian
awal dan penulisan lengkap dalam rekam medis.
3. Kebijakan
- Surat Keputusan Kepala Puskesmas Leuwigajah No
440/Kep .039PUSK /2019 tentang Penanganan Pasien Gawat
darurat dan beresiko tinggi.
- Permenkes RI No 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik
4. Referensi Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan.
- Pedoman BTCLS

5. Alat dan Bahan Kapas alkohol

6. LangkahLangkah 1. Petugasmemberisalam,
2. Petugas membaringkan pasien di tempat tidur kaki lebih tinggi
dari kepala
3. Longgarkan pakaian atau pakaian dalam pasien yang
terlaluketat.
4. Petugas melakukan Cek tekanan darah dan nadi.
5. Petugas memeriksa Jantung paru.
6. Petugas melakukan Rangsang pasien Dengan beberapa cara.
Bisa dengan menepuknepuk wajah pasien, memerciki air dingin
ke wajah pasien, atau mengusapkan kapas alkohol 70% pada
hidung pasien
7. Petugas memberikan O2 dengan 24 liter/menit bila perlu,
sampai pasien sadar
8. Dokter menulis resep Sesudah pasien sadar.
9. Catat di rekam medis

Petugas memberi salam,

Petugas membaringkan pasien di tempat


tidur kaki lebih tinggi dari kepala

Longgarkan pakaian atau pakaian dalam


pasien yang terlaluketat.

Petugas melakukan Cek tekanan darah


dan nadi

Petugas memeriksa Jantung paru

7. Bagan Alir
Petugas melakukan Rangsang pasien
Dengan beberapa cara. Bisa dengan
menepuknepuk wajah pasien,
memerciki air dingin ke wajah pasien,
atau mengusapkan kapas alkohol 70%
pada hidung pasien

Petugas memberikan O2 dengan 24


liter/menit bila perlu, sampai pasien
sadar

Dokter menulis resep Sesudah pasien


sadar

Catat di rekam medis

2/3
8. Halhal yang perlu Jangan lupa mengisi status alergi pada rekam medis
diperhatikan

9. Unit Terkait Semua Ruangan Pelayanan

- SOP Anamnesis
- SOP Pengkajian Awal
- SOP Pencatatan Rekam Medis
- SOP Penilaian Kelengkapan dan Ketepatan Isi Rekam Medis
- SOP Pendelegasian Wewenang
- SOP Penyusunan Rencana Layanan
- SOP Evaluasi Kesesuaian Layanan
10.Dokumen terkait - SOP Layanan Terpadu
- SOP Informasi Tentang Efek Samping
- SOP Pendidikan Penyuluhan Pada Pasien
- SOP Pendelegasian Wewenang
- SOP Informed Consent
- SOP Rujukan
- SOP Hak Menolak Tindakan Medis atau Rujukan

Isi Tgl mulai


11.Rekaman Historis No Yang dirubah
Perubahan berlaku
perubahan

3/3
MONEV SOP

E. P. : Syncope
Tanggal :
Auditee :
Auditor :

No. PROSEDUR YA TIDAK CATT.


(A) (B) (C) (D) (E)
1. Apakah pasien dibariingkan dalam bidang datar dengan
posisi kaki lebih tinggi dari kepala?
2. Apakah petugas melakukan pemeriksaan tanda vital?
3. Apakah petugas merangsang taktil atau dengan
menggunakan kapas alkohol?
4. Apakah petugas memberikan O2 ( jika pasien belum
sadar dengan cara No.3 )
5. Apakah petugas melengkapi rekam medis?
SUB TOTAL ( F )

TOTAL ( G )
Compliance rate ( CR ):

Keterangan :
1.Ya = Nilai 10
2. Tidak = Nilai 0
3. Catt.: Berikan Nilai sesuai catt.khusus auditor
CR : G/A ( Dalam % )
Cimahi, .............................................
Auditee Auditor

NIP.: NIP.:

4/3

Anda mungkin juga menyukai