No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
1. Pengetian Blefaritis adalah radang pada tepi kelopak mata (margo palpebra) yang dapat disertai
terbentuknya ulkus dan dapat melibatkan folikel rambut.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Agar petugas dapat memahami dan
memberikan pengobatan yang tepat pada pasien blefaritis.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No 441/01/pkm Pg R/VI/2016 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Permenkes No. 5 tahun 2014
1. Petugas memanggil nama pasien
2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medic.
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah terdapat keluhan berupa:
a. Gatal pada tepi kelopak mata.
b. Rasa panas pada tepi kelopak mata.
c. Merah/hiperemis pada tepi kelopak mata.
d. Terbentuk sisik yang keras dan krusta terutama disekitar bulu mata
e. Kadang disertai kerontokan bulu mata (madarosis), putih pada bulu mata
(poliosis) dan trikiasis.
f. Dapat keluar sekret yang mengering selama tidur, sehingga ketika bangun
kelopak mata sukar dibuka.
4. Petugas menanyakan faktor resiko, seperti:
a. Kelainan kulit, misalnya dermatitis seboroik.
b. Higiene personal dan lingkungan yang kurang baik.
5. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign.
6. Petugas melakukan pemeriksaan klinis:
Skuama atau krusta pada tepi kelopak
Bulu mata rontok
Dapat ditemukan tukak yang dangkal pada tepi kelopak mata
Dapat terjadi pembengkakan dan merah pada kelopak mata
Dapat terbentuk krusta yang melekat erat pada tepi kelopak mata. Jika krusta
5. Prosedur dilepaskan, bisa terjadi perdarahan.
7. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
apakah terdapat tanda patognomosis.
8. Petugas memberikan farmakoterapi berdasarkan keluhan, berupa :
a. Non-medikamentosa
Membersihkan kelopak mata dengan lidi kapas yang dibasahi air
hangat
Membersihkan dengan shampo atau sabun
Kompres hangat selama 5-10 menit.
b. Medikamentosa
Apabila ditemukan ulkus pada kelopak mata, dapat diberikan salep atau tetes
mata antibiotik hingga gejala menghilang.
9. Petugas mengedukasi pasien:
Memberikan informasi kepada pasien bahwa kulit kepala, alis mata, dan
tepi palpebra harus selalu dibersihkan terutama pada pasien dengan
dermatitis seboroik
Memberitahu pasien dan keluarga untuk menjaga higiene personal dan
lingkungan
10. Pasien dengan blefaritis perlu dirujuk ke layanan sekunder bila terdapat minimal
satu dari kelainan dibawah ini:
Tajam penglihatan menurun
Nyeri sedang atau berat
BLEFARITIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
UPTD PUSKESMAS Halaman :2/2
PUGUNG RAHARJO
Kemerahan yang berat atau kronis
Terdapat keterlibatan kornea
Episode rekuren
Tidak respon terhadap terapi
11. Petugas menulis resep atau rujukan (bila diperlukan).
12. Petugas menyerahkan resep atau rujukan kepada pasien
13. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, diagnose dan terapi kedalam rekam medic
pasien
14. Petugas menandatangani rekam medic
15. Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan.
Perawat menganamnesa
pasien
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
6. Bagan Alir
Dokter menegakkan
diagnosis
Pearawat menulis diagnosa &
terapi dalam RM
7. Hal-hal yang perlu Resep ditulis sesuai dengan obat yang ada diapotek
diperhatikan
8. Unit terkait Pendaftaran, Poli Umum, Laboratorium, Apotek, Rekam Medik
9. Dokumen terkait Rekam medik, Buku Register
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Halaman :
MONITORING KEPATUHAN Disahkan oleh
Kepala Puskesmas
TERHADAP SOP
No. Kode :
Terbitan :
14. Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, diagnose dan terapi kedalam rekam
medic pasien
15. Apakah Petugas menandatangani rekam medic
16. Apakah Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan
……………………………………………
Pelaksana/auditor
………………………………………….....
NIP:……………………………………….