Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BANDARA ADI

SOEMARMO

NAMA : TAR. ADAM RASYID FAJRI


PRODI : D. III TBL 11 A

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena


dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya. Saya sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bandara. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, 03 April 2020


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan masyarakat terhadap transportasi umum berkembang sejalan


dengan taraf ekonomi masyarakat. Adanya peningkatan kebutuhan sarana
transportasi tidak lepas dari keinginan masyarakat untuk mendapatkan
sarana transportasi yang baik dengan keriteria aman, cepat, murah dan
nyaman. Perubahan selera dalam pemilihan jenis sarana angkutan tidak
lepas dari adanya perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta kemajuan
teknologi (Santoso, 2007). Menyikapi perkembangan lalu lintas udara,
dibutuhkan peningkatan kapasitas pelayanan sarana prasarana transportasi
udara dan keterpaduan sistem transportasi antamoda dan multimoda.
Penyelenggaraan transportasi udara memberikan kontribusi bagi
pembangunan nasional dan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional
(Direktorat Jenderal Perhubungan Udara}

B. TUJUAN

1. Mengetahui data fisik bandara Adi Sumarmo.

2. Mengetahui kapasitas bandara adi sumarmo.

3. Mengetahui Maskapai,
BAB II
PEMBAHASAN

A. Data bandara Adisumarmo

 Jarak dari Surakarta: 14 kilometer


 Koordinat: 07°30´58"S, 110°45´25"E
 Ketinggian: 12m8 meter
 Jumlah terminal: 1 Terminal penumpang, 1 terminal kargo, 15 tempat
parkir pesawat

Bandara Adi Soemarmo

Bandara Adi Soemarmo terletak di Kecamatan Ngempak, Boyolali,


merupakan bandara yang melayani kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah
yang diopersikan PT (Persero) Angkasa Pura I.
Bandara ini dulu bernama Pangkalan Udara (Lanud) Panasan, karena
terletak di kawasan Panasan. Bandara ini dulu bernama Pangkalan
Udara (Lanud) Panasan yang dibangun pertama kali pada tahun 1940
oleh Pemerintah Belanda sebagai lapangan terbang darurat.
Ketika bala tentara Jepang masuk ke Indonesia bandara tersebut
sempat dihancurkan oleh Belanda namun dibangun lagi
oleh Pemerintah Jepang sejak pada tahun 1942 sebagai basis militer
penerbangan angkatan laut (Kaigun Bokusha).
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia penyelenggaraan
bandara dilaksanakan oleh “Penerbangan Surakarta” yang diresmikan
pada tanggal 6 Februari 1946.
Pada tanggal 1 Mei 1946, Penerbangan Surakarta sejak berubah menjadi
“Pangkalan Udara Panasan” yang hanya diperuntukkan penerbangan
militer.
Pangkalan udara tersebut pertama kali digunakan secara resmi untuk
penerbangan komersial pada tanggal 23 April 1974 yang dilayani
oleh Garuda Indonesia dengan rute Jakarta-Kemayoran-Solo & Solo-
Jakarta-Kemayoran dengan frekuensi 3-kali seminggu.
Pada tanggal 25 Juli 1977, “Pangkalan Udara Panasan” berubah nama
menjadi “Pangkalan Udara Utama Adi Sumarmo” yang diambil dari
nama Adisumarmo Wiryokusumo (adik dari Agustinus Adisucipto).
Pada tanggal 31 Maret 1989, Bandara ini ditetapkan menjadi Bandara
Internasional dengan melayani penerbangan rute Solo-Kuala Lumpur &
Solo-Singapore.
Pada tanggal 1 Januari 1992, Bandara Adi Sumarmo dikelola
oleh Perusahaan Umum Angkasa Pura I yang pada tanggal 1 Januari
1993 berubah status menjadi Persero Terbatas Angkasa Pura I sampai
dengan sekarang.

B. Kapasitas Bandara Adi Soemarmo

Pada bulan Oktober 2016 jumlah penumpang domestik dari


bandara Adi Soemarmo sebesar 178.276 penumpang (BPS Provinsi
Jawa Tengah, 2016). Jumlah keberangkatan dan kedatangan
penumpang domestik dari bandara Adi Soemarmo pada bulan
Desember 2016 sebesar 253.405 penumpang (BPS Provinsi Jawa
Tengah, 2017). Diperkirakan pada tahun 2075 jumlah penumpang
domestik sebesar 8.495.642 penumpang dan 485.311 penumpang
internasional (Firmansyah, 2017).
C. Maskapai Yang Dilayani

Bandara ini melayani penerbangan Garuda, Sriwijaya Air, Lion Air,


dan Indonesia Air Asia untuk penerbangan Jakarta-Solo Pulang Pergi,
dan Silk Air untuk penerbangan Solo-Singapura Pulang Pergi serta Air
Asia untuk penerbangan Solo-Kuala Lumpur. Solo sebagai kota
embarkasi Haji untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, membuat
Bandara Adi Soemarmo melayani penerbangan langsung ke Mekkah
atau Jeddah, Arab Saudi. Bandara ini juga berfungsi sebagai pangkalan
TNI AU (Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, 2011).
BAB III
PENUTUP DAN KESIMPULAN

A. PENUTUP
1. Bandara Adi Soemarmo direlokasi ke Kecamatan Mojosongo
sebagai solusi keterbatasan lahan di lokasi eksisting bandara.

2. Kapasitas Bandara Adi Soemarmo ditingkatkan sesuai tahun 2075


sehingga mampu melayani lebih banyak jasa angkutan udara
domestik maupun internasional.

3. Bandara Adi Soemarmo didesain berintegrasi dengan kereta dan


bus.

4. Bandara dengan konsep tourism sehingga dapat memberikan


pelayanan yang lebih baik bagi penumpang dan pengunjung.

B. KESIMPULAN
Bandara atau Pelabuhan Udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat
terbang dapat lepas landas dan mendarat yang didalamnya terdapat data
fisik tentang bandara tersebut, jadwal penerbangan semua maskapai, type
pesawat yang digunakan, dan bagaimana cara take off dan landing sebuah
pesawat yang baik.
C. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai