KNO
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kereta api Airport Railink Services
Pembangunan Tahap I disertai pula oleh pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Araskabu di kecamatan Beringin ke
bandara yang berjarak sekitar 450 meter. Stasiun Araskabu sendiri terhubung ke Stasiun Medan dengan jarak 22,96
kilometer. Jarak tempuh dari Medan hingga Kuala Namu berkisar 30-47 menit (kereta menuju bandara diprioritaskan
dalam penggunaan rel tunggal Medan-Kualanamu). Stasiun di bandara sudah selesai dan telah dioperasikan sejak 25
Juli 2013. Harga tiket kereta api Kualanamu-Medan PP adalah Rp80.000.00. Frekuensi perjalanan terus ditingkatkan,
dari awalnya 13 kali per arah pada awal pengoperasian, meningkat menjadi 17-18 perjalanan, dan mulai Mei 2014, 20
kali per arah. Pada awalnya kereta api yang dipakai adalah KRDE buatan INKA, lalu pada November 2013 kereta baru
dari Korea Selatan yang dilengkapi Wi-Fi mulai digunakan menggantikan KRDE INKA. Layanan kereta api ini
dioperasikan oleh PT Railink yang merupakan perusahaan patungan PT Angkasa Pura II dan PT Kereta Api Indonesia.
Kereta api ini merupakan kereta api bandara pertama di Indonesia. [1]
Bus[sunting | sunting sumber]
Bandara ini terhubung melalui angkutan bus dengan kota Medan, Binjai, Pematangsiantar, Kabanjahe, dan Gunung
Sitoli.[7]
Operator Rute Lokasi
Damri Terminal Amplas Medan
Damri Plaza Medan Fair Medan
Almasar Jalan Cemara Medan
ALS Jalan Ring Road Medan
ALS Binjai Super Mall Binjai
Paradep Jalan Sutomo Pematangsiantar
Almasar Kabanjahe Kabanjahe
Trans Medan Jalan Pisang Raya Gunung Sitoli
Jalan Raya dan Jalan Tol[sunting | sunting sumber]
Bandara Kualanamu terkoneksi dengan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi menuju ke Medan.
Bandara ini juga menghubungkan dengan Jalan Raya Sultan Serdang untuk ke Medan dan Jalan Bakaran Batu ke Deli
Serdang.
Insiden[sunting | sunting sumber]
Pada 18 Mei 2013, sebuah pesawat Boeing 737-400 Malaysia Airlines yang
seharusnya mendarat di Bandar Udara Internasional Polonia, nyaris mendarat di
Bandar Udara Internasional Kualanamu. Pesawat ini belum sempat mendarat akan
tetapi roda pesawat sudah dikeluarkan. Begitu pilot sadar bahwa bandaranya salah ia
langsung menerbangkan pesawat kembali. Pesawat ini mendarat di Bandar Udara
Internasional Polonia dengan selamat.
Pada tanggal 24 April 2015 Pesawat Lion Air Boeing 737-900ER nomor penerbangan
JT 303 dengan kode registrasi PK-LFT tujuan Jakarta gagal terbang diakibatkan mesin
pesawat meledak dan berasap. Penumpang lansung dievakuasi melalui pintu darurat.
Tiga orang dilaporkan patah tulang akibat melompat dari pintu darurat bagian tengah
dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Penumpang diganti pesawat lain
dengan nomor penerbangan yang sama pada pukul 16.30.
Pada 3 Agustus 2017, terjadi kecelakaan senggolan sayap antara pesawat Lion
Air Boeing 737-900ER nomor penerbangan JT 197 dengan kode registrasi PK-LJZ
dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh dengan
pesawat Wings Air ATR 72-500 dengan nomor penerbangan IW 1252 dengan kode
registrasi PK-WFF menuju Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Kabupaten Meulaboh, Aceh.
Pesawat Lion Air berusaha menghindar ke kanan runway, tetapi karena jarak terlalu
dekat dan terbatasnya ruang di runway akhirnya terjadilah tabrakan antar sayap
tersebut. Akibatnya,bagian sayap kedua pesawat ini mengalami kerusakan. Aktivitas
penerbangan sempat ditutup selama 20 menit.
Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ a b Serba Pertama di Bandara Kualanamu
2. ^ "Pemprovsu akan Terus Awasi Tahapan Pembangunan Bandar Udara Kuala
Namu", Analisa, 8 November 2006
3. ^ "Kuala Namu masih terkendala (Indonesian)". December 6, 2011.
4. ^ Kuala Namu International Airport Hits a New Roadblock. Retrieved February 16,
2013.
5. ^ "Presiden Berharap Bandara Kuala Namu Terus Berkembang". 29 Maret 2014.
6. ^ "VP to lay down corner stone of Kuala Namu airport development", ANTARA, 19
Juni 2006
7. ^ Dishub Sumatera Utara tunjuk PT Almasar pelaksana angkutan bandara
Kualanamu