IATA: PDG
ICAO: WIEE
WMO: 96163
Informasi
Jenis Publik
Melayani Padang, Pariaman
Barat, Indonesia
Garuda Indonesia
Lion Air
Peta
PDG
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
15/33 3.000 9.843 Aspal
Statistik (2017)
Pergerakan Penumpang 3,937,251
Kapasitas Terminal 1.200.000
Pembangunan[sunting | sunting sumber]
Bandar Udara Internasional Minangkabau dibangun sebagai pengganti Bandar Udara
Tabing yang sudah tidak lagi memenuhi persyaratan dari segi keselamatan penerbangan setelah
34 tahun lamanya digunakan.[3] Pembangunan bandara ini mulai dilakukan pada tahun 2001
dengan menghabiskan biaya sekitar 9,4 miliar Yen, dengan 10% di antaranya (sekitar 97,6
miliar Rupiah) merupakan pinjaman lunak dari Japan Bank International Coorporation (JICB).
Konstruksinya melibatkan kontraktor Shimizu dan Marubeni J.O. dari Jepang, dan Adhi Karya
dari Indonesia.[4]
Bandar Udara Internasional Minangkabau berdiri di atas tanah seluas 4,27 km² dengan landasan
pacu sepanjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter.[7] Penerbangan domestik dan internasional
dilayani oleh terminal seluas 20.568 m², yang berkapasitas sekitar 2,3 juta penumpang setiap
tahunnya.[8] Pada tahun 2017, bandara ini akan diperluas dua tahap hingga mencapai 49.000 m².
Dengan pengembangan itu nantinya akan bisa menampung sekitar 5,9 juta penumpang per
tahun.[8]
Bandar udara ini adalah bandara kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta yang
pembangunannya dilakukan dari awal. Rencana induk pembangunan bandara ini dilakukan
dalam tiga tahap, tahap keduanya dimulai pada tahun 2010. Setelah semua tahap selesai
pengerjaannya, panjang landasan bandara ini akan diperpanjang menjadi 3.600 meter, yang
juga dilengkapi dengan landasan penghubung (taxiway) paralel di sepanjang landasan.[9]