Anda di halaman 1dari 68

PENILAIAN BARANG MILIK NEGARA:

JEMBATAN
DASAR HUKUM

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA


NOMOR 127/KN/2014
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN JEMBATAN
PENDAHULUAN
• Jembatan merupakan BMN yang memiliki karakteristik khusus.
• Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai Pemerintah di Lingkungan
DJKN
• Alat Bantu : dibuat Daftar Komponen Penilaian Jembatan (DKPJb)
dan Tabel Koefisien Daerah
DEFINISI
DEFINNISI
DEFINISI
DEFNISI
DEFINISI
DEFINISI
DEFINISI
DEFINISI
BAGIAN BANGUNAN JEMBATAN
MENURUT DEFINISI
1. Bangunan atas

2. Landasan

3. Bangunan bawah
(Pilar)

4. Pondasi

5. Oprit

6. Bangunan pengaman
jembatan
BAGIAN BANGUNAN JEMBATAN
MENURUT DEFINISI
DEFINISI
KEMENTERIAN PUPR:
 Jembatan memiliki panjang di atas 10m
 Dibawah 10 m : gorong-gorong ( culvert ) bagian dari jalan
KLASIFIKASI JEMBATAN
Guna mempermudah pemahaman penilai dalam analisa perhitungan dengan
melihat struktur/konstruksi dan bahan utama jembatan :

Berdasarkan Struktur :
a. Jembatan Kayu
b. Jembatan beton bertulang :
c. Jembatan gantung
1 Jembatan Kayu
Keuntungan

• Kayu relatif ringan, biaya transportasi dan konstruksi relatif lebih murah dan dapat
dikerjakan dengan alat yang lebih sederhana;
• Pekerjaan-pekerjaan detail dapat dikerjakan tanpa memerlukan peralatan khusus dan tenaga
ahli tinggi;
• Jembatan kayu cocok untuk daerah dan lokasi yang terpencil dan jauh dari lokasi
pembuatan beton siap pakai (ready mix concrete)
• Kayu tidak mudah dipengaruhi oleh korosi seperti baja atau beton

Jenis

• Gelagar Kayu
• Rangka Kayu

Bagian-bagian Jembatan

• Tiang
• Gelagar/Rangka
• Lantai Jembatan
• Tiang Sandaran trotoar
KLASIFIKASI/JENIS JEMBATAN
b. Jembatan beton bertulang :
1. Jembatan slab beton bertulang
2. Jembatan gelagar kotak ( box girder )
3. Jembatan gelagar dek ( deck girder )
2 Jembatan Beton Bertulang
Keuntungan

• Dapat diaplikasikan untuk bentang yang cukup lebar


• Mudah dikerjakan untuk daerah-daerah perkotaan
• Tidak perlu perawatan yang rumit

Jenis

• Slab
• Box Girder
• Gelagar Deck
• Pelengkung Beton
• Rangka Beton

Bagian-bagian

• Slab/Gelagar/BoxGirder/Rangka
• Lantai Jembatan
• Trotoar
• Tiang Sandaran
Jembatan Beton Bertulang
• Adalah jembatan yang tersusun dari pelat monolit dengan bentang dari tumpuan ke
tumpuan tanpa didukung oleh gelagar atau balok melintang (stringer)
Jembatan Slab beton • Ekonomis untuk bentang 6 -8 m, dan tidak dapat diatas 10 m
bertulang

• Adalah jembatan tersusun dari gelagar longitudinal dengan slab diatas dan di bawah
berbentuk rongga (hollow) atau gelagar kotak
• digunakan untuk jembatan dengan bentang sepanjang 12 m akan tetapi biasanya
bentang gelagar kotak beton bertulang lebih ekonomis antara 18-30 m
Jembatan Gelagar
Kotak (Box Girder) • Jika menggunakan teknologi prategang, dapat diaplikasikan pada jembatan dengan
bentang 100 m

• Jembatan gelagar dek terdiri atas gelagar utama arah longitudinal dengan
slab beton membentangi diantara gelagar
Jembatan Gelagar • Penggunaan akan ekonomis pada bentang15 – 25 m
Dek (Deck Girder)
KLASIFIKASI/JENIS JEMBATAN
c. Jembatan gantung
1. Sistem kabel
2. Sistem Lantai (dek)
3. Menara Tower
4 Jembatan Cable Stayed

Keuntungan

– Dapat diaplikasikan pada bentang yang sangat


panjang
– Memiliki bentuk estetika yang bagus

Agian Jembatan
– Sistem Kabel
– Menara
– Gelagar
KLASIFIKASI JEMBATAN

STRUKTUR
(Kontruksi dan bahan Utama)

Jembatan
Jembatan
Jembatan Beton Bertulang Jembatan Gantung Cable
Kayu
Stayed

Jembatan
Jembatan Gelagar Jembatan Sistem
Sistem
Slab Beton Kotak Gelagar Lantai Menara
kabel
Bertulang (Box Dek (dek)
Grider)
Penggolongan Jembatan Dalam Rangka
Penilaian

Jembatan Non
Jembatan Standar Standar

Jembatan Jembatan
Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan
Jembatan Pra Beton Suspensio
Box Gelagar Rangka Gelagar Pelengkun Pelengkun
Flat Slab tegang I Box n (Cable
Culvert Beton T Baja Baja g Beton g Baja
Girder Stayed
● Jembatan Standar
Box Culvert

Flat Slab

Gelagar Beton T

Gelagar Prategang I

Rangka Baja

Gelagar Baja
Penggolongan Jembatan
dalam Rangka Penilaian
a. Jembatan Standar
1. Jembatan Box Culvert
Penggolongan Jembatan
dalam Rangka Penilaian
a. Jembatan Standar
2. Jembatan Plat Slab/Flat Slab

Jembatan Flat Slab


Penggolongan Jembatan
dalam Rangka Penilaian
a. Jembatan Standar
3. Jembatan Gelagar Beton T
Penggolongan Jembatan
dalam Rangka Penilaian

4. Gelagar Prategang I

Jembatan Prategang I
Penggolongan Jembatan
dalam Rangka Penilaian

5. Rangka baja

Jembatan Calender Hamilton, United Kingdom (55 m)

Jembatan Warren Truss, Dutch (55 m)


Rangka Baja

Rangka Baja dari beberapa sumber yaitu:


~ Belanda (Warren Truss),
~ Australia,
~ Austria,
~ Canada,
~ UK yang dikenal dengan
Callender Hamilton,
~ Spanyol dan
~ dari fabrikator lokal selain jembatan
Gantung dan CableStayed
6. Gelagar Baja

Jembatan Gelagar Baja


● Jembatan Non Standar

Pelengkung Beton

Pelengkung Baja

Box Girder

Cable Stayed
Pelengkung Beton

Jembatan Pelengkung Beton


Pelengkung Baja

Jembatan Pelengkung Baja


Box Girder

Jembatan Box Girder


Cable Stayed

Jembatan Cable Stayed


Bagian – Bagian Jembatan

Lantai Jembatan

Struktur Atas Gelagar Jembatan

Bangunan Lainnya

Pondasi

Struktur Bawah Pilar

Kepala Jembatan
Gelagar Jem
batan

Gelagar Beton I
Pilar dan K
epala Jemb
a tan

Gelagar

Kepala Pilar /
Jembatan Pilar
Tiang Sandaran 2
(Baja)
Sandaran 1
(Pipa)
Tahapan

Persiapan Penilaian

Pemeriksaan Kondisi Jembatan

Penentuan Pendekatan dan


Metodologi Dalam Penilaian

Pelaporan
PENDEKATAN PENILAIAN DALAM
PENENTUAN NILAI JEMBATAN
 Pendekatan Biaya
PENDEKATAN BIAYA DALAM PENILAIAN JEMBATAN

Nilai tanah ditambahkan dengan biaya


penggantian/pembuatan baru baru atas Jembatan
dikurangi dengan penyusutan dan segala bentuk
keusangan yang ada
Perhitungan NRC

• Dilaksanakan dengan metode survey Kuantitas


• Volume pekerjaan didasarkan pada data dokumen laporan akhir proyek
pembangunan dan gambar hasil akhir pekerjaan (as built drawing)
• Jika tidak ada volume didasarkan hasil survey lapangan secara langsung
• Harga Satuan Pekerjaan (HSP) diperoleh dari
– DKPB dan DKPJ yang masih berlaku
– HSP yang dikeluarkan instansi terkait
– Hasil Analisis HSP dengan menggunakan standar analisa yang berlaku; dan /atau
perkiraan HSP saat ini yang dihitung berdasarkan HSP pada saat pembangunan objek
penilaian
PENENTUAN NILAI JEMBATAN

 Menggunakan DKPJb untuk wilayah DKI, untuk daerah lain


menggunakan tabel koefisien daerah
DAFTAR KOMPONEN PENILAIAN JEMBATAN ( DKPJb )
ASUMSI
KONDISI JALAN
BAHAN
ASUMSI DALAM PENILAIAN JEMBATAN
PENYUSUTAN
• Penyusutan fisik : menghitung kerusakan fisik.
 Besarnya penyusutan dengan memperkirakan biaya perbaikan atas kerusakan fisik.

• Metode penyusutan dengan garis lurus berdasarkan kondisi komponen


jembatan.
 Besaran penyusutan tiap komponen jembatan
= % penyusutan tiap komponen x NRC tiap komponen

 Total penyusutan = jumlah keseluruhan besaran penyusutan tiap


komponen
PENYUSUTAN
PENYUSUTAN
CONTOH

JEMBATAN

STANDAR

Hitung nilai Jembatan tersebut !


DAFTAR KOMPONEN PENILAIAN JEMBATAN ( DKPJb )
JEMBATAN STANDAR
CONTOH PERHITUNGAN NILAI JEMBATAN NON STANDAR
CONTOH PERHITUNGAN NILAI JEMBATAN NON STANDAR
CONTOH PERHITUNGAN NILAI JEMBATAN NON STANDAR
CONTOH PERHITUNGAN NILAI JEMBATAN NON STANDAR
CONTOH PERHITUNGAN NILAI JEMBATAN NON STANDAR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai