Anda di halaman 1dari 3

CABLE-STAYED UNTUK KENDARAAN RINGAN

Deskripsi
Sebuah jembatan cable-stayed memang terlihat apik dan indah ketika dipandang.
Jembatan yang mengandalkan tali sebagai penahan beban jembatan diperuntukkan bagi
lintasan antar wilayah yang biasanya terpisah oleh sungai, lembah ataupun diatas tanah datar.
Konstruksi yang kompleks membuat jembatan sulit untuk dibangun. Namun keindahan kabel
bentangan menjadi daya tarik tersendiri bagi jembatan.

Gambar Ilustrasi Jembatan dalam bentuk 3 dimensi

Jembatan Cable-Stayed atau jembatan gantung yang dikembangkan oleh Pusat Litbang
Jalan dan Jembatan dibangun sepanjang 240 meter dengan lebar lalu lintas dua meter.
Konstruksi ini sangat dicocok dibangun melintasi sungai dan lembah. Bahkan mampu
menampung beban hingga 5 ton.
Jembatan Cable-Stayed versi Puslitbang Jalan dan Jembatan ini dibangun untuk
mengatasi permasalahan yang selama ini dialami oleh kawasan terpencil. Seringkali, Sumber
Produksi tidak dapat memasarkan hasil produknya ke pasar dikarenakan batasan wilayah yang
terbelah oleh lembah atau sungai. Untuk itu, jembatan yang dibangun dengan rangka baja
dengan rangka through type (rangka diatas) hadir. Dibangun dengan system pra fabrikasi
dengan perbandingan tinggi pilar dan bentangan 1:40, jembatan Cable-Stayed diharapkan bisa
menjadi solusi membuka daerah yang terisolasi.
Inovasi lainnya yang ditampilkan oleh jembatan ini adalah peletakan lantai baja pada
jembatan. Kalau selama ini pelat lantai jembatan baja dipasang diatas, kini diletakan di dalam.
Yakni antara balok-balok bagian dalam ditempelkan lantai. Contoh konstruksi dibangun di
Sukabumi, dan direncanakan akan diresmikan pada November 2009.

Keunggulan Cable-Stayed dibandingkan dengan Gantung


a. Tahan terhadap angin
b. Lebih kaku dibanding dengan jembatan gantung
c. Mampu menahan beban hingga 5 ton
d. Murah dalam perawatan karena menggunakan baja
e. Konstruksi lebih ringan
f. Cepat dilaksanakan karena sistem komponen baja (pra fabrikasi)
g. Terputusnya kabel tidak serta merta jembatan menjadi runtuh

Kelemahan Cable-Stayed
a. Bentang main span terbatas karena keterbatasan sudut kabel. Untuk menambah panjang
span, diperlukan pilon yang makin tinggi dengan konsekuensi gaya tekan pada deck makin
besar.

Penggunaan Cable-Stayed
Spesifikasi Teknis dari Jembatan Cable Stayed secara umum:

Type : Cable-Stayed Lokasi angkur hidup : pilon


Panjang : 240 meter Type kabel : Kabel prategang, 0,6”
Bentang samping : 2 x 39 meter galvanized 7 wire
Bentang tengah : 162 meter strand dibungkus
Type bangunan bawah : pondasi sumuran HDPE
Type peletakan : peletakan sendi Lebar lantai kendaraan : 2 meter
logam Type lantai : pelat ortotropik
Type expansion joint : pelat baja Type sambungan : baut
Type pilon : 30 meter, box baja Beban : Kendaraan lalu lintas
portal ringan
Lokasi angkur mati : abutment dan buhul
rangka
Pengembangan jembatan cable
stayed untuk pejalan kaki atau
kendaraan ringan ini sedang di uji
coba di Desa Parakan Lima –
Sukabumi mempunyai bentang
240 meter dengan jarak pilon ke
pilon 162 meter. Jembatan Cable
Stayed untuk Pejalan Kaki
dibangun di atas Sungai Cimandiri,
Kabupaten Sukabumi Jawa Barat
dengan data teknis sebagai berikut
:

- Tipe Jembatan : Cable stayed simetris


- Panjang Total : 240 meter.
- Jarak antar Pilon : 162 meter

Bangunan Bawah Bangunan Atas


- Pondasi : Sumuran - Sistem Deck : Rangka Baja
- B. Bawah : Beton Bertulang - Lantai : Pelat orthotopik baja
- Pilon : Komponen box baja
segmental
- Kabel : Simetris, 0.6”
galvanized 7 wire strand dibungkus HDPE
- Erection : Fully balance cantilever

Investasi dan Biaya Operasional

a. Untuk bentang yang sama, diatas 200 meter, akan lebih murah dengan sistem cable stayed.
b. Untuk bentang yang sama, diatas 200 meter, masih lebih murah dengan sistem cable
stayed

Anda mungkin juga menyukai