MANUSIA
Route of Exposure
Nasib Racun dalam Tubuh
Contoh Kasus
• Pencemaran Hg
– Sumber dari pabrik plastik yang berbahan vinil
chloridadan acetaldehida
– Pembuangan ke teluk minamata. Terjadi keracunan
pada nelayana
– Gejala : sulit mendengar dan kehilangan koordinasi
ototnya.
• Penyakit Itai Itai
• Pembuangan uap logan mengandung Cd ke sawah
masuk ke padi dimakan masyarakat
• Pembengkokkan dan peretakan tulang
Peristiwa timbulnya pengaruh yang membahayakan
makhluk hidup karena masuknya racun ke dalam diri
makhluk hidup
KONDISI
WUJUD SIFAT
NASIB ZAT BERACUN DALAM TUBUH
(Toksikokinetika Racun)
RACUN (SENYAWA
INDUK)
ABSORPSI
SIRKULASI DARAH
DISTRIBUSI ELIMINASI
EFEK TOKSIK
ABSORPSI
• Hanya dialami oleh zat yang masuk secara
ekstravaskuler masuk ke sirkulasi darah
PERPINDAHAN
TEMPAT
PEMEJANAN ZAT RACUN
/TEMPAT Sirkulasi Darah
ABSORPSI
• Dermis
• Hipodermis
• Dapat dipejani oleh zat : gas, pelarut, senyawa
yang berada dalam larutan, terutama senyawa
yang larut lipid seperti pelarut organik
• Contoh : kasus keracunan insektisida Paration
PARU-PARU
• Udara tercemar racun dari limbah industri
• Luas Permukaan yang besar
• Suplai aliran darah baik
• Sawar (barrier) antara alveolus dan aliran darah
tipis absorpsi berlangsung cepat dan efisien
• Racun yang larut dalam lipid seperti pelarut organik
• Ukuran partikel zat padat pengaruhi absopsi
– Timah dengan garis tengah ukuran partikel 0,25µm
diabsorpsi dengan mudah
– Uranium dioksida garis tengah > 3 µm tidak mudah
diabsorpsi
– Uranium dioksida ukuran lebih kecil mudah diabsorpsi
dari alveolus kerusakan ginjal
• cadmium products
(batteries, coatings,
plastics, pigments)
SALURAN CERNA
• Tempat absorpsi yang lebih umum
• Peristiwa keracunan paling besar disebabkan karena
ditelan/tertelan
• Ditentukan
– pH saluran cerna (mulut 7, lambung 2, usus halus 6)
jumlah zat yang mampu menembus membran biologi
– Aliran darah suplai darah baik maka absorpsi akan baik
– Potensi ketoksikan senyawa beracun
• Racun timah dan kadmium (10 dan 1.5%) yang
diabsorpsi keracunan
• Zat warna azo ukuran partikel beberapa ribu nm
toksik
– Ketahanan zat terhadap asam lambung, enzim
lambung dan usus, flora usus
– Bisa ular per oral : Hidrolisis oleh suasana
asam tidak toksik
– Nitrat tinggi dalam air minum flora E.coli dalam
sal. Cerna tinggi (khususnya pada bayi) nitrat
menjadi nitrit Methemoglobin
DISTRIBUSI
• SIRKULASI DARAH DISEBARKAN OLEH ALIRAN DARAH DAN
LIMFA DALAM SISTEM ARTERI-VENA
LEMAK
• Zat masuk ke tubuh Lipofil masuk jaringan dan penetrasi
ke sel cepat
• Klordan, DDT
SAWAR DARAH OTAK
• Hanya racun yang tak terikat protein plasma dan
sangat larut lipid dapat masuk
• Metilmerkuri masuk SSP lebih mudah merkuri
anorganik
• Sawar darah otak bayi belum begitu berkembang
– Timah ensefalomielopati pada tikus baru lahir, tetapi
tidak pada tikus dewasa
METABOLISME
TOKSIK
E
KTM
F
KERACUNAN E
K
KEM
Takaran/dosis
• JENIS PEMEJANAN
– Akut
– Kronis (setelah beberapa hari, minggu, atau tahun
pemejanan)
• JALUR PEMEJANAN
• Tempat absorpsi dan tempat terpaparnya
• Racun bersifat iritasi partikel asbes melukai
paru, tetapi tidak melukai kulit
• LAMA DAN KEKERAPAN PEMEJANAN
– Efek berbeda dapat ditimbulkan
• Efek toksik Benzen depresi SSP (akut)
Leukemia (kronis )
• Aflatoksin B1 pada makanan akut dengan dosis besar
kerusakan sel hati dan kematian
Kronis timbul efek hepatotoksik dan karsinogenik