Anda di halaman 1dari 40

• Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari

pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia


pada organisme hidup atau ilmu tentang
racun.

Atau ilmu yang mempelajari pengaruh racun


terhadap organisme hidup dan sistim biologisnya

• Toksikologi industri membahas tentang


berbagai bahan beracun yang digunakan,
diolah atau dihasilkan oleh industri.
Adalah bahan kimia dalam dosis relatif sedikit
berbahaya bagi kesehatan atau jiwa manusia

Racun adalah obat dan obat adalah racun,


tergantung dosis pemaparan
(Paracelcus )
Suatu bahan kimia yang tidak beracun bisa menjadi
beracun pada dosis tinggi.
(terlalu banyak sesuatu yang baik menjadi jelek)

Bahan kimia berdaya racun tinggi bisa aman untuk


kehidupan ketika diberikan dalam dosis yang sesuai.
(racun tidak berbahaya pada dosis rendah)
Toksisitas atau
Derajat Racun

Adalah kemampuan suatu bahan toksik untuk menimbulkan


kerusakan pada organisme hidup.

Makin kecil dosis pemaparan yang menimbulkan kematian,


makin tinggi derajat toksisitas racun
• Toksisitas suatu bahan beracun ditentukan melalui berbagai cara
Biasanya melalui percobaan binatang, yang ditentukan
secara kualitatif dan kuantitatif.
• Untuk mengetahui toksisitas bahan dikenal LD50,
• Suatu zat beracun dengan dengan LD50 (lethal dose 50) yang
lebih kecil, menunjukkan bahwa zat tersebut relatif lebih beracun.
⚫ LD 50 (Lethal Dose 50 ) adalah dosis yang menyebabkan
kematian pada 50% binatang percobaan atau orang yang
mengkonsumsinya.

⚫ LC 50 (Lethal Concentration 50 ) adalah kadar/konsentrasi


(ppm) yang dapat menyebabkan kematian pada 50%
binatang percobaan dari suatu grup spesies setelah terpapar
(melalui inhalasi) oleh zat kimia tersebut dalam waktu
tertentu.
Bahan-bahan beracun dalam industri
dapat dibedakan :
a. Biological toxicant : racun yang dihasilkan oleh mahluk hidup, mis.
serangga, ular, dsb. Yang mempunyai efek biologis pada organ /
sistem organ tubuh.
b. Bacterial toxicant : racun yang dihasilkan oleh jenis bakteri
c. Botanical toxicant : racun yang dihasilkan oleh tumbuh-tunbuhan
d. Chemical toxicant : racun yang dihasilkan oleh bahan-bahan kimia
1. Gol pestisida : organoklorin, organophospat, karbamat, arsen.
2. Gol. gas : CO, HCN, methan, dll.
3. Gol. Logam berat : Pb, merkuri, arsen, dll.
4. Gol. Solven organik : akrilanik, anilin, benzen, dll.
• Suatu zat dikatakan sangat beracun bila zat tersebut dapat
diserap oleh tubuh dengan cepat tetapi

metabolisme dan ekskresinya terjadi secara


lambat sehingga zat tersebut akan menyebabkan
perubahan dalam tubuh.

• Keadaan ini dapat menyebabkan perubahan jaringan yang


permanen atau kematian.

9
1. Toksisitas rendah
menyebabkan perubahan biologis pada jaringan yang bersifat
reversible (hilang saat paparan dihentikan)

2. Toksisitas sedang
menyebabkan perubahan biologis pada jaringan dengan perubahan
jaringan yang tidak begitu serius

3. Toksisitas tinggi
pada kadar yang rendah dapat menyebabkan kematian atau cacat
fisik yang serius

10
DERAJAT RACUN BAHAN KIMIA
DIPENGARUHI :
Sifat fisik bahan
Sifat kimiawi bahan
Route of entry
Kondisi tenaga kerja
Usia
Daya tahan tubuh
Derajat kesehatan
❑ Bentuk cair atau gas lebih berbahaya karena mudah
terinhalasi

❑ Makin kecil partikel makin mudah terdeposit dalam


paru-paru
9.0 µm – 10.0 µm

5.8 µm – 9.0 µm

4.7 µm – 5.8 µm

3.3 µm – 4.7 µm

2.1 µm – 3.3 µm

1.1 µm – 2.1 µm

0.65 µm – 1.1 µm

0.43 µm – 0.65 µm
Jenis persenyawaan
Berat molekul
Konsentrasi
Daya larut
• Merkuri anorganik (elemental merkuri) tidak bisa
menembus otak (tertimbun dalam ginjal

• Merkuri organik lebih sering menimbulkan


kelainan syaraf tepi (pheripheral neuropathy)
karena bisa menembus otak

18
• Makin tinggi konsentrasinya daya racun makin
meningkat
• Konsentrasi rendah dalam jangka lama (terus
menerus) berefek kronik
• Gas yang sangat mudah larut dalam air (amonia dan sulfur
dioksida) menyebabkan iritasi pada mukosa saluran
pernafasan atas.
• Gas-gas yang tidak mudah larut dalam air (nitrogen dioksida,
ozon) dapat dengan mudah mencapai saluran pernafasan
bagian bawah/alveoli.
• Gas-gas yang daya larutnya dalam air tergolong sedang (klor,
fluor) menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan bagian
atas dan bawah.
PERNAPASAN PENCERNAAN

ABSORBSI KULIT
• Port d’ entry : hidung, mulut, kulit
• Absorpsi : sal. cerna, kulit, paru-paru
• Distribusi : darah barrier/sawar seluruh tubuh
• Biotransformasi : hati, paru-paru, lambung, usus, kulit, ginjal
• Ekskresi : urin, hati, paru-paru
PROSES FISIOLOGIS
1. Penyebaran racun ke dalam tubuh
Bahan toksik masuk ke dalam tubuh dan darah tergantung dari
cara transportasinya
• Gas dan uap secara fisik larut dalam plasma
• Beberapa gas larut dan terikat dalam haemoglobin/eritrosit
• Transportasi elektrolit dalam bentuk ion di plasma
• Membentuk senyawa kompleks dengan asam organik di plasma
• Hidrolisa dari senyawa toksik membentuk koloid dalam darah
PROSES FISIOLOGIS
2. Cara kerja racun
Racun dapat meracuni tubuh dengan cara :
• Mempengaruhi kerja enzim/hormon
• Masuk bereaksi dengan sel --- menghambat kerja sel
• Merusak jaringan sel (menimbulkan histamin/serotonin)
• Menimbulkan reaksi alergi

3. Fungsi detoksifikasi jaringan


Racun yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami proses
detoksifikasi di dalam hati dan akan diubah menjadi senyawa
lain yang sifatnya tidak beracun.
PROSES FISIOLOGIS
4. Penyebaran racun ke dalam tubuh
Racun yang masuk ke dalam tubuh dapat dikeluarkan dari tubuh
atau ditimbun dalam tubuh.
Sebagian racun dieliminasi dari tubuh dengan cara :
• Ekspirasi udara melalui paru-paru
• Berkeringat melalui kulit dan saliva
• Melalui feses setelah melewati saluran empedu dari hati
• Melalui urin setelah melewati ginjal
PENGENDALIAN
(MENURUNKAN RISIKO)
• Teknik :
• Substitusi dengan bahan yang kurang toksik
• Engineering :
• sistem tertutup
• ventilasi lokal
• ventilasi umum
• Housekeeping
• Di tempat kerja : standard operation procedure
• Di tempat penyimpanan : kompatibilitas bahan
VENTILASI REMOTE CONTROL
UPAYA ADMINISTRATIF

MONITORING BIOLOGIS
• Materi : Darah, Urin, Rambut
• Penilaian : enzim yang bereaksi dan metabolit
• Penting untuk menilai kemungkinan :
1. Absorpsi racun melalui kulit dan saluran cerna
2. Pengaruh paparan di tempat kerja dan diluar tempat kerja
3. Pekerja yang rentan
Sample Measurement Purpose
Exposure biomarkers
Adipose tissue Dioxin Dioxin exposure
Blood Lead Lead exposure
Bone Aluminium Aluminium exposure
Exhaled breath Toluene Toluene exposure
Hair Mercury Methylmercury exposure
Serum Benzene Benzene exposure
Urine Phenol Benzene exposure
Effect biomarkers
Blood Carboxyhaemoglobin Carbon monoxide exposure
Red blood cells Zinc-protoporphyrin Lead exposure
Serum Cholinesterase Organophosphate exposure
Urine Microglobulins Nephrotoxic exposure
White blood cells DNA adducts Mutagen exposure

Anda mungkin juga menyukai