Anda di halaman 1dari 31

RACUN

ERNITA SARI, SST, M.KL


ISTILAH ISTILAH DALAM
TOKSIKOLOGI

Toksin adalah zat yang dalam dosis yang


kecil dapat menimbulkan kerusakan pada
jaringan hidup

Intoksikasi adalah Keadaan tidak


normal akibat efek racun
Toksisitas diartikan sebagai kemampuan racun
(molekul) untuk menimbulkan kerusakan apabila
masuk ke dalam tubuh dan lokasi organ yang
rentan terhadapnya

Xenobiotik adalah Diartikan sebagai bahan


asing bagi tubuh organisme, antara lain
adalah racun
Letal dose/dosis letalis (LD)

1. LD 10 adalah dosis yang dapat mematikan 10% hewan percobaan


2. LD 50 adalah dosis yang mematikan 50% dari populasi hewan percobaan,
biasanya digunakan untuk mengkonversikan dosis aman hasil bioesei
kepada dosis aman bagi manusia, dimana LD50 pada hewan dianggap
sebagai LD100 pada manusia.
3. LD 100, sering dicari untuk keperluan pemberantasan insekta pengganggu,
karena dikehendaki 100% kematian insekta untuk mencegah terjadinya
resistensi.
Letal concentred/konsentrasi letal (LC50)

 adalah konsentrasi yang mematikan 50% populasi hewan uji.


 Namun istilah ini banyak kelemahannya, karena kematian hewan sebetulnya ditentukan oleh
xenobiotik yang masuk ke dalam tubuh atau dosis. Tidak didapat kepastian bahwa konsentrasi
media itu sama dengan dosis yang memasuki tubuh. Pengukuran LC dalam pelaksanaannya
sangat mudah.
 Kesepakatan terakhir, LD dan LC tidak lagi digunakan untuk konversi kepada dosis aman bagi
manusia. Saat ini orang cenderung menggunakan:
a. NOEL (No Observed Effect Level)
b. NOAEL (No Observed Adverse Effect Level)
c. LOEL (Low Observed Effect Level)
d. LOAEL (Low Observed Adverse Effect Level)
Tingkat Keracunan Bahan Beracun

No Kategori LD50 Contoh bahan


toksik
1 Super toksik 5 mg/kg atau kurang Nikotin
2 Sangat toksik 5-50 mg/kg Timbal arsenat
3 Toksik 50-500 mg/kg Hidrokinon
4 Cukup toksik 0,5-5 g/kg Isopropoanol
5 Sedikit toksik 5-15 g/kg Asam ascorbat
6 Tidak toksik Lebih dari 15 g/kg Propilen glikol
Faktor yang berpengaruh terhadap
tingkat keracunan

Sifat fisik bahan • Bentuk yang lebih berbahaya bila dalam bentuk cair atau gas yang mudah
yerinhalasi dan bentuk partikel bila terhisap, makin kecil partikel makin
kimia terdeposit dalam paru-paru

Dosis • Semakin besar jumlah bahan kimia yang masuk dalam tubuh makin besar
efek bahan racunnya

Lamanya • Pajanan bisa akut dan kronis

pemajanan
Faktor yang berpengaruh terhadap
tingkat keracunan

Interaksi bahan • Aditif, sinergi, potensi, dan antagonis


kimia
Distribusi • Bahan kimia diserap dalam tubuh kemudian
disitribusikan melalui aliran darah sehingga terjadi
toksikan akumulasi sampai reaksi tubuh

Ekskresi • Ginjal merupakan organ pengeluaran sangat penting,


toksikan selain empedu, hati, dan paru-paru
Faktor yang berpengaruh terhadap
tingkat keracunan

• Faktor genetik

Faktor • Jenis kelamin : pria lebih peka terhadap


bahan kimia pada ginjal, wanita pada hati

host
• Faktor umum
• Status kesehatan
• Hygiene perorangan dan perilaku hidup
KLASIFIKASI RACUN MENURUT AKSINYA

Racun korosif Racun iritan Racun syaraf Racun jantung Asphyxiants Lain-lain

• Menyebabkan • Racun anorganik • Racun serebral • Digitalis • Gas batubara • Analgesik


peradangan dan (arsen, merkuri, • Racun spinal • rokok • CO • Antipiretik
ulserasi jaringan. timbal, tembaga, • Periferal • CO2 • Penenang
• Bahan yang antimon, fosfor, • War gasses • Antidepresan
termasuk racun klorin, bromin,
korosif adalah iodin)
asam kuat dan • Racun organik
basa (minyak jarak,
bisa ular,
kalajengking,
laba-laba
• Racun mekanik
(bubuk kaca, debu
berlian)
EFEK
KERACUNAN PADA
MANUSIA
EFEK TOKSIK

Efek toksik diartikan sebagai perubahan abnormal yang tidak diinginkan atau
berbahaya akibat oemaparan terhadap zat kimia yang kemungkinan bersifat
toksik. Tingkat keparahan efek tersbut dapat berupa ruam kulit hingga
karsinogenik.
Tipe paparan efek toksik

Pemaparan akut • Pemaparan terhadap zat kimia selama kurang dari 24 jam

Pemaparan • Pemaparan kronis mengacu pada pemaparan berulang atau


berkelanjutan terhadap suatu zat kimia dalam waktu yang cukup
kronis lama

Pemaparan • Berlangsung lebih lama dari pemaparan akut tetapi lebih singkat
dari pemaparan kronis
subkronis
Efek toksisitas

Efek Reversible (dapat Efek Ireversible (tidak dapat


diperbaiki) diperbaiki)
• Ditandai dengan perubahan • Ditandai dengan perubahan dari
struktur atau fungsi normal struktur atau fungsi normal
akibat bahan kimiadan akan akibat bahan kimia, yang akan
kembali pulih dalam batas menetap atau meluas walaupun
waktu normal setelah paparan paparan sudah berhenti
berhenti
CIRI – CIRI EFEK REVERSIBLE

• Bila zat toksik dalam tempat kerjanya atau reseptornya habis, maka
1 reseptor akan kembali ke kedudukan semula

• Efek toksik akan cepat kembali normal


2

• Toksisitas sangat bergantung pada dosis, kecepatan absorbsi,


3 distribusi, dan eliminasi zat racun
CIRI – CIRI EFEK IREVERSIBLE

• Kerusakan bersifat permanen


1

• Paparan selanjutnya akan menyebabkan terjadinya akumulasi efek toksik


2
• Paparan dengan dosis yang sangat kecil dalam jangka panjang akan menimbulkan efek
toksik yang sama efektifnya dengan paparan dosis besar jangka pendek. Hal ini berarti
3 racun sangat sulit dieliminasi
PRINSIP TERJADINYA EFEK

Efek terjadi akibat


Efek biologis
interaksi xenobiotik
merupakan hasil akhir Jika homeostatis tidak
dengan organ target
dari interaksi antara dapat mengatasi maka
 organ target
fungsi homeostasis timbullah efek
mempunyai reseptor
dengan xenobiotik
bagi xenobiotik
APA ITU RESEPTOR?

• Reseptor adalah tempat • Tipe 1, reseptor yang ada

TIPE
yang sensitif terhadap di permukaan sel
xenobiotik, dimana • Tipe II, berada di dalam
xenobiotik menempel dan sitoplasma
berinteraksi • Tipe III, berada di dalam
intinukle
EFEK TOKSIKAN PADA SEL

 Efek pada elemen sel dapat terjadi mulai dari port of entry
 Kontak langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan efek ringan (iritasi)
dampai kerusakan hebat (kematian sel)
 Misalnya :
 Paparan silica menyebabkan silikosis, terjadi fibrosis (kerusakan jarngan
ikat karena rusaknya sel paru-paru)
 Pneumoconiosis  terjadinya fagositosis debu oleh makrofag  diikuti
lisis makrofag serta keluarnya enzim
EFEK TOKSIKAN PADA ENZIM

 Toksikan dapat mengganggu kerja enzim


 Enzim merupakan zat yang ada di dalam organisme dan
bertindak sebagai pereaksi biokimia
 Misalnya :
Insektisida organofosfat mengganggu enzim asetikolinesterase
EFEK TOKSIKAN PADA DNA, RNA

 DNA merupakan informasi genetik yang ada dalam inti sel dan berfungsi
sebagai cetakan dalam produksi protein atau pembelahan sel sehingga cetakan
yang baru akan sama dengan cetakannya
 Adanya toksikan dapat menyebabkan mutasi genetik pada DNA dan RNA
 Efek mutasi genetik :
 Pada sel genetik  mutan
 Sel tubuh (somatik)  kanker
 Sel embrio  cacat bawaan
EFEK LOGAM BERAT PADA KESEHATAN MANUSIA

NO JENIS LOGAM BERAT EFEK KESEHATAN

1 Arsen (As) Organik arsenik bersifat karsinogenik pada paru, hati, kandung kemih,
dan kulit. Pada paparan rendah dapat menyebabkan mual mutah,
mengurangi produksi erotrosit dan leukosit, detak jantung tidak
normal, merusak sensasi di tangan dan kaki, dan kerusakan pembuluh
darah
2 Cadmium (Cd) Beracun ke ginjal, kerusakan tulang, iritasi lambung,kerusakan paru

3 Chromium (Cr) valensi VI Penghambatan eritrosit glutatione reduktase, kerusakan DNA

4 Merkuri (Hg) Kerusakan paru, muntah, diare, mual, ruam kulit, penigkatan denyut
jantung atau tekanan darah, depresi, masalah memori, tremor,
kelelahan, sakit kepala, rambut rontok
EFEK KESEHATAN GAS H2S
Pekerja printing dan sablon
Pekerja berkaitan dengan asbes
Pekerja las
Pekerja mebel
TRAGEDI BHOPAL
 Tragedi Bhopal, India, adalah sebuah insiden kebocoran gas yang terjadi pada 3 Desember 1984.
 Kebocoran gas ini terjadi di pabrik pestisida Union Carbide India Limited (UCID) yang terletak di
Bhopal, India. Tragedi yang terjadi di wilayah Bhopal ini oleh para ahli disebut sebagai bencana
industri terburuk di dunia.
 Menurut laporan pemerintah setempat, ada sekitar 500 ribu orang yang terpapar gas metil isosianat
(MIC) dan korban jiwa akibat kebocoran gas ini dilaporkan bervariasi. Menurut pejabat resmi ada
2.259 korban jiwa.
 Sedangkan, menurut catatan Pemerintah Madhya Pradesh mengonfirmasi ada 3.787 korban jiwa.
Namun, ada sumber lain yang mengatakan bahwa korban jiwa mencapai lebih dari 18 ribu jiwa.
 Penyebab terjadinya Tragedi Bhopal masih mejadi perdebatan, Pemerintah India dan aktivis lokal
berpendapat bahwa bencanan ini terjadi karena manajemen yang kendur dan pemeliharaan yang
ditunda menciptakan situasi pada pemeliharaan pipa secara rutin dan menyebabkan aliran balik air
ke dalam tangki MIC.
 Sedangkan, Union Carbide Corporation menyatakan bahwa bencana ini terjadi karena ada tindakan
sabotase.
TUGAS

TUGAS 1
 Bikin makalah tentang kejadian mematikan keracunan di dunia (tiap kelompok
tema tidak boleh sama)
 Satu kelompok terdiri atas maksimal 4 mahasiswa
 Dikumpulkan sebelum UAS di Ningbaya

TUGAS 2
 Bikin paper tentang prinsip dasar penanganan keracunan
 Satu mahasiswa satu paper
 Dikumpulkan sebelum UAS di Ningbaya

Anda mungkin juga menyukai