TOKSIKOLOGI
I.
FASE EKSPOSISI
1.
2.
3.
DIFUSI PASIF
Asam organik lemah
Asam Benzoat dalam
lingkungan asam mudah masuk lewat difusi
karena berbentuk non ion
Basa organik lemah
Anilin
difusi
mudah terjadi di lingkungan basa
FILTRASI
Lewat membran kapiler dan glomeruli yang
mempunyai pori-pori cukup besar
TRANSPORT AKTIF
dengan
perantaraan
carrier
untuk
memindahkan molekul lewat membran. Molekul
berupa ion melawan perbedaan muatan.
Butuh energi metabolisme sel
4.
ENDOSITOSIS
Penelanan
atau
pencaplokan
zat
asing
( termasuk zat toksik) oleh sel (makrofag)
FAGOSITOSIS
partikel berupa benda padat
contoh :
debu asbes
difagositosis oleh alveoli paru-paru
PINOSITOSIS
partikel berbentuk benda
cair/cairan
contoh :
zat warna azo<Pinositosis>,
dapat memasuki
saluran usus
INVASI
Absorbsi dan Distribusi
EVASI
Biotransformasi dan ekskresi
ABSORBSI
Dapat terjadi di seluruh saluran cerna
terutama
lambung
Dalam usus
asam lemah
dalam bentuk
ion
tidak mudah diserap. Tetapi dalam darah
bentuk ion
tidak bisa berdifusi kembali
Basa lemah
berada dalam bentuk non ion
mudah diserap
Pb & Thallium
dapat diserap usus lewat transport aktif
DISTRIBUSI
Zat toksik akan didistribusikan ke
seluruh tubuh
Jaringan
lemak
depot
penyimpanan DDT, PCB dll
Tulang
depot penyimpanan a.l
Pb dan Flour
Pb2+ antagonis Ca2+
F- antagonis OH-
BIOTRANSFORMASI ZAT
TOKSIK
1. OKSIDASI
A. OKSIDASI MIKROSOM
Reduksi
Toksikan mengalami reduksi oleh reduktase
Reduksi mikrosom
1.
Reduksi nitro
Misal : Nitrobenzen
Nitrosobenzen
Fenilhidroksilamin
2.
Anilin
Reduksi azo
misal : Azobenzen anilin
HASIL
produk kurang beracun
(detoksikasi)
HIDROLISIS
Banyak toksikan mengandung ikatan ESTER,
AMIDA dan FOSFAT yang dapat dihidrolisis.
Jaringan mamalia termasuk plasma mengandung
banyak esterase dan amidase nonspesifik yang
berperan dalam hidrolisis
Esterase biasanya dalam fraksi terlarut dalam sel
hasil produk kurang beracun (DETOKSIFIKASI)
KELOMPOK ESTERASE
1.
2.
3.
4.
ARILESTERASE
Menghidrolisis ester-ester aromatik
KARBOKSILESTERASE
Menghidrolisis ester-ester alifatik
KOLINESTERASE
Menghidrolisis
ester-ester
yang
alkoholnya suatu kolin
ASETILESTERASE
Menghidrolisis
ester-ester
yang
alokoholnya suatu asam asetat
molekul
molekul
KONJUGASI
4 senyawa kimia yang mampu membentuk
konjugat dengan asam glukoronat :
1.
Alkohol alifatik/aromatik
2.
Asam-asam karboksilat
3.
Senyawa sulfihidril
4.
Senyawa amin
KONJUGASI SULFAT
Katalisator : Sulfotransferase
Bentuk
: sitisolik
Organ
: hati, ren, usus
Koenzim
: Paps <3-fosfoadenosin-5-fosfosulfat>
Pentransfer : fenol, amin alkohol aromatik
Proses biotransformasi
terutama dilakukan
oleh organ HATI
Organ-organ lain ginjal, paruparu, kulit
EKSKRESI
Zat toksik dikeluarkan dari tubuh lewat organorgan EKSKRESI
Ginjal
lewat urine
Contoh : obat-obatan, basa organik
Hati
lewat faeces
Contoh : logam-logam berat, dietil stilbesterol
Paru-paru
bentuk gas
Contoh
: CO, bahan-bahan pelarut yang
mudah menguap
Rambut
Contoh : Hg dan As
Efek akut
Etanol
Mabuk,
koma
Arsen
Gangguan
kejang otot
CCL4
Degenerasi hati
Kronis
EFEK BIOLOGIS
Efek Biologis
Efek Ringan
Perubahan
Perubahan
Perubahan
Perubahan
berat badan
nafsu makan
aktivitas
enzim
Efek parah
a)
Efek
sel
pada
elemen
Iritasi
hidung, tenggorokan dll
Sensitasi
paru-paru
Contoh : penyakit pneumokoniosis
debu
Mekanismenya :
Debu
difagositosis makrofag
A.l
alveoli
paru-paru,
tetapi
makrofag
mengalami lisis, enzim lizosom keluar dari sel
debu tertimbun di paru-paru
fibrosis
paru-paru rusak
penderita sesak napas
tetapi belum menyebabkan kematian seketika
Kronis
kanker paru-paru
b)
Enzim
katalisator biologis dalam proses
biokimia tubuh
Tanpa enzim
tidak dapat terjadi reaksi dalam
tubuh organisme
Banyak zat toksik yang bekerja mengganggu kerja
enzim baik secara langsung maupun tidak langsung
Contoh :
Gangguan enzim ACHE oleh organofosfat
Gangguan enzim sitokrom oksidase oleh CO dan
HCN
Gangguan enzim Delta Amino Levulinat dan Fe
Haem Sintetase oleh Pb
c)
Akan terjadi
MUTAN
bila terjadi mutasi pada sel genetik
KANKER
bila terjadi mutasi pada sel tubuh
<somatis>
TERATOGENESIS bila terjadi mutasi pada sel embrio
dalam masa perkembangan
KARSINOGENESIS
mutasi pada sel tubuh
Sel
sudah berbeda dari sel induknya
sulit
dikendalikan
Contoh :
Dioksin, Nitrosamin, macam-macam pewarna
Congo Red, Direct Yellow
Metanil yellow, Nigrosine (pewarna kertas, kulit dan
tekstil)
Auramin, Rhodamin (pewarna krupuk dan pisang)
d)
5.
1.
HEPATOTOKSISITAS
1.
2.
3.
4.
2.
a)
b)
NEUROTOKSISITAS
Senyawa DDT degenerasi sel syaraf
terjadi Dermielinisasi
Senyawa CS2 dan akrilamid
terjadi AKSONOPATI DISTAL, degenerasi
syaraf mulai dari ujung-ujung syaraf
urat
3.
PNEUMOTOKSISITAS
4.
HEMATOTOKSISITAS
5.
NEFROTOKSISITAS
A.
EFEK BERPULIH
B.
B.
1.
2.
C.
1.
2.
EFEK MORFOLOGIS
Berkaitan dengan bentuk luar dan mikroskopis
pada morfologi jaringan
Contoh : alkohol
nekrosis <jaringan
Hati>
Zat pewarna makanan
karsinogenik
neoplasia <jaringan tumor>,
sifat
ireversibel
berbahaya
EFEK FUNGSIONAL
Berupa perubahan berpulih pada fungsi organ
sasaran
C.
EFEK BIOKIMIAWI
Efek toksik tidak menyebabkan peubahan
tetapi menimbulkan gangguan pada proses
metabolisme
Contoh :
D.
1.
2.
EFEK SISTEMIK
3.