Profesi :
- Penguji K3
- Ahli Higiene Industri Muda
- Asesor Kompetensi bidang K3
- Anggota Asosiasi Hiperkes dan KK Indonesia
- Email : emi.nuragustin@gmail.com
- HP : 085641283865
HIPERKES
Higiene Perusahaan
(Teknis => Ahli K3)
Kesehatan Kerja
(Tenaga Medis =>
Dokter/ Paramedis
Perusahaan)
TUJUAN
Faktor Fisika adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas
tenaga Kerja yang bersifat fisika, disebabkan oleh penggunaan mesin,
peralatan, bahan dan kondisi lingkungan di sekitar tempat Kerja yang
dapat menyebabkan gangguan dan penyakit akibat kerja pada Tenaga
Kerja, meliputi Pencahayaan, Iklim Kerja, Kebisingan, Getaran, radiasi
gelombang mikro, Radiasi Ultra Ungu (Ultra Violet), radiasi Medan
Magnet Statis, dan tekanan udara.
PRINSIP DASAR PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA
Penilaian
Melakukan pengukuran tingkat pemaparan faktor bahaya
di lingkungan kerja membandingkan dengan standar
yang berlaku mengevaluasi risiko
Pengendalian
Mengendalikan bahaya pada batas aman
LATAR BELAKANG
Intensitas
pencahayaan
• Tujuan : meningkatkan
• Pencahayaan diatur efisiensi kerja, mengurangi
sedemikian risiko kecelakaan,
disesuaikan kebutuhan meningkatkan produktifitas
dan jenis pekerjaan dan memperbaiki
housekeeping.
Istilah / Terminologi
Lumen
Level illuminasi
Luminance (kecerahan)
Reflectance
Luminaire
Lampu
Sumber cahaya
Daya pantul
Ketajaman penglihatan
Standar Pencahayaan
Sesuai Permenakertrans No.5 Tahun 2018
Intensitas
No Keterangan
(Lux)
1 Penerangan darurat 5
2 Halaman dan jalan 20
3 Pekerjaan membedakan barang kasar 50
(bhn kasar, arang/abu, tanah/batu, gang/tangga dan gudang)
4 Pekerjaan membedakan barang-barang kecil scr sepintas lalu 100
(semi finished, penggilingan padi, kamar mesin uap, alat angkut, ruang penerimaan,
toilet dll)
8 Pekerjaan membedakan barang-barang yang sangat halus dg kontras yg sgt krg utk 1000
waktu lama
Jenis – jenis Pencahayaan
• Pencahayaan
1 Alami
• Pencahayaan
2 Buatan
Pengaruh pencahayaan yang buruk
Kelelahan mental.
Kesilauan
SILAU
Mutlak Adaptif
Pengaruh pencahayaan yang baik
Memperbaiki housekeeping
Tajam
Visual
Peka
kontras
Kecepatan
persepsi
KEBUTUHAN PENCAHAYAAN TERGANTUNG DARI :
UKURAN OBJEK
DERAJAT KONTRAS
LAMANYA MELIHAT
DAYA PANTUL DARI MATERIAL UMUM
PERSIAPAN
PENENTUAN TITIK
PENGUKURAN
PERSYARATAN
PENGUKURAN
PELAKSANAAN
PENGUKURAN
PERSIAPAN
30500mm.
3450mm.
obyek kerja,
peralatan atau mesin dan proses produksi serta
21835mm.
6238.7 mm. x 3900.0 mm.
Area Kerja
Utama
Lembar denah pengukuran intensitas pencahayaan
1. Nama perusahaan : ...............................................................................
2. Alamat : ...............................................................................
3. Jenis perusahaan : ...............................................................................
4. Jumlah tenaga kerja : ...............................................................................
5. Jenis aktivitas/Unit kerja/ruang kerja : ...............................................................................
6. Jenis lampu : ................................................................................
7. Jenis pencahayaan : Alami/Buatan/Campuran
8. Tanggal dan waktu pengukuran : ................................................................................
Petugas
(.............)
Lembar denah pengukuran intensitas pencahayaan umum/setempat
1. Nama perusahaan : .............................................................................................
....
2. Unit kerja : .............................................................................................
...
3. Alamat : .............................................................................................
....
................................................................................................
..
4. Tanggal pengukuran : .............................................................................................
....
Denah
5. Nama Alat pengukuran pencahayaan setempat
: .............................................................................................
Hasil Pengukuran ... Keterangan
6. Jenis pengukuran (Lux) (dapat diisi
: .............................................................................................
Lokasi/Titik .... Rata-rata dengan kondisi
7. Waktu pengukuran lampu, cuaca,
: .............................................................................................
I II III ... jendela dll)
Petugas
(.............)
Contoh
Hasil Pengukuran
Pengukuran di bagian cutting pabrik pembuatan alas
sepatu
di PT. XXX
Kesimpulan :
Hasil
Bagian/ pengukuran Bagin cutting termasuk dalam kategori pekerjaan dimana
No Lokasi (lux) Keterangan
pekerjaan tersebut membutuhkan ketelitian dengan membedakan
1 Titik 1 415 sumber cahaya barang-barang kecil dan halus => standarnya 300 lux.
2 Titik 2 425 lampu neon 2 buah
3 Titik 3 390 dengan posisi
Dari Hasil Pengujian dapat disimpulkan
4 Titik 4 375 berjajar bahwa bagian cutting sudah memenuhi
5 Titik 5 312 warna dinding putih syarat yang sudah ditentukan.
Perhitungan
Pengukuran Nilai
pada
kalibrasi
Lokasi
alat = 0,1
No. Pengujian Hasil Pengukuran Intensitas Penerangan (lux) Range Rerata Standart
Teknis
Memperbesar ukuran obyek
Memperbesar intensitas penerangan (menambah armatur
lampu, daya lampu dsb)
Menambah waktu yang diperlukan untuk melihat obyek.
Bila menggunakan penerangan alami, harus diperhatikan agar
jalan masuknya sinar tidak terhalang.
Administratif
Untuk pekerjaan malam atau yang membutuhkan ketelitian
tinggi, memperkerjakan tenaga kerja yang berusia relatif masih
muda dan tidak menggunakan kacamata adalah lebih baik.
Menjaga kebersihan dinding, langit-langit, lampu dan
perangkatnya penting untuk diperhatikan.
IKLIM KERJA /
TEKANAN PANAS
• Pengaruh lingkungan kerja • Perpindahan panas tersebut
panas terhadap tenaga kerja berlangsung secara konveksi,
berlaku teori fisika yang dikenal
konduksi dan radiasi. Beban
dengan perpindahan panas
(heat transfer) dan panas yang diterima akan
keseimbangan panas dilepaskan melalui proses
(heat balance). evaporasi untuk menghindari
timbulnya akumulasi panas.
Iklim Kerja/
Tekanan
• Apabila ada dua benda yang
panas
• Pertukaran panas antara
mempunyai perbedaan suhu, tubuh dengan lingkungan,
maka benda yang bersuhu dapat ditunjukan pada
lebih tinggi akan melepaskan
persamaan sebagai berikut :
panas dan yang bersuhu lebih
rendah akan menerima panas M + K + C + R + E = 0
Jenis Industri yang memiliki tekanan panas
Out In
• pertanian, • pengecoran logam,
• konstruksi, • industri
• pertambangan terbuka plastik/logam/gelas/karet/ker
• eksplorasi minyak amik, peralatan listrik
• perikanan • pembuatan makanan, dsb.
• perbaikan jalan, dsb.
Sumber panas
Proses produksi
Bahan/material
berasal dari mesin
Manusia/ kerja
Pencahayaan
otot
Istilah / Terminologi
Suhu kering
Suhu bola
Tekanan panas
Panas konduksi
Panas konveksi
Panas Metabolisme
NAB Iklim Kerja (1)
Sesuai Permenakertrans No.5 tahun 2018
NAB Iklim Kerja (2)
Sesuai Permenakertrans No.5 tahun 2018
NAB Iklim Kerja (2)
Sesuai Permenakertrans No.5 tahun 2018
NAB Iklim Kerja (2)
Sesuai Permenakertrans No.5 tahun 2018
NAB Iklim Kerja (2)
Sesuai Permenakertrans No.5 tahun 2018
Rumus ISBB PARAMETER ALAT
ISBB = 0,7 Suhu Basah Alami + 0,2 Suhu Bola + 0,1 Suhu Kering
Alat ukur
No. Bagian / Lokasi SK (oC) SB (oC) SG (oC) ISBB (oC) Kecpt. Angin Ket
(Cuaca,
kelemb
aban)
Semarang,...........2020
Petugas
( …………………. )
Cara menghitung ISBB manual
No Suhu Basah (oC) = Tbs Suhu Kering (oC) = Tks Suhu Globe (oC) = Tgs ISBB
Lokasi
. Pembaca Rata- Pembaca Rata- Pembaca Rata-
an Koreksi Rata an Koreksi Rata an Koreksi Rata (oC)
1 Bagian Packing I. 23,5 23,2 23,2 30,9 30,7 30,7 33,4 32,9 32,9 26,1
Pabrik Pembuatan II. 23,5 23,2 30,9 30,7 33,4 32,9
Interpretasi :
Hasil pengujian iklim kerja dibagian packing masih
dibawah NAB
PENGENDALIAN TEKANAN PANAS
Teknis
Ventilasi umum ( dilution ventilation )
Pengadaan langit-langit ( bahan alumunium )
Penghijauan disekitar area pabrik
Pemberian AC, kipas angin dalam atau exhaust fan.
Bagi Pekerja
Pakaian tahan panas ( diarea tertentu, seperti asbes )
Aklimatisasi.
Penyediaan air minum diarea tertentu apabila diperlukan bisa
dicampur dengan tablet garam.
Menggunakan pakaian mudah menyerap keringat ( katun )
Pemeriksaan kesehatan secara berkala (jantung, ginjal,dll)
EFEK PENYAKIT
KARENA TEKANAN PANAS
Heat Rash (miliaria) = obstruksi kel. Keringat; papel kecil kemerahan di kulit
Heat stroke
Suhu > 41 oC
Heat cramps
Kejang otot,
lemah, pingsan Heat exhaustion
Lemas, pusing, pingsan Cuaca panas, suhu
( heat syncope) normal, tek. Drh turun
denyut nadi cepat
K3 Perlu, Penting, Prioritas