Gas beracun
a. Aspiksian sederhana (N2, argon, helium): Sesak nafas,
3 kekurangan oksigen
b. Aspiksian kimia asam cyanide (HCN), Asam Sulfat (H2SO4)
c. Karbonmonoksida (CO), Notrogen Oksida (NOx): Pusing,
sesak nafas, kejang, pingsan
Karsinogenik
a. Benzene: Leukemia
b. Asbes: Paru-paru
4 c. Bensidin: Kandungkencing
d. Krom: Paru-paru
e. Naftilamin: Paru-paru
f. Vinil klorida: Hati, paru-paru, syaraf pusat, darah
Pestisida
a. Organoklorin: Pusing, kejang, hilang
5 b. Organophosphat: Kesadaran
c. Karbamat: kematian
d. Arsenik
Bahan kimia umum yang sering menimbulkan keracunan
Golongan gas, yaitu Nitrogen (N2), Metana (CH4), Karbon Monoksida (CO), Hidrogen
Sianida (HCN), Hidrogen Sulfida (H2S), Nikel Karbonil (Ni(CO)4), Sulfur
Dioksida(SO2), Klor (Cl2), Nitrogen Oksida (N2O; NO; NO2), Fosgen (COCl2), Arsin
(AsH3), Stibin (SbH3).
Golongan metalloid/logam, yaitu timbal (Pb), Posfor (P), air raksa (Hg), Arsen (As),
Krom (Cr), Kadmium (Cd), nikel (Ni), Platina (Pt), Seng (Zn).
Pengaruh efek racun terhadap badan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Sifat fisik bahan kimia, yang dapat berwujud gas, uap (gas dari bentuk padat/cair), debu (partikel
padat), kabut (cairan halus di udara), fume (kondensasi partikel padat),awan (partikel cair
kondensasi dari fase gas), asap (partikel zat karbon).
3. Lamanya pemaparan.
4. Sifat kimia zat racun: jenis persenyawaan; kelarutan dalam jaringan tubuh, jenis pelarut.
5. Rute (jalan masuk ke badan), yang bisa melalui pernapasan, pencernaan, kulit serta selaput lendir.
6. Faktor-faktor pekerja, seperti umur, jenis kelamin, derajat kesehatan tubuh, daya
tahan/toleransi, habituasi/kebiasaan, nutrisi, tingkat kelemahan tubuh, factor generik.
PROSES FISIOLOGI
Bahan kimia yang masuk ke badan dapat mempengaruhi fungsi tubuh manusia sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan kesehatan atau keracunan, bahkan dapat menimbulkan kematian.
1. Penyebaran racun ke dalam tubuh: Racun masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir, misal pada
jalan pencernaan, pernapasan atau mata. Kemudian melalui peredaran darah akhirnya dapat masuk ke organ-
organ tubuh secara sistematik. Organ-organ tubuh yang biasanya terkena racun adalah paru-paru, hati
(hepar), susunan saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), sumsum tulang, ginjal, kulit, susunan saraf
tepi, dan darah. Efek racun pada tubuh juga akan memberikan efek lokal seperti iritasi, reaksi alergi,
dermatitis, ulkus, jerawat, dan gejala lain. Gejala-gejala keracunan sistematik juga tergantung pada organ tubuh
yang terkena.
2. Fungsi detoksikasi hati (hepar): Racun yang masuk ke tubuh akan mengalami proses detoksikasi (dinetralisasi)
di dalam hati oleh fungsi hati (hepar). Senyawa racun ini akan diubah menjadi senyawa lain yang sifatnya tidak
lagi beracun terhadap tubuh. Jika jumlah racun yang masuk ke dalam tubuh relatif kecil/sedikit dan fungsi
detoksikasi hati (hepar) baik, dalam tubuh kita tidak akan terjadi gejala keracunan. Namun apabila racun yang
masuk jumlahnya besar, fungsi detoksikasi hati (hepar) akan mengalami kerusakan
Gejala-gejala Keracunan
2. Gejala spesifik: Sesak nafas, muntah, sakit perut, diare, kejang-kejang, kram perut,
gangguan mental, kelumpuhan, gangguan penglihatan, air liur berlebihan, nyeri otot,
koma, pingsan, dan sebagainya.
Klasifikasi dan Karakteristik Toksikan (Bahan Toksik)
b. Ukuran pencemar bentuk, dan densitas, serta komposisi kimiawi dan fisika sangat erat
hubungannya dengan wujud. Hal ini akan memberikan petunjuk mudah tidaknya sesuatu
pencemar memasuki tubuh host dan cepat tidaknya menimbulkan efek
dansampai seberapa jauh efeknya. Padatan halus dengan sifat-sifat tersebut dapat
berbentuk sangat aerodinamis, sehingga mudah masuk ke dalam paru-paru, sekalipun
ukurannya sangat relatif besar.
3. Klasifikasi atas dasar sifat kimia-fisika
Klasifikasi ini sering digunakan untuk bahan beracun (B3), dan pengelompokan
xenobiotik tersebut adalah sebagai B3 yang:
a. Korosif
b. Radioaktif
c. Evaporatif
d. Eksplosif
e. Reaktif; semua ini menghendaki penanganan, transportasi, dan pembuangan yang berbeda, karena
bahaya yang mungkin ditimbulkan akan berbeda.