Anda di halaman 1dari 42

TOKSIKOLOGI INDUSTRI

1
PENGERTIAN
• TOKSIKOLOGI :
Ilmu tentang racun dan efeknya terhadap manusia, cara
mendeteksi dan zat penawar/antidotumnya

- TOKSIKOLOGI INDUSTRI
Ilmu tentang bahan-bahan kimia beracun dan pengaruhnya
terhadap tubuh pekerja oleh pemaparan bahan tersebut
yang dipergunakan dalam industri

2
PENGERTIAN
• RACUN (TOKSIN)
Bahan/senyawa yang dalam jumlah relatif sedikit dapat
membahayakan kesehatan manusia.

• TOKSISITAS
Kemampuan suatu zat untuk menimbulkan keracunan pada
makhluk hidup.

3
PENGERTIAN
• LD-50 (LETHAL DOSE 50)
Dosis (mg/kg) berat zat yang dapat menyebabkan kematian pada 50%
binatang percobaan

• LC-50 (LETHAL KONCENTRATION 50)


Kadar/konsentrasi bahan kimia (ppm) yang dapat menyebabkan kematian
pada 50% binatang percobaan

4
PENGERTIAN
• NILAI AMBANG BATAS (NAB)
= Threshold Limit Values (TLV)
Kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang merupakan pedoman pengendalian
agar pekerja masih dapat menghadapinya, diharapkan tidak mengakibatkan
penyakit atau gangguan kesehatan atau kenikmatan kerja dalam pekerjaan sehari-
hari untuk waktu tidak boleh lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu

• STEL (Short term exposure limit)


– maks 15 menit, 3 kali sehari

• Ceilling Limit (KTD)


– kadar tertinggi tidak diperkenankan

5
CARA MASUK BAHAN KIMIA KE DALAM TUBUH

• Zat kimia masuk ke dalam tubuh dapat melalui saluran


pernafasan, saluran pencernaan dan kulit/mukosa.
• Dalam toksikologi industri, inhalasi merupakan cara
masuknya zat-zat kimia ke dalam tubuh yang paling
penting. Berikutnya adalah melalui kontak dengan kulit.
• Absorbsi zat-zat kimia melalui saluran pencernaan
berhubungan dengan kebiasaan menelan dahak, makan
tanpa sendok atau merokok di tempat kerja.

6
CARA PEMAJANAN
• Kulit : pelarut organic, arsenic, achrilics, epoxy resin, nickel,
nitrogliserin
• Paru2 : asbestos, silika, debu kapas, cadmium, emisi disel, khlorin,
amonia
• Saluran Pencernaan : Pb, welding fume, nitrosamin, asbestos.
• Dalam sirkulasi darah : karbon monoksida, vinil chloride, triklor etilen,
phospor

7
Pengeluaran Bahan Kimia

• Paru-paru
• Kulit
• Liver/feces : karbon tetra khlorida, phosphor, vinil khloride, triklor
etilen
• Ginjal/saluran kemih : benzidine, beta naphtilamin, merkuri

8
DAYA RACUN BAHAN KIMIA
Terbgantung pada :
• Bentuk fisik
• Daya larut bahan
• Jenis persenyawaan
• Konsentrasi
• Lama pemajanan

9
Bentuk Fisik

• Bahan kimia dapat berbentuk gas, uap, debu, fume, asap,


mist/kabut, fog.
• Timah hitam (Pb) dalam bentuk fume bersifat lebih
toksik dari bentuk debunya karena ukuran fumes sangat
kecil (1 um).

10
Bentuk Fisik
Gas:
moekul gas yang dapat bercampur homogen dengan udara karena
mampu berdifusi ke segala arah (CO, CO2, NH3)

Uap:
bentuk gas suatu bahan yang dalam keadaan normal benbentuk
cair atau padat cont: uap pelarut organik aseton, kloroform

Asap:
karbon atau jelaga hasil pembakaran yang berdiameter < 0.1 mikron

11
Bentuk Fisik
Fumes:
partikel logam halus yang berdiameter < 1 mikron cont fume dari logam
Pb atau Zn

Kabut:
tetesan halus suatu cairan yang terdispersi di udara dengan stabil cont.
kabut asam sulfat pekat

Debu:
partikel halus zat padat ukuran 0.1 – 25 mikron

12
Daya larut (dalam air atau lemak)
• Gas yang sangat mudah larut dalam air (amonia dan
sulfur dioksida) menyebabkan iritasi pada mukosa
saluran pernafasan atas.

• Gas-gas yang tidak mudah larut dalam air (nitrogen


dioksid, ozon dan fosgen) dapat dengan mudah
mencapai saluran pernafasan bagian bawah/alveoli.

• Gas-gas yang daya larutnya dalam air tergolong sedang


(klor, fluor) menyebabkan iritasi pada saluran
pernafasan bagian atas dan bawah.

13
Jenis persenyawaan,

Efek bahaya tergantung persenyawaanya:

• Merkuri anorganik (elemental merkuri) menimbulkan


perubahan perilaku

• Merkuri organik lebih sering menimbulkan kelainan syaraf


tepi (pheripheral neuropathy)

14
Konsentrasi bahan kimia

• Makin tinggi konsentrasinya daya racun makin meningkat


• konsentrasi rendah dalam jangka lama (terus menerus) berefek
kronik

15
Lama pemajanan

Lama pemajanan terhadap tubuh manusia sangat


mempengaruhi jumlah bahan kimia beracun masuk ke
dalam tubuh.

16
Kerentanan individu

• Status Gizi
• Status kesehatan
• Kebiasaan merokok /minum alkohol/ obat-obatan
• Faktor genetik

17
DAYA RACUN BAHAN KIMIA (TOKSISITAS)
• Suatu zat dikatakan sangat beracun bila zat tersebut dapat diserap
oleh tubuh dengan cepat tetapi metabolisme dan ekskresinya
terjadi secara lambat sehingga zat tersebut akan menyebabkan
perubahan dalam tubuh.
• Keadaan ini dapat menyebabkan perubahan jaringan yang
permanen atau kematian.

18
TINGKAT TOKSISITAS
1. Toksisitas rendah
menyebabkan perubahan biologis pada jaringan yang bersifat reversible
2. Toksisitasnya sedang
menyebabkan perubahan biologis pada jaringan yang sifatnya reversible
atau irreversible dengan perubahan jaringan yang tidak begitu serius
3. Toksisitasnya tinggi
pada kadar yang rendah dapat menyebabkan kematian atau cacat fisik yang
serius.

19
Toksisitas Berdasarkan LD50
• Tingkat I (Super toxic)
– dosis : Kurang dari 1 mg/kg
• Tingkat II (Extremely toxic)
– dosis : 1 – 5 mg/kg
• Tingkat III (Highly toxic)
– dosis : 5 - 50 mg/kg
• Tingkat IV (Moderately toxic)
– dosis : 50 - 500 mg/kg
• Tingkat V (Sligtly toxic)
– dosis : 500 - 5000 mg/kg
• Tingkat VI (Practicaly non toxic)
– dosis :5.000 - 15.000 mg/kg

20
Efek Bahan Kimia
• Efek lokal
– Iritasi & sensitisasi
– Korosi

• Efek sistemik
– Asphiksia
– Anestesia dan narkosis
– Karsinogen
– Mutagen
– Teratogen

21
Keracunan
• Jenis Racun :
– Racun biologis
– Racun bakteri
– Racun tumbuhan
– Racun kimia
• Pestisida : org. Ph, org Cl, carbamat, arsenic
• Gas : Co, Nitrogen, Methan, So2
• Logam berat : Pb, Phospor, mercuri, arsen
• Organik solvent : benzen, anilin, acrylanic

22
Cara Masuk Racun

• Sal. Pernafasan
• Sal. Pencernaan
• Kulit & Selaput Lendir

23
GEJALA-GEJALA KERACUNAN.

• Gejala non spesifik :


– pusing, mual, muntah, gemetar, lemah badan, pandangan kunang-
kunang, sukar tidur, nafsu makan berkurang, sukar berkonsentrasi,
pikiran, dsb.

• Gejala spesifik
– Tergantung jenis racun dan organ yang terkena

24
Efek Bahan Kimia
 Iritasi
 Korosi
 Alergi
 Kekurangan oksigen (asfiksia)
 Keracunan sistemik
 Karsinogenik
 Teratogenik
 Mutagenik
 Pneumokoniasis
 Efek bius (narkose)

25
Iritasi
1. Pada saluran napas atas :
aldehida, debu alkali dan mist, amonia, asam kromat, asam
hidroklorida, hidrogen florida, sulfur dioksida, sulfur trioksida.
2. Pada saluran napas dan jaringan paru :
bromin, klorin, oksida klorin, sianogen, bromida, klorid, dimetil
sulfat, dietil sulfat, florin, jodin, ozon, sulfur klorida, trifosfor dan
pentoklorida.
3. Pada jalan napas terminal / alveoli :
Ozon, arsen triklorida, nitrogen dioksida, nitrogen tetraoksida dan
fosgen.

26
Korosi :
• luka bakar pada kulit/selaput lendir :

– Padat : KOH, NAOH, CaO, Ca (OH)2, Fenol

– Cair : H2SO4, HCL,HNO3, As Format, As Asetat,


As Oksalat

27
Asfiksian : menggangu oksidasi jaringan

• Asfiksiansederhana (simple sphyxiants) :
karbon dioksida, ethana, helium, hidrogen, metan, nitrogen
oksida, Argon
• Asfiksian kimia (chemical Asphyxiants) :
karbon monoksida, sianogen, hidrogen ianida, nitril, anilin,
toluidin, nitrobenzen, hidrogen sulfida.

28
Anestesi dan Narkosis
• efek : ngantuk, pingsan, koma, kejang dan kematian
– Khlorinated Hidrokarbon : methilen khloride,
trikhlor ethilen, khlor etilen
– Alkohol : methanol, ethanol, btanol

29
karsinogen

• penyebab kanker
• Contoh : asbes, benzene, nitrosamine, emisi oven, vinil
chloride, benzidine, khromium, arsen, uap ter batubara

30
Mutagen
• menyebabkan perubahan pada sel sperma dan sel telur
– menjadi kanker
– cacat lahir
• contoh : ozon, radon dan zat radio aktif lain

31
Teratogen
• Menyebakan perubahan pada janin dalam kandungan
• Menyebabkan cacat lahir
• Contoh : nikotin, alkohol dan zat radio aktif

32
Penyebaran racun dalam tubuh
• Untuk mengetahui program penanggulangan masalah yang
ada di dalam proses industri, maka harus diketahui tentang :
– Jalan masuk (port de’entry)
– distribusi,
– aksi,
– metabolisme, akumulasi dan eliminasi
dari bahan kimia yang dipergunakan

33
Bahan Kimia setelah masuk ke dalam
tubuh
• Gas dan vapour secara fisik larut dalam plasma.
• Beberapa gas larut dan terikat dalam hemoglobin atau
eritrosit.
• Transportasi elektrolit dalam bentuk ion di plasma.
• Membentuk senyawa kompleks dengan asam organik dari
plasma.
• Hidrolisa dari senyawa toksik membentuk koloid dalam
darah.

34
Setelah mengalami transportasi dalam
aliran darah
• Bahan toksik kontak dengan sel-sel dari organ tubuh
– paru-paru,
– hati,
– susunan syaraf pusat/tepi,
– sumsum tulang,
– ginjal,
– kulit, darah, dll.

35
Bahan-bahan racun mudah larut dalam
lemak
• Organ-organ tubuh yang banyak dimasuki racun berkadar
lemak tinggi
– jaringan otak,
– Jaringan bawah kulit
– sumsum tulang dan sumsung tulang belakang
• Terjadi timbunan racun secara kronik (pelan-pelan).

36
CARA KERJA RACUN
• Mempengaruhi kerja enzim/hormon.
• Masuk bereaksi ke dalam sel, sehingga
mempengaruhi/menghambat kerja sel.
• Merusak jaringan sel sehingga timbul histamin dan serotinin.
– Ini akan menimbulkan reaksi allergi,
• Dapat terjadi reaksi oksidasi terhadap racun, sehingga
menghasilkan senyawa baru yang lebih beracun.

37
FUNGSI DETOKSIKASI JARINGAN
• Di dalam tubuh racun mengalami proses detoksikasi di dalam hati oleh
fungsi hati. diubah menjadi senyawa lain yang sifatnya tidak/kurang
beracun
– Jika jumlah racun yang masuk ke dalam tubuh relatif sedikit dan
fungsi detoksikasi dari hati berjalan baik, maka tubuh tidak akan
terjadi gejala-gejala keracunan.
– Apabila sebaliknya, maka tubuh kita akan terjadi keracunan, dan
hati akan mengalami kerusakan.
• Fungsi detoksikasi hati dapat dilakukan secara; reaksi oksidasi, reaksi
reduksi, reaksi hydrolisa, reaksi synthesis/conjugasi/methylisasi.

38
PENGELUARAN RACUN DARI TUBUH

• Racun yang masuk ke dalam badan dapat dikeluarkan dari badan


dan dapat juga ditimbun dalam badan.
– Timbunan dalam badan biasanya terdapat pada jaringan-
jaringan yang berkadar lemak tinggi dan ini akan
memberikan efek keracunan kronik.

39
PENGARUH BAHAN KIMIA YANG ADA DI UDARA.

• Bentuk partikel-partikel, menyebabkan :


– Perangsangan; kapas, sabun, bubuk, kertas.
– Toksik (beracun); Pb, As, Mn, dan lain-lain.
– Fibrosis paru2; debu kwarsa, asbes.
– Allergi; tepungsari, kapas, wool, bulu kucing.
– Menimbulkan demam; fume/uap logam Zn.
– Inert (tidak menimbulkan reaksi jaringan hanya
mengganggu kenyamanan kerja); kayu, aliminium, kapur,
dan lain-lain.

40
Bentuk gas/uap menyebabkan :

• Perangsangan (iritasi); NH3, HCl3, H2S, dan lain-lain.

• Aspiksian (sesak nafas); metan, N2, CO2, Helium, dan lain-lain.


• Toksik ; senyawa organik/anorganik,
• Merusak jaringan tubuh.
• Anestesi; trichloretilen.
• Merusak alat-alat dalam; CCl4.
• Merusak susunan darah; benzena.
• Merusak susunan syarat; paration, dsb.

41
MONITORING BIOLOGIK
• Untuk mengetahui/ memastikan adanya keracunan, baik sudah
ada gejala keracunan maupun belum
• Biological Monitoring ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan
secara periodik dari : urin, faeces, darah, kuku.

42

Anda mungkin juga menyukai