Anda di halaman 1dari 46

HUBUNGAN

1
TOKSIKOLOGI INDUSTRI
& K3
Ashar Abilowo, SST.,M.Kes
Bahan kimia merupakan
permasalahan besar bagi
keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja

• Toksikologi industri
sebagai cabang dari
ilmu K3
2
 jangka pendek
 jangka panjang
 derajat bahaya bhn kimia
tergantung :
 sifat fisika
 toksisitas
 bagaimana penggunaan
 lingkungan
3
 Akut :
 waktu singkat
 dosis tinggi
 efek terasa
langsung
 kronis :
 waktu kontak lama
 dosis rendah
 efek terasa pada waktu yg
lama 4
 Lokal (bahan korosif, iritatif) -
sistemik

 revesibel (efek hilang jk pajanan


dihentikan) - irreversible

 efek langsung (segera tjd stlah pajanan) - efek


yg tertunda
5
 Chemical toxicant : bahan
kimia
 biological toxicant :
 bacterial toxicant
 botanical toxicant

6
 Hubungan dosis respons :
o Lethal dose (LD)
o Effective dose (ED)
o Toxic Dose (TD)
 Tingkat racun : LD 50

( dosis menyebabkan 5 0 %
hewan percobaan mati) dlm
mg/kg.BB
7
 Tingkatan toxic ditentukan oleh
LD 50
tingkat LD 50
 amat sangat beracun ≤ 1
 sangat beracun 1 - 50
 beracun 51 - 500
 agak beracun 501 - 5000
 praktis tdk beracun 5001 –
 relatif tdk berbahaya 15.000
>
15.000

8
9
senyawa LD 50 (mg/kg.bb)
 Gliserol 25.200
 Etanol 10.300
 ethilen glikol 8.500
 Asam akrilat 2.600
 hidroquinon 320
 nikotin 1
 dioxin 0,001
 botulinus toxin 0,000
01 10
11
Sifat fisika – kimia bhn : jenis, komposisi,
wujud, sifat fisika, kemurnian, kestabilan &
reaktivitas bahan
 kondisi kontak badan : konsentrasi,
kuantitas, tipe kontak, lama kontak
 keadaan personil : gen, imun, nutrisi,
hormonal, umur, jenis kelamin, kesehatan
 kondisi lingkungan : bagamana bahan
kimia terbawa, adanya bahan kimia lain

12
Absorbsi distribusi

eliminasi toksik organ


target

ekskresi
13
 Paru -
paru
 liver
 ginjal
 SSP
 kulit
 darah
14
 pengaruh pada darah :
 hypoxia :
o C O – HbCO (200 kali
HbO)
o nitrit, nitrat, amino aromatis

cytotoxic hypoxia : intervensi
pd metabolisme
o CN- , HS-
 blood disorder
15
16

hepar : organ pertama penerima
bahan terabsorpsi
 sensitif thd bhn kimia terabsorpsi
 bbrp logam berat merupkan racun
bagi hepar
Karbon tetraklorida Aflatoksin
Dimetil nitrosamin Vinilklorida
Etil alkohol Trinitro Arsen
toluen Nitrobenzen Toluen diamin
Tetrakloretilen Trikloretilen
Trikloretan PCB3
Selenium
17
18
 ginjal : sgb penyaring
 bhn toxic b g ginjal :
 logam berat : Cd, Hg, Pb, As, Cr
solven organik : karbon tetrachlorida,
khloroform

19
 bhn pengacau & perangsang sistem
syaraf :
 blocking agent : botulinum toxin
 depolarizing agent : DDT
 stimulan : kafein
 anoxia – sel syaraf rusak :
 kekurangan oksigen
 laju aliran darah menurun
 oksigen blocking : CN‾ , HS‾ ,
dinitrofenol
20
21
 bahan kimia penyebab iritasi, alergi
kulit
 penyebab iritasi :
o bekerja dlm kondisi basah/berair
o bhn pencuci : sabun, solven, deterjen
o basa & asam
o minyak
o pengoksidasi
o bhn pereduksi
22
 akibat bhn kimia & debu
 pneumoconiosis
osilikosis, asbestosis, akibat debu batu
bara
 reactive airway disease
o asma : debu kayu
 allergic alveolitis

23
 Bbrp bhn kimia mrpkan karsinogenik,
spt asbestos, benzene, krom, nikel, vinyl
klorida
 kelas :
A : bhn kimia penyebab
kanker B: probably carcinogen
C. : possibly carcinogen
D. : tidak menyebabkan kanker
24
 bhn kimia penyebab perubahan
genetik
 bbrp bhn kimia :
 logam berat
 pestisida dan halogen
 solven organik

25
 Survai Pendahuluan mengenal/mengidentifikasi
bahan kimia yg terdpt di industri dan merencanakan
program evaluasi risiko bahaya serta tindak lanjutnya.
 Sebagai ceklis yg mencakup pendataan ttg :
 nama bahan baku dan bahan sampingan,
 identifikasi penggunaannya
 sampingannya
 jenis bahan yg diperkirakan beracun
 jumlah pekerja yg terpajan
 cara pengendaliannya , dsb.

26
Pengenalan bahan-bahan kimia
Mengenal proses produksi
mempelajari alur proses mulai dr tahap awal sd akhir,
sumber bhn kimia dan keluhan kesehatan oleh pekerja serta
mengidentifikasi lingkungan kerja,

Mempelajari MSDS (Material Safety Data Sheet)


Lembar Data Bahan Kimia : s/ dokumen teknik yg
memberikan informasi ttg komposisi, karakteristik, bahan
fisik & potensi bahaya kesehatan, cara penanganan dan
penyimpanan bahan yg aman, tindakan pertolongan pertama
& prosedur khusus lainnya, label pada kemasan bahan kimia
di tempat kerja.

27
28
Klasifikasi toksisitas sangat bervariasi, misalnya
berdasarkan sifat fisik, pengaruh terhadap tubuh, lama
terjadinya pemajanan atau pada tingkat efek racunnya.
Menurut sifat fisiknya dikenal :

Gas : tidak berbentuk, mengisi ruangan pada suhu &


tekanan normal, tidak terlihat, tidak berbau
pada konsentrasi rendah, dan dapat berubah
menjadi cair/padat dengan perubahan suhu dan
tekanan.

29
Uap : bentuk gas dari zat yang dalam keadaan biasa
berujud cair atau padat, tidak kelihatan dan
berdifusi keseluruhan ruangan.
Debu : partikel zat padat yang terjadi oleh karena ke –
kuatan alami atau mekanis.
Kabut : titik cairan halus di udara yang terjadi akibat
kondensasi bentuk uap atau dari tingkat peme-
cahan zat cair atau menjadi tingkat dispersi,
melalui cara tertentu.
Fume : partikel zat padat yang terjadi oleh kondensasi
bentuk gas, biasanya setelah penguapan benda
padat yang dipijarkan.

30
Asap : partikel zat karbon < 0,5 mikron, sebagai
akibat pembakaran tidak sempurna bahan yang
mengandung karbon.
Awan : partikel cair sebagai hasil kondensasi fase gas
ukuran partikelnya antara 0,1 – 1 mikron.

31
bahan kimia di udara menurut sifatnya dibedakan:
Bahan bersifat partikel : debu, awan, fume,
kabut.
Bahan bersifat non partikel : gas, uap.

Terhadap tubuh bahan-bahan kimia tersebut digolongkan


dalam klasifikasi fisiologis sebagai berikut :
Bahan partikel yang bersifat : perangsang (kapas,
sabun, bubuk beras), toksik (Pb, As, Mn), fibrosis
(Kwarts, asbes), allergen (tepung sari, kapas),
menimbulkan demam (Fume, Zn O), inert
(Alumunium, kapas).

32
Bahan non partikel yang bersifat :
asfiksian (metan, helium),
perangsang (amoniak, Hcl, H2S),
Racun anorganik, organik (TEL, As, H3),
mudah menguap yang :
berefek anesthesi (Trichloroetilen),
merusak alat dalam (C C14),
merusak darah (Benzene), merusak saraf
(Parathion).

33
Suatu zat beracun dengan LD50 lebih kecil
menunjukkan bahwa zat tersebut relatif lebih
beracun, demikian pula sebaliknya.

Penetapan Occupational Exposure Limit (OEL)


atau Batas Pemajanan Kerja , mengacu pd prinsip
dasar dlm toksikologi yg mempertimbangkan
faktor dosis dan lama pemajanan serta keberadaan
bahan kimia di udara tempat kerja.

34
Oleh ACGIH (American Conference of Governmental
and Industrial Hygienist) dikembangkan konsep TLV
(Thershold Limit Value) atau Nilai Ambang Batas
(NAB) yang menunjukkan suatu kadar yang manusia
dapat menghadapinya secara fisiologik tanpa terganggu
kesehatannya.
Terdapat 3 (tiga) kategori NAB yang spesifik, yakni
:
NAB rata-rata selama jam kerja atau TLV-TWA (Threshold
Limit Value-Time Weighted Average) yakni kadar bahan
kimia diudara tempat kerja selama 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu yg hampir semua tenaga kerja dapat terpajan
berulang kali sehari-hari dalam melakukan pekerjaan tanpa
terganggu kesehatannya.
35
NAB batas pemajanan singkat atau TLV-STEL (Threshold
Limit Value-Short Term Exposure Limit) atau PSD
(Pemajanan Singkat yang Diperkenankan) yakni kadar bahan
kimia yg diperkenankan utk pemajanan ≤ 15 menit atau ≤ 4
kali pemajanan per hari. Interval antara dua periode
pemajanan tidak boleh < 60 menit.

NAB tertinggi atau TLV-C (Threshold Limit Ceiling) yakni


kadar tertinggi bahan kimia di udara tempat kerja yang tidak
boleh dilewati selama melakukan pekerjaan. Sering di sebut
juga sebagai KTD (Kadar Tertinggi yang Diperkenankan).

36
 standar utk perbandingan
 pedoman perencanaan proses produksi
& perencanaan teknologi pengendalian
 substitusi bahan yang kurang berbahaya
 membantu menentukan ganguan
kesehatan, timbulnya penyakit, hambatan
efisiensi kerja

37
Pada bahan kimia yang bersifat karsinogen terdapat
kategori sebagai berikut :
A–1 Terbukti karsinogen pada manusia (Confirmed
Human Carcinogen).
A–2 Diperkirakan karsinogen pada manusia
(Suspected Human Carcinogen).
A–3 Karsinogen terhadap binatang (Animal Carcino-
gen).
A–4 Tidak diklasifikasikan karsinogen thdp manusia
(Not Suspected as a Human Carcinogen).
A–5 Tidak diperkirakan karsinogen thdp manusia
(Not Suspected as a Human Carcinogen).

38
Disamping itu dikenal :

“ ( Biological Exposure Indices ) atau


BEI
Indeks Pemajanan Biologik”.
Yaitu standar pemajanan untuk menilai dampak pada
kesehatan pekerja.

39
PENGARUH BAHAN KIMIA PADA
MANUSIA

HUBUNGAN DOSIS DAN RESPON

Toksisitas suatu zat dan respon tubuh yang timbul


tergantung pada kuantitas zat tersebut yang
terkumpul pada organ tubuh.

Selanjutnya konsentrasi dalam organ tubuh


tergantung juga pada lama pemajanan sehingga dapat
diketahui pula adanya hubungan sebab akibat antara
dosis dan respon tubuh.

40
 An satu zat kimia dengan zat kimia lain dpt
menimbulkan interaksi/saling berpengaruh.
Efek yang terjadi :
 efek aditif : saling memperkuat
efek sinergis : pengaruh gabungan dari dua zat
kimia jauh lebih besar dari jumlah masing-
masing efek bahan kimia
 potensiasi
 efek antagonis

41
prinsip penerapnnya sesuai Higiene Perusahaan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja berupa
“Hierarchi of Control”, yakni :
 Eliminasi,
 Substitusi,
 Pengendalian teknis,
 Pengendalian administratif dan
 Alat Pelindung Diri.

42
pada pekerja dilakukan
 pengujian/pemantauan kesehatan,
 higiene perorangan,
 pengujian /pemantauan biomedik
disertai pelatihan tentang bahaya bahan
kimia.

43
 untuk mendeteksi kelainan fungsi organ tubuh atau
penyakit akibat kerja.
 Melalui pemeriksaan darah dan urin, dapat di
deteksi absorpsi bahan beracun, metabolit dan
aktivitas enzim yang mungkin dipengaruhi oleh
bahan beracun tersebut.
 Memberi gambaran yang lebih dapat dipercaya
daripada pengukuran kadar bahan kimia di udara.

44
Keuntungan lain dari aktivitas ini adalah mampu
memperhitungkan absorpsi zat kimia melalui kulit dan
saluran cerna, pengaruh beban kerja dan pemajanan di luar
tempat kerja serta mengidentifikasi pekerja yang rentan.

45
Stop Smoking before it K I L L
You!

Sumber utama: dr. Farida Heriyani, MPH


https://www.scribd.com/doc/241840003/Toksikologi-Industri

Dengan beberapa perubahan

Anda mungkin juga menyukai