Anda di halaman 1dari 4

Istilah-istilah Dalam MSDS Chronic effect: pengaruh buruk pada tubuh manusia atau hewan dengan

gejala muncul secara perlahan dalam waktu yang relatif lama dan dapat
Ketika membaca dokumen MSDS atau Lembar Keselamatan Bahan, maka terjadi secara berulang.
akan kita temukan banyak sekali istilah. Pemahaman yang baik tentang istilah-
istilah tersebut adalah kunci memahami MSDS secara paripurna. COC: Cleveland Open Cup, salah satu metode pengujian flash point.

Nah, kali ini kita akan membahas satu-persatu istilah-istilah tersebut serta Combustible: kelompok cairan yang mudah terbakar dengan temperatur
penjelasan singkat tentangnya. Tidak seluruh istilah yang ada dalam MSDS flash point 37.8 C atau lebih.
dijelaskan di sini. Yang akan ditampilkan adalah istilah-istilah yang menurut
pertimbangan penulis, perlu ada penjelasan lebih. Sekarang mari kita mulai. Decomposition: proses penguraian senyawa atau material (dengan bantuan
panas, reaksi kimia, elektrolisis, peluruhan atau proses lainnya) menjadi
Autoignition temperature: temperatur minimum yang diperlukan bahan elemen atau senyawa pembentuknya.
untuk terbakar, ketika bahan tersebut dipanaskan.
Dermal toxicity: dampak buruk pada kulit akibat terkena paparan bahan
Acute effect: pengaruh yang merugikan dengan gejala hebat, datangnya atau material tertentu.
tiba-tiba dan berkembang dengan cepat.
Epidemiology: cabang ilmu yang mempelajari tentang penyakit dalam
ACGIH: American Conference of Governmental Industrial Hygienists. sebuah populasi.

Asphyxiant: uap atau gas yang dapat menyebabkan ketidaksadaran atau Evaporation rate: laju penguapan dari material tertentu bila dibandingkan
kematian, dengan menyebabkan kurang oksigen (mati lemas). dengan laju penguapan material yang sudah diketahui.

Boiling point: temperatur dimana suatu cairan berubah menjadi fasa uap Flash point: temperatur dimana suatu cairan akan mengeluarkan cukup uap
pada tekanan tertentu. yang mudah terbakar.

C atau Ceiling: batas paparan maksimum senyawa yang ada di udara, yang Flammable: kelompok cairan dengan titik flash point di bawah 37.8oC.
diperbolehkan bagi manusia atau batasan yang tidak boleh dilewati walau
hanya sesaat. General exhaust: sebuah sistem pembuangan polutan-polutan udara yang
berada di dalam ruang kerja.
Carcinogen: bahan atau material yang dapat menyebabkan kanker pada
mamalia. Hazardous material: bahan kimia berbahaya dan beracun (B3).

C.A.S: Chemical Abstract Service adalah organisasi yang mengindeks Incompatible: material yang dapat bereaksi apabila kontak dengan material
informasi bahan kimia, dengan memberikan nomor spesifik tertentu. atau campuran material lain.

CHEMTREC: Chemical Transportation Emergency Center, kantor pusat Ingestion: masuknya bahan atau material melalui mulut.
nasional di Washington DC yang memberikan informasi darurat mengenai
bahan kimia tertentu. Inhalation: menghirup bahan atau material dalam bentuk gas, uap, asap,
kabut atau debu.
Irritant: bahan yang dapat menyebabkan radang atau iritasi pada mata, kulit OSHA: Occupational Safety and Health Administration
atau saluran pernapasan, apabila terjadi kontak dalam konsentrasi dan waktu
paparan tertentu. Oxidizer: material atau bahan yang menghasilkan oksigen, yang muncul pada
saat terjadi oksidasi (pembakaran) bahan organik.
LC50: Lethal Concentration50, yaitu konsentrasi bahan di udara, yang
berdasarkan test laboratorium diharapkan akan mematikan 50% binatang Oxidizing agent: bahan kimia yang menyebabkan terjadinya suatu reaksi
percobaan. LC50 biasanya dinyatakan dalam satuan mg bahan per kilogram oksidasi.
berat badan binatang percobaan.
PEL: Permissible Exposure Limit, batas paparan yang ditetapkan oleh OSHA.
LD50: Lethal Dosage50, yaitu dosis tunggal bahan, yang berdasarkan test
laboratorium diharapkan akan mematikan 50% binatang percobaan. LD50 %volatile: Persen volum volatilitas, yaitu persentase cairan atau padatan
biasanya dinyatakan dalam satuan mg bahan per kilogram berat badan yang akan menguap pada temperatur ambien atau pada temperatur lain
binatang percobaan. seperti dinyatakan.

LEL atau LFL: Lower Explosive Limit atau Lower Flammable Limit, adalah PMCC: Pensky Matens Closed Cup, salah satu metode penentuan flash point.
konsentrasi bahan terendah di udara yang akan menimbulkan api ketika ada
sumber api. Poison Class A: gas atau cairan yang sangat beracun (menurut DOT),
meskipun dalam jumlah yang sangat kecil di udara, seperti phosgene,
Melting point: temperatur dimana bahan padatan berubah menjadi fasa cair. cyanogens, hydrocyanic acid, nitrogen peroxide.

mmpcf: million particle per cubic feet, satuan pengukuran untuk partikel Poison Class B: cairan, padatan atau semi-padatan beracun selain dari Class
tersuspensi dalam udara. A.

Mutagen: bahan atau material yang dapat mengubah genetika dari sel hidup. Polymerization: reaksi kimia antara satu atau lebih molekul membentuk
molekul baru dengan rantai panjang.
NRC: National Response Center
ppm: parts per million atau bagian per seribu, misalnya mg/kg.
NFPA: National Fire Protection Association
ppb: parts per billion atau bagian persejuta.
NIOSH: National Institute for Occupational Safety and Health. Kantor federal
Amerika dimana salah satu aktifitas adalah melakukan tes dan menyertifikasi Reactivity: kecenderungan bahan untuk bereaksi dengan bahan lain, dengan
alat pelindung pernapasan dan merekomendasikan batasan tingkat paparan mengeluarkan energi.
bahan kimia di tempat kerja.
Reducing agent: bahan kimia pereduksi, kehilangan elektron saat terjadi
Olfactory: berhubungan dengan indera penciuman. reaksi atau bereaksi dengan oksigen.

Oral: masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Respiratory system: sistem pernapasan.

Oral toxicity: akibat buruk yang muncul setelah memasukkan bahan atau Sensitizer: bahan kimia yang menyebabkan reaksi terbatas pada manusia
material tertentu ke dalam tubuh melalui mulut. atau binatang percobaan pada paparan awal, akan tetapi dapat menyebabkan
efek yang cukup jelas bila terjadi paparan berulang bahkan dampaknya tidak Setidaknya ada 8 informasi penting yang ada dalam MSDS. Mari kita bahas
terbatas pada daerah kontak saja. satu persatu.

Stability: kemampuan bahan kimia untuk tidak berubah. Bagian-1 Identifikasi Bahan Pada bagian ini disajikan informasi mengenai
nama dagang dan sinonim dari bahan kimia yang dimaksud. Termasuk di
STEL: Short Term Exposure Limit, terminologi dalam ACGIH dalamnya adalah rumus molekul dan data perusahaan pembuatnya beserta
alamat dan nomor telepon penting yang dapat dihubungi.
TCC: Tag Closed Cup, sebuah metode tes untuk flash point.
Bagian-2 Komposisi Bahan Kimia Persentase masing-masing komponen
Terratogen: bahan kimia yang dapat menyebabkan kegagalan pembentukan bahan kimia B3 disajikan di bagian ini, dengan konsentrasi terendah sama
janin pada ibu hamil. dengan atau lebih dari 1%. Atau minimum 0.1% untuk bahan kimia
karsinogek atau penyebab kanker.
TLV: Threshold Limit Value, konsentrasi suatu bahan kimia dalam udara yang
tidak menyebabkan efek berarti pada manusia meskipun terpapar secara Bagian-3 Sifat Fisika dan Kimia Sifat fisika dan kimia yang ditampilkan
harian. dalam MSDS antara lain warna dan bau, titik didih, tekanan uap, densitas dan
kelarutan.
TLV-TWA: Time Weighted Average dari TLV, untuk kerja normal 8 jam per
hari atau 40 jam per minggu. Bagian-4 Data Potensi Kebakaran dan Ledakan Bagian ini berisikan
informasi mengenai potensi bahaya kebakaran dari bahan kimia B3, serta hal-
TLV-STEL: konsentrasi maksimum untuk pemaparan selama 15 menit tanpa hal yang perlu diperhatikan manakala terjadi kebakaran. Informasi tersebut
henti (maksimum 4 kali pemaparan, dimana waktu jeda antaranya adalah 60 diantaranya adalah flash point, jenis pemadam kebakaran yang tepat dan
menit). prosedur penanganan kebakaran.

TLV-C: konsentrasi yang tidak boleh terlampui meskipun hanya sesaat. Bagian-5 Data Potensi Bahaya Terhadap Kesehatan Di dalamnya
dijelaskan mengenai pengaruh paparan atau exposure bahan kimia B3
terhadap kesehatan, beserta tanda dan gejala bila terkena paparannya. Selain
TOC: Tag Open Cup, sebuah metode tes untuk flash point.
itu, dijelaskan pula cara bahan kimia tersebut kontak dengan tubuh (kontak
dengan kulit, terhirup, tertelan, terciprat, dan lain-lain) dan target organ tubuh
TWA: konsentrasi rata-rata bahan kimia di udara dimana seseorang terkena
yang paling rentan terkena dampak negatifnya.
paparan selama jam kerja normal (8-12 jam).
Bagian-6 Data Reaktifitas Bagian ini menjelaskan tentang tingkat
UEL: Upper Explosive Limit, konsentrasi tertinggi bahan kimia di udara yang
reaktifitas suatu bahan kimia berbahaya bila tercampur dengan bahan kimia
akan menyebabkan timbulnya api apabila terdapat sumber api.
lain, atau bila disimpan di dalam tempat yang tidak sesuai.

Memahami Informasi Dalam MSDS Bagian-7 Prosedur Penanganan Tumpahan, Kebocoran dan Limbah
Bagian ini berisikan informasi tentang peralatan yang tepat untuk digunakan
Dalam artikel sebelumnya telah kita bahas secara singkat tentang MSDS atau dan prosedur atau tata cara apabila terjadi tumpahan atau kebocoran. Selain
Lembar Keselamatan Bahan. Dan kali ini, kita akan membahas lebih mendalam itu, dijelaskan pula mengenai tata cara pembuangan limbah bahan kimia
tentang informasi yang ada di dalam MSDS. berbahaya dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama penanganan dan
penyimpanan.
Bagian-8 Tindakan Pengendalian Untuk Mengurangi Bahaya Bagian ini Paling tidak ada 8 informasi penting yang termuat dalam sebuah dokumen
berisikan informasi mengenai tindakan-tindakan pengendalian yang dapat MSDS. Informasi tersebut meliputi:
dilakukan untuk mengurangi bahaya, seperti penyediaan sarana ventilasi,
prosedur kerja yang aman dan alat pelindung diri yang sesuai. a. Identifikasi bahan (Material Identification)
b. Komposisi bahan berbahaya (Hazardous Ingredients)
Sekilas Tentang Lembar Keselamatan Bahan (MSDS) c. Sifat fisika dan kimia (Physical and Chemical Characteristics)
d. Data potensi bahaya kebakaran dan ledakan (Fire and Explosion
Bahan kimia berbahaya atau B3 dengan mudah dapat kita temukan di Hazard Data)
pabrik kimia. Diperlukan tindakan pengendalian yang tepat agar bahan kimia e. Data potensi bahaya terhadap kesehatan (Health Hazard Data)
B3 tidak membahayakan kita sebagai tenaga kerja, peralatan/instalasi dan f. Data reaktifitas (Reactivity Data)
tentu tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. g. Prosedur safety penanganan, tumpahan, kebocoran dan limbah
(Precaution for Safety Handling and Use)
Di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang berkenaan h. Tindakan pengendalian untuk mengurangi bahaya (Control Measures)
dengan pengendalian bahan kimia B3, melalui Keputusan Menteri Tenaga
Kerja No. KEP-187/MEN/1999, yaitu tentang Pengendalian Bahan Kimia Dokumentasi dan Updating
Berbahaya di Tempat Kerja.
Semua dokumen MSDS harus terdokumentasi dengan baik. Bisa dalam bentuk
Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-187/MEN/1999, pada Bab 1 print out, CD, disk atau internet. Akan tetapi, pilihlah media yang mudah untuk
Pasal 1, bahan kimia B3 adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau diakses dan MSDS harus selalu tersedia di tempat-tempat yang diperlukan.
campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau toksikologi
berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan. Dan satu lagi, MSDS yang terdokumentasi harus dengan nomor revisi terbaru
atau terakhir. Hal ini penting, karena akan terus ada informasi baru yang
Salah satu upaya untuk mencegah atau mengurangi resiko akibat penggunaan masuk atau diperbaharui. Sebagai contoh, nomor telepon darurat yang harus
bahan kimia B3 adalah dengan memahami Lembar Keselamatan Bahan dihubungi. Buatlah jadwal kapan status dokumen MSDS harus dimonitor.
atau MSDS (Material Safety Data Sheet) bahan kimia B3 tersebut. MSDS
merupakan salah satu bentuk pengendalian resiko berkaitan dengan bahan Training
kimia B3.
Layaknya sebuah Standard Operating Procedure (SOP), training mengenai
Jadi sebelum menggunakan bahan kimia B3, hal pertama yang harus kita MSDS mutlak diperlukan. Semua orang yang akan berhubungan dengan bahan
lakukan adalah memahami dengan baik MSDS bahan kimia tersebut. Nah, kimia B3 harus mendapatkan training MSDS. Termasuk pula bagi anda calon
sekarang mari kita bahas secara singkat satu persatu hal-hal penting yang karyawan yang akan bekerja di pabrik kimia atau mahasiswa yang sedang
terkait dengan MSDS. Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Sumber MSDS Dalam artikel berikutnya, kita akan membahas secara mendetail mengenai
konten MSDS.
Darimana kita bisa memperoleh dokumen MSDS? Mintalah MSDS kepada
produsen, distributor atau suplier di mana kita membeli bahan kimia tersebut.
Atau kita bisa mengunduhnya lewat internet. Pastikan bahwa MSDS yang kita
miliki adalah revisi terbarunya.

Konten MSDS

Anda mungkin juga menyukai