Anda di halaman 1dari 25

Konsep Dasar Pemilihan

Bahan dan Design Linen


Rumah Sakit

Disampaikan Oleh :
Denni T. Setiawan, M.ind, SE

Wisma FITS Harapan Kita


(RSAB Harapan Kita)
Jakarta, 3 - 7 April 2017
Prakata

Perkembangan dunia Rumah Sakit yang semakin cepat dan laju pertumbuhan yang semakin
padat mendorong pertumbuhan ekonomi semakin meningkat pula, hal ini menyebabkan
persaingan antar Rumah Sakit semakin tajam ada yang melewati kecanggihan alatnya ada
yang melalui kemewahan ruangan, Masing-masing mempunyai strategi sendiri-sendiri,
yang intinya adalah memberikan pelayanan yang baik kepada pasien.

Sebagai salah satu penunjang kegiatan rumah sakit LINEN menjadi peranan utama dalam
penyempurnaan pengelolaan rumah sakit, pelayanan rumah sakit akan lebih fokus dengan
ketersediaan linen tersebut.
Pada penetapan Agreditasi rumah sakit LINEN sudah di jadikan masukan
yang kuat, yaitu dengan adanya penegasan pada SWAB / Pengujian angka
kuman di lingkungan rumah sakit, bahkan pada PERMENKES No. 1204/
MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Penetapan linen termuat juga dalam buku : PEDOMAN MANAGEMEN


LINEN DI RUMAH SAKIT terbitan DEPKES PELAYANAN MEDIS, 2006.
Pembahasan dalam buku tersebut sudah mensyaratkan jenis-jenis linen sangat
berpengaruh terhadap pemilihan dan pengunaan material berdasarkan fungsi
dan kegunaan pada tiap standar ruangan/divisi/bagian di rumah sakit.

Untuk mengetahui Konsep Dasar Pemilihan Bahan dan Design Linen


Rumah Sakit. Mari kita simak berikut ini.
Konsep Dasar Pemilihan Bahan dan Design Linen Rumah Sakit
1. Komposisi Pemilihan Textil Linen Untuk Rumah Sakit :
 Cotton
 Polyester
 Poly - Cotton
 Poly - Rayon

2. Pemilihan Finishing Kain


 Soil release
 Water repellent
 Anti Bacteria/Anti Odor
 Anti Static
Konsep Dasar Pemilihan Bahan dan Design Linen Rumah Sakit
3. Pemilihan Warna
 Warna putih
 Warna hijau berikut turunanya
 Warna terang,
 Warna gelap
 Warna-warni/kembang-2/strip-strip

4. Pemilihan Ukuran
 Seprei, sarung bantal, selimut
 Baju bedah
 Baju-2 kerja

5. Estetika
 Linen Berasal dari bahasa “Lenna” yang artinya “ Serat “

 Linen menurut asal bahan materialnya


di bagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Yang berasal dari alam
2. Yang berasal dari sintetis.

1. Alam ( Natural Fibre )


 Cotton ( kapas ) – Hanya dapat tumbuh di daerah subtropis
 Rayon – Berasal dari kulit pohon
 Kapuk – Yang terbuat dr kapas home industri

2. Sintetis ( Man Made Fibre )


 Polyester – Cirinya bahan tidak kusut, mudah terbakar, licin.
 Bahan Disposible – Bahan dasar Polyester
 
KOMPOSISI SERAT LINEN
KONTRUKSI
“ Pakan “
 
“ Lussi “

Perbedaan Plain Weave & Twill Weave 

 RUMUS kontruksi
70 x 70, 19 x 19, 1 / 1
A B C D E
Keterangan : A = Pakan ( dari atas kebawah) 1’
B = Lusi ( dari samping )
C = No. Benang yang di pilin/ dipilintir ( atas )
D = No. Benang yang di pilin/ dipilintir ( kebawah )
1. Komposisi Pemilihan Textil Linen Untuk Rumah
Sakit

 Cotton

Bersifat dingin, tidak cepat menyesuaikan dengan


temperatur setempat, mudah menyerap cairan,
warna agak kusam/tidak bright, tahan terhadap
panas, mudah kusut, enak dipakai.

Contoh : kain seprei, baju OK.


 Polyester

Mudah meyesuaikan dengan temperatur setempat,


tidak menahan cairan, warna terang, kalau panas
sekali dia akan menyusut, tidak kusut, mudah
berbau, tetapi baik untuk penampilan.

Contoh : kain untuk blazer,


Poly – Cotton

Mempunyai 2 sifat campuran antara sifat katun dan


polyeter.
Biasanya komposisinya 65% - 35%. Jadi tidak terlalu
panas, tidak terlalu kusut, warna lebih bright dari
katun, mudah dicuci, mudah disetrika, lebih ringan.

Contoh : Seragam sekolah anak, biasanya


untuk kemeja.
 Poly - Rayon

Kain ini banyak sekali di Indonesia, sifatnya sama


dengan Poly-Cotton. Namun kain ini kalau kena air
menjadi kaku, berhubung dibuatnya dari serat kayu.
Warnanya sangat terang, mudah disetrika dan mirip
sekali dengan TC.

Contoh : Japan drill, dan semua drill yang ada


di Indonesia
2. Pemilihan Finishing Kain
Soil release / Stain ralease

Tekhnik kimia yang diaplikasikan diatas kain, gunanya untuk


memudahkan melepaskan kotoran / Noda yang melekat pada
kain.

Ketahanan dari soil release ini bebeda-beda. Dari tingkat 1 – 5.


Dipakai pada kain yang kotorannya sulit dihilangkan.

Contoh : Duk, Baju operasi, Serbet makan hotel.


 Water Repellent

Adalah lapisan kimia yang diaplikasikan diatas kain,


agar kain kalis dari cairan, namun udara bisa masuk,
perhatikan cara cucinya.

Contoh : Jas operasi


Anti Bacteria/Anti Odor

Zat kimia yang berfungsi mencegah dan


mengakarantina adanya pertumbuhan bakteri atau
jamur ( Spora ) pada kain

Contoh : baju & Celana OK, Jas Operasi


Anti Static

Agar tidak terjadi electro static diruang operasi. Bisa


dilakukan dengan proses kimia atau dengan memberi
benang karbon.

Contoh : Baju OK, Jas Operasi


3. Pemilihan Warna

 Warna Putih
Memberi kesan bersih, higienis, silau.

 Warna hijau berikut turunannya.


Memberi kesan dingin, kalem.

 Warna muda
Memberi kesan ringan, dinamis.Warna gelap
Memberi kesan formil, berat, mahal.

Warna gelap
Memberi kesan formil, berat, mahal.

Warna Warni / Motif / Stripe


Memberi Kesan Kuat Akan Identitas, Ciri, Nuansa, Dinamis
Contoh Warna Polos Contoh Warna Motif

 




4. Pemilihan Ukuran

Linen Ruang :

Seprei, sarung bantal, selimut


Seprei 90 x 200 x 15 cm
Sarung bantal 50 x 70 cm
Selimut 120 x 200 cm

Baju Bedah
Baju operasi size M,L,XL,XXL
Baju Kerja

Baju kerja juga bisa dibuat sizing, karena ini sangat


individu maka sizenya agak banyak;

Untuk kemeja pria : 14 – 17


Untuk blus wanita : 8 - 16
Untuk cela pria/wanita : 26 - 38
5. Estetika

Pemilihan warna baju agar diselaraskan dengan warna


keseluruhan baju RS.

Warna linen diruang rawat sebaiknya warna putih, agar


mudah perawatannya.

Warna baju pasien bisa polos bisa bercorak , akan


menjadikan relax bagi pasien.

Baju operator bedah, tidak hanya hijau tetapi bisa warna


biru, atau bercorak
• Agar pemilihan design dan warna ini menyatu dan
mempunyai satu kesatuan yang kompak, maka sebaiknya
diserahkan ke designer.

• Warna-warna ini biasanya sangat berhubungan dengan


warna logo perusahaan.

• Logo dan seragam secara keseluruhan akan memberi


kesan yang kompak dan membentuk image perusahaan.
KESIMPULAN
Untuk Memilih Linen yang Tepat di
Butuhkan Beberapa Pengertian :
a)Ruang pakai linen

b)Noda Yang Mungkin timbul

c)Komposisi serat linen

d)Tekhnologi textile

e)Produksi linen
Standar Linen Rumah Sakit Harus Mencakup
 Standar material
 Spesifikasi & karakter fabric
 Standar design
 Fungsi ergonomi, estetika/fashion & etika, warna
 Standar ukuran
 Sizing & di-ukur
 Standar jumlah
 Par stock linen mencukupi
Terima Kasih

Sampai Bertemu Pelatihan Berikutnya :

“ Studi Kelayakan Linen Rumah Sakit “


“ Management Linen & Laundry RS“

Anda mungkin juga menyukai