Anda di halaman 1dari 21

Konsep Dasar

Desain dan Bahan Linen RS

BANJARMASIN 26 – 29 JANUARI 2022

CHARTINI, S.ST, MM
icapai.
PENDAHULUAN
• Linen bahan atau alat yang terbuat darikain/tenun.
• Sentralisasi:masasikluspengadaansatupintu,perencanaan,pengelolaa
n,pemantaundanevaluasi.Sentralisasimembutuhkankebijakandaripi
mpinanrumahsakit
• Bajuperawat,jasdoktermaupunbajukerjabiasanyatidak dikelompoka
npadakategorilinen,tetapidikategorikansebagaiseragam(uniform).
lanjutan
• Secara fungsional linen digunakan untuk baju, alas meja operasi, pembungkus, dan lain
sebagainya, sehingga dalam perkembangan manajemen nya menjadi tidak sederhana lagi,
berhubung tiap bagian dirumah sakit mempunyai spesifikasi pekerjaan, jumlah kebutuhan
yang besar, frekuensi cuci yang tinggi, keterbatasan persediaan, penggunaan yang majemuk
dan image yang ingin dicapai.
Dasar Pelayanan Linen di Rumah Sakit
Pedoman Manajemen Linen Di RS
11 Depkes RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik 2004

Standar Pelayanan Minimal RS


2 Direktorat Bina Pelayanan Medik Depkes Th 2008

Panduan Pengelolaan Linen Di RS


3 Akreditasi RS versi 2012

Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit


4 Permenkes No.7 Tahun 2019
Apa Standar Linen Rumah Sakit ?
* Pedoman Manajemen Linen Di RS
- Depkes RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik 20

1. Standar Produk
2. Standar Desain

3. Standar Material

4. Standar Ukuran

5. Standar Jumlah

6. Standar Penggunaan
1. Standar Produk
( Pedoman Manajemen Linen Di RS, Depkes RI Dirjen
Pelayanan Medik 2004 )
Produk Linen Standard Produk Linen Non
 Kenyamanan saat Penggunaan dan Pemeliharaan Standard
 Kenyamanan saat Penggunaan dan Pemeliharaan
 Perlindungan, kenyamanan dan keamanan bagi  Perlindungan, kenyamanan dan keamanan bagi
pasien dan petugas RS pasien dan petugas RS
 Memiliki Nilai ekonomis tinggi  Memiliki Nilai ekonomis tinggi

  Umur pemakaian linen 350x Cuci


Umur pemakaian linen 350x Cuci
 Efisien terhadap penggunaan chemical laundry
 Efisien terhadap penggunaan chemical laundry
 Membentuk Identitas, citra & image sebuah RS
 Membentuk Identitas, citra & image sebuah RS
2. Standar Desain
( Pedoman Manajemen Linen Di RS, Depkes RI Dirjen Pelayanan Medik 2004 )

 Linen RS lebih mementingkan fungsinya daripada


estetikanya :
• Desain sederhana, ergonomis dan unisex
 Hindari penggunaan kancing untuk Baju Tindakan
 Linen Ruangan dibedakan berdasarkan Kelas,
bukan Ruangan
3. Standar Material
( Pedoman Manajemen Linen Di RS, Depkes RI Dirjen Pelayanan Medik 2004 )

○ Pemilihan material harus disesuaikan dengan fungsi, cara


perawatan dan penampilan yang diharapkan.

 Serat Alam (Kapas) : Cotton


Bersifat nyaman, dingin, menyerap keringat, mudah kusut,
cepat kusam, serta mudah menyerap kotoran, tidak tahan kimia
laundry.

 Serat Buatan / Sintetis : Polyester


Bersifat tidak dapat menyerap cairan sehingga panas saat digunakan,
tahan kimia laundry, mudah perawatan.
Komposisi Textile
( Pedoman Manajemen Linen Di RS, Depkes RI Dirjen Pelayanan Medik 2004 )

Produk Standard Produk Non Standard


- Konstruksi, Anyaman & Kerapatan Benang - Tidak ada Standard Konstruksi,
Anyaman & Kerapatan Benang
- Memiliki Umur Pakai :
Min. 150x Cuci – 350 x Cuci - Memiliki Umur Pakai < 150 x cuci

- Finishing Khusus Textile RS : - Tidak ada Finishing Khusus Textile


Soil Release / Anti Blood & Water Repellent RS :

- Mudah Perawatannya & Tahan Chemical Laundry - Sulit Perawatan & Tidak Tahan
Chemical Laundry
Komposisi Textile
( Pedoman Manajemen Linen Di RS, Depkes RI Dirjen Pelayanan Medik 2004 )

 Anyaman Kain :
○ Cotton 100%
- Plat / Tropical / Oxford : 1/1
○ CVC (Chief Value Cotton): Polyester 50% Cotton Anyaman Tikar, Sprei, Kemeja
50%
○ TC (Tetoron Cotton) : Polyester 65% Cotton 35%
- Twll / Drill: 2/1 atau 3/1
● TC Plat / TC Twill (Drill) Bahan Denim/ Jeans
○ TR (Tetoron Rayon ) : Polyester 65% Rayon 35%
● TR Plat / TR Twill (Drill)
Finishing Textile Linen RS
( Pedoman Manajemen Linen Di RS, Depkes RI Dirjen Pelayanan Medik 2004 )

 Soil Release :
 Darah & Kotoran Mudah Dibersihkan
 Umur Linen Lebih Lama
 Pemakaian Chemical Laundry Lebih Efisien

 WOSR (Water, Oil, & Soil Reppelent)


 Air & Minyak Tidak Mudah Tembus
 Umur Linen Lebih Lama
 Tidak Perlu Apron
 Pemakaian Chemical Laundry Lebih Efisien
Hasil Uji Lab Textile
4. Standar Ukuran
( Pedoman Manajemen Linen Di RS, Depkes RI Dirjen Pelayanan Medik 2004 )

 Ukuran Linen RS harus Efektif & Efisien disesuaikan


dengan fungsinya :
 Seprei Flat : 160 x 270 cm/180 x 280 cm
 Sarung Bantal : 50 x 70 Cm
 Selimut : 120 x 210 cm / 150 x 200 cm

 Baju & Celana Tindakan :


 Color Sizing System
5. Standar Jumlah
( Pedoman Manajemen Linen Di RS, Depkes RI Dirjen Pelayanan Medik 2004 )

 Standar Depkes Par Stok 5 ( 3 Par Stok + 2 Standby)


 Min. Par Stok 3 (Simpan, Pakai, Cuci)
Contoh :
• Kebutuhan linen Rawat Inap dengan BOR 80%, :
Penggantian linen set 1 hari sekali, kapasitas RS 300 TT, Par : 3
stok
Kebutuhan 1 par = 1 x 300 x 80% = 240 set
Total kebutuhan = 240 set x 3 par = 720 set
• Kebutuhan Jas Operasi dengan BOR 80%
Jumlah Ruang OK : 6 ruangan, Frek. Operasi rata2 / hari :
5 Operasi
Jumlah Petugas tiap Operasi : 5 orang, Par : 3 stok
Kebutuhan 1 par = 6 x 5 x 5 x 80% = 120 pcs
Total Kebutuhan 120 pcs x 3 par = 360 Pcs
6. Standar Penggunaan
( Pedoman Manajemen Linen Di RS, Depkes RI Dirjen Pelayanan Medik 2004 )

- Umur Pakai Linen :


Lifetime
Min. 150 – Max 350 Kali Cuci
Label
- Ketahanan Cuci Linen : RFID
Suhu Air Proses Cuci Max 70o C , Label
Tahan Steriliasi Dengan Suhu Max 134o C

- Memiliki Indicator Mutu Linen


( Lifetime Label, QR Code Linen System)
Linen
Barcode
System
Linen Barcode System
Indikator / Kendali Mutu Linen
 Linen Barcode System merupakan
SOLUSI bagi Manajemen dan Laundry
RS. Berfungsi sebagai sarana untuk
Indikator/Kendali Mutu Linen RS dalam
hal kontrol dan mengendalikan
penggunaan dan distribusi Linen di RS..
Barcode System ..\Compro Video Looping\VIDEO LINEN BA
RCODE SYSTEM.mp4
Kendala Linen di Rumah Sakit
 Jumlah Linen Tidak Sesuai dengan Kebutuhan RS

 Stock Linen Sering Kurang (PAR Stock Kurang)

 Linen Sering Hilang

 Kualitas Linen Tidak Konsisten

 Tidak Ada Standarisasi Linen (Database Linen)


Manfaat Bagi User
Laundry & Ruangan
 Memudahkan Identifikasi Per Item Linen

 Produktivitas Kerja Lebih Efektif Dan Efisien


 Perpindahan Linen Dapat Terlacak Dengan Mudah, Karena
Tercatatnya Historical Masing-masing Linen
 Informasi Status Linen Dapat Diketahui Dengan Akurat (Linen
Rusak, Linen Hilang, Dll
 Dapat Mengetahui Kekuatan Umur Pakai Linen (Berapa Kali
Cuci) Lebih Akurat
Manfaat Bagi Manajemen
 Memudahkan Pendataan Linen Dengan System Database (Real
Time Informasi) 
 Informasi Jumlah Kebutuhan Linen Lebih Akurat

 Dapat Menentukan Kapan Saatnya Pembelian Linen

 Keamanan Data Lebih Terjaga 


 Dapat Membantu Dalam Menghitung Unit Cost Linen
( Linen Billing System)
Bahan yang digunakan untuk linen
• Kain Katun
• Kain Wool
• Kain kombinasi (65% aconilic:35% wool)
• Kain Silk 5) Kain Blacu
• Kain Flanel
• Kain Tetra
• Kain CVC 50% - 50%
• Kain Polyester 100%
• Kain Twill/ drill

Anda mungkin juga menyukai