Anda di halaman 1dari 95

PERANAN LAUNDRY DALAM PENINGKATAN

MUTU DAN PENGENDALIAN INFEKSI


(SNARS edisi I)
DENGAN PENCUCIAN LINEN YANG TEPAT SESUAI
STANDAR ( Pra sterilisasi )

Askar Romli – KHINEZ - CV Mitra Technosains


HP.08113396000 – E mail: romliaskar69@gmail.com
Curiculum Vitae
Nama : ASKAR ROMLI,Amd.Par
• TTL : Jakarta, 1 September 1969
• Pekerjaan : Menejer Pengembangan dan Edukasi MITRA TECHNOSAINS
• Pendidikan : Akademi Pariwisata – Manajemen Perhotelan
• Pelatihan : 1. Training Skill Work Shop- by. ITT.Sheraton
2. Traine The Trainer – by. ITT Sheraton
3. Managing The Function of Training
4. Basic Life Support
5. Infection Risk Reduction Activities In Hospital
• Pengalaman : 1. Manajer Pengembangan dan Edukasi Mitra Technosains s/d
kerja sekarang
2. Manajer Services di RS.Husada Utama Surabaya 2001 s/d 2015
3. Asst. Laundry Manager di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta
4. Laundry Supervisor di Hotel Ciputra Semarang
5. Floor Supervisor di Grand Bahtera Hotel Balikpapan
• Organisasi : IHKA ( Indonesian Houskeepers Association)
TUJUAN
• Memahami Regulasi dan Peran Laundry
RS dalam melakukan peningkatan Mutu
dan pengendalian Infeksi bedasarkan
SNARS Edisi 1 ,2018 dengan proses
pencucian linen Yang Tepat ( Pra
sterilisasi)
TUJUAN
• Mencegah terjadinya infeksi silang,infeksi
nosokomial bagi pasien dan petugas Rumah
sakit dengan mengelola dan mengendalikan
bahan-bahan linen
• Efisiensi biaya
Cost saver : Menghindari biaya yang tidak perlu
CDC 2007:
(Centers for Disease Control and Prevention)
Pusat Pengendalian dan Pencegahan penyakit

• Linen kotor termasuk seprei, handuk,baju


petugas dan linen lainnya dapat
terkontaminasi mikroorganisme.

• Resiko persebaran infeksi dapat dicegah


dengan penanganan, transportasi dan
pencucian linen yang tepat.
Siapa saja yang turut berperan dalam
menjaga dan memlihara linen di rumah
sakit?
1. Owner / Management RS; 2. Unit Laundry ; 3. User / Pengguna Linen
PENDAHULUAN
Penanganan linen & laundry merupakan salah
satu bagian dari standard precaution

Linen dan laundry menghasilkan


microorganisme pathogen dalam jumlah besar
dan dapat meningkat 5 kali lipat selama periode
sebelum cucian mulai diproses ( Depkes RI
tahun 2000 tentang bakteri pada instalasi
laundry).
DASAR HUKUM PENGELOLAAN
LINEN DI RS
Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia
tahun 1992 tentang pengelolaan linen
UU NO 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Standar pelayanan Rumah Sakit tahun 1999
 Kepmenkes Nomor 1024/Menkes/SK/X/2004 tentang
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7 Tahun 2019 Tentang
Kesehatan lingkungan Rumah Sakit
PeraturanMenteri Kesehatan No. 27/ 2017 Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.

• Linen terbagi menjadi linen kotor dan


linen terkontaminasi.

• Linen terkontaminasi adalah linen yang terkena


darah atau cairan tubuh lainnya, termasuk juga
benda tajam.

• Penatalaksanaan linen yang sudah digunakan


harus dilakukan dengan hati-hati.

• Kehatian-hatian ini mencakup penggunaan


perlengkapan APD yang sesuai dan
membersihkan tangan secara teratur sesuai
pedoman kewaspadaan standar
STRUKTUR ORGANISASI
Bergabung dengan CSSD
Berdiri sendiri sebagai instalasi laundry

KETENAGAAN
• Perawat
• Sanitarian
• Tenaga non medis yang telah mengikuti
pelatihan khusus mengenai laundry
Alat Pelindung
Diri (APD)
• Petugas yang melakukan
kontak dengan linen
kotor harus
menggunakan APD saat
proses penanganan dan • Sarung tangan tebal dapat
pemilahan linen digunakan ulang dengan
• Rumah sakit dekontaminasi, selama tidak ada
harus
menyediakan lubang.
APD:
• – Sarung tangan, Gaun, • Sarung tangan sekali pakai tidak
Face Shield, Masker boleh digunakan ulang
• Penggunaan sarung
tangan tebal
memberikan
perlindungan yang lebih
baik.
Contoh APD
Fasilitas Pendukung
Spil Kit Water Fountain

Kotak P3K
Pedoman – Prosedur – Standar - Kebijakan
• Prosedur
• Kebijakan – Langkah langkah detail
– Pernyataan tegas – Mulai hingga akhir
– Memastikan disiplin dan
kepatuhan – Instruksi implementasi
– “Pencucian linen – SPO Pengiriman
menggunakan panas” Linen Bersih

• Standar • Pedoman
– Tujuan atau Tingkatan yang – Arahan dalam
akan dicapai melakukan sebuah
– Batas minimal proses
– Standar Pelayanan Minimal – Disarankan tapi tidak
Laundry wajin
– Pedoman
Manajemen Linen
UU 40 tentang Rumah Sakit
• Pasal 10
• (1) Bangunan Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ….
• (2) Bangunan rumah sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri
atas ruang:
 a. rawat jalan; ….
– q. laundry; ….
– u. pelataran parkir yang mencukupi.
RUANG LAUNDRY
Persyaratan Ruang Laundry :
Lokasi mudah dijangkau oleh unit yang
memerlukan.
Lantai terbuat dari beton, tidak licin.
Ada saluran pembuangan air kotor
Mempunyai pintu terpisah untuk penerimaan
linen bekas pakai dan pintu tempat
pendistribusian
Ruang Laundry
• Letak laundry harus memiliki akses yang mudah
ke ruang rawat inap dan ruang sterilisasi.
 Laundry harus memiliki akses yang terpisah
untuk linen kotor dan linen bersih.
 Laundry harus memiliki saluran pembuangan
limbah cair yang dilengkapi dengan pengolahan
awal (pre- treatment) khusus sebelum dialirkan
ke instalasi pengolahan air limbah rumah sakit.
Persyaratan >>>>
Ada keran air bersih dengan kualitas dan tekanan
yang memadai.
Ada saringan alat-alat yang telah dicuci.
Ada ruangan-ruangan yang terpisah sesuai
kegunaannya.
Mempunyai WC untuk petugas.
Ruangan tempat penyortiran harus mempunyai
sirkulasi udara yang baik (pertukaran udara
10x/jam).
Persyaratan >>>>
Harus ada tempat limbah benda tajam.

Sarana cuci tangan.

Tidak perlu kultur ruangan.

Petugas harus memakai alat pelindung diri (sarung


tangan, masker, gaun).

Mempunyai mesin yang beda untuk mencuci linen


kotor dan linen infeksius
Prinsip
• Pemisahan area kotor dengan areaClean sidedi Laundry
bersih

• Membutuhkan penghalang fisik maupun sistem aliran udara


bertekanan

• Menghasilkan arus searah “Forward Movement”


Dirty
• Pencegahan Infeksi Nosokomial
side Air lock

DIRTY SIDE

BARRIER WALL

CLEAN SIDE

The barrier concept brings the only logical solution to the physical separation
of clean and dirty linen in the laundry room
Pedoman Manajemen Linen 2004
Kepmenkes 1204 tahun 2004
Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
Permenkes No. 7 tahun 2019
• Laundry Rumah Sakit :
• Tempat pencucian linen yang dilengkapi
dengan sarana penunjangnya berupa
– mesin cuci,
– alat dan disinfektan,
– mesin uap (steam boiler),
– pengering,
– meja dan mesin setrika
•Suhu air panas untuk pencucian 70°C
dalam waktu 25 menit atau 95°C
dalam waktu 10 menit

•Penggunaan jenis deterjen dan


Syarat-Syarat
disinfektan untuk proses pencucian
Laundry
Rumah Sakit: yang ramah lingkungan agar limbah
cair yang dihasilkan mudah terurai
oleh lingkungan

•Standar kuman linen bersih setelah


Sumber :
Kemenkes1204/MENKES/SK/X/2004) keluar dari proses tidak mengandung
(PMK No.27 Tahun 2017)
(PMK No.7 Tahun 2019) 20 CFU per 100 cm persegi (PMK RI
NO.7 TAHUN 2019)
Prinsip Pengelolaan Linen

a. Fasilitas pelayanan kesehatan harus


membuat SPO penatalaksanaan linen.
Prosedur penanganan, pengangkutan dan
distribusi linen harus jelas,aman dan
memenuhi kebutuhan pelayanan.
b. Petugas yang menangani linen harus
mengenakan APD (sarung tangan rumah
tangga, gaun, apron, masker dan sepatu
tertutup).
Prinsip pengelolaan Linen

c. Linen dipisahkan berdasarkan linen kotor


dan linen terkontaminasi cairan tubuh
pemisahan dilakukan sejak dari lokasi
penggunaannya oleh perawat atau petugas
d. Minimalkan penanganan linen kotor
mencegah kontaminasi ke udara dan petugas
yang menangani linen tersebut. Semua linen
kotor segera dibungkus/dimasukkan ke dalam
kantong kuning di lokasi penggunaannya
dan tidak boleh disortir atau dicuci di lokasi
dimana linen dipakai
Prinsip Pengelolaan Linen
e. Linen yang terkontaminasi dengan darah atau cairan
tubuh lainnya harus dibungkus, dimasukkan
kantong kuning dan diangkut/ditranportasikan
secara berhati-hati agar tidak terjadi kebocoran.

f. Buang terlebih dahulu kotoran seperti faeces ke


washer bedpan, spoelhoek atau toilet dan segera
tempatkan linen terkontaminasi ke dalam kantong
kuning/infeksius. Pengangkutan dengan troli yang
terpisah, untuk linen kotor atau terkontaminasi
dimasukkan ke dalam kantong kuning. Pastikan
kantong tidak bocor dan lepas ikatan selama
transportasi.Kantong tidak perlu ganda.

g. Pastikan alur linen kotor dan linen terkontaminasi


sampai di laundry TERPISAH dengan linen yang
sudah bersih.
Prinsip Pengelolaan Linen
h. Cuci dan keringkan linen di ruang laundry. Linen
terkontaminasi seyogyanya langsung masuk
mesin cuci yang segera diberi disinfektan.
i. Untuk menghilangkan cairan tubuh yang
infeksius pada linen dilakukan melalui 2 tahap
yaitu menggunakan deterjen dan selanjutnya
dengan Natrium hipoklorit (Klorin) 0,5%. Apabila
dilakukan perendaman maka harus diletakkan di
wadah tertutup agar tidak menyebabkan toksik
bagi petugas.
( Ket. Untuk Prinsip PPI semua linen terkontaminasi
cairan tubuh di proses didalam mesin dengan
mengunakan Desinfectan)
Faktor Kunci, Pengelolaan Linen Rumah Sakit

• Penggunaan APD
Keselamatan
Petugas • Emergency
Eyewash

• Mesin cuci
• Deterjen
Proses • Air
Pencucian • Panas
• Pengeringan dan
Setrika

• Ventilasi
Fasilitas • Pencegahan
Kontaminasi
Ulang
KESIMPULAN
• Laundry Rumah Sakit adalah tempat
pencucian linen yang dilengkapi dengan
sarana penunjangnya
• Laundry mengikuti regulasi yang ada untuk
mencapai standar
• Penanganan linen kotor dan linen
terkontaminasi (infeksius) sesuai dengan
standar precaution
PENCUCIAN LINEN YANG
TEPAT SESUAI STANDAR
( Pra sterilisasi )
Proses Pencucian yang tepat
• Memahami Area laundry dengan benar
• Memahami Penggunaan Mesin Yang Tepat
• Memahami Jenis Linen
• Memahami Pemakaian Chemical Laundry yang
Aman dan Berkualitas sesuai standar di RS
• Memahami Kualitas air yang digunakan
• Memahami Proses Pencucian benar dan
sesuai standar pencucian di Rumah Sakit
Pemahaman Area di laundry
Area Linen Kotor
(unit pencucian - kotor)

PENERIMAAN PENIMBANGAN PEMILAHAN

PECUCIAN TROLI KOTOR


PENCUCIAN PENCUCIAN
PELIPATAN
PENGERINGAN PENYETRIKAAN

DISTRIBUSI PENYIMPANAN PELIPATAN


MEMAHAMI DAN MENGENAL CARA KERJA MESIN CUCI

1. HITUNG DENGAN CERMAT, BERAPA RATA-RATA JUMLAH CUCIAN


SETIAP HARI.

2. HITUNG RASIO JUMLAH CUCIAN DIBANDING DENGAN MESIN YANG


DIBUTUHKAN.

3. TENTUKAN SPESIFIKASI MESIN YANG DIBUTUHKAN DAN BERAPA


BANYAK JUMLAHNYA.

4. JANGAN LUPA UNTUK MENYESUAIKAN DENGAN ANGGARAN YANG


TERSEDIA,KAPASITAS LISTRIK, KAPASITAS BOILER DAN
KETERSEDIAAN RUANGAN.
PENGENALAN MESIN CUCI
JENIS MESIN CUCI ( Rumah Tangga)
• UKURAN KECIL, KAPASITAS LOADING ANTARA
7 KG s/d 18 KG
• SIMPLE, MUDAH PENGOPERASIANNYA
• TIDAK PERLU PONDASI KHUSUS
TYPE MESIN CUCI INDUSTRI
> HARDMOUNTED
• PERLU PONDASI KHUSUS, UNTUK DILETAKKAN DI
BASEMENT / LANTAI I
• TIDAK MENGGUNAKAN PEREDAM/SHOCK BREAKER
• MAKSIMAL FINAL EXTRACTION 550 RPM, SEHINGGA
HASIL CUCIAN MASIH LEMBAB (80%), WAKTU
PENGERINGAN LEBIH LAMA.
> SOFTMOUNTED
• PERLU PONDASI KHUSUS

• MENGGUNAKAN PEREDAM/SHOCK BREAKER


• FINAL EXTRACTION BISA MENCAPAI 750 RPM,
SEHINGGA HASIL CUCIAN AGAK KERING (90%),
WAKTU PENGERINGAN LEBIH CEPAT
PEMAHAMAN LINEN RUMAH SAKIT
• Linen adalah Produk akhir dari Textil
• Linen menurut asal bahan matrialnya ada 2
macam,diproduksi oleh alam (cotton) dan
sintetis (polyester)
• Linen rumah sakit adalah semua produk tenun
yang digunakan dalam kegiatan yang di
rekomendasikan di Rumah sakit
• Memahami Manajemen Stok Linen di RS
PENGADAAN LINEN
Linen sebaiknya diberi logo RS

Pangadaan linen harus mempertimbangkan


faktor kapasitas RS, BOR,lama pencucian dll
KEBUUTUHAN PERLENGKAPAN LINEN
• Bila pergantian dan pencucian setiap hari 1 kali ,
butuh 3 parstok per TT rawat inap Dewasa
( dipakai, di cuci dan di Linen room )
• Untuk rawat inap anak dibutuhkan > 3 parstock
• Untuk rawat inap intensif dibutuhkan > 6 parstock
• Untuk Pelayanan tindakan /Operasi tergantung:
- Jenis dan jumlah Operasi / hari
- Bentuk : Lubang / tidak (Doek dll)
- Ukuran : Besar,Sedang,kecil
- Jenis kain : Cotton, Polyester / Polycotton
- Pakaian Fungsional
1 Par Stock TT dewasa
• 1 Bad pad alas diatas kasur
• 3 Lembar kain Sprei (1alas tidur, 2 lb.penutup selimut
• 1 lb.steel laken (alas melintang)
• 1 lb zeil (Perlak dan kain)
• 1 lb selimut
• 1 lb sarung bantal
• 1 lb bed cover
• 1lb. Handuk mandi
• 1 lb. handuk tangan
• 1 lb. Handuk muka
• 1 lb. Wash lap
• 1 lb. Keset Kamar mandi
RATIO TT DAN PAR LINEN
•1 TT : 3 – 5 par linen
( Standar Minimal 3 Par Stok)
• Rg.ICU: 1 TT : 4 – 6 Par linen
1 par Linen dipakai pasien
1 par linen dicuci
1 par linen disimpan di ruangan
1 par linen di simpan di gudang
LINEN RUMAH SAKIT
• Linen yang Mudah di Proses di
Laundry :
- Aman dicuci dengan air suhu panas
(Hot Water)
- Aman dalam penggunaan disinfektan
- Bisa di Proses di Mesin Pengering
MENGGUNAKAN CHEMICAL LAUNDRY
MEMENUHI STANDAR
• Hazard Material/B3
• Material Safety data
Sheet (MSDS)
• Penandaan Label dan
Simbol
• Ramah Ipal / Ramah
Lingkungan
• Sebaiknya perusahaan
yang sudah berijin /
• Sertifikasi Halal ( MUI) Legalitas
• Mengikuti Pedoman
• Uji Lab Manajemen Linen RS
PERMENKES RI No.62 Tahun 2017
• Pasal 4 :
Alat kesehatan, alat kesehatan diagnostik invitro dan PKRT
yang diproduksi, di impor, dirakit dan atau dikemas ulang,
yang akan diedarkan diwilayah Negara Republik Indonesia
harus memiliki izin Edar

• Pasal 64 :
Pelanggaran Tehadap ketentuan dalam peraturan mentri ini
yang mengakibatkan seseorang mengalami gangguan
kesehatan yang serius, cacat atau kematian, memalsukan dan
atau mengedarkan alat kesehatan, alat kesehatan diagnostik
invitro dan PKRT tanpa memiliki Izin Edar dapat dikenakan
sanksi pidana berdasakan peraturan perundang-undangan
Contoh :
KHINEZ CHEMICAL
PRODUC By. CV MITRA TECHNOSAINS SURABAYA
DISTRIBUTOR UTAMA INDONESIA : PT.BINA INSANI MANDIRI PRATAMA

`
Legalitas /Perizinan Perusahaan
• Sertifikat Produksi PKRT Kemenkes RI :
No.HK.02.06.Alkes/IV/607/AK.1/2015
• Sertifikat Ijin Edar dari Kemenkes RI.
• Rekomendasi Setrtifikat Produksi PKRT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tinur : No.442/8929/101.5/2015
• SERTIFIKASI HALAL (MUI)
No. 07170045420118
• Dinas Perdagangan dan Perindustrian :
Izin Usaha Industri No.533/306.G/436.6.11/2014
• TANDA DAFTAR PERUSAHAAN
N0.503/5740.D/436.6.11/2014
• BADAN LINGKUNGAN HIDUP
NO.530.08 / DU – 211 /436.7.2 / 2015
• NPWP No.02.826.026.3-615.000

Laundry Training - KHINEZ CHEMICAL 57


Formula Pencucian Infeksius dan Non Infeksius
Proses Laundry
• Proses laundry merupakan gabungan
proses mekanis, panas dan faktor
kimia. Bantingan dan Gesekan dalam air
pada mesin mengurangi sebagian besar
mikroorganisme. Sabun dan deterjen
membantu mengikat kotoran dan
mikroorganisme.

• Air panas merupakan langkah efektif


untuk membunuh mikroorganisme 70oC
selama minimal 25 menit, Disinfektan
memberikan tambahan margin safety.
Prinsip Proses pencucian
(pada mesin cuci)
• Time/Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk satu kali proses cuci(Pree Wash,Main
Wash,Rinse I,Rinse II,Rinse III,Extrak)

• Chemical/Kimia Laundry
Kemampuan Kimia Laundry sebagai sarana pencuci/penghilang noda
atau Kotoran pada proses pencucian

• Temperatur / Suhu
Suhu yang dibutuhkan pada saat proses pencucian untuk mereaksikan
kimia laundry

• Mecanical Action/ Putaran Mesin


Kekuatan Putaran dan bantingan mesin terhadap linen pada saat
proses Pencucian
PENANGANAN LINEN
Linen kotor tidak terkontaminasi ( non infeksius)
Linen kotor terkontaminasi (infeksius)
Penanganan dimulai sejak dari ruangan
perawatan:
• Tidak meletakkan linen di lantai.
• Tidak pernah menggabungkan linen kotor
dengan linen terkontaminasi
Linen Kotor – Terkontaminasi
• Linen terkontaminasi harus segera
ditutup dan dikirim ke laundry. Awas
resiko kontaminasi
• Petugas menggunakan alat pelindung
diri (APD) dan telah terlatih
• Tidak memilah atau membilas linen di
area pasien
• Sampah dan instrumen harus
dipisahkan dari linen. Sampah benda
tajam dibuang di tempat khusus
(Safety Box)
Proses Laundry
• Memasukkan linen kotor tidak boleh terlalu padat
• Disesuaikan dengan kapasitas mesin dan
rekomendasi pabrik (3/4 Kapasitas mesin)
• Memasukkan linen (terlalu rapat/padat) dapat
menghambat kerja mekanis dan kimia mesin
laundry sehingga pencucian tidak sempurna
(berpotensi Linen Rewash / cuci Ulang)
Tahapan proses pencucian
Proses pencucian dimulai dari :
1. Pengambilan Linen kotor
2. Penimbangan Linen Kotor
3. Pemilahan linen kotor
4. Pencucian linen kotor
5. Pengeringan Linen bersih
6. Penyetrikaan linen bersih
7. Penyimpanan linen bersih
ALUR LAUNDRY

kotor
Linen kotor
Pegguna Dikirim ke
Dari pasien
linen laundry
pengguna Kotor
berat

Linen Ruang
perawatan Distri busi
penyimpanan
Dicatat Dikeringkan non steril
ditimbang dipilah
dipilah dicuci distrika Linen Instalasi
pembedaha Distri busi
CSSD
n steril

6/29/2015 70
 PROSES PENCUCIAN Linen

Prewash Main Wash

Drain
Cool Down Drain

Finishing
Rinse/ Drain/
Bleach Extract

Extract Final Rinse Rinse I/II

Drain

7
PREWASH / PEMBASAHAN
Linen kotor direndam/dibasahi dalam
Mesin agar debu dan kotoran yang
melekat dapat terlepas

Bila diperlukan dengan menggunakan


Chemical Emulsifier agar dapat melepas
noda yang tebal/Noda yang bersifat asam

Meringankan pada saat Main Wash/Cuci


utama
MAIN WASH / PENCUCIAN UTAMA
• Pencucian mempunyai tujuan selain
menghilangkan noda (linen bersih),
linen awet (tidak cepat rapuh),
namun memenuhi persyaratan sehat
(bebas dari microorganisme
phatogen), dengan menggunakan
Chemical Alkali dan Disenfactant
RINSE/PEMBILASAN I,II,FINAL
Dilakukan untuk membersihkan secara
total kotoran maupun sisa Chemical/residu
yang masih melekat di linen sehingga linen
benar benar bersih dari kotoran atau sisa
chemical dan kemudian diberikan Penetral
dan Pelembut dan pengharum( Softener)
• Rinse I : Tanpa Chemical
• Rinse II : Penetral
• Rinse III/Final : Pelembut dan Pengharum
PEMERASAN DAN
PENGERINGAN
Linen tebal perlu pengeringan selama 10 menit
dengan suhu 70OC, dan linen tipis hanya perlu
pemerasan dengan menggunakan mesin
pemerasan(extractor) selama 5-8 menit.
EXTRACT / PERAS
Merupakan proses pengurangan kadar air
setelah tahap pencucian selesai.
Pemerasan dilakukan dengan mesin cuci
yang juga memiliki fungsi pemerasan ( Washer
Extractor)
Proses pemerasan dilakukan untuk mengurangi
kadar air yang ada di linen menjadi kering
kurang lebih 80% hingga 90% tergantung dari
linennya dan Putaran mesin pada saat Extract
PENGERINGAN / DRYING
 Proses pengeringan ini dilakukan untuk
menjadikan linenbenar-benar kering dengan
kondisi 100%
 Pengeringan dilakukan dengan mesin
pengering/drying, pada proses ini,
microorganisme yang belum mati atau terjadi
kontaminasi ulang diharapkan dapat mati.
FINISHING/SETERIKA
• Proses penyetrika dilakukan untuk
mengembalikan kondisi linen yang kumal
setelah melalui beberapa proses diatas
sehingga menjadi rapi dan licin lagi seperti
linen baru. (suhu 70-80 C)
• Mnggunakan :
Roll Ironer / roll Press
Rotary Press / steam Press
Seterika Uap
PENYETRIKAAN
Kelompokkan linen yang lembaran dan bukan
lembaran.

Penyetrikaan menggunakan Roll Press dan


Rotary Press.

Roll Press untuk linen lembaran, sedangkan


Rotary Press untuk bukan lembaran.

Suhu yang digunakan untuk penyetrikaan 70-


80OC.
PENYIMPANAN
Linen disimpan ke dalam lemari tertutup sesuai
dengan jenis linen.

Kondisi ruangan suhu 22 – 27ºc dan


kelembaban 45 – 75%
Linen disimpan terpisah dari ruang kotor agar
tidak terkontaminasi.

Gudang penyimpanan linen tidak boleh


digabung dengan benda/cairan yang bersifat
menguap atau menitrasi.

Pisahkan linen sesuai dengan jenis linen.


Cont >>>
Susun linen dengan tehnik tersendiri dengan
prinsip linen bersih yang lama harus lebih dahulu
dipakai (FIFO).

Untuk linen steril perlu dilakukan pemisahan


dengan linen bersih. Linen steril harus disimpan
di lemari khusus dan digunakan sebelum
kadaluarsa
PENDISTRIBUSIAN
Pendistribusian tergantung pada sistem
pengelolaan.(SENTRALISAI/DESENTRALISASI)

Bila secara Sentralisasi, pendistribusiannya


disesuaikan dengan permintaan/kebutuhan
ruangan/unit.
Cont >>>>
Bila tidak secara sentralisasi/Desentralisasi,
linen bersih diserahkan ke petugas ruangan
sesuai dengan jumlah linen kotor yang dikirim.

Linen bersih dibawa dengan menggunakan trolly


khusus linen bersih.
Cont >>>>
Penerimaan linen dari ruangan

Pendistribusian dari laundry

Penghapusan linen

Permintaan linen baru


A. Monitoring :
Tujuan :
- Untuk Memperbaiki sistem
pelayanan
- Menyesuaikan strategi untuk
pedoman pelayanan.
Aspek :
- Sarana, Prasarana, dan peralatan.
- SOP, kebijakan, visi, misi.
- Lama Pemakaian
- Kualitas.
Cont >>>
B. Evaluasi
Tujuan :
• Meningkatkan kinerja karyawan.
• Acuan dalam perencanaan, pengadaan linen,
bahan kimia,
• Acuan pemeliharaan mesin-mesin.
• Peningkatan pengetahuan & keterampilan
SDM.
KESIMPULAN
Banyak FAKTOR yang mempengaruhi hasil Pencucian

Lay Out Laundry/Alur Laundry


Pengetahuan Linen yang Benar
Pengetahuan Fasilitas dan Mesin Laundry RS
Pemeliharaan /Kalibrasi
Chemical Laundry yang Tepat
Sumber Daya Manusia yang Terlatih
Safety
6/29/2015 94
`

Anda mungkin juga menyukai