Anda di halaman 1dari 83

PERANAN LAUNDRY DALAM PENINGKATAN MUTU

PELAYANAN DIRUMAH SAKIT DENGAN STANDAR


PENCUCIAN LAUNDRY YANG TEPAT

Askar Romli, Amd


HP.08113396000 – E mail: romliaskar69@gmail.com
Curiculum Vitae
Nama : ASKARI ROMLI,Amd
• TTL : Jakarta, 1 September 1969
• Pekerjaan : Menejer Pengembangan dan Edukasi
• Pendidikan : Akademi – Manajemen
• Pelatihan : 1. Training Skill Work Shop- by. ITT.Sheraton
2. Traine The Trainer – by. ITT Sheraton
3. Managing The Function of Training
4. Basic Life Support
5. Infection Risk Reduction Activities In Hospital
6. Pelatihan Laundry RS . Menuju Uji Kompetensi BNSP & SNI
Proses Laundry RS ( PKLSI)
7. Pelatihan efisiensi dan Resiko Pelayanan Laundry (PILARS)
8. Pengelolaan Linen dan APD di Tengah Pandemi Covid 19 (PILARS)
• Pengalaman : 1. Manajer Pengembangan dan Edukasi
kerja
2. Manajer Services di RS.Husada Utama Surabaya 2001 s/d 2015
3. Asst. Laundry Manager di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta
4. Laundry Supervisor di Hotel Ciputra Semarang
5. Floor Supervisor di Grand Bahtera Hotel Balikpapan
• Organisasi : IHKA ( Indonesian Houskeepers Association)
TUJUAN
• Meningkatkan Peran Laundry Dalam Pelayanan
Laundry RS.
• Mencegah terjadinya infeksi silang,infeksi
nosokomial bagi pasien dan petugas Rumah
sakit dengan mengelola dan mengendalikan
bahan-bahan linen
• Efisiensi biaya
Cost saver : Menghindari biaya yang tidak perlu
ACUAN
1. UU Rumah Sakit No.44 tahun 2009 pasal 1 0
butir 2 tentang Bangunan Rumah Sakit
2. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral
Pelayanan Medik, Pedoman Manajemen Linen di
Rumah Sakit, tahun 2004
3. PERMENKES NO 27 TAHUN 201 7 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. PERMENKES No. 7 Tahun 2019 tentang
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
5. Standar Akreditasi Rumah Sakit Kemenkes tahun 2022
tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),
Standar PPI 6
PERMENKES NO 27 TAHUN
2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

 Pembagian Linen : linen kotor dan linen terkontaminasi


 Linen Terkontaminasi adalah linen yang terkena
darah atau cairan tubuh lainnya, termasuk benda
tajam
 Penatalaksanaan linen yang sudah digunakan :
Penggunaan APD dan Pembersihan tangan secara
teratur
 SPO Penatalaksanaan linen
 Penatalaksanaan Linen yang sudah digunakan
baik di ruang perawatan maupun di unit laundry
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT
Terkait Manajemen Linen

Standar PPI 6
 Rumah Sakit menerapkan pengelolaan linen/laundry
 sesuai prinsip PPI dan peraturan perundang-undangan
 Penanganan linen dan laundry di rumah sakit meliputi pengumpulan,
pemilahan, pencucian, pengeringan, pelipatan, distribusi, dan
penyimpanan. Rumah sakit mengidentifikasi area dimana staf harus :
 mengenakan APD sesuai prinsip PPI dan peraturan perundang-
undangan.
Elemen Penilaian :
Ada unit kerja pengelola linen/laundry
 yang menyelenggarakan penatalaksanaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
 Prinsip-prinsip PPI diterapkan pada pengelolaan linen/laundry
termasuk pemilahan, transportasi, pencucian, pengeringan,
penyimpanan dan distribusi
 Ada bukti supervise oleh IPCN terhadap pengelolaan linen/laundry sesuai
dengan prinsip PPI termasuk bila dilaksanakan oleh pihak luar rumah
sakit
LINEN
 Bahan yang terbuat dari kain tenun
 Linen yang dikelola di rumah sakit (secara
umum) :
 Sprei, selimut, sarung bantal,
 Baju pasien (set) : dewasa, anak
 Perlengkapan bayi : baju, bedong, kaos kaki,
topi. washlap
 Handuk
 Duk bolong, duk ampar
 Tutup Jenazah
 Linen Operasi : Jas operasi, TPA, TPB, Sprei
Bolong, Sarung Mayo
 Baju kerja petugas, Baju APD
 Gordyn, kain kafan, bantal, bungkus kasur
 Dll
BANGUNAN
1. Sarana Fisik
a) Ruang Penerimaan Linen
b) Ruang Pemisahan Linen
c) Ruang Pencucian
d) Ruang Pengeringan Linen
e) Ruang Penyetrikaan Linen
f) Ruang Penyimpanan Linen
g) Ruang Distribusi Linen
2. Prasarana Listrik
3. Prasarana Air
4. Prasarana Uap
FASILITAS
1. Peralatan
a) Mesin Cuci
b) Mesin Peras
c) Mesin Pengering
d) Mesin Penyetrika
e) Mesin Penyetrika Pres
f) Alat Timbang
2. Produk Bahan Kimia Pencuci
3. Fasilitas Kebersihan Tangan
4. APD
•Suhu air panas untuk pencucian 70°C
dalam waktu 25 menit atau 95°C
dalam waktu 10 menit

•Penggunaan jenis deterjen dan


Syarat-Syarat
Laundry disinfektan untuk proses pencucian
Rumah Sakit: yang ramah lingkungan agar limbah
cair yang dihasilkan mudah terurai
oleh lingkungan

•Standar kuman linen bersih setelah


Sumber :
Kemenkes1204/MENKES/SK/X/2004) keluar dari proses tidak mengandung
(PMK No.7 Tahun 2019)
20 CFU per 100 cm persegi (PMK RI
NO.7 TAHUN 2019)
Tingkatkan pemakaian APD
Fasilitas Pendukung
Spil Kit
Water Fountain

Kotak P3K
PELAYANAN INSTALASI BINATU /
LAUNDRY RUMAH SAKIT
TERSTANDAR
SESUAI PRINSIP PPI
 Ruang kerja bersih dan rapih
 Troli Linen kotor dan linen bersih terpisah
 Alur transportasi linen kotor dan linen bersih terpisah
 Pemisahan area kotor dan area bersih
 Fasilitas dan penggunaan APD
 Fasilitas dan pelaksanaan kebersihan tangan
 Tidak dilakukan penyortiran linen infeksius
 FIFO dalam distribusi linen bersih
 Kontrol su hu dan kelembaban ruang penyimpanan linen
 Distribusi linen bersih menggunakan Pass Box
 Disinfeksi dan pencucian troli
 Petugas di vaksinasi Hepatitis B
Permasalahan Laundry Rumah Sakit

1. Kualitas linen yang tidak baik


2. Noda berat yang masih tersisa
3. Pengiriman linen kotor/ infeksius dengan
kondisi sudah kering
4. Pemisahan linen kotor dan linen infeksius
tidak dilakukan
5. Lemahnya koordinasi ruang pelayanan
dan Laundry
Permasalahan Laundry Rumah Sakit

6.Lemahnyamaintanance
7. Aspek hukum pada outsorcing linen
8. Outsorcing linen tidak mengikuti standar
rumah sakit
9. Kurangnya pemahaman resiko (bahankimia)
10.Rendahnya pemahaman tentang linen
11.SDM yang kurang memenuhi syarat
Proses Pencucian yang tepat
• Memahami Area laundry dengan benar
• Memahami Penggunaan Mesin Yang Tepat
• Memahami Jenis Linen
• Memahami Pemakaian Chemical Laundry yang
Aman dan Berkualitas sesuai standar di RS
• Memahami Kualitas air yang digunakan
• Memahami Proses Pencucian benar dan
sesuai standar pencucian di Rumah Sakit
Prinsip
• Pemisahan area kotor dengan areaClean sidedi Laundry
bersih

• Membutuhkan penghalang fisik maupun sistem aliran udara


bertekanan

• Menghasilkan arus searah “Forward Movement”


Dirty
• Pencegahan Infeksi Nosokomial
side Air lock

DIRTY SIDE

BARRIER WALL

CLEAN SIDE

The barrier concept brings the only logical solution to the physical separation
of clean and dirty linen in the laundry room
Pemahaman Area di laundry
PENGENALAN MESIN CUCI
JENIS MESIN CUCI ( Rumah Tangga)
• UKURAN KECIL, KAPASITAS LOADING ANTARA
7 KG s/d 18 KG
• SIMPLE, MUDAH PENGOPERASIANNYA
• TIDAK PERLU PONDASI KHUSUS
TYPE MESIN CUCI INDUSTRI
> HARDMOUNTED
• PERLU PONDASI KHUSUS, UNTUK DILETAKKAN DI
BASEMENT / LANTAI I
• TIDAK MENGGUNAKAN PEREDAM/SHOCK BREAKER
• MAKSIMAL FINAL EXTRACTION 550 RPM, SEHINGGA
HASIL CUCIAN MASIH LEMBAB (80%), WAKTU
PENGERINGAN LEBIH LAMA.
> SOFTMOUNTED
• PERLU PONDASI KHUSUS

• MENGGUNAKAN PEREDAM/SHOCK BREAKER


• FINAL EXTRACTION BISA MENCAPAI 750 RPM,
SEHINGGA HASIL CUCIAN AGAK KERING (90%),
WAKTU PENGERINGAN LEBIH CEPAT
WASHER BARRIER / MESIN CUCI DUA PINTU SEARAH
WASHER BARRIER MACHINE HOSPITAL LINEN CARE

SOILD AREA CLEAN AREA


PEMAHAMAN LINEN RUMAH SAKIT
• Linen adalah Produk akhir dari Textil
• Linen menurut asal bahan matrialnya ada 2
macam,diproduksi oleh alam (cotton) dan
sintetis (polyester)
• Linen rumah sakit adalah semua produk tenun
yang digunakan dalam kegiatan yang di
rekomendasikan di Rumah sakit
• Memahami Manajemen Stok Linen di RS
LINEN RUMAH SAKIT
• Linen yang Mudah di Proses di
Laundry :
- Aman dicuci dengan air suhu panas
(Hot Water)
- Aman dalam penggunaan disinfektan
- Bisa di Proses di Mesin Pengering
MENGGUNAKAN CHEMICAL LAUNDRY
MEMENUHI STANDAR
• Hazard Material/B3
• Material Safety data
Sheet (MSDS)
• Penandaan Label dan
Simbol
• Ramah Ipal / Ramah
Lingkungan
• Sebaiknya perusahaan
yang sudah berijin /
• Sertifikasi Halal ( MUI) Legalitas
• Mengikuti Pedoman
• Uji Lab Manajemen Linen RS
WASH FORMULA
LAUNDRY RS……………
KOTORAN INFEKSIUS
No Step Mesin Level air Waktu Temp °C Produk Dosis
1 PREWASH Rendah ...ml
( Cuci Awal) 10 mnt ... ml
2 MAINWASH Rendah PANAS
( Cuci utama ) 20 mnt 80 °C ,,, ml
3 RINSE 1 Tinggi -
( Bilas pertama ) 5 mnt 40 °C -
4 RINSE 2 Tinggi -
( Bilas kedua ) 5 mnt 30 °C -
5 FINAL RINSE ... ml
( Bilas Akhir ) Rendah 7 mnt 30 °C ... ml
6 FINAL EXTRAK - - -
( Pemerasan akhir) 8 mnt -
Keterangan : 1. dosis chemical dikalikan kapasitas mesin
2. Linen Kotor masuk pada mesin cuci sebanyak 3/4 kapasitas mesin
WASH FORMULA
LAUNDRY RS……………
KOTORAN NON INFEKSIUS
No Step Mesin Level air Waktu Temp °C Produk Dosis
1 MAINWASH ... ml
( Cuci utama ) Rendah 15 mnt PANAS ... ml
60 °C ...ml
2 RINSE 1 Tinggi -
( Bilas pertama ) 5 mnt 40 °C -
3 RINSE 2 Tinggi -
( Bilas kedua ) 5 mnt 30 °C -
4 FINAL RINSE ... ml
( Bilas Akhir ) Rendah 7 mnt 30 °C ... ml
5 FINAL EXTRAK - - -
( Pemerasan akhir) 8 mnt -
Keterangan : 1. dosis chemical dikalikan kapasitas mesin
2. Linen Kotor masuk pada mesin cuci sebanyak 3/4 kapasitas mesin
ESTIMASI COST
ESTIMASI COST CHEMICAL RS......................................

LINEN Kapasitas mesin ...........Kg

infeksius   Load Cost Cost Cost


NO PRODUCT FUNGSI PRODUK pencuian pencucian pencucian pencucian
HARGA HARGA Cost/ml Dosage kapasitas per hari per hari per bulan per Tahun
per pail satuan Rp ml/kg mesin

1 Deterjen laundry

2 Desinfektan laundry

3 Emulsifier

4 Penghilang sisa dan penetral

5 Softener dan pewangi Laundry

Total cost / proses

Surabaya, 18 Pebruari 2021


LINEN KOTOR
Linen Infeksius :
 Linen yang terkontaminasi darah,
cairan tubuh dan feses

Linen Non Infeksius :


 Linen yang tidak terkontaminasi darah,
cairan tubuh dan feses
Linen Kotor – Terkontaminasi
• Linen terkontaminasi harus segera
ditutup dan dikirim ke laundry. Awas
resiko kontaminasi
• Petugas menggunakan alat pelindung
diri (APD) dan telah terlatih
• Tidak memilah atau membilas linen di
area pasien
• Sampah dan instrumen harus dipisahkan
dari linen. Sampah benda tajam dibuang
di tempat khusus (Safety Box)
AREA KOTOR
PROSES :
1. SERAH TERIMA LINEN KOTOR
 Bon penerimaan linen kotor (ruangan, jenis dan jumlah
linen)
 Penghitungan dan Penyortiran linen non infeksius
 Linen infeksius tidak diperkenankan untuk dilakukan
perhitungan kembali, setelah ditimbang langsung masuk
ke mesin cuci
2. PENIMBANGAN
 Kapasitas mesin cuci
 Indikator mutu, laporan kegiatan
3. PENCUCIAN
 Proses pencucian linen non infeksius dipisahkan dari
linen infeksius
 Menggunakan Bahan Kimia Pencuci
 Steam Boiller
 Menggunakan Washer Barrier Extractor
Proses Laundry
• Proses laundry merupakan gabungan
proses mekanis, panas dan faktor kimia.
Bantingan dan Gesekan dalam air pada mesin
mengurangi sebagian besar mikroorganisme.
Sabun dan deterjen membantu mengikat
kotoran dan mikroorganisme.

• Air panas merupakan langkah efektif


untuk membunuh mikroorganisme 70oC
selama minimal 25 menit, Disinfektan
memberikan tambahan margin safety.
Proses Laundry
• Memasukkan linen kotor tidak boleh terlalu padat
• Disesuaikan dengan kapasitas mesin dan
rekomendasi pabrik (3/4 Kapasitas mesin)
• Memasukkan linen (terlalu rapat/padat) dapat
menghambat kerja mekanis dan kimia mesin
laundry sehingga pencucian tidak sempurna
(berpotensi Linen Rewash / cuci Ulang)
CLEANING FACTOR
Chemical: Neutral/air, acid, alkali,
desinfektan, specialized product.

Mechanical action: Mesin


cuci, spotting manual.

Temperatur: Antimicrobial
action (kombinasi antara
mechanical-thermal-chemical
factor).

Time: waktu yang di


butuhkan
Prinsip Proses pencucian
(pada mesin cuci)
• Time/Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk satu kali proses cuci(Pree Wash,Main Wash,Rinse
I,Rinse II,Rinse III,Extrak)

• Chemical/Kimia Laundry
Kemampuan Kimia Laundry sebagai sarana pencuci/penghilang noda atau
Kotoran pada proses pencucian

• Temperatur / Suhu
Suhu yang dibutuhkan pada saat proses pencucian untuk mereaksikan kimia
laundry

• Mecanical Action/ Putaran Mesin


Kekuatan Putaran dan bantingan mesin terhadap linen pada saat proses
Pencucian
Tahapan proses pencucian
Proses pencucian dimulai dari :
1. Pengambilan Linen kotor
2. Penimbangan Linen Kotor
3. Pemilahan linen kotor
4. Pencucian linen kotor
5. Pengeringan Linen bersih
6. Penyetrikaan linen bersih
7. Penyimpanan linen bersih
ALUR PENGELOLAAN LINEN
PENANGANAN LINEN DARI RUANGAN
PENGUMPULAN

PENGIRIMAN / PENGAMBILAN

PEMILAHAN

PENCUCIAN / WASHING

PENGERINGAN

PELINCINAN DAN PELIPATAN

PENYIMPANAN
DAN PENGIRIMAN
A. PENGUMPULAN LINEN DI RUANGAN
LINEN INFEKSIUS

LINEN RUANGAN

LINEN NON INFEKSIUS

CATATAN :

Buang terlebih dahulu kotoran seperti feces kedalam spoelhoek , dan


sampah yang ada pada linen
Tidak meletakan linen dilantai
 Masukan linen kedalam tong yang tersedia dan tutup , jangan ada linen
yang berada diatas tutup (diluar) tong
 Pemberian nama ruangan pada kantong
B. PENGIRIMAN / PENGAMBILAN LINEN

 Pengambilan linen menggunakan troli yang


tertutup
 Transportasi dapat menjadi bahaya potensial
menyebarkan organisme apabila linen kotor
tidak tertutup dan bahan troli tidak mudah
dibersihkan
TRANSPORTASI LINEN

 Dilakukan oleh petugas yang ditunjuk dan tindakan


 Menggunakan troli tertutup (bahan stainless steel/baja anti karat)
 Troli Pengangkut linen kotor berbeda dengan troli pengangkut linen
bersih
 Sebelum dimasukkan ke dalam troli pastikan ikatan kantong
pengemas linen kotor rapat (tidak terlepas)
 Alur transportasi linen kotor berbeda dengan alur transportasi linen
bersih
 Pembersihan troli linen kotor dilakukan di unit laundry oleh petugas
ruangan setelah pengantaran linen kotor dan sebelum troli dibawa lagi
ke ruangan
 Sebelum mengangkut linen bersih, troli linen
bersih dibersihkan/didisinfeksi terlebih dahulu
 Jangan mengangkat linen melebihi kapasitas
troli
Pengambilan Linen Oleh Petugas Laundry
TRANSPORTASI LINEN KOTOR

Kantong Linen Infeksius Kantong Linen Non


Infeksius

TROLI LINEN KOTOR


RUANG CUCI TROLI LINEN KOTOR
ALUR TRANSPORTASI LINEN KOTOR DAN LINEN
BERSIH

ALUR TRANSPORTASI ALUR TRANSPORTASI


LINEN KOTOR LINEN BERSIH
C. PEMILAHAN LINEN

Kriteria Pemilahan :
1. Berdasarkan warna
2. Linen infeksius dan non infeksius
3. Berdasarkan ukuran untuk waktu proses
pencucian
D. PENCUCIAN ATAU WASHING

Infeksius
Mesin Cuci
Non Infeksius

Tahapan saat pencucian :


1. Penimbangan untuk menyesuaikan dengan kapasitas mesin
dan chemical yang digunakan
2. Melakukan pembersihan linen kotor dari material infeksius
dengan memperhatikan :
 Waktu
 Suhu
 Bahan Kimia
 Mechanical Action : Putaran mesin pada saat pencucian
KEGIATAN PENCUCIAN
CHEMICAL LAUNDRY RUMAH SAKIT
DIKELOMPOKAN 3 KATAGORI
1.Washing Chemicals :
- Alkali
- Emulsifier
- Detergent
2. Bleaching Chemicals:
-Oxygen bleach
-Chlorine Bleach
3. Finishing Chemicals:
- Neutralizer (KHINEZ premium 10L)
- Softener (KHINEZ Premium 8 L)
BAHAN KIMIA PENCUCI

1. Alkali (mengangkat noda pada linen)


2 Detergent (menghilangkan kotoran (keringat,
bekas
muntah, bekas feses, darah dll)
3. Emulsifier (menghilangkan Noda yang
mengandung Protein dan lemak)
4. Oxygen Bleach (untuk membunuh
bakteri,agar warna lebih cemerlang, dan
digunakan untuk semua jenis linen)
5. Softener (Melembutkan dan
mengharumkan linen
yang sudah dicuci)
BAHAN KIMIA PENCUCI
PENGELUARAN LINEN BERSIH DARI MESIN
CUCI

Pada proses ini dilakukan juga penyortiran linen yang sudah bersih
dan linen yang masih kotor untuk dipisahkan.
Keterangan : - Linen yang sudah bersih masukan ke mesin
pengering
PENGERINGAN LINEN YANG SUDAH DICUCI

Menggunakan mesin pengering dengan suhu yang


dapat diatur sesuai kebutuhan hingga 80°C
E. PENGERINGAN

Proses pengeringan ini dilakukan untuk


menjadikan linen benar-benar kering dengan
kondisi 100%
Pengeringan dilakukan dengan mesin
pengering/drying, pada proses ini,
mikroorganisme yang belum mati atau terjadi
kontaminasi ulang diharapkan dapat mati.
Roll Ironing dan Seterika uap
PENYIMPANAN
Linen disimpan ke dalam lemari tertutup sesuai
dengan jenis linen.

Kondisi ruangan suhu 22 – 27ºc dan


kelembaban 45 – 75%
PENDISTRIBUSIAN
Pendistribusian tergantung pada sistem
pengelolaan.(SENTRALISAI/DESENTRALISASI)

Bila secara Sentralisasi, pendistribusiannya


disesuaikan dengan permintaan/kebutuhan
ruangan/unit.
Cont >>>>
Bila tidak secara sentralisasi/Desentralisasi,
linen bersih diserahkan ke petugas ruangan
sesuai dengan jumlah linen kotor yang dikirim.

Linen bersih dibawa dengan menggunakan


trolly khusus linen bersih.
Cont >>>>
 Penerimaan linen dari ruangan

 Pendistribusian dari laundry

 Penghapusan linen

 Permintaan linen baru


A. Monitoring :
Tujuan :
- Untuk Memperbaiki sistem
pelayanan
- Menyesuaikan strategi untuk
pedoman pelayanan.
Aspek :
- Sarana, Prasarana, dan peralatan.
- SOP, kebijakan, visi, misi.
- Lama Pemakaian
- Kualitas.
Cont >>>
B. Evaluasi
Tujuan :
• Meningkatkan kinerja karyawan.
• Acuan dalam perencanaan, pengadaan
linen,
bahan kimia,
• Acuan pemeliharaan mesin-mesin.
• Peningkatan pengetahuan &
keterampilan
SDM.
INDIKATOR KINERJA LAUNDRY

BERSIH TIDAK BERBAU TIDAK BERNODA

KERING PENGEPAKAN LICIN PELIPATAN RAPIH

PENAMPILAN PEMBERIAN
RESPON TIME BAIK
MENARIK INFORMASI CUKUP
INDIKATOR MUTU LAUNDRY
1. Hasil pemeriksaan angka kuman pada linen yang dicuci
memenuhi standar
2. Ketetapan waktu distribusi linen bersih untuk ruang
perawatan kurang dari 3 jam
3. Tidak adanya kejadian linen hilang
4. Tidak adanya kejadian rewash
5. Tingkat kepatuhan SDM Laundry tentang penggunaan
APD
6. Tingkat kepatuhan pelaksanaan cuci tangan
7. Jumlah SDM Laundry yang mematuhi rekam kehadiran
8. Prosentasi kepatuhan SDM Laundry terhadap budaya
kerja
Banyak FAKTOR yang mempengaruhi hasil Pencucian

Lay Out Laundry/Alur Laundry


Pengetahuan Linen yang Benar
Pengetahuan Fasilitas dan Mesin Laundry RS
Pemeliharaan /Kalibrasi
Chemical Laundry yang Tepat
Sumber Daya Manusia yang Terlatih
Safety

6/29/2015 81
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai