Anda di halaman 1dari 34

Manajemen

laundry dan Linen


di
Rumah Sakit

Implementasi Budaya Keselamatan Rumah Sakit


di Masa Pandemi COVID-19
Tanggal 5 - 6 Oktober 2021
Ns. Siti Rohani, S.Kep,CVRN, MKM

Perumahan Harapan Kita


Jl.Flamboyan Blok E 8 No 4 Kelapa DuaTangerang

0821 2253 0033

sitirohani1764@gmail.com
Pendahuluan
Pengertian & Tingkatan
Tujuan
Dekontaminasi

OUT LINE
Regulation
Framework

PEDOMAN MANAJEMEN LINEN


DEP – KES RI TAHUN 2004
Pendahuluan
Kewaspdaan
Standar

Kewaspadaan
Berdasarkan
Transmisi
Kontak/Contact
Percikan /Droplets
Udara/Airborne
Unit Laundry RS
Unit bagian penunjang di rumah sakit yang berfungsi melakukan pengelolaan di
mulai dari perencanaan, penanganan linen kotor, bersih, sampai dengan
pemusnahan di bagi dalam dua system pengelolaan yaitu :
1. Sistem Sentralisasi yaitu suatu sistem pengelolaan linen yang meliputi perencanaan,
pengusulan, pengadaan,distribusi,pencucian,pemeliharaan sampai inventorinya dikelola
oleh satuan kerja yaitu unit laundry
2. Sistem Desentralisasi yaitu suatu sistem pengelolaan linen dimana perencanaan,
pengusulan, pengadaan serta inventorinya dilakukan oleh masing-masing satuan kerja,
sedangkan Laundry hanya melaksanakan pencucian dan pemeliharaan linen saja
Pengertian
•Pelayanan laundry adalah salah satu pelayanan pendukung penting di rumah sakit
masa kini karena mencakup berbagai kegiatan dan layanan yang berkaitan
dengan perencanaan pengadaan, proses pengumpulan linen kotor ,pengangkutan
linen kotor ,pencucian,pengeringan,penyeterikaan ,penyimpanan dan distribusi
linen bersih di seluruh rumah sakit
Pengertian
Linen
adalah bahan/kain yang digunakan untuk kebutuhan pasien dan pegawai
di fasyankes berupa sprey,sarung bantal, guling,handuk,baju pasien,
baju pegawai,pembungkus alat instrument dll,jenis linen/kain yang sering
di gunakan seperti katun,drill,flannel,bahan anti air,dan bahan anti bakteri
Linen Non Infeksius adalah
linen yang telah dipakai tidak ternoda cairan tubuh pasien
Linen infeksius adalah
linen yang telah terkontaminasi oleh darah,cairan tubuh,faeses,urine,dahak
dan linen pasien isolasi Covid 19
Tujuan Pelayanan Laundry

Tujuan Umum
Mencegah terjadinya HAIs pada pasien,petugas,pengunjung
Tujuan Khusus
Memutus mata rantai transmisi penularan infeksi dengan
mencegah penyebaran mikroorganisme
(bakteri,virus,jamur,scabies) di lingkungan Rumah Sakit
Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien dan petugas
Meningkatkan mutu pelayanan RS
Regulasi unit laundry
Surat Keputusan Direktur Untuk kepala Unit PPI 7.3 EP 1
Ada unit kerja atau
Pedoman pengorganisasian unit laundry penanggungjawab pengelola linen/
londri yang menyelenggarakan
Pedoman pelayanan laundry penatalaksanaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. (R)
SPO pelayanan laundry
Analisis Beban Kerja(ABK) untuk petugas laundry PPI 7.3.1 EP 1
Rencana Belanja Anggaran(RBA) Ada regulasi pengelolaan linen/
londri sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (R)
Laundry RS

Memenuhi
Ketentuan Outsourcing
Laundry sesuai
Standard

Sewa Linen
Distribusi
Penyimpa
Pengering nan
an
Pemeras
Pencucian an
Sortir PPI.7.3.1.EP.2
Pengambilan
/Penerimaan
Prinsip-prinsip PPI diterapkan pada
danPemilahan
pengelolaan linen/ londri, termasuk
pemilahan, transportasi, pencucian,
pengeringan, penyimpanan, dan
distribusi. (O,W)
PERALATAN PENDUKUNG KERJA SUMBER DAYA MANUSIA

Lingkungan 1. Alat Pelindung Diri (APD) sesuai Pelatihan :


paparan Laundry RS,PPI,K3,APAR,BHD
Tersedia ruangan laundry 2. Trolley kotor dan bersih
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
yang terdiri dari tiga area 3. Meja stainless
yaitu area kotor,area 4. Peralatan mesin vaksinasi
bersih,area penyimpanan linen ▪ Mesin cuci/ Washing machine
Bersih,tidak ▪ Mesin peras/ Washing extractor Laporan Kegiatan unit laundry
licin,Nyaman,dingin ▪ Mesin pengering/ Drying tumbler 1. Laporan bulanan
▪ Mesin penyetrika/ Flatwork ironer 2. Laporan TW
PPI 7.3 EP.2 ▪ Mesin penyetrika pres/ Presser ironer
Bangunan, alur, fasilitas dan pelaksanaan 3. Laporan Semester
▪ Mesin jahit/ Sewing machine 4. Laporan tahunan
londri sesuai dengan peraturan 5. Bahan Kimia
perundang-undangan. (D,O,W) 5. Laporan monitoring
6. Air panas dan air dingin 6. Laporan Indikator mutu unit
Alur Laundry RS
1. Mesin cuci/Washing Machine
Fasilitas
Pendukung 2. MesinPeras/ Washing Extractor
3. Mesin Pengering/ Drying Tumbler
4. Mesin penyetrika/ Ftatwork lroner
5. Mesin penyetrika pres/ Presser

Pengelolaan lroner
Laundry RS 6. Mesin jahit / Sewing Machine

Fasilitas lain :
1. Eye Wash
Proses
2. Body Wash
Di Unit Laundry
3. Wastafel untuk Cuci tangan
adalah proses
Disinfeksi
Tingkat
Tinggi(DTT)
Bahan kimia yang dipakai secara umum terdiri dari :

1. Detergen ( menghilangkan kotoran yang bersifat asam secara


global ) Membuat daftar inventori B3:
2. Emulsifier ( mengemulsi kotoran yang berbentu minyak dan
1. Informasi jenis B3,
lemak. )
3. Alkali (meningkatkan fungsi deterjen dan emulsifier serta Karakteritiknya,
membuka pori linen)
4. Bleach (chlorine) = pemutih berfungsi sebagai disinfectan 2. Ketersediaan MSDS,
(mengangkat kotoran/ noda) untuk linen berwarna putih
5. Oxybleach (Hydrogen Peroxide) mengangakat kotoran & 3. Cara pewadahan,
mencemerlangkan linen, baik pada linen yang berwarna
4. Cara penyimpanan dan simbol
6. Sout/ penetral (Menetralkan sisa dari bahan kimia pemutih
sehingga pH-nya menjadi 7 atau netral ) limbah B3.
7. Softener (Melembutkan linen,di gunakan pada proses akhir
pencucian )
Alat Pelindung Diri (APD)

PPI.7.3.1.EP.3
Petugas pada unit londri
menggunakan alat
pelindung diri (APD)
sesuai dengan ketentuan.
(O,W)
v

health.wa.gov.au
Pengangkutan linen

• Gunakan APD untuk petugas


• Pengangkutan linen harus sesuai prosedur atau SOP
• Gunakan Trolley tertutup saat pengangkutan linen
kotor dan infeksius
• Tidak boleh ada cairan atau tumpahan saat proses
pengangkutan
• Jangan mengguncang linen atau menyebabkan
aerosolisasi partikel infeksius dari linen
Tahapan Pencucian Linen

1. Penerimaan linen kotor dan penimbangan prosedur pencatatan PPI.7.3.1.EP.2


a. Linen kotor diterima yang berasal dari ruangan dicatat berat timbangan Prinsip-prinsip PPI diterapkan
pada pengelolaan linen/ londri,
sedangkan jumlah satuan berasal dari informasi ruangan dengan formulir yang
termasuk pemilahan, transportasi,
sudah di standarkan.
pencucian, pengeringan,
b. Tidak dilakukan pembongkaran muatan untuk mencegah penyebaran penyimpanan, dan distribusi.
mikroorganisme untuk yang infeksius (O,W)
c. Untuk yang tidak infeksius di pilah warnanya
d. Penimbangan sesuai dengan kapasitas dimaksudkan untuk menghitung
kebutuhan bahan-bahan kimia dalam tahapan proses pencucian.
Untuk dapat mencapai tujuan pencucian harus mengikuti
persyaratan teknis pencucian :
a. Waktu
2. Pencucian b. Suhu
Pencucian mempunyai tujuan selain utuk c. Bahan kimia
menghilangkan noda (bersih), awet (tidak d. Mechanical action
cepat rapuh), namun memenuhi persyaratan Faktor-faktor yang memepengaruhinya adalah :
sehat (bebas dari mikroorganisme pathogen) ▪ Loading muatan yang tidak sesuai dengan kapasitas
mesin (Mesin harus dikosongkan 25% dari kapasitas mesin )
▪ Level air yang tidak tepat
▪ Motor penggerak yang tidak stabil
▪ Takaran detergen yang berlebihan
Tahapan Pencucian Linen
3. Pengeringan b. Penyetrikaan
Pengeringan dilakukan dengan mesin pengering/drying yang Penyetrikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika besar
mempunyai suhu sampai 70oC selama 10 menit. dapat di setel sampai dengan suhu120oC namun harus
Pada proses ini jika mikroorganisme yang belum mati atau diingat bahwa linen mempunyai keterbatasan terhadap suhu
terjadi kontaminasi ulang diharapkan dapat mati. sehingga di setel antara 70-80 oC
a. Sortir Linen
Setelah proses pengeringan dilakukan penyortiran
linen rusak

www.perdalin.com
Monitoring Mutu pencucian Linen

Penciuman

Uji Mikrobiologi(Tidak Rutin)


Uji 1. Hygienic cleanlinnes :
Penglihatan Dengan Indra
Mikrobiologi 20 CFU / 100 cm²
2. Bacteriological cleanliness :
< 5 CFU/25 cm²
Perabaan

www.perdalin.com
5. Penyimpanan
Penyimpanan mempunyai tujuan selain melindungi linen
4. Pelipatan dari kontaminasi ulang baik dari bahaya seperti
mikroorganisme dan pest juga mengontrol posisi linen yang
Pada proses ini semua linen di lipat terdapat di ruang penyimpanan dipisahkan menurut masing-
sesuai jenis linen setelah proses
masing ruangan dan penyimpanan linen dengan system
penyeterikaan
FIFO
Monitoring Kepatuhan Petugas
Pembersihan Ruang Laundry Monitoring kepatuhan petugas menggunakan
APD sesuai standar
Pembersihan unit & peralatan laundry dengan
menggunakan larutan detergen dan disinfectan Monitoring kepatuhan petugas melakukan
1. Pembersihan unit laundry dilakukan sehari dua pembersihan unit laundry sesuai jadwal
kali dan bila kotor dan lakukan pembersihan besar Monitoring kepatuhan pembersihan mesin dan
rutin seminggu sekali peralatan pendukung lainnya
2. Semua mesin yang ada di laundry setiap hari di
bersihkan setelah selesai bekerja dan pembersihan Monitoring mutu hasil pencucian
besar rutin mesin seminggu sekali
3. Lakukan pembersihan semua trolley kotor setelah PPI.7.3.1.EP.4
di gunakan dengan larutan disinfectan Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh
IPCN terhadap pengelolaan linen/ londri sesuai dengan
4. Pembersihan trolley bersih rutin setiap hari prinsip PPI termasuk bila dilaksanakan oleh pihak luar
rumah sakit. (D,O,W)
PPI.7.3.1.EP.4 - Ada bukti
Contoh pelaksanaan supervisi dan
Supervisi IPCN monitoring oleh IPCN terhadap
pengelolaan linen/ londri sesuai
dengan prinsip PPI termasuk bila
dilaksanakan oleh pihak luar
rumah sakit. (D,O,W)
Cara Memilih Laundy Outsourcing
Outsourcing
Outsourcing has been variously
defined as the “contracting-out” Laundry Outsourcing
of services that were previously Bermitra dengan laundry luar RS:
performed in-house to an
external service provider as a 1. Sewa & pencucian
mean of increasing 2. Pencucian saja
organisational efficiency and
effectiveness (Steane and
Walker, 2000; Monczka et al.,
2005; Li and Choi, 2009)
Persiapan menuju laundry out sourcing
• Pembuatan Kerangka Acuan/TOR dengan
Study Kelayakan/Feasibility study menghitung untung rugi kegiatan laundry out
sourcing
1. Keuntungan dan kerugian proses • Menentukan spesipikasi yang di harapkan
laundry out sourcing • Kunjungan laundry out sourcing
2. Proses laundry sesuai standar RS • Menghitung waktu yang dihabiskan untuk
transportasi
3. SDM
PPI.7.3.EP.3
4. Fasilitas penunjang laundry Bila linen/ londri dilaksanakan oleh pihak di luar rumah sakit, harus
memenuhi sertifikasi mutu dan sesuai dengan peraturan perundang-
5. System undangan. (D,O,W)
Tentukan Spesifikasi 7 Fasilitas Pendukung laundry
Status a. Body shower
1 : Milik Sendiri /PT/CV/(Bukti Sertifikat)
Kepemilikan
b. Eye washer
Lengkap dari kementerian
2 Perizinan : perdagangan/dinas,izin,dari KLH c. Wastafel untuk cuci tangan di area kotor,area pengeringan dan
pusat/daerah area bersih
Bangunan Memiliki jalur yang jelas d. Kamar mandi diarea bersih dan area kotor
3 :
laundry kotor,bersih,distribusi,gudang bersih
Di sesuaikan dengan jumlah cucian perhari e. Trolley/container plastic besar pengangkut linen bersih dan kotor
Luas
4 : mengacu kepada peraturan yang berlaku
bangunan f. Meja stainlees steel
Kapasitas 8 Sumber air : Air Tanah dengan
5 : Jumlah Workshop laundry
Laundry
a. Penyaringan dan penggunaan WTP
Fasilitas Mesin Cuci,mesin peras,mesin
6 : b. Air PAM
Mesin pengering,mesin penyetrika,mesin jahit
9 Pemeriksaan baku mutu air bersih
10 Pemeriksaan baku mutu air limbah
Tentukan Spesifikasi
11. Manajemen laundry
1) Struktur organisasi yang jelas
2) Memiliki staf Quality control untuk setiap shift
3) Pencucian Linen kotor infeksius dan non infeksius terpisah
12. Pengalaman
1) Mempunyai pengalaman menangani cucian linen RS
2) Memiliki tenaga profesional yang memiliki sertifikat di bidang laundry Rumah Sakit
3) Memiliki pengalaman mencuci linen rumah sakit > 1 th
4) Memiliki surat keterangan pernah menangani pencucian linen RS
13. Sertifikat jaminan mutu
1) Memiliki sertifikat ISO
2) Memiliki sertifikat mutu dari profesi laundry
Tentukan Spesipikasi TKRS.6.EP.6 - Ada bukti Kepala bidang/ divisi
manajemen dan Kepala unit kerja berpartisasi dan
18. Waktu lama kontrak & bertanggung jawab terhadap peninjauan, pemilihan, dan
sebutkan dalam kontrak pemantauan kontrak manajemen (D,W)

14. Ketenagaan laundry : indikator mutu laundry


bila indikator target tidak TKRS.6.1.EP.1 - Rumah Sakit mempunyai regulasi
1) Tenaga kerja sudah di latih terpenuhi :
tentang monitoring mutu pelayanan yang disediakan
berdasarkan kontrak atau perjanjian lainnya (lihat juga
PPI,penggunaan APAR,BHD 1) Peringatan lisan TKRS 6 EP 1 dan TKRS 4 EP 1). (R)

2) Perlindungan tenaga dengan asuransi 2) Peringatan tertulis TKRS.6.1.EP.2 - Ada bukti semua pelayanan yang
kesehatan dan tenaga kerja BPJS 3) Potong biaya kontrak disediakan berdasarkan kontrak atau perjanjian lain
mempunyai indikator mutu dan sudah dilakukan
15.Sistem pengambilan dan pengiriman prosentase tergantung pengumpuIan datanya. (D, W)
RS
16.Tentukan Jarak RS dan workshop 4) Pemutusan hubungan
TKRS.6.1.EP.4 - Kepala bidang/ kepala divisi klinis
dan manajemen ikut berpartisipasi dalam program
maksimal KM dari RS kerja peningkatan mutu dengan menindaklanjuti hasil
analisis informasi mutu pelayanan yang dilaksanakan
17.Harga Kontrak pencucian melalui kontrak/ pihak ketiga. (D,W)
Contoh Difinisi Operasional Mutu Laundry
RUMAH SAKIT ……………………………………………………..

Judul Indikator Kualitas Pencucian Linen


Program Peningkatan mutu
Dimensi Efektif dan safety

Tujuan Peningkatan Mutu Tercapainya kualitas hasil pencucian linen bebas dari noda, bau, lengket
dan kusut dari laundry Mitra Kerja

Definisi Presentasi kualitas hasil pencucian linen yang bebas dari noda, bau,
lengket dan kusut dari laundry Mitra Kerja

Kriteria Inklusi Semua linen yang dicuci

Kriteria Eksklusi -
Numerator Jumlah hasil cucian linen yang bernoda, bau, lengket dan kusut
Denumerator Seluruh jumlah linen yang dicuci dan diterima oleh Rumah Sakit
dari laundry Mitra Kerja
Sumber Data Unit Laundry

Penanggung Jawab Kepala unit laundry

Alasan Pemilihan Indikator Terpenuhinya kualitas hasil cucian linen sesuai standar Rumah Sakit

Type Indikator Struktur Proses Outcome Proses-Outcome

Frekuensi Pengumpulan Data Setiap hari

Periode Analisa Data Setiap bulan

Metodologi Pengumpulan Retrospective Concurrent


Data

Target Sampel & Sample Size Semua linen setiap hari

Area Monitoring Unit Laundry

Nilai Ambang/Standar ≤2%

Jelaskan pengumpulan data Data dikumpulkan oleh Penanggung Jawab Unit dan dianalisa oleh
dan analisisnya Ka. Instalasi Sterilisasi Sentral dan Laundry

Jelaskan bagaimana data akan Disampaikan dalam Rapat unit laundry ke seluruh staf rumah sakit
di diseminasi ke staf dan menyampaikan hasil evaluasi capaian indikator kualitas
pencucian linen kepada laundry mitra kerja

Nama alat audit atau nama Lembar checklist kualitas cucian linen RS ……….
file
Persiapan Laundry RS Untuk Outsourcing
1. Semua Linen di beri logo RS
2. Hitung semua jenis dan gramasi linen RS
3. Menyiapkan tata cara dan aturan menghitung linen kotor
4. Menyiapkan tata cara dan aturan menerima linen bersih
5. Menyiapkan indikator Mutu laundry outsourcing
6. Menyiapkan dokumen :
a. Formulir serah terima linen kotor
b. Formulir serah terima linen bersih
c. Formulir rewash/cuci ulang
d. Formulir audit laundry outsourcing
e. Formulir kunjungan lapangan laundry outsourcing
Kesimpulan
Pengelolaan laundry RS harus mengikuti aturan yang sudah di
keluarkan oleh negara sistemnya,fasilitas sarana dan prasarana,SDM
Pengelola laundry di RS mampu melakukan pengelolaan laundry
secara mandiri di RS ataupun outsourcing sesuai standar PPI
Monitoring dan supervisi secara kontinyu untuk meningkatkan mutu
sehingga di dapatkan laundry yang berfungsi :
Memutus mata rantai transmisi penularan infeksi dengan mencegah
penyebaran mikroorganisme (bakteri,virus,jamur,scabies) di lingkungan
Rumah Sakit ,Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien dan
petugas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai