3
POKOK BAHASAN
Pendahuluan
Tujuan
Dasar Hukum Pengelolaan Linen
Standar Pelayanan minimal Rumah Sakit
Pengelolaan Linen
Pengadaan Linen
Skema pengelolaan linen di Rumah Sakit
Definisi
Alur sirkulasi linen di Rumah Sakit
Penanganan linen di Rumah Sakit
Pencatatan, Pelaporan, Monitoring dan
Evaluasi 4
PENDAHULUAN
Linen adalah bahan dari kain yang digunakan di fasilitas pelayanan
kesehatan, seperti ; selimut, penutup tempat tidur, penutup bantal, gaun
bedah,kain pembersih dsb
5
PENDAHULUAN
6
TUJUAN
Untuk memutus mata rantai transmisi mikroorganisme
dengan mengelola dan mengendalikan bahan-bahan
linen
Untuk meminimalkan infeksi di Rumah Sakit dengan
meningkatkan kewaspadaan standar .
Menjaga citra rumah sakit dengan menciptakan
ketersediaan bahan linen sesuai dengan visi, misi, dan
filisofi rumah sakit
7
DASAR HUKUM PENGELOLAAN LINEN
DI RUMAH SAKIT
8
Kepmenkes Nomor :1024/Menkes/SK/X/2004
tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
9
STANDART PELAYANAN MINIMAL
RUMAH SAKIT (2008)
PELAYANAN LAUNDRY
– Tidak Adanya Kejadian Linen Yang Hilang
Standart 100 %
– Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Untuk
Ruang Rawat Inap Standart100 %
10
PENGELOLAAN LINEN
11
PENGADAAN LINEN
Pangadaan linen harus mempertimbangkan faktor
kapasitas TT RS, BOR,lama pencucian dll, Linen
sebaiknya diberi logo RS
Material
Harus disesuaikan dengan fungsi, cara perawatan dan
segi penampilan
Ukuran
Linen merupakan barang habis pakai, standar ukuran
yang diperhitungkan tidak dari penggunaan saja tapi
dilihat dari biaya pengadaan
12
1 PAR STOCK TT DEWASA
1 Lbr bad pad (Alas di atas kasur)
3 Lbr kain seprei (1 alas tidur, 2 lbr penutup selimut
1 Lbr Steek laken (Alas melintang)
1 Lbr zeil (perlak dan kain)
1 Lbr Selimut
1 lbr Sarung Bantal
1 Lbr Bed Cover
1 Lbr Handuk Mandi
1 lbr Handuk Tangan
1 lbr Handuk Muka
1 lbr wash lap
1 lbr kesed kamar mandi
13
RATIO TEMPAT TIDUR DAN PAR LINEN
• 1 TT ; 3 – 9 par linen
• ICU 1 TT ; 6 – 10 par linen
• 1 par linen dipakai pasien
• 1 par linen dicuci
• 1 par linen disimpan di ruangan
• 1 par linen persediaan di gudang
14
Kebutuhan Perlengkapan Linen
• Bila penggantian dan pencucian dilakukan setiap hari ( 1 x
sehari), maka dibutuhkan 3 par stock per TT rawat Inap
Dewasa dipakai, di ruangan, dan di laundry
• Untuk rawat inap Anak dibutuhkan > 3 par stock
• Untuk rawat inap ICU dibutuhkan > 6 par stock
• Untuk pelayanan operasi dan tindakan tergantung dari ;
– Jenis dan jumlah operasi perhari
– Bentuk ; berlubang atau tidak
– Ukuran ; Besar , Sedang, dan Kecil
– Jenis Linen ; Katun, drill
– Pakaian Fungsional
15
SKEMA PENGELOLAAN LINEN
DI RUMAH SAKIT
(Depkes, 2004)
Perencanaan
Proses pengadaan
Pengadaan
Penerimaan
Pemberian Identitas
Hilang Rusak
Perbaikan Memusnahkan
Pencatatan/
Pelaporan Monitoring & Evaluasi16
Definisi
Linen infeksius : Linen yang terkontaminasi
dengan darah dan cairan tubuh
17
ALUR SIRKULASI LINEN
19
A. PENANGANAN LINEN
DI RUANGAN (1)
Tidak meletakkan linen di lantai
20
Do not throw linen
on the floor
21
22
PENANGANAN LINEN
DI RUANGAN (2)
Lakukan Kebersihan Tangan
Pisahkan Ruangan untuk tempat linen
bersih dgn linen kotor
Pisahkan linen kotor infeksius dan non
infeksius
Semua linen infeksius dimasukkan kedalam
kantong plastik kuning, diikat dan beri label
infeksius (bila diperlukan) 23
PENANGANAN LINEN
DI RUANGAN (3)
Tidak menghitung linen kotor di area
perawatan
Menggunakan alat pelindung diri
sesuai indikasi
Tidak melakukan dekontaminasi di
Ruangan
Mencuci tangan setelah tindakan selesai.
24
PENANGANAN LINEN
DI RUANGAN (4)
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT
PENYORTIRAN/PEMILAHAN LINEN KOTOR
25
B. TRANSPORTASI LINEN
26
C. PENANGANAN LINEN DI
LAUNDRY (1)
Bedakan pintu masuk linen kotor ke Laundry dan pintu
keluar linen bersih dari Laundry ke Ruangan
Petugas diwajibkan
menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD)
28
PENGGUNAAN APD
29
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (3)
30
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (4)
Lakukan penimbangan untuk menghitung kebutuhan bahan-
bahan kimia (detergent, sodium hypoclorit softener).
31
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (5)
Tempat Pemilahan Linen Kotor
32
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (6)
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT
PENYORTIRAN/PEMILAHAN LINEN KOTOR
Pada saat menyortir linen petugas harus
memakai sarung tangan, celemek plastik (apron
tahan air) untuk menghindari kejadian yang tidak
diharapkan
34
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (8)
Penakaran Detergent, Softener, Bleach, dll.
35
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (9)
PROSES
PENCUCIAN
Suhu yang
di rekomendasikan
30 ⁰ C – 90 ⁰ C
36
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (10)
PROSES PENCUCIAN LINEN
37
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (11)
PROSES PENCUCIAN LINEN
38
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (12)
42
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (16)
43
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (17)
Penyeterikaan dengan suhu70 – 120 C akan
menghancurkan microorganisme patogen
( terutama menggunakan setrika uap)
Proses pengringan
Suhu : 70 ⁰ C selama 10 menit
44
PENYETRIKAAN
• Kelompokkan linen yang lembaran dan bukan
lembaran.
46
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (19)
Pelipatan
Bertujuan untuk merapikan dan memudahkan dalam
penggantian linen pasien.
47
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (20)
Ruangan laundry harus bersih, tidak licin
Buat dan tetapkan jadwal kebersihan
Staf kebersihan harus dilatih dan di awasi
48
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (21)
49
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (22)
PENYIMPANAN LINEN
Linen disimpan di dalam lemari tertutup sesuai dengan jenis
linen, suhu 22 – 270 C dan kelembaban 45 – 75 %.
Lemari penyimpanan linen harus berjarak 4 – 6 inci dari lantai
50
PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (23)
51
C. PENANGANAN LINEN
DI LAUNDRY (24)
DISTRIBUSI LINEN
52
53
54
55
MONITORING DAN EVALUASI (1)
MONITORING
Tujuan :
Untuk memperbaiki sistem pelayanan
Menyesuaikan strategi untuk pedoman pelayanan
Aspek
Sarana, prasarana dan peralatan
SOP, kebijakan, visi dan misi
Lama pemakaian
Kualitas. 56
MONITORING DAN EVALUASI (2)
EVALUASI
Tujuan :
Meningkatkan kinerja karyawan
Acuan dalam perencanaan, pengadaan linen, bahan
kimia dll.
Acuan pemeliharaan mesin-mesin
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM.
57
MONITORING DAN EVALUASI ( 3 )
• ASPEK SANITASI
– Kualitas linen : angka kuman.
– Lingkungan : Suhu, pencahayaan, kebisingan,
kelembaban, debu (frekuensi : minimal 6 bulan
sekali).
– Kualitas air : persyaratan air bersih, kadar garam,
kesadahan dan pemeriksaan air limbah : SO3,
PO4, senyawa aktif biru metilen
59
KESIMPULAN
60
KESIMPULAN
1. 3. Linen yang bersih dapat memberikan
2. kenyaman terhadap pasien
3. 4. Petugas (staff) harus diberikan pelatihan
4. dan selalu di supervisi
5. 5. Pada saat pembersihan gunakan diterjen
6. yang netral
61
TERIMA KASIH 62