Anda di halaman 1dari 40

M A N A J E M E N L I N E N RU M A H SAKIT

D I E R A - PA N D E M I
SAAT
P AND EM I
COVID
Manajemen yang harus diperhatikan :

Manajeme Manajemen
Proses Manajemen
n Kerja (SPO) Sirkulasi
Petugas Linen
PENGELOLAAN
LAUNDRY
Pengertian...
PERMENKES 1204 T H 2004 & PERMENKES 27 tahun 2017 hal
33

• Laundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan
sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan disinfektan, mesin uap
(steam boiler), pengering, meja dan meja setrika.

Persyaratan ..
. Suhu air panas untuk pencucian 70°C dalam waktu 25 menit atau 95°C dalam
• 1.
• waktu 10 menit
2. Penggunaan jenis deterjen dan disinfektan untuk proses pencucian yang ramah
• lingkungan aga limba cair yang dihasilkan mudah terurai oleh lingkungan
3. Standar kuman bagi linen bersih setelah keluar dari proses tidak mengandung
• 6x103 spora spesies Bacilusper inci persegi, sedangkan standar terbaru (Amerika)
• total aerobical microbial count < 20 CFU/10x10 cm persegi.
TataLaksana...
• Di tempat laundry tersedia kran air bersih dengan kualitas
tekanan
dan aliran yang memadai, air panas untuk disinfeksi
AIR dan tersedia disinfektan.

• Peralatan cuci dipasang permanen dan diletakkan


dengan
dekat saluran pembuangan air limbah serta tersedia
SARANA
mesin cuci yang dapat mencuci jenis-jenis linen yang
berbeda.
• Tersedia ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk
MESI infeksius
linen dan non
N infeksius.
• Laundry harus dilengkapi saluran air limbah tertutup
dilengkapi
yang dengan pengolahan awal (pre-treatment)
LIMBA sebelum dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah.
Lanjutan
TataLaksana...
• Laundry harus disediakan ruang-ruang terpisah sesuai
kegunaannya yaitu ruang linen kotor, ruang linen bersih,
ruang untuk perlengkapan kebersihan, ruang perlengkapan
RUANGAN cuci, ruang kereta linen, kamar mandi dan ruang peniris
atau pengering untuk alat-alat termasuk linen.
• Untuk rumah sakit yang tidak mempunyai Laundry
tersendiri, pencuciannya dapat bekerjasama dengan pihak
PIHAK lain dan pihak lain tersebut harus mengikuti persyaratan
KE-3 dan tatalaksana yang telah ditetapkan.

• Petugas yang bekerja dalam pengelolaan laundry linen


harus menggunakan pakaian kerja khusus, alat pelindung
diri dan dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala,
APD serta dianjurkan memperoleh imunisasi hepatitis B
Penatalaksanaan
Linen
Permenkes
Linen dipisah antaranolinen
17 tahun 2017linen
kotor dan ttg PPI Hal 53
terkontaminasi  dari ruangan oleh
petugas dengan APD lengkap

Semua linen dimasukkan ke dalam kantong kuning , dan tidak boleh adanya
penyortiran

Linen yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh lainnya harus dibungkus dalam
kantong plastik kuning dan diangkut/ ditransportasikan secara hati-hati agar tidak
bocor
Pastikan alur linen kotor dan linen terkontaminasi sampai laundry terpisah dengan linen
yang sudah bersih
Linen yang terkontaminasi seyogyanya langsung masuk ke mesin cuci yang segera
diberi disinfektan
Pengelolaan yang baik dapat mencegah / mengurangi
infeksi nosokomial / rumah sakit (flAIs)

Penyimpanan linen bersih yg tdk baik dapat menyebabkan linen


jamuran,bau,dimakan ngengat, terkena kotoran dan menjadi sarang
nyamuk
Pengumpulan linen kotor yang tidak pada tempatnya dapat
menyebabkan kotoran menyebar kemana-mana, menyebabkan
tempat tumbuh kuman penyakit dan menularkan penyakit
PELAYANAN LINEN
RS
MERUPAKAN SUB SISTEM DARI PELAYANAN RS

PRINSIP
PELY. RS 1. Efisien dan bermutu
2. Menghormati hak-hak pasien
3. Sesuai standar dan pedoman pelayanan
4. Fungsi sosial (dapat dijangkau semua orang)
5. Pemenuhan dan pengembangan staf
Tujuan Pelayanan
L inen R S
Membantu unit lain yang
membutuhkan linen

Mencegah infeksi silang baik bagi


pasien maupun petugas Rumah
Sakit

Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Higiene
s
Baik
Bebas &
kuma Bersi
n h

MUTU
Cepat
/ siap
pakai LINEN Cemerlan
g

Lembu Harum
t
PERLAKUAN TERHADAP LINEN
PERMENKES N O.7 TAHU N 2019
A. PENGUMPULAN..
:
1. Pemilahan antara linen infeksius dan non-infeksius dimulai dari sumber dan
memasukkan
linen ke dalam kantong plastik sesuai jenisnya serta diberi label.
2. Menghitung dan mencatat linen di ruangan.

B. PENERIMAAN...
1. Mencatat linen yang diterima dan telah terpisah antara infeksius dan non-infeksius.
2. Linen dipilah berdasarkan tingkat kekotorannya

3. Penerimaan ...
1) Menimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas mesin cuci dan kebutuhan deterjen
dan disinfektan.
2) Membersihkan linen kotor dan tinja, urin, darah, dan muntahan kemudian merendamnya
dengan
menggunakan disinfektan.
Lanjutan...
PERMENKES N O.7 TAHUN
2019

4. Pengeringan...
5. Penyetrikaan ...
6.Penyimpanan...
1)Linen harus dipisahkan sesuai jenisnya.
2)Linen baru yang diterima ditempatkan di lemari bagian bawah.

3)Pintu lemari selalu tertutup.

7. Distribusi...
dilakukan berdasarkan kartu tenda terima dari petugas penerima, kemudian petugas
menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan sesuai kartu tanda terima.
Lanjutan...
PERMENKES N O.7 TAHUN
2019
4.
Pengangkutan...
a) Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan dengan kantong yang
digunakan untuk membungkus linen kotor.
b) Menggunakan kereta dorong yang berbeda dan tertutup antara linen bersih dan linen kotor.
Kereta dorong harus dicuci dengan disinfektan setelah digunakan mengangkut linen kotor.

c) Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan bersamaan.

d) Linen bersih diangkut dengan kereta dorong yang berbeda warna.

e) Rumah sakit yang tidak mempunyai laundry tersendiri, pengangkutannya dari


dan ke tempat laundry harus menggunakan mobil khusus.
PENGELOLAAN LINEN
Permenkes NO.7 TAHUN 2019 dan Permenkes 27 tahun 2017
hal 33

Line • semua jenis linen yg terkena cairan tubuh


infeksi
n pasien, seperti darah, nanah, air seni, feses,
dll.
us
Linen • semua linen kotor yang tidak terkena
infeksiu cairan tubuh pasien / kotoran pasien
non
Pengumpulan Linen
Kotor

Permenkes No. 7 tahun 2019

- Linen kotor dari UNIT PELAYANAN, di pisah dalam kantong plastik LINEN
INFEKSIUS (KANTONG PLASTIK KUNING), LINEN NON INFEKSIUS (KANTONG
PLATIK PUTIH), 2/3 penuh di ikat dan disimpan di ruang penampungan
linen kotor.

- Linen kotor dibawa dalam kontainer tertutup ke laundry oleh


petugas pengambilan linen kotor laundry
Penempatan mesin cuci linen kotor infeksius dan linen
kotor non infeksius harus dipisahkan .

Mesin cuci infeksius disarankan harus dobel door

Pemantauan Suhu, kelembapan dan tekanan harus


tercatat dalam batas normal

Tidak dibenarkan adanya pemilahan linen kotor  penyebaran


infeksi
Alur global Pelayanan Laundry
RS
Penyimpanan sementara
Area Kotor

Pengeringan

Pemilahan

Pelipatan

Pengepresan

Pengerollan
Indikator RS Kemenkes
• 1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang (sasarannya : 0
/100%)
 stock opname berkala
• 2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk unit
pelayanan (sasarannya: maksimal 5 jam)

Tambahan...

Harus tercatat dan ada laporan


berkala
Struktur
Organisasi... Ka. Instalasi laundry & sterilisasi sentral

Pengelola Urusan Penyiapan Pengelola Urusan Pelayanan


Pengelola Urusan Pelayan an Laun dry
Fasilitas & SDM Inst.Laundry dan Sterilisasi Sentral Sterilisasi Sentral

MARLIN SIRAIT, SE Ka.Sub Sterilisasi Ka.Sub Laundry


RUBINO

Kepala Tim Kepala Tim Kepala Tim Kepala Tim Kepala Tim Kepala Tim
Gudang Terminal Sterilisasi Produksi Pencucian Produksi Distribusi
AMSAR TRI BAWASNA ROJIKUN

ADMINISTRASI GUDANG MONITORING WARYONO


NURUL ULFA
operator operator
NURWELAS operator operator
AGUS operator
DHIMAS SUNARKO
PEM AKAI WINARTUN DEDY MENRI HOTDAN
ARIEF AKHMAD
Z AZILIA.S,AMK Ns.DOLA V.A MISKAN SRI YUSRIAH
AZIS DENI. H
L APRILIA,AMK T.NURM EKA KARTIKA
Ns.ZHAFRAN M. YUSUF.F
SURATMI ep ANSYA REZA JAVENDRA
Ns.NATHALIA.C AFNAN. S
H JOKO RIZKI EKA, P
PRAWO
TO
FAJAR
R.H
b.Tata Kerja…..
... Sistem Pengelolaan
Linen ...
• suatu sistem pengelolaan linen yang meliputi
perencanaan, pengusulan, pengadaan,
SENTRALISAS distribusi, pencucian, pemeliharaan sampai
I inventorinya
dikelola oleh satuan kerja yaitu
laundry
• suatu sistem pengelolaan linen dimana perencanaan,
pengusulan, pengadaan dan inventorinya dilakukan
DESENTRALISASI oleh masing-masing satuan kerja, sedangkan
laundry hanya melaksanakan proses pencucian dan
pemeliharaan linen
saja
PENANGANAN DAN PENGANGKUTAN
LINEN
1. Trolli yang berbeda antara linenkotor dan
linen bersih (pembedaan warna & kode)
2. Trolli/ wadah mampu menahan beban linen
3. Muatan tidak berlebihan
4. Pembersihan trolli linen dilakukan dengan
menggunakan enzymatic, seperti klorin 0,5%, teralin,
septalkan.
5. Waktu pengangkutan line bersih dan linen
kotor tidak boleh bersamaan.
Perawatan dan
Pemeliharaan
JENIS KAIN MAKS : TERHADAP TERHADAP TERHADAP
SUHU BLEACHIN ASAM ALKALI
G
Sutera 30 - - -
Katun Target + + +

warna
Putih 90 + + +
Sintesis 60 + - +
putih
Warna 60 - - +
Campuran 60 + + +
U M U R PEM A K A I A N : JUML A H
PEN C U C IA N
⚫Single sheet :
250
⚫Doubel sheet :
Umur linen tergantung
250 pada :
⚫Towel
Bedpad :: a. Cara penggunaan
⚫150
Blanket 150 b. Jumlah per parstock
⚫Kitchen
⚫ Bed towel:: c. Cara penyimpanan
25
cover 150 d. Cara pencucian
⚫Bathmat :
⚫Napkin 150
KERUSAKAN DAN KEHILANGAN
LINEN :
Pemakaian yang tidak benar

Noda obat/ bahan kimia berwarna yang sulit


dihilangkan

Pemeliharaan yang kurang baik

Frekuensi pemakaian terlalu sering

Kualitas linen yang kurang


Toleransi lost dan demage = Z % x Ket : Z = BOR
365 X = part stock
X Y Y = pencucian/hari (standar AHA = 250 kali
cuci)
PELAPORAN KERUSAKAN
LINEN ...

Setiap linen yang ada harus tercatat


(penting adanya stock opname)

Membuat laporan ke bagian terkait untuk


penghapusan linen (di RSAB harapan kita,
melalui Rumah tangga diketahui DIREKSI)
2. Desinfektan

3. Bleach/
7. Softener
Pemutih

6. Sour/

Penetra
l

5
Bahan kimia yang dipakai di RSA B Harapan Kita terdiri dari:
(SEMUA B A H A N K I M I A Y G DIPAKAI WAJIB M E M E N U H I LABEL H A L A L DARI M U I D A N MEMILIKI MSDS )

DETERJEN = S A B U N
Mempunyai peran menghilangkan kotoran yang bersifat asam secara global

DISINFEKTAN
Bahan ini dirancang khusus untuk desinfektan dan deodorising yang berbentuk liquid, yang
mengandung fenolik,kathionik dan chlorin agent sehingga sangat efektif untuk menghilangkan
bau amis atau bau tidak sedap, dan efektif untuk membunuh virus HIV, Hepatitis , antrak, dan
lain-lain

BL E A C H = P E MUT IH
Mengangkat noda/ kotoran mencemerlangkan linen, dan bertindak sebagai desinfektan , baik
pada
linen yang berwarna (Oxygen bleach/ Ozone) dan yang putih( Chlorine)

EMULSIFER
Mempunyai peran untuk mengemulsi kotoran yang berbentuk minyak dan lemak
Lanjutan..
.
ALKALI
Mempunyai peran maningkatkan fungsi atau peran deterjen dan emulsifer serta
membuka pori dari linen.

SOUR/ PENETRAL
Menetralkan sisa dari bahan kimia pemutih sehingga pH-nya menjadi 7 atau
netral

SOFTENER
Di gunakan pada proses akhir pencucian untuk membuat linen menjadi kaku ,
juga
sebagai pelindung linen terhadap noda sehingga noda tidak sampai ke serat
⚫ Gas : C O 2,  karat pada pipa besi
⚫ Gara O2  mengurangi kadar aktif
m : Ca, Mg  kain putih =
sabun
⚫ Logam : Fe kain warna = tidak cemerlang
kekuningan
⚫ Syara : = rendah, maksimal 40
t P
Kesadahan = 6,5 – 7
ppm
Konsentrasi
h : maksimal 0,1
Konsentrasi Mn :ppm
Fe maks 0,05
Konsentasi
ppm : maks 1000
Cl ppm
⚫ Tidak Alkalinitas : maks 40 ppm
Manajemen yang harus diperhatikan di
Era- Pandemi
⚫Manajemen waktu u linen yang dibutuhkan lebih
banyak, seperti : Barascort, Jas Operasi. Dll
⚫Pastikan semua suplay yang dibutuhkan tepat waktu.
CONTOH FASILITAS YANG HARUS ADA....

Mesin Cuci Dry Cleaning


Mesin Mesin
(Union)
cuci Pengering
Mesin Roll Press

Mesin Plat Press Mesin Plat Press Dry Cleaning


LEMARI PENYIMPANAN LINEN BERSIH
Trolley Pengambilan Linen Kotor

Trolley Distribusi Linen Bersih


Timbangan Mesin
digital jahit

Ruangan Penyimpanan D etergen


(B3)

Anda mungkin juga menyukai