Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN LINEN

Pimpinan Klinik
Nomor Dokumen : 056/SOP/UKM/AB/V/2023
S
Nomor Revisi : 00
O
Tanggal Terbit : 02 Mei 2023
P
Halaman : 1/3

Klinik Al Barokah dr. Shella Sukova


1. Pengertian Penatalaksanaan linen adalah penanganan linen kotor yang telah
dipakai pasien dan petugas. Mulai dari unit perawatan sampai
pengiriman ke laundry atau unit pencucian.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menciptakan
lingkungan bebas infeksi, mencegah terjadinya infeksi silang dan
menjaga kualitas dan kebersihan linen agar tetap tahan lama.
3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik No. 040/SK/AB/V/2023 Tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi ( PPI ) mengenai
Penatalaksanaan Linen
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5. Langkah- Persiapan Alat dan Bahan :
langkah 1. Tempat menyimpan linen terdiri dari tempat linen infeksius dan non
Prosedur infeksius.
2. Alat Perlindungan diri (sarung tangan, masker, dan apron atau
celemek dan sepatu boot).
3. Air bersih.
4. Detergen.
5. Mesin cuci
Petugas yang melakukan penatalaksanaan linen :
1. Perawat.
2. Petugas Laundry.
Prosedur :
1. Petugas yang menangani linen harus menggunakan APD (sarung
tangan, celemek, masker dan sepatu boot).
2. Pengelolaan linen kotor dan linen bersih dilakukan dengan :

1/3
a. Semua bahan padat pada linen yang kotor harus dihilangkan dan
dibilas dengan air. Linen kotor tersebut kemudian langsung di
masukkan ke dalam kantong linen.
b. Sebelum linen diantar ke tempat pencucian linen, terlebih dahulu
petugas yang berada diruangan menghilangkan semua bahan
padat (misalnya feses) dari linen yang sangat kotor dengan
menggunakan APD yang sesuai dan buang limbah padat
tersebut ke dalam toilet sebelum linen di masukkan ke kantong
cucian.
c. Memisahkan pengangkutan linen. linen infeksius dimasukan
dalam kantong plastik warna kuning dan linen non infeksius
dimasukan dalam kantong plastik warna hitam.
d. Linen yang sudah digunakan harus dibawa dengan hati-hati
untuk mencegah kontaminasi permukaan lingkungan atau orang-
orang di sekitarnya.
e. Linen kotor diantar setiap pagi ke tempat pencucian linen
(laundry) pada jam 07.00 oleh Perawat ruangan.
3. Kemudian linen kotor di catat sesuai dengan jenisnya.
4. Proses pencucian linen dipisahkan antara linen yang infeksius dan
non infeksius.
5. Untuk perendaman linen infeksius menggunakan klorin 0,5% dan
air panas dengan suhu 700 C selama 25 menit.
6. Pencucian linen menggunakan detergen khusus.
7. Pemerasan dan pengeringan linen menggunakan mesin pengering.
Sedangkan Penjemuran linen tidak terkena sinar matahari.
8. Petugas melihat kembali linen yang sudah dicuci untuk memastikan
noda yang masih menempel pada linen.
9. Petugas menyetrika linen serta mensortir linen yang rusak.
10. Petugas melipat, merapikan dan mengemas linen.
11. Linen bersih disimpan di tempat penyimpanan.
12. Pendistribusian linen.

6. Bagan Alir

2/3
Semua bahan padat pada
Petugas yang menangani linen yang kotor harus
dihilangkan dan dibilas
linen harus menggunakan dengan air.
APD.

.
Memisahkan
pengangkutan linen

Memisahkan
pengangkutan linen

Proses pencucian linen dipisahkan antara


linen yang infeksius dan non infeksius.

Melihat Kembali linen yang telah


Proses pencucian linen dipisahkan antara
dicuci untuk memastika apakah
masih tersisa noda. linen yang infeksius dan non infeksius.

Rendam linen infeksius menggunakan


klorin 0,5% dan air panas dengan
suhu 70° C selama 25 menit.

6. Unit Terkait 1. Unit Layanan Umum.


2. Unit Layanan Gigi.
3. Unit Layanan Tindakan atau Observasi.
4. Unit Layanan Laundry.
8. Dokumen -
Terkait
9. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
Histori
Perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai