Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LINEN DI PUSKESMAS

NO. SOP :
TANGGAL PEMBUATAN :
TANGGAL REVISI :
TANGGAL EFEKTIF :
DISAHKAN OLEH : Kepala
UPT PUSKESMAS UPT Puskesmas Kesamben

KESAMBEN

dr.Rofiq Ahmad
NIP. 19850321 200604 2 013
Pengelolaan linen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari
pengumpulan linen kotor dari masing-masing ruangan,
pengangkutan, pencucian, penyetrikaan, penyimpanan dan

1. PENGERTIAN penggunaan kembali yang sudah bersih. Linen adalah


bahan/kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan
pembungkus kasur, bantal, guling, dan alat instrument steril
lainnya.

2. TUJUAN a. Sebagai pedoman proses pengelolaan linen di rumah sakit


b. Mencegah terjadinya infeksi silang, infeksi nosokomial
bagi pasien, dan petugas rumah sakit dengan
mengelola dan mengendalikan bahan-bahan linen.
c. Menjaga citra rumah sakit dengan menciptakan
ketersediaan bahan linen sesuai dengan visi dan misi
serta filosofi rumah sakit.
d. Mengelola sumber-sumber daya rumah sakit untuk
menyediakan linen bagi kebutuhan dan harapan pasien
di rumah sakit.

3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas No.

4. REFERENSI Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan


Kesehatan, DEPKES.RI, Ditjen P2MPLingkungan, 2010

5. ALAT DAN BAHAN 1. Troli Linen


2. Mesin Cuci
3. Detergent
4. Sikat Cuci
5. Bak/Ember
6. PROSES 1. PENGELOLAAN LINEN BERSIH DI RUANGAN
a. Petugas menyimpan linen di area bersih
b. Petugas menyimpan linen di dalam lemari bersih dan
tidak lembab
c. Petugas mengupayakan agar linen terhindar dari
kontaminasi
d. Petugas menggunakan sistem FIFO (First In First Out)
e. Petugas mengambil linen bersih dengan cara sebagai
berikut:
 Linen bersih diambil dengan keranjang khusus.
 tempat linen bersih tidak boleh di campur dengan
barang-barang lain
 serah terima dari petugas dengan ruangan dan
dicatat
 troli cucian tidak boleh masuk area laundry
 e. bila ada kekeliruan jumlah linen, jenis linen atau
kurang bersih disampaikan langsung saat itu
 di bawa ke ruangan disimpan di lemari tertutup

2. PENGELOLAAN LINEN KOTOR DI RUANGAN


a. Petugas memisahkan Linen tercemar beresiko tinggi
menularkan penyakit seperti penyakit HIV, Hepatitis , dll
b. Petugas tidak meletakkan linen di lantai
c. Petugas tidak mengibaskan linen kotor
d. Petugas memisahkan linen infeksius dan non infeksius
e. Petugas memasukkan linen infeksius ke dalam plastik
kuning
f. Petugas memasukkan Linen non infeksius dimasukkan
ke dalam
Troli linen

3. PENGIRIMAN LINEN KE Laundry


a. Petugas yang menangani linen harus memakai APD.
jenis APD yang digunakan adalah sarung tangan, apron
plastic, Ini digunakan pada saat mengumpulkan dan
menangani linen kotor, membawa linen kotor, dan
memilih-milih linen kotor
b. Petugas mengambil linen kotor dari ruangan
menggunakan troli l linen kotor
c. Petugas langsung mencuci atau membersihkan dan
mengeringkan atau menjemurnya
4. PENCUCIAN LINEN
a. Petugas mencuci Linen infeksius dengan merendam linen
dalam larutan klorin 0.5% - 1 % selama 10 menit
kemudian di cuci.
b. Petugas mencuci Linen non infeksius dengan
merendamnya terlebih dahulu dengan detergent,
selanjutnya dicuci.
c. Petugas menjemur semua linen yang selesai dicuci dan
menyerikanya.
d. Petugas menyerahkan semua linen bersih ke ruangan
dan mencatatnya.
7. UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. PONED
3. UGD
8. DOKUMEN TERKAIT Buku Stock Linen
Buku Serah Terima Linen Kotor
Buku Serah Terima Linen Bersih

9. BAGAN ALIR

Anda mungkin juga menyukai