Anda di halaman 1dari 3

SOP PENGELOLAAN LINEN

No.Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit : Januari 2023

Halaman : 1/2

PUSKESMAS

1.Pengertian Pengelolaan linen adalah penanganan, transport dan memproses linen yang terkena
darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dengan prosedur yang benar untuk mencegah
kulit, mukus membran terekspos dan terkontaminasi linen, sehingga mencegah
transfer mikroba ke pasien lain, petugas dan lingkungan.

2.Tujuan Sebagai acuan petugas dalam pengelolaan linen

3.Kebijakan Sesuai dengan SK Kepala Puskesmas Nomor.................. tentang


Pemeliharaan

4. Referensi 1. Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan


Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. Buku Pedoman Teknis PPI di FKTP Tahun 2020

A. Verbeden (penggantian linen), dilakukan oleh perawat/bidan.


5.Prosedur/Langkah-
1. Petugas Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.
langkah
2. Petugas Memakai APD (masker, sarung tangan)
3. Petugas Mempersiapkan alat dan bahan (sikat, kantong linen infeksius,
kantong linen non infeksius.
4. Jika linen kotor infeksius, petugas menghilangkan bahan padat yang
menempel (misalnya: feses, muntahan), buang ke dalam toilet dan dibilas
dengan air menggunakan sprayer. Kemudian langsung masukkan linen ke
dalam kantung linen infeksius yang tertutup, jangan memilah linen kotor di
tempat perawatan pasien.
5. Jika linen hanya kotor saja, petugas memasukkan ke dalam kantong linen
non infeksius yang tertutup.
6. Petugas memasukkan kantong linen infeksius dan non infeksius ke dalam
ember tempat linen kotor untuk kemudian dibawa oleh petugas
penanggungjawab linen untuk dicuci.
B. Proses Laundry, dilakukan oleh petugas penanggungjawab linen, meliputi:
1. Penerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan.
a. Petugas menerima linen kotor dan mencatat jumlahnya sesuai dengan
catatan perawat, tidak boleh dilakukan pembongkaran muatan agar tidak
terjadi penyebaran organisme.
b. Petugas membawa linen dengan hati-hati untuk mencegah kontaminasi
permukaan lingkungan atau orang-orang disekitarnya.
2. Pemilahan
a. Petugas melakukan pemilahan antara linen kotor infeksius dan linen
kotor non infeksius.
b. Petugas mengupayakan tidak melakukan pensortiran. Pensortiran
untuk linen infeksius sangat tidak dianjurkan, penggunaan kantong
sejak dari ruangan adalah salah satu upaya menghindari sortir.
3. Pencucian
a. Petugas memakai APD lengkap (masker, sarung tangan, sepatu boot)
b. Jika Linen kotor infeksius, rendam dengan air panas suhu 700C dan
desinfektan (chlorine 0,5%) selama 10 menit, berikan takaran yang pas
jangan kelebihan atau kekurangan.
c. Jika linen non infeksius tidak perlu direndam.
d. Petugas mencuci linen infeksius dan non infeksius secara terpisah.
e. Petugas memasukkan ke dalam mesin cuci tambahkan dengan air suhu
700C dan sabun/detergen.
f. Sesuaikan siklus waktu dan suhu mesin cuci
g. Petugas memeriksa kebersihan cucian, cuci ulang kalau ternyata masih
kotor/bernoda dengan cara :
- Membentangkan linen yang sudah dicuci dibawah penerangan yang
cukup
- Mengamati linen apakah masih ada noda yang tersisa.
h. Petugas membilas dengan air bersih dengan cara
- Membuang air bekas cucian
- Membilas linen yang telah dicuci dengan air mengalir sampai tidak
berbusa lagi
4. Pemerasan
Pemerasan dilakukan dengan mesin cuci yang juga
memiliki fungsi pemerasan/extractor.
5. Pengeringan
a. Petugas mengeringkan diudara/mesin sebelum di proses selanjutnya.
Bila dikeringkan diudara di bawah sinar matahari linen jangan
menyentuh tanah jauhkan dari debu dan asap
b. Setelah linen kering periksa adanya lubang dan area yang berlubang.
Kalau ada bahan tersebut harus dibuang atau dipotong kecil-kecil untuk
lap.
6. Penyetrikaan dan Pelipatan
a. Petugas menyetrika dengan setrika dengan suhu yang disesuaikan
dengan jenis kain sehingga kain tidak rusak.
b. Melipat linen dengan posisi jahitan di dalam.
7. Penyimpanan
Simpan diarea penyimpanan tertutup yang bersih dengan cara :
a. Petugas menyiapkan almari khusus penyimpanan linen
b. Petugas memasukkan linen yang telah terlipat satu persatu.
c. Rak harus selalu bersih.
d. Linen yang disimpan ditangani sesedikit mungkin.
8. Pendistribusian
a. Petugas membawa linen bersih harus dibungkus atau ditutupi selama
dibawa untuk mencegah kontaminasi.
b. Petugas melindungi linen bersih sampai dibawa untuk digunakan dengan
wadah tertutup.
c. Jangan meninggalkan linen extra di kamar pasien
d. Tangani linen bersih sesedikit mungkin
e. Jangan mengebutkan /mengibaskan linen bersih karena akan
mengeluarkan debu.
Bersihkan kasur kotor sebelum menaruh linen bersih diatasnya
6. Unit Terkait  UGD

 PONED
7. Rekaman Historis NO Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai