Anda di halaman 1dari 3

CONCEP MAP ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN

DIGNOSA ANEMIA PADA KEHAMILAN

Disusun Oleh:

ADRIANTO ABDULLAH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAH RAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
Ny. S.I umur 36 tahun G2P1A0 masuk dengan keluhan badan terasa lemah, namun masi bisa dapat
berjalan, dialami ± 7 hari yang lalu. Mual juga dirasakan 3 hari yang lalu. Klien mengatakan nyeri
perut bagian epigastrium dengan skala 5 (0-10). Keadaan umum lemah, kes: kompos mentis,
konjungtiva anemis. TD: 100/60 mmHg, SB: 36,5˚C, R: 22 x/menit, N: 90 x/menit. Hasil pemeriksaan
Laboratorium, Hb: 8,1 g/dl.

1. Etiologi
a. Defisit zat besi
b. Faktor-faktor hereditas
c. Penyakit kronis

2. Patofisiologi
Anemia terjadi apabila sel-sel darah merah sum-sum tulang terganggu atau apabila sel-
sel darah merah yang terbentuk rusak atau hilang. Kegagalan sum-sum tulang (misalnya:
berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi beserta pembentukan sel-
sel darah merah seperti zat besi, asam total B12, atau kekurangan eritropoetin dikarenakan
penyakit ginjal, invasi tumor akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah
dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis. Tanda-tanda anemi akan tampak bila
kapasitas sel-sel pembawa O2 berkurang. Anemi yang disebabkan berubahnya produksi pula
dirusak oleh sel-sel pagnosis pada sistem retikuloendotial terutama hati dan lien.
Bilirubin juga direaksikan pada kulit yang menyebabkan warna kuning ini merupakan
indikator terjadinya kerusakan sel darah merah, sel darah merah yang dikenal sebagai
anemia sel berbentuk sabit dan penyakit homolitik pada bayi yang baru lahir. Anemia
yang disebabkan oleh kehilangan darah biasanya bersifat sangat cepat. Misalnya:
hemoragik atau perdarahan yang terjadi pada penyakit-penyakit kronis seperti kanker atau

3. Manifestasi Klinis
a. Kelemahan
b. Pucat
c. Mudah Lelah
d. Keletihan

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d kerusakan mukosa usus halus
2. Perubahan pola nutrisi b/d intake yang tidak adekuat
3. Intoleran aktifitas B/D Kelemahan Umum
DX 1: Nyeri b/d kerusakan mukosa usus halus
1. Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri.
2. Anjurkan klien istirahat ditempat tidur.
3. Atur posisi pasien senyaman mungkin
4. Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
5. Kolaborasi untuk pemberian analgetik
DX 2: Perubahan pola nutrisi b/d intake yang tidak adekuat
1. Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai
2. Observasi dan catat masukan makanan pasien
3. Berikan makan sedikit dan frekuensi sering
4. Berikan dan Bantu personal hygiene mulut sebelum dan sesudah makan
menggunakan sikat gigi halus untuk penyikatan lembut.
5. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak.
DX 3: Intoleran aktifitas B/D Kelemahan Umum
1. Kaji kemampuan klien untuk melakukan tugas/AKS.
2. Awasi tekanan darah, nadi, pernafasan selama dan sesudah aktifitas
3. Berikan lingkungan yang tenang, pertahankan tirah baring, pantau dan batasi pengunjung.

Anda mungkin juga menyukai